Semua Bab Pernikahan Dadakan dengan CEO: Bab 1171 - Bab 1180

3283 Bab

Bab 1190

Nenek menggerutu sebentar, tidak melanjutkan topik itu lebih jauh."Sayang, mobil yang kamu kasih buat aku pas Hari Valentine, suruh Bi Lesti bawa kemari juga saja. Nggak ada mobil aku repot kemana-mananya," kata Olivia."Oke," Stefan dengan senang hati menyetujuinya.Setidaknya, hadiah untuk sang istri dalam rangka Hari Valentine akhirnya berhasil diserahkan.Nenek berkata kepada Olivia, "Oliv, begitulah memang harusnya. Suamimu bekerja keras untuk kamu, jadi manfaatkan uangnya dengan sebaik-baiknya. Semakin banyak uang yang kamu habiskan, dia akan semakin bahagia dan termotivasi untuk bekerja lebih keras. Kalau kamu nggak belanjain, uang yang dia hasilkan ya cuma jadi angka-angka belaka. Nggak ada artinya buat dia, ‘kan?"Olivia tersenyum, "Nenek, aku nggak kurang uang, kok."Toh, Stefan juga sering mengirim uang ke rekening keluarga. Simpanan pribadinya sudah banyak. Olivia tidak tahu bagaimana lagi dia harus menghabiskan uang yang diberikan Stefan. Olivia bukan tipe orang yang bor
Baca selengkapnya

Bab 1191

"Sayang, kamu cari cara lah selamatin Giselle. Dia nggak pernah mengalami hal kayak gini sebelumnya," kata Sinta, yang lebih khawatir tentang putri kecilnya.Sinta malah tidak terlalu khawatir kepada putranya yang masih duduk di bangku SMA. Putranya tinggal di asrama karena hendak menghadapi ujian tingkat akhir. Biasanya dia hanya bisa pulang sekali sebulan. Yang perlu Sinta lakukan hanya mengisi uang ke kartu makan putranya. Sang putra jauh lebih mandiri daripada Giselle. Satu-satunya hal yang membuat Sinta tidak senang adalah putranya itu sangat melindungi Rosalina, kakak perempuannya.Setiap kali putranya berada di rumah, Sinta harus bersikap lebih lembut pada Rosalina. Jika tidak, dia akan bertengkar dengan sang putra."Giselle ‘kan cuma ditahan lima belas hari, setelah itu dia akan dibebaskan. Yang harus kita khawatirkan adalah bagaimana jika Olivia menggugatnya," desah Johan."Kita bukannya nggak pernah minta maaf. Aku bahkan sudah nyuruh Rosa ke toko Odelina buat mohon ampun, t
Baca selengkapnya

Bab 1192

Wajah Rosalina menghadap ke arah mobil, dia berusaha keras untuk melihat siapa yang sedang parkir, tetapi sayangnya pandangan matanya gelap. Hanya ada sedikit cahaya yang tidak cukup untuk bisa membuatnya melihat dengan jelas.Rosalina merasa ada cahaya yang berada di depan matanya, tetapi bagaimanapun dia mencoba, Rosalina masih belum bisa meraih cahaya itu."Setiap hari kamu jalan kaki ke toko?" sebuah suara berat terdengar.Rosalina mengenali suaranya. Itu adalah suara Calvin.Calvin pernah dikerjai oleh kakak iparnya untuk mengantarkan Rosalina kembali ke toko bunga. Ketika Rosalina berterima kasih dan menanyakan namanya, Calvin tidak menyembunyikan identitas. Dia dengan jujur mengatakan bahwa dirinya adalah Calvin, putra kedua keluarga Adhitama."Pak Calvin," Rosalina tahu itu adalah Calvin. Dia tersenyum lembut."Keluarga Siahaan nggak punya sopir?" tanya Calvin."Keluarga Siahaan punya sopir, aku yang nggak punya sopir," jawab Rosalina. Calon istri yang dicarikan Nenek untuk Ca
Baca selengkapnya

Bab 1193

Calvin memutar kepalanya dan bertanya, "Kamu ‘kan nggak bisa lihat, kalau busnya datang, kamu juga nggak bisa nyetop busnya, ‘kan?”Rosalina menjawab, "Pak Security di sana perhatian banget. Setiap hari mereka biasanya bantu saya nyetopin bus. Mereka ngeliatin saya sampai saya benar-benar naik."Calvin diam. Mereka berdua memang belum begitu mengenal satu sama lain.Awalnya, Calvin tidak berniat untuk bertindak begitu cepat, tetapi setelah dipermainkan oleh kakak iparnya, dia pun secara pasif memulai upaya mendekati Rosalina agar tidak diejek oleh kakak iparnya. Saat ini, Calvin memiliki informasi yang sangat terbatas tentang Rosalina. Nenek hanya memberikan informasi dasar, yang lainnya, Calvin sama sekali tidak tahu. Tanpa informasi yang cukup, mereka tidak punya topik untuk diperbincangkan.Di sepanjang perjalanan, satu orang fokus mengemudi sementara yang lainnya mendengarkan musik.Ketika mobil berhenti di Spring Blossom, Calvin menyampingkan kepala dan berkata pada Rosalina, "Bu
Baca selengkapnya

Bab 1194

"Bu Rosa nggak kayak orang yang nggak bisa lihat pas lagi begini," ujar Calvin. Rosalina meletakkan tongkat kayunya sambil menanggapi, "Keahlian datang dari latihan ‘kan, Pak. Saya sudah buka toko bunga ini selama beberapa tahun. Hal-hal seperti ini sudah saya kerjakan setiap hari. Sudah terbiasa.”Setelah membuka pintu, Rosalina meletakkan tongkatnya dan mulai dengan cekatan mengeluarkan pot bunga yang menghalangi pintu toko."Pak Calvin mau beli apa hari ini? Silakan lihat-lihat dulu,” kata Rosalina sembari memindahkan pot-pot bunganya. Setelah beberapa pot dipindahkan, Calvin akhirnya membantu Rosaina mengangkut semua pot bunga yang harus ditempatkan di depan toko.Setiap pot bunga memiliki nama, tetapi namanya bukan ditulis di kertas, melainkan pada sebuah papan kayu kecil yang diukir. Dengan cara seperti itu, Rosalina bisa tahu bunga apa yang diinginkan oleh para pelanggan dengan meraba huruf yang terukir di papan kayu itu."Kamu ‘kan nggak bisa lihat. Jualan kayak gini nggak ga
Baca selengkapnya

Bab 1195

Giselle tidak tahan melihat betapa baiknya sikap adiknya pada Rosalina. Saat adiknya mulai masuk sekolah dasar, dia meminta ibunya untuk mengirim sang adik ke sekolah berasrama agar mengurangi waktu adiknya di rumah. Namun, bahkan dengan demikian, adiknya masih sangat baik pada Rosalina.Sang adik yang berusia sembilan tahun lebih muda selalu merasa bersalah karena tidak bisa mengurus Rosalina ketika dia sakit. Saat itu dia tidak tahu bagaimana cara membawa Rosalina ke dokter hingga akhirnya Rosalina sampai kehilangan penglihatannya. Di rumah itu, Rosalina hanya bisa mendapatkan kehangatan keluarga dari adiknya. Calvin menyimak dengan hati-hati saat Rosalina bercerita dengan suaranya yang datar, mengungkapkan hal yang paling menyayat hatinya. Calvin merasa iba. Mungkin karena dia tahu dari awal bahwa Rosalina adalah calon istri yang telah dipilih oleh Nenek untuknya.Calvin sudah menganggap Rosalina sebagai wanita miliknya. Dia menghibur Rosalina, "Kamu sudah melalui masa-masa sulitmu
Baca selengkapnya

Bab 1196

Saat ini Calvin dan Rosalina bahkan belum memulai hubungan mereka. Oh, sebenarnya Calvin sudah memulai, tapi Rosalina belum tahu. Rosalina enggan memberikan bunga mawar kepada Calvin, mungkin karena dia punya alasan tersendiri."Cakep banget bunganya, terima kasih, Bu Rosa,” kata Calvin setelah menerima buket bunga tersebut. "Bu Rosa, pamit kerja dulu, ya," lanjutnya.Setelah keluar dari toko bunga, Calvin kembali ke mobilnya kemudian meletakkan buket bunga di kursi penumpang. Sebelum naik ke mobil, dia memandangi Rosalina sebentar sebelum akhirnya pergi.Rosalina mendengarkan pergerakan di pintu toko sambil mendengarkan suara mobil berjalan menjauh. Dia merasa sedikit lega. Rosalina menyadari sepertinya putra kedua keluarga Adhitama tertarik padanya. Mungkin pria itu belum pernah berhadapan dengan orang buta sebelumnya. Rosalina mengira Calvin tertarik padanya mungkin karena dia adalah seorang tunanetra.Calvin membawa buket bunga yang diberikan Rosalina ke kantor perusahaan Adhitam
Baca selengkapnya

Bab 1197

Calvin bertanya penasaran, “Siapa tuh orangnya? Dia bisa nyembuhin mata juga?”"Tabib legendaris sih pastinya bisa menyembuhkan berbagai masalah, ya. Nggak mungkin jadi tabib legendaris kalau nggak mumpuni, ‘kan?” jawab Stefan.Lalu Calvin bertanya lagi, “Dia buka praktek di mana?”"Oh, dulunya pernah ada di Vila Ferda, kota Aldimo, tapi sepertinya sekarang nggak lagi ada di sana. Kabarnya, sih. Murid terbaiknya, Bu Dharma, dekat dengan keluarga Junaidi, tapi juga nggak baik hubungannya dengan anak keempat keluarga Junaidi. Mungkin kamu bisa tanya-tanya Jonas.”"Katanya juga, murid terbaiknya itu nama belakangnya Dharma. Dia itu wanita hebat. Dia membantu keluarga Lambana dari Kota Dawan untuk mengatasi musuh paling berat mereka. Selain hebat dari segi ilmu beladiri, dia juga ahli di bidang pengobatan. Oh ya, dia juga jago pakai racun."Tentu saja karena Dharma adalah seorang tabib, maka dia lebih fokus untuk menyelamatkan nyawa. Meskipun dia ahli dalam menggunakan racun, dia tidak aka
Baca selengkapnya

Bab 1198

Kejadian yang dialami Aiden contohnya. Saat itu Shella sedang sibuk menyaksikan pertunjukan tanpa memperhatikan anaknya. Akibatnya, Aiden diculik orang. Ketika sadar, Aiden sudah dibawa jauh oleh si penculik.Andi, Rita, Shella dan Roni semua datang ke tempat kejadian. Hanya Yenny yang tidak datang karena dia tidak akur dengan kakak iparnya. Yenny juga tidak menyukai Aiden. Dia beralasan, tidak ikut datang. Namun sebenarnya Yenny takut.Dia takut menghadapi Odelina dan Olivia yang mungkin akan mencurigainya. "Russel, sini,Tante gendong," seru Amelia mengajak dengan ramah. Russel selalu menyukai tante cantik.Dia dengan senang hati berjalan menuju Amelia dan merentangkan kedua lengannya. Amelia menggendong Russell dengan penuh kasih sayang.Amelia bertanya lembut, "Legonya belum jadi?” Russel menggeleng dan menjawab dengan suara menggemaskan, "Om Daniel nggak ada waktu ngajarin aku. Kalau Om Daniel ngajari aku, pasti aku bisa,” Ibunya pun tidak ada waktu untuk mengajari Russel.Ame
Baca selengkapnya

Bab 1199

"Betul, Olivia. Kami benar-benar mau berterima kasih sama kamu kemarin. Kalau bukan karena kamu, mungkin Aiden dan Russel …," sahut Rita yang juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Olivia.Olivia menjawab, "Nggak perlu berterima kasih, Tante, Shella. Kemarin kalian sudah berterima kasih. Russel ‘kan keponakanku juga. Tentu saja aku pasti akan melindunginya.”Aiden juga seorang anak kecil. Olivia tidak bisa hanya diam saja saat melihat anak-anak berada dalam bahaya. Pada saat-saat seperti itu, siapa pun pasti akan berusaha untuk menyelamatkannya."Nggak, nggak. Kami tetap harus berterima kasih sama kamu. Oliv ada waktu nggak? Kami mau ajak makan," Shella tersenyum sambil bertanya, "Ajak kakakmu juga. Kami pengin banget ngajak kalian berdua makan. Oh iya, juga dua pengawalmu di luar sana. Aku juga mau berterima kasih secara langsung sama mereka.”"Tante, nggak perlu ngajak makan segala. Itu mereka, Pak Didin, Pak Suhe, sini masuk sebentar," panggil Olivia kepada kedua pengawalnya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
116117118119120
...
329
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status