Share

Bab 1331

Author: Anggur
Stefan memiliki sekelompok pengawal yang handal. Mereka dengan cekatan membuka jalan bagi pasangan muda tersebut, memastikan tidak ada yang mendekat.

Pasangan muda itu mengikuti orang tua mereka, mendekati keluarga Kusuma yang datang menyambut. Semua bertukar sapa dan saling memberi salam.

Mata keluarga Kusuma kemudian tertuju pada Olivia. Olivia tampak begitu mempesona dengan aura yang menawan. Sosoknya begitu anggun. Tidak ada sedikit pun kesan perempuan desa di tubuhnya.

Meski hubungan Stefan dan Olivia sudah bukan rahasia, tapi ini adalah kali pertama mereka berdua menghadiri acara sosial bersama. Sebelumnya, Olivia biasanya menghadiri acara serupa bersama Yuna. Oleh karena itu, banyak anggota keluarga Kusuma yang baru pertama kali bertemu dengan menantu keluarga Adhitama yang satu ini.

Menantu keluarga Adhitama, yang belakangan menjadi pembicaraan hangat, ternyata berbeda dengan gosip yang beredar. Olivia dan Stefan tampak serasi, bagaikan pasangan yang diciptakan oleh surga.

Oran
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Baca aja 6
bener2 pendek2 bgt..bsk2 cm 2 bab yg di update hikss
goodnovel comment avatar
Rumah aryani Chah Reog
part-nya terlalu pendek thorrr
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1332

    Novita menyukai suara Olivia yang terdengar merdu saat berbicara. Ia menggandeng tangan Olivia sambil memberi pujian. Meskipun menerima banyak pujian, Olivia tetap menjawab dengan sopan dan elegan. Hal ini membuat orang-orang yang mengharapkan Olivia bersikap bodoh hari itu menjadi merasa kecewa. Beberapa orang merasa tindak tanduk Olivia pasti karena Yuna yang ahli dalam mendidik. Setelah beberapa kali menghadiri pesta bersama Yuna, Olivia yang semula tampak seperti perempuan desa kini telah bertransformasi menjadi sosialita yang anggun dan percaya diri.Stefan dan Olivia serta ayah dan ibunya kemudian bertemu dengan Pak Chandra. Setelah mengamati Olivia beberapa saat, Pak Chandra tidak memberikan pujian khusus. Namun, ia memberikan sebuah hadiah khusus kepada Olivia di depan semua orang. Pak Chandra kemudian berkata kepada Stefan, “Kalian berdua harus hidup bahagia. Pilihan nenekmu pasti tepat.”Stefan menjawab dengan sopan, “Terima kasih, Kakek Chandra. Aku akan selalu menyayangi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1333

    Setelah memberi salam kepada tuan rumah, semua orang mulai mencari teman mereka untuk bercengkerama atau membahas urusan bisnis. Olivia awalnya tetap berada di samping Stefan. Stefan tak perlu berinisiatif mencari orang untuk berbicara soal kerjasama, banyak CEO yang ingin bekerja sama dengannya.Kemana pun Stefan pergi, dia selalu menjadi pusat perhatian, bak sang bulan dikelilingi bintang-bintang. Olivia berbisik kepada suaminya, "Dulu aku bilang ingin berada di posisi yang sama denganmu, tampaknya itu terlalu ambisius." Sekarang Olivia bahkan berpikir, bisa mengikuti langkah Stefan saja sudah cukup. Stefan, dengan senyuman hangat, merapatkan tangan Olivia yang tergenggam erat olehnya, "Lihat, kita sekarang berjalan bersama, tangan dalam tangan, bahu dengan bahu." Dia melanjutkan, "Bagiku, kita setara. Satu-satunya perbedaan antara kita adalah bahwa aku adalah pria, dan kamu adalah wanita."Olivia tersenyum. Setelah belajar tata cara berkomunikasi dari tantenya, dia menjadi lebih pa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1334

    Ternyata selama ini dia sering menggunakan Olivia sebagai alasan. Pantas saja belakangan ini saat Stefan pulang, baunya selalu tercium masih segar. Memang, Olivia sendiri sebenarnya tidak ingin Stefan minum terlalu banyak. Apalagi Stefan sempat memiliki masalah pencernaan dan Olivia memerlukan waktu untuk merawatnya.Namun, siapa sangka Stefan malah menciptakan imej seolah-olah dia "dikontrol" oleh istrinya.Mendengar celaan dari Reiki, Stefan merangkul Olivia dan berkata, “Junia, kamu jangan kesenengan dulu. Reiki juga sering jadiin kamu sebagai tameng."Junia tertawa dan berkata, "Aku nggak apa-apa, sih. Selama dia sehat. Kalian berdua memang sama, meski kami nggak pernah benar-benar membatasi kalian. Nggak paham kenapa kalian selalu ingin menempeli label 'dikendalikan oleh istri' pada diri kalian."Olivia menambahkan, “Nggak takut malu apa?”Stefan menatapnya, “Nggak akan ada yang berani menertawakanku. Mereka hanya akan memuji betapa aku sayang sama istri."Ketika berhadapan denga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1335

    Stefan bersulang dengan Reiki, namun tak meneguk anggurnya. "Tahu ‘kan istrinya lagi hamil? Di acara kayak gini, kamu juga nggak bakal bawa istrimu yang lagi hamil, ‘kan?"Reiki batuk pelan, "Lupa aku. Orang yang nggak penting buat aku sih, aku biasa aja. Kalau Junia yang hamil, nggak bakal kubiarkan dia jalan sendiri. Aku yang gendong."Dengan senyum jenaka, Stefan menjawab, "Hamil itu bukan sakit, Bro. Mereka juga perlu gerak."Reiki menyeringai, "Kamu sekarang banyak bicara, lihat saja nanti kalau Oliv hamil, masih berani ngomong besar atau nggak. Kalau kamu masih berani, kutraktir makan, deh.""Eh, nggak perlu. Kalau punya waktu, aku lebih suka masak buat Olivia. Skill masakku sekarang sudah naik kelas, tau!"Sambil berbisik-bisik, mereka berdua berjalan ke arah kerumunan."Pak Stefan, Pak Reiki."Banyak yang mengangkat gelas, memberi hormat ke arah mereka.Reiki tersenyum lebar dan mengangguk. Sedangkan Stefan, dengan muka serius, hanya mengangguk sekedarnya. Mata Stefan terus men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1336

    Seandainya bukan karena Reiki, Yuna pasti sudah berusaha menjodohkan Junia dengan anak bungsunya.Reiki berkata, "Untung ada si Stefan yang sudah membantu hubungkan kami."Stefan menjawab, "Jadi fee mak comblang kapan dibayar, nih?"Setelah berhasil keluar dari gerombolan ibu-ibu, Amelia langsung lega. Ia mengeluh pada Olivia dan Junia, mengapa mereka lama sekali datang menyelematkannya.Olivia cengar-cengir, "Lebay kamu. Sampai pakai kata 'selamatkan' segala."Junia tersenyum manis, "Menurutku, para ibu-ibu tadi ramah-ramah, kok. Mereka melihat kamu dengan penuh kasih sayang."Amelia menggeleng, "Mereka melihatku kayak calon menantu, bukan teman ngobrol."Keduanya tertawa mendengarnya."Oliv, lihat, deh," Amelia mendekatkan diri, memberi isyarat dengan dagunya ke arah tertentu."Apaan, sih?" Olivia dan Junia mengikuti arah yang ditunjukkan Amelia.Olivia dan Junia sama-sama menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh Amelia.Junia melihat Daniel bersama seorang wanita yang tidak dikenalnya.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1337

    "Non Olivia."Olivia baru saja melangkah beberapa langkah ketika jalanannya terhalang oleh Sinta dan Rosalina. Rosalina terlihat seperti ditarik paksa oleh Sinta.Ketika Olivia melihat Rosalina hampir tersandung, tanpa berpikir panjang, ia segera menolongnya. "Hati-hati, Rosalina."Setelah memastikan Rosalina baik-baik saja, Olivia menatap Sinta. Dengan senyuman yang terasa dipaksakan, Sinta berkata, "Terima kasih, Non Olivia, sudah menolong Rosalina. Kalian tahu dia nggak bisa lihat, jadinya gampang tersandung."Amelia dengan cepat menyahut, "Kalau memang dia nggak bisa melihat, kenapa kamu malah nyeret dia?"Senyuman di wajah Sinta seketika memudar. "Kayaknya besok mataharinya akan terbit dari barat, ya?" Amelia berkata dengan nada penuh sindiran. "Baru pertama kali ini, ya, Bu Sinta bawa Rosalina ke pesta? Luar biasa. Mungkin besok mataharinya memang akan terbit dari barat."Sinta, meski tersinggung, berusaha tetap tersenyum. "Dulu, aku pikir Rosalina akan kesulitan di acara seper

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1338

    Olivia bertanya pada Rosalina pelan, "Mau dijodohin sama anak orang kaya, ya?"Rosalina mendecak, lalu berbisik, "Dia nggak bakal nikahkan aku sama anak orang kaya, sih. Aku kayak barang buat dia, yang penting dia untung."Olivia mendengus kesal.Rosalina malah tersenyum tipis, "Tenang saja, Liv. Aku bisa jaga diri, kok," sambil menunjukkan pisau kecil yang selalu ia sembunyikan dan bawa kemana pun.Sebelum Olivia merespon, Rosalina memberi kode dengan menepuk tangan Olivia. Olivia jadi bungkam.Sinta, yang melihat mereka dari kejauhan, mengajak Olivia ke sebuah sudut yang lebih tenang. "Liv, mau makan apa? Biar Tante ambilin.""Nggak perlu, Bu Sinta. Mau ngobrolin apa, ya?"Dengan nada setengah gugup, Sinta menjawab, "Kamu dan Rosalina kayaknya cepet deket, ya. Tahu nggak, Giselle itu adik kandung Lina. Jadi, gimana kalau kita selesaikan masalahnya secara baik-baik saja? Tante bisa pastikan Giselle sudah insaf. Dia masih kecil, kadang nggak mikir panjang sebelum melakukan sesuatu."Gi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1339

    Olivia dengan serius berkata, "Bu Sinta, bukan aku yang ingin anakmu dipenjara, tapi perbuatan anakmu yang menentukan hukumannya. Aku cuma nggak mau terluka lagi. Anakmu, kamu kenal dia, memangnya kamu yakin dia sadar sama kesalahannya dan berjanji nggak akan menyuruh orang menyerangku lagi? Walaupun kamu percaya, aku yang nggak percaya." Sinta dengan mata tajam menatap Olivia. Suaminya selalu bilang harus memperbaiki hubungan dengan Olivia, meminta maaf untuk anaknya.Tapi memangnya Sinta tak mau berbaikan dengan Olivia? Bukankah Sinta sudah mencoba meminta maaf, memberikan ganti rugi, dan meminta pengertian?Dia bahkan menyuruh Rosalina menemui Olivia.Tapi Olivia keras kepala, tetap ingin menggugat Giselle.Di dalam hati Sinta marah sekali. Jika Olivia tidak memberi mereka jalan keluar, maka Sinta tidak akan membiarkan Olivia tenang.Sinta bangkit berdiri, dengan wajah dingin berkata, "Non Olivia, maaf mengganggu."Kemudian, dia mencoba menarik tangan Rosalina, tidak membiarkan Ros

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3650

    Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3649

    Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status