Semua Bab Pernikahan Dadakan dengan CEO: Bab 1451 - Bab 1460

3297 Bab

Bab 1470

Olivia membersihkan meja makan kecil hingga bersih.Melihat sajian makanan tersebut, hati Olivia merasa hangat. Stefan selalu menyediakan makanan kesukaan Olivia.“Calvin ngomong apa ke kamu? Dia bikin masalah lagi, ya?”Stefan mengambilkan makanan untuk istrinya, kemudian bertanya penasaran.“Dia salah paham sama Rosa terus melakukan sesuatu yang seharusnya nggak dia lakuin. Setelah itu dia datang ke sini, minta aku bantuin dia minta maaf. Aku bilang, salah dia sendiri, jadi dia yang harus tanggung akibatnya.”Olivia tidak menguraikan secara rinci kejadian yang terjadi. Menurutnya, hal tersebut merupakan urusan pribadi antara Calvin dan Rosa. Oleh karena kepercayaan yang diberikan oleh adik iparnya, dia memilih untuk tidak menceritakannya, termasuk kepada Stefan. Olivia merasa dengan demikian kelak Rosa tidak merasa canggung saat bertemu dengannya.Meski Olivia tidak menjelaskan secara rinci, Stefan, berdasarkan pengalamannya sendiri, mampu menebak kejadian tersebut. Stefan pun memili
Baca selengkapnya

Bab 1471

Setelah berpikir sejenak, Yanti memutuskan untuk terlebih dahulu menjenguk Odelina sebelum mengunjungi temannya.Yanti menuju ke kamar Odelina.Ketika pengawal keluarga Adhitama melihat Yanti mendekat, seseorang masuk lebih dulu ke kamar Odelina untuk memberitahunya.Ketika Yanti mendekat, pengawal keluarga Adhitama tidak menghalanginya. Mereka mengetuk pintu dan membantunya membuka pintu kamar."Bu Yanti."Bi Lesti dan seorang pelayan lainnya sedang makan di ruang tamu. Melihat Yanti masuk, keduanya segera menaruh kotak makan mereka dan berdiri sambil memanggil Yanti dengan penuh hormat."Kalian lagi makan, ya. Nggak apa-apa, aku cuma mau jenguk Odelina. Silahkan lanjutkan makannya."Yanti sudah makan sebelum berangkat.Namun, Bi Lesti tetap mengantarkan Yanti masuk ke dalam kamar.Odelina sudah kenyang. Russel makan dengan lambat. Odelina sedang menyuapinya sambil berkata, "Russel, kamu nggak boleh loh ya selalu makan pelan-pelan gini. Nanti di TK, kamu harus bisa makan sendiri.""Ma
Baca selengkapnya

Bab 1472

Yanti melihat tidak ada bunga atau keranjang buah yang baru dikirimkan ke ruangan pasien Odelina. Dia pun benar-benar percaya pada kata-kata Odelina. Dalam hati Yanti bergumam, "Apa Daniel benar-benar nggak datang jenguk Odelina? Tapi dia ngaku datang untuk jenguk Odelina." Odelina mengatakan dia tidak melihat Daniel. Berarti hanya ada satu kemungkinan, yakni Daniel memang datang tetapi tidak masuk ke ruangan. Jadi Odelina tidak melihatnya. Masalahnya ada pada Daniel."Dia datang ke rumah sakit, berada di lantai yang sama, kenapa nggak mampir?" Yanti berkata dengan tampang seolah-olah tidak ada yang terjadi.Odelina hanya tersenyum dan tidak menjawab. Interaksi antara dia dan Daniel memang cukup sering, kebanyakan saat Daniel mampir ke tokonya untuk sarapan. Daniel telah banyak membantu, tetapi sebenarnya dia hanya membantu karena pertimbangan hubungan Odelina dengan Stefan, suami adiknya.Yanti melihat Russel yang sedang makan dan berkata, "Odelina, saya pergi dulu, ya. Kamu suapin
Baca selengkapnya

Bab 1473

Olivia melihat pesan yang dikirim oleh kakaknya. Setelah berpikir sejenak, dia membalas, “Kak, nggak pernah terpikir kah kalau kebaikan Pak Daniel bukan karena Stefan?”Odelina menjawab, “Kalau bukan karena Stefan, lalu karena apa? Dia bantu aku karena Stefan. Saat aku mulai kerja di perusahaannya, dia terima aku karena Stefan. Aku dengar dia telpon Stefan.”“Sebenarnya kak, aku mau cerita setelah kakak keluar rumah sakit. Tapi melihat Bu Yanti bicara gitu, aku merasa kakak terlalu diperlakukan tidak adil.” Setelah mengirim pesan tersebut, Olivia memutuskan untuk menelepon.Odelina segera menjawab. “Apa sih, Liv? Ada apa yang aku nggak tau? Kenapa Bu Yanti bicara begitu?”“Kak, waktu kakak kecelakaan dan nggak sadar semalaman, Pak Daniel yang nungguin di luar ruang ICU. Dia yang lihat kakak kayaknya nangis dan ngabarin dokter. Dia nggak tidur semalaman, nungguin. Setelah kakak sadar, kakak sangat lemah, jadi nggak tau semua itu.”Odelina terkejut, dan berkata, “ … Dia nungguin aku sema
Baca selengkapnya

Bab 1474

"Olivia!"Odelina dengan serius berkata, "Kakak nggak tertarik sama dia sama sekali. Aku bener-bener nggak ada perasaan buat Pak Daniel, dan Bu Yanti sudah punya pilihan calon istri buat dia, Cherly itu sempurna.""Aku, kalau memang mau menikah lagi, juga nggak akan milih Pak Daniel. Jarak antara aku dengan Pak Daniel itu jauh banget. Di mata Bu Yanti, aku ini bukan calon menantu yang dia inginkan. Kalau aku dan Pak Daniel jadian, aku harus hadapi kritik dan tekanan dari mertua.""Olivia, aku sudah susah payah keluar dari keluarga Pamungkas. Nggak mungkin aku mau masuk lagi ke dalam keluarga Lumanto.""Mertuaku dulu mungkin memang susah dihadapi, tapi dia nggak berbahaya. Tapi ibu-ibu di keluarga kaya raya itu kompleks, kamu kira semua mertua bakal kayak mertuaku dulu? Menjadi menantu di keluarga kaya itu nggak gampang. Aku sama Pak Daniel bedanya jauh banget, Bu Yanti juga nggak suka sama aku. Kalau aku sampai jadi menantunya, nggak tahu ntar aku diapain sama dia."Odelina bisa berpik
Baca selengkapnya

Bab 1475

"Kak, maaf ya." Olivia menyadari bahwa menyembunyikan sesuatu dari kakaknya selama ini adalah kesalahannya. Dalam kata-kata kakaknya, mereka lahir dari ibu yang sama, telah bergantung satu sama lain selama bertahun-tahun, dia mungkin bisa menyembunyikan dari siapa pun tapi tidak seharusnya dari kakaknya, meskipun itu untuk kebaikan kakaknya. Namun, banyak orang yang merasa bahwa apa yang mereka lakukan untuk kebaikan orang lain benar-benar untuk kebaikan orang itu. Apakah mereka pernah bertanya, apakah orang lain membutuhkan bantuan mereka?"Kakak tahu kamu khawatir sama Kakak, Kakak nggak marah, kok. Tapi, jangan sembunyiin hal-hal penting kayak gini dari Kakak lagi, ya. Soal ini, kamu juga nggak usah khawatir, Kakak bisa handle, kok." "Aku percaya sama kakak. Semangat ya, Kak!" "Pasti, dong. Kakak akan semangat." Odelina berkata, "Kamu terusin saja dulu, kakak mau tidur sebentar sama Russel." "Nanti sore setelah toko tutup, aku ke sana, ya." "Oke." Setelah menyelesaikan panggil
Baca selengkapnya

Bab 1476

Sejak menyelesaikan masalah rumah yang ditinggalkan oleh orang tuanya di kampung, sudah lama ia tidak mendengar kabar dari keluarganya di kampung halaman. Sesekali saat membicarakan tentang kampung, apa yang disampaikan adiknya kepadanya hanya perkembangan pasar mereka. Olivia memperkirakan bahwa pasar mereka akan bisa mulai ditanami pada awal Juni. Dia berencana menanam beberapa jenis sayuran seperti kangkung, sawi, caisim, terong, dan cabai. Dalam hal menentukan tanaman apa yang harus ditanam, Olivia memiliki pengetahuan lebih dibandingkan Amelia dan Junia. Mereka memiliki pembagian tugas yang jelas. Olivia menentukan jenis tanaman apa yang akan ditanam dan bagaimana mengelolanya, sementara Junia dan Amelia bertanggung jawab atas pemasaran dan pengambilan pesanan."Biarkan mereka masuk."Walaupun Odelina enggan untuk berinteraksi dengan keluarga di kampung halamannya, tapi mengingat yang datang adalah kerabat dan lebih tua darinya, dia menyuruh pengawal untuk mempersilakan keluar
Baca selengkapnya

Bab 1477

Pantas saja hari ini begitu tenang. Hari ini Odelina tidak mendengar keributan dari keluarga mantan mertuanya. Ternyata, adiknya telah membantu menyelesaikan masalah tersebut. Harus diakui, cara ini memang cukup bagus. Kakek dan neneknya memang terkenal sebagai orang yang keras kepala dan sulit untuk diajak bicara. Mengingat usia mereka yang sudah lanjut, tanpa harus melakukan banyak hal, cukup dengan berbaring di depan rumah keluarga Pamungkas, mereka pasti sudah dapat mengendalikan situasi."Olivia tahu kalian sudah datang?""Tahu, dong. Olivia sudah urusin orang buat bantu kita sewa rumah. Semua barang yang kita butuhin buat sehari-hari sudah disiapin. Rumah yang kita sewa satu lantai sama rumah sewaan keluarga Pamungkas. Mereka keluar masuk harus lewat depan pintu kita."Odelina tak bisa menahan tawanya dan berkata, "Wah, jadi ngerepotin Kakek Nenek, dong." Odelina benar-benar sudah muak dengan gangguan dari keluarga mantan suaminya. Mereka selalu ingin Odelina untuk rujuk den
Baca selengkapnya

Bab 1478

"Kakek Nenek, barang-barang suplemen ini mahal, lho. Cocok buat kalian yang sudah sepuh. Simpen buat sendiri saja, jangan dibagi ke orang lain." Meski Odelina tak bisa memberikan uang pada kedua orang tua itu, setidaknya dia bisa memberi barang sedikit. Luka yang diberikan mereka kepada dua saudara perempuan itu di masa lalu sangat mendalam. Meski sekarang mereka sedang meminta bantuan dari keduanya untuk menyelesaikan masalah, Odelina masih tidak bisa sepenuhnya memaafkan mereka. Pasti adiknya memberi insentif kepada mereka untuk membantu."Odelina, kamu masih dirawat di rumah sakit, simpan suplemen ini untuk dirimu sendiri. Kamu perlu memulihkan diri." Walau Nenek Puspa menolak di mulutnya, tapi dia tetap meminta cucunya mengambil tas besar berisi barang tersebut.Setelah mengantar mereka keluar dari kamar, Odelina meminta Hendra menjaga kedua orang tua itu dengan baik. Kemudian, dia kembali ke kamarnya dan menelepon adiknya....Di Lumanto Group, Daniel baru saja menyelesaikan
Baca selengkapnya

Bab 1479

Ketika memasuki lift khusus CEO dan hanya ada mereka berdua, Yanti berbicara tanpa basa-basi. Dia berkata dengan nada kesal, "Kalau kamu nggak mau nikah sama Cherly juga nggak apa-apa, Mama cariin lagi cewek yang sama derajatnya sama kita. Pokoknya, kamu cuma boleh nikah sama anak dari keluarga terkenal, nggak boleh sama Odelina!""Daniel, semua yang Mama bilang ke kamu itu serius, bukan bercanda. Kalau kamu bisa bikin hujan berwarna merah di seluruh dunia, baru Mama setuju kamu sama Odelina."Daniel, meskipun mendengar ketegasan ibunya, tetap tenang dan berkata, "Mama datang hari ini buat bicara soal ini lagi? Kayaknya kita nggak perlu ngomongin ini lagi, deh, sudah nggak ada yang bisa diobrolin lagi!""Ini urusan hidupku, soal pernikahanku juga, Mama nggak usah campur tangan. Kalau Mama mau aku lepasin Odelina, kalau bisa bikin nenek bangkit dari kematian dan nenek juga nggak setuju aku sama Odelina, baru aku lepasin dia."Yanti dengan kesal berkata, "Nenekmu sudah meninggal bertahu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
144145146147148
...
330
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status