Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 1311 - Chapter 1320

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 1311 - Chapter 1320

3287 Chapters

Bab 1330

Dia juga benar-benar meremehkan asal-usul Olivia. Olivia orang kampung. Hanya karena dia pernah menyelamatkan nenek keluarga Adhitama, Olivia jadi bisa “memanjat” ke level sosial yang begitu tinggi. Para keluarga Adhitama pun tidak ada yang menolak. Mereka membiarkan saja seorang kampungan seperti Olivia menjadi menantu tertua mereka. Padahal, nanti dia akan menjadi nyonya besar keluarga. Memangnya keluarga Adhitama tidak takut jika Olivia menjadi nyonya besar, Olivia tidak bisa memposisikan diri sehingga membuat seluruh keluarga Adhitama kehilangan muka dan menjadi bahan tertawaan orang lain? Jika saja Olivia menikah dengan putra bungsu keluarga Adhitama yang lain, mungkin tidak akan menimbulkan banyak iri hati seperti saat ini. “Benar banget. Aku juga merasa Si Olivia itu kurang berwawasan. Dia sering bertindak sembrono. Olivia seringkali mengandalkan status dan posisi menantu pertama keluarga Adhitama untuk merendahkan orang lain. Dia juga suka sembarangan ikut campur urusan ora
Read more

Bab 1331

Stefan memiliki sekelompok pengawal yang handal. Mereka dengan cekatan membuka jalan bagi pasangan muda tersebut, memastikan tidak ada yang mendekat.Pasangan muda itu mengikuti orang tua mereka, mendekati keluarga Kusuma yang datang menyambut. Semua bertukar sapa dan saling memberi salam.Mata keluarga Kusuma kemudian tertuju pada Olivia. Olivia tampak begitu mempesona dengan aura yang menawan. Sosoknya begitu anggun. Tidak ada sedikit pun kesan perempuan desa di tubuhnya.Meski hubungan Stefan dan Olivia sudah bukan rahasia, tapi ini adalah kali pertama mereka berdua menghadiri acara sosial bersama. Sebelumnya, Olivia biasanya menghadiri acara serupa bersama Yuna. Oleh karena itu, banyak anggota keluarga Kusuma yang baru pertama kali bertemu dengan menantu keluarga Adhitama yang satu ini.Menantu keluarga Adhitama, yang belakangan menjadi pembicaraan hangat, ternyata berbeda dengan gosip yang beredar. Olivia dan Stefan tampak serasi, bagaikan pasangan yang diciptakan oleh surga.Oran
Read more

Bab 1332

Novita menyukai suara Olivia yang terdengar merdu saat berbicara. Ia menggandeng tangan Olivia sambil memberi pujian. Meskipun menerima banyak pujian, Olivia tetap menjawab dengan sopan dan elegan. Hal ini membuat orang-orang yang mengharapkan Olivia bersikap bodoh hari itu menjadi merasa kecewa. Beberapa orang merasa tindak tanduk Olivia pasti karena Yuna yang ahli dalam mendidik. Setelah beberapa kali menghadiri pesta bersama Yuna, Olivia yang semula tampak seperti perempuan desa kini telah bertransformasi menjadi sosialita yang anggun dan percaya diri.Stefan dan Olivia serta ayah dan ibunya kemudian bertemu dengan Pak Chandra. Setelah mengamati Olivia beberapa saat, Pak Chandra tidak memberikan pujian khusus. Namun, ia memberikan sebuah hadiah khusus kepada Olivia di depan semua orang. Pak Chandra kemudian berkata kepada Stefan, “Kalian berdua harus hidup bahagia. Pilihan nenekmu pasti tepat.”Stefan menjawab dengan sopan, “Terima kasih, Kakek Chandra. Aku akan selalu menyayangi
Read more

Bab 1333

Setelah memberi salam kepada tuan rumah, semua orang mulai mencari teman mereka untuk bercengkerama atau membahas urusan bisnis. Olivia awalnya tetap berada di samping Stefan. Stefan tak perlu berinisiatif mencari orang untuk berbicara soal kerjasama, banyak CEO yang ingin bekerja sama dengannya.Kemana pun Stefan pergi, dia selalu menjadi pusat perhatian, bak sang bulan dikelilingi bintang-bintang. Olivia berbisik kepada suaminya, "Dulu aku bilang ingin berada di posisi yang sama denganmu, tampaknya itu terlalu ambisius." Sekarang Olivia bahkan berpikir, bisa mengikuti langkah Stefan saja sudah cukup. Stefan, dengan senyuman hangat, merapatkan tangan Olivia yang tergenggam erat olehnya, "Lihat, kita sekarang berjalan bersama, tangan dalam tangan, bahu dengan bahu." Dia melanjutkan, "Bagiku, kita setara. Satu-satunya perbedaan antara kita adalah bahwa aku adalah pria, dan kamu adalah wanita."Olivia tersenyum. Setelah belajar tata cara berkomunikasi dari tantenya, dia menjadi lebih pa
Read more

Bab 1334

Ternyata selama ini dia sering menggunakan Olivia sebagai alasan. Pantas saja belakangan ini saat Stefan pulang, baunya selalu tercium masih segar. Memang, Olivia sendiri sebenarnya tidak ingin Stefan minum terlalu banyak. Apalagi Stefan sempat memiliki masalah pencernaan dan Olivia memerlukan waktu untuk merawatnya.Namun, siapa sangka Stefan malah menciptakan imej seolah-olah dia "dikontrol" oleh istrinya.Mendengar celaan dari Reiki, Stefan merangkul Olivia dan berkata, “Junia, kamu jangan kesenengan dulu. Reiki juga sering jadiin kamu sebagai tameng."Junia tertawa dan berkata, "Aku nggak apa-apa, sih. Selama dia sehat. Kalian berdua memang sama, meski kami nggak pernah benar-benar membatasi kalian. Nggak paham kenapa kalian selalu ingin menempeli label 'dikendalikan oleh istri' pada diri kalian."Olivia menambahkan, “Nggak takut malu apa?”Stefan menatapnya, “Nggak akan ada yang berani menertawakanku. Mereka hanya akan memuji betapa aku sayang sama istri."Ketika berhadapan denga
Read more

Bab 1335

Stefan bersulang dengan Reiki, namun tak meneguk anggurnya. "Tahu ‘kan istrinya lagi hamil? Di acara kayak gini, kamu juga nggak bakal bawa istrimu yang lagi hamil, ‘kan?"Reiki batuk pelan, "Lupa aku. Orang yang nggak penting buat aku sih, aku biasa aja. Kalau Junia yang hamil, nggak bakal kubiarkan dia jalan sendiri. Aku yang gendong."Dengan senyum jenaka, Stefan menjawab, "Hamil itu bukan sakit, Bro. Mereka juga perlu gerak."Reiki menyeringai, "Kamu sekarang banyak bicara, lihat saja nanti kalau Oliv hamil, masih berani ngomong besar atau nggak. Kalau kamu masih berani, kutraktir makan, deh.""Eh, nggak perlu. Kalau punya waktu, aku lebih suka masak buat Olivia. Skill masakku sekarang sudah naik kelas, tau!"Sambil berbisik-bisik, mereka berdua berjalan ke arah kerumunan."Pak Stefan, Pak Reiki."Banyak yang mengangkat gelas, memberi hormat ke arah mereka.Reiki tersenyum lebar dan mengangguk. Sedangkan Stefan, dengan muka serius, hanya mengangguk sekedarnya. Mata Stefan terus men
Read more

Bab 1336

Seandainya bukan karena Reiki, Yuna pasti sudah berusaha menjodohkan Junia dengan anak bungsunya.Reiki berkata, "Untung ada si Stefan yang sudah membantu hubungkan kami."Stefan menjawab, "Jadi fee mak comblang kapan dibayar, nih?"Setelah berhasil keluar dari gerombolan ibu-ibu, Amelia langsung lega. Ia mengeluh pada Olivia dan Junia, mengapa mereka lama sekali datang menyelematkannya.Olivia cengar-cengir, "Lebay kamu. Sampai pakai kata 'selamatkan' segala."Junia tersenyum manis, "Menurutku, para ibu-ibu tadi ramah-ramah, kok. Mereka melihat kamu dengan penuh kasih sayang."Amelia menggeleng, "Mereka melihatku kayak calon menantu, bukan teman ngobrol."Keduanya tertawa mendengarnya."Oliv, lihat, deh," Amelia mendekatkan diri, memberi isyarat dengan dagunya ke arah tertentu."Apaan, sih?" Olivia dan Junia mengikuti arah yang ditunjukkan Amelia.Olivia dan Junia sama-sama menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh Amelia.Junia melihat Daniel bersama seorang wanita yang tidak dikenalnya.
Read more

Bab 1337

"Non Olivia."Olivia baru saja melangkah beberapa langkah ketika jalanannya terhalang oleh Sinta dan Rosalina. Rosalina terlihat seperti ditarik paksa oleh Sinta.Ketika Olivia melihat Rosalina hampir tersandung, tanpa berpikir panjang, ia segera menolongnya. "Hati-hati, Rosalina."Setelah memastikan Rosalina baik-baik saja, Olivia menatap Sinta. Dengan senyuman yang terasa dipaksakan, Sinta berkata, "Terima kasih, Non Olivia, sudah menolong Rosalina. Kalian tahu dia nggak bisa lihat, jadinya gampang tersandung."Amelia dengan cepat menyahut, "Kalau memang dia nggak bisa melihat, kenapa kamu malah nyeret dia?"Senyuman di wajah Sinta seketika memudar. "Kayaknya besok mataharinya akan terbit dari barat, ya?" Amelia berkata dengan nada penuh sindiran. "Baru pertama kali ini, ya, Bu Sinta bawa Rosalina ke pesta? Luar biasa. Mungkin besok mataharinya memang akan terbit dari barat."Sinta, meski tersinggung, berusaha tetap tersenyum. "Dulu, aku pikir Rosalina akan kesulitan di acara seper
Read more

Bab 1338

Olivia bertanya pada Rosalina pelan, "Mau dijodohin sama anak orang kaya, ya?"Rosalina mendecak, lalu berbisik, "Dia nggak bakal nikahkan aku sama anak orang kaya, sih. Aku kayak barang buat dia, yang penting dia untung."Olivia mendengus kesal.Rosalina malah tersenyum tipis, "Tenang saja, Liv. Aku bisa jaga diri, kok," sambil menunjukkan pisau kecil yang selalu ia sembunyikan dan bawa kemana pun.Sebelum Olivia merespon, Rosalina memberi kode dengan menepuk tangan Olivia. Olivia jadi bungkam.Sinta, yang melihat mereka dari kejauhan, mengajak Olivia ke sebuah sudut yang lebih tenang. "Liv, mau makan apa? Biar Tante ambilin.""Nggak perlu, Bu Sinta. Mau ngobrolin apa, ya?"Dengan nada setengah gugup, Sinta menjawab, "Kamu dan Rosalina kayaknya cepet deket, ya. Tahu nggak, Giselle itu adik kandung Lina. Jadi, gimana kalau kita selesaikan masalahnya secara baik-baik saja? Tante bisa pastikan Giselle sudah insaf. Dia masih kecil, kadang nggak mikir panjang sebelum melakukan sesuatu."Gi
Read more

Bab 1339

Olivia dengan serius berkata, "Bu Sinta, bukan aku yang ingin anakmu dipenjara, tapi perbuatan anakmu yang menentukan hukumannya. Aku cuma nggak mau terluka lagi. Anakmu, kamu kenal dia, memangnya kamu yakin dia sadar sama kesalahannya dan berjanji nggak akan menyuruh orang menyerangku lagi? Walaupun kamu percaya, aku yang nggak percaya." Sinta dengan mata tajam menatap Olivia. Suaminya selalu bilang harus memperbaiki hubungan dengan Olivia, meminta maaf untuk anaknya.Tapi memangnya Sinta tak mau berbaikan dengan Olivia? Bukankah Sinta sudah mencoba meminta maaf, memberikan ganti rugi, dan meminta pengertian?Dia bahkan menyuruh Rosalina menemui Olivia.Tapi Olivia keras kepala, tetap ingin menggugat Giselle.Di dalam hati Sinta marah sekali. Jika Olivia tidak memberi mereka jalan keluar, maka Sinta tidak akan membiarkan Olivia tenang.Sinta bangkit berdiri, dengan wajah dingin berkata, "Non Olivia, maaf mengganggu."Kemudian, dia mencoba menarik tangan Rosalina, tidak membiarkan Ros
Read more
PREV
1
...
130131132133134
...
329
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status