Setelah menyebarkan berita palsu kepada seluruh desa bahwa Rocky bukanlah anak kandung keluarga Hermanus, Adi merasa rumor yang telah mereka sebar sudah cukup. Maka, hari ini dia bergegas untuk mencari Olivia."Ngapain kalian datang ke sini, hah?” tanya Rita kasar. Dia masih ingat sikap Adi yang sudah menerima uang puluhan juta darinya tapi malah melakukan wanprestasi. Ketika dia meminta uangnya kembali, Adi justru menolak membayar.“Kamu datang ke sini untuk merusak nama baik Olivia lagi, ‘kan?”Rita tahu keluarga Hermanus sering membuat keributan. Dia dan suaminya bahkan mengatai keluarga Hermanus benar-benar tidak tahu malu. Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, mereka mendapatkan sejumlah uang ganti rugi yang nilainya sangat besar. Namun, mereka malah mengusir Odelina dan Olivia dari rumah mereka, dan membuat kedua bersaudara itu tidak punya tempat tinggal.Mereka bahkan tidak pernah memperdulikan Olivia dan Odelina sedikit pun. Di sisi lain, mereka mengambil alih properti milik ora
"Lihat saja, Istrimu itu sudah dapat karmanya. Sekarang dia sakit. Kena kanker, ‘kan? Nggak mungkin bisa sembuh itu. Bentar lagi juga mati. Lebih baik cepat mati saja lah dia. Minta maaf sama anak dan menantumu,” ejek keluarga Pamungkas dengan kata-kata tajam. Adi sangat marah sampai rasanya ingin sekali dia memukul orang.Andi dan Roni menghadang. Adi tidak berani menyerang.Adi menunjuk-nunjuk Rita, "Apa urusanmu, heh? Kamu siapa? Urusan keluarga Hermanus nggak ada hubungannya sama keluarga Pamungkas macam kalian.”"Kalau anak perempuan sudah menikah, itu sudah pisah dengan keluarga. Mereka saja yang nggak tahu malu minta warisan. Kalian juga nggak kasih warisan ke anak perempuan, ‘kan? Masih seenaknya bilang keluarga kita nggak bener. Ngaca dong, Ngaca!” lanjut Adi.Shella menjawab dengan lantang, "Heh, aku menikah sama suami yang berada, punya rumah, mobil. Kami juga punya tabungan sendiri. Aku sendiri yang kasih warisan ke adik laki-lakiku, paham kamu?” "Sudah deh, kamu nggak usa
Shella pergi ke luar menghampiri mobil Bobby. Dia menusuk keempat ban mobil dengan pisau. Setelah selesai, Shella membersihkan pisau dan meletakkannya kembali di dapur.Sebelum keluarga Pamungkas pergi, Shella berkata pada Olivia, "Aku yang nusuk ban mobilnya. Kalau mereka mau minta ganti rugi, suruh mereka datang cari aku, Shella.”"Olivia, kami nggak ganggu kamu lagi, deh. Kami pulang dulu, ya?” kata Rita sambil pergi.Setelah mereka pergi, Amelia melepaskan genggamannya pada Russel dan kaget menemukan bahwa Russel sudah tertidur di pangkuannya. Dia dengan geli mengatakan kepada Olivia, "Ternyata Russel tidur."Olivia mengambi Russel dari pangkuan Amelia dan meletakkannya di tempat tidur, kemudian menyelimuti Russel. "Aku memang nggak begitu suka sama keluarga Pamungkas. Tapi hari ini mereka ada gunanya juga,” kata Amelia dengan senang.Junia tertawa, "Itulah yang disebut penjahat mengalahkan penjahat."Olivia juga tersenyum, "Nenek Russel merasa kesal karena kakekku mencuri uang d
“Kring … kring … kring….”Ponsel Olivia terdengar berdering.Perempuan itu mengira bahwa telepon tersebut berasal dari suaminya. Olivia mengulurkan tangan mengambil ponselnya, ternyata tebakannya benar, itu adalah telepon dari Stefan.“Suamiku menelepon,” ucap Olivia kepada dua orang saudara perempuannya.Junia langsung memberi ruang kepada Olivia dan menyingkir ke salah satu rak buku dan mengambil sebuah novel yang belum selesai dibacanya.Amelia tertawa dan berkata, “Aku juga sudah seharusnya pulang, kalau sudah nggak ada masalah lagi dengan kontrak ini, besok aku akan mengutus orang untuk bertemu Kepala Desa dan menandatangani kontrak. Kalau sudah tandatangan kontrak, maka proyek kita ini sudah bisa dimulai.”Olivia tertawa dan mengangkat teleponnya.“Istriku.”Stefan sengaja memikat istrinya dengan menggunakan suaranya yang hangat dan lembut.Sebaliknya, Olivia tidak tahan mendengar suara Stefan yang seperti itu. Sambil bergetar menahan tawa, perempuan itu berkata, “Stefan, kamu ma
“Emm, mereka datang untuk berterima kasih kepadaku. Kakekku lagi-lagi membawa Om yang paling besar dan juga yang nomor dua, bersama kedua orang sepupuku untuk datang ke sini. Lalu kedua keluarga itu pun kembali bertengkar, Shella dan Mamanya membawa sapu mengusir mereka semua pergi, ban mobil Bobby lagi-lagi bocor gara-gara perbuataan Shella.”Stefan tertawa terbahak-bahak mendengarnya, “Akhirnya keluarga Pamungkas membuat suatu hal yang bisa dibilang baik.”Olivia menimpali dengan tawanya.“Mungkin maksud kedatangan Kakekku ke sini untuk memberitahu aku, bahwa Papaku bukanlah anak kandung mereka dan meminta kita menyerahkan hak warisan tersebut. Kalau kami nggak mau menyerah, mungkin Kakek akan mencoba jalur negosiasi dengan kami, sehingga tanpa perlu melewati pengadilan bisa mendapatkan hak warisan tersebut, bukankah itu sangat baik?”Kalau Bobby ingin mencoba bernegosiasi dengan dirinya, maka Olivia siap bernegosiasi dengan mereka.Akan tetapi kalau yang diinginkan Bobby dan Kakekny
“Emm, dia bilang siang ini ada rapat makan siang.”“Kalau begitu kamu bilang saja nggak jadi pergi, kita berdua nggak pernah makan dan jalan-jalan bersama di luar, Stefan masa masih tega berebutan denganku.” ucap Dewi dengan santai.Orang-orang di luar sana selalu mengatakan bahwa hubungan Olivia dengan mertuanya tidak bagus. Setiap kali Olivia pergi ke perjamuan atau pesta, pasti selalu bersama nenek Yuna. Ketika pulang ke rumah, perempuan itu juga tidak pernah menemani mertuanya, bahkan menantu dan mertua itu tidak pernah makan atau melakukan aktivitas bersama di luar rumah.Dewi juga tidak ingin menanggapi semua gosip-gosip umum tersebut, bagaimana hubungannya dengan menantunya, Dewi mempunyai perhitungan sendiri.Namun setiap kali dirinya keluar dan bermain kartu dengan teman-temannya, pasti mereka selalu menanyakan hal ini, hingga membuat Dewi merasa tidak senang.Dewi pun tidak jadi bermain kartu dan langsung mencari menantunya. Dirinya ingin mengajak menantu perempuannya ini unt
Perempuan itu hanya mengucapkan dua patah kata kepada Stefan lalu menutup teleponnnya.Tidak sampai dua menit, ponselnya bergetar dan sebuah pesan masuk berisi bahwa sejumlah uang telah masuk ke dalam rekeningnya.Nomor telepon yang didaftarkan pada kartu kredit di rumahnya, telah diubah menggunakan nomor ponsel Olivia. Stefan takut istrinya merasa kurang nyaman saat berbelanja karena setiap penggunaan kartu kredit akan masuk ke dalam ponselnya, sehingga pria itu berinisiatif untuk menggantinya menjadi nomor Olivia.Sehingga Olivia bisa sesukanya menghabiskan uang Stefan.Dalam hal ini, cara berpikir Stefan cukup bijaksana dan juga pengertian.Setelah nomor ponsel di dalam kartu kredit itu diganti, Olivia bisa menjadi lebih bebas berbelanja dengan kartu tersebut.Stefan mengirimkan uang ke dalam kartu tersebut, agar Olivia bisa menemani Ibunya belanja dengan bebas. Beberapa menit kemudian, Odelina tiba di toko buku Olivia.Setelah menyerahkan keponakannya ke tangan Kakaknya, barulah O
Di sisi lain.Olivia setelah melihat dirinya masuk ke berita hiburan, terdiam cukup lama baru setelah itu berkata kepada teman baiknya, “Status sudah berbeda, hal kecil saja bisa masuk berita dengan cepat.”Setelah Olivia menikah dengan Stefan, ini pertama kalinya dia masuk ke dalam berita.Junia yang sudah melihat berita ini dari tadi, langsung tertawa dan berkata, “Kamu menikah dengan seorang pengusaha besar di Mambera dan kamu sangat jarang sekali menghabiskan waktu bersama Ibu Mertua kamu. Apalagi belakangan ini kamu selalu bersama Tante Yuna menghadiri pesta dan perjamuan, tentu saja orang lain akan salah paham terhadap hubungan kalian berdua.””Kemarin ada salah seorang tante-tante yang menelepon Ibu Mertua kamu dan mengatakan bahwa kamu suka ikut campur masalah orang, minta agar Ibu Mertua kamu mengajari kamu sopan santun, kamu masih ingat kan hal ini?”“Mereka semua ingin agar Ibu Mertua kamu memperlakukanmu dengan buruk, mereka cemburu kamu bisa menikah dan masuk keluarga terh
Di mata ibu mertuanya, Kellin mungkin terkenal suka menggigit orang dan yang paling sering digigitnya adalah anak kecil. Siapa suruh kulit bayi begitu halus dan lembut? Melihatnya saja sudah membuat orang ingin menggigit, dan kalau sudah tidak bisa menahan diri, ya benar-benar menggigit. Kellin pun mengikuti ibu mertuanya masuk ke dalam rumah. "Ma, kapan guruku dan yang lainnya sampai?" "Mereka sudah datang. Yose dan adiknya keluar untuk menjemput mereka," jawab Wanita itu. Kellin mengangguk, lalu merasa lega saat melihat anaknya sudah berhenti menangis. Dia takut anaknya masih menangis saat gurunya masuk ke dalam rumah nanti. "Lain kali jangan sering-sering menggigit Tiano," ujar mertuanya."Kalau memang nggak bisa menahan diri, setidaknya jangan gigit terlalu keras. Kulit bayi masih lembut, meskipun hanya digigit pelan, tetap akan memerah cukup lama. Lagi pula, dia anakmu sendiri, apa kamu nggak kasihan sama dia? Sering menggigit seperti ini, seperti harimau saja." "Waktu hamil
Kellin tertawa kecil sambil mencubit lembut pipi anaknya, "Maunya selalu digendong. Siapa yang punya waktu untuk terus menggendongmu? Semua gara-gara papamu yang terlalu memanjakanmu, waktu di masa nifas selalu menggendongmu." Saat pertama kali menjadi ayah, setiap kali anaknya menangis, Jhon langsung menggendongnya. Akibatnya, Tiano jadi terbiasa digendong, sehingga begitu lepas dari pelukan orang dewasa, ia mudah terkejut dan menangis. "Belum lagi kakekmu juga sangat memanjakanmu. Dia yang paling menyayangimu." Tiano tersenyum pada ibunya. Melihat senyum anaknya, hati Kellin menjadi luluh. Dia pun mencium pipi anaknya yang halus. Merasa kulit anaknya begitu lembut, dia tidak tahan untuk menggigitnya sedikit. Menurutnya, dia menggigit dengan sangat pelan. Namun, sesaat kemudian, anaknya cemberut lalu menangis keras. "Dasar bocah, Mama cuma menggigitmu sedikit saja. Siapa suruh kulitmu begitu halus dan lembut? Mama jadi nggak bisa menahan diri. Lagipula Mama nggak menggigitmu denga
Kellin mengambil putranya yang terus menangis dari pelukan pengasuh dan bertanya, "Apa dia buang air?" "Nggak, baru saja diganti popoknya." "Dia juga baru saja makan, lalu kenapa menangis lagi? Ribut sekali, siang menangis, malam pun menangis. Nggak bisakah dia sedikit tenang?" Kellin menggendong putranya sambil menenangkannya, lalu bertanya kepada pengasuh, "Papanya di mana?" "Pak Jhon mungkin ada di tempat Pak Yose."Karena Dokter Panca dan beberapa tamu termasuk Olivia hari ini datang, maka Yose dan saudaranya tidak pergi ke kantor dan tetap di vila untuk menunggu para tetua. Kellin pun berkata kepada pengasuh, "Baiklah, aku akan membawanya bermain dengan kakak-kakaknya." Meskipun kakak-kakak Tiano juga masih anak-anak, mereka sering berkumpul dan saling menatap. Terkadang juga menangis bersama, tetapi lebih sering bermain bersama.Namun, karena Tiano lebih kecil beberapa bulan dari mereka, dia belum bisa duduk dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Bocah itu tidak bisa
"Benar, Kakek Setya, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak masalah. Bagaimana kalau kami menemani Kakek jalan-jalan?" Aldi ikut menimpali perkataan ibunya. Bahkan Elang juga berkata, "Kakek, Tante Yuna benar. Sudah menunggu selama puluhan tahun, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak ada bedanya. Yang terpenting adalah kesehatanmu. Kellin mungkin akan tiba malam ini." "Sejak melahirkan, dia selalu ingin pergi ke luar. Katanya anaknya suka menangis dan rewel." Elang tertawa, "Tiano mirip sekali dengan Kellin saat kecil, suka menangis dan rewel." "Tapi kenapa aku ingat waktu Kellin kecil sangat mudah diurus?" Kenangan Setya tentang Kellin saat kecil berhenti pada usia dua atau tiga tahun. Pada usia itu, Kellin tidak banyak menangis dan sangat penurut. Ingatannya juga luar biasa, dia bisa mengingat segala sesuatu yang diajarkan kepadanya meskipun belum bisa menguasainya sepenuhnya. Setelah mengingatnya, dia akan mencerna dan memahaminya sendiri perlahan-lahan. Elang yang
Olivia merupakan menantu paling tua di keluarga Adhitama. Ibu kandung Olivia, Reni, adalah putri kedua dari kepala keluarga Gatara yang sebelumnya. Kelak, Odelina akan menjadi menantu keempat keluarga Lumanto. Perempuan itu memiliki status dan kedudukan yang sama dengan Olivia. Keluarga Sanjaya juga memiliki hubungan dengan keluarga Gatara karena Yuna, adalah putri sulung dari kepala keluarga Gatara sebelumnya. Oleh karena itu, keluarga Adhitama, keluarga Sanjaya, dan keluarga Lumanto adalah tiga keluarga yang bersedia dijaga hubungannya oleh Organisasi Lima Kaisar dalam jangka panjang. Semua ini berkat pengaruh Setya. Elang sebelumnya tidak memiliki hubungan dengan ketiga keluarga ini. Namun, setelah gurunya datang ke Mambera, dia telah menyelidiki semua keluarga besar di sana dan mengetahui bahwa empat keluarga tersebut menguasai Mambera. Umumnya, tidak ada yang berani menyinggung mereka. Para pemimpin dari empat keluarga besar itu juga mampu mengendalikan anggota keluarganya, me
“Dokter Panca bilang, dia akan mengatur agar Dokter Dharma datang dan menemani kita pergi ke Cianter,” kata Yuna. “Dengan adanya Dokter Dharma bersama kita, setidaknya kita bisa lebih tenang,” lanjutnya. Setya sudah sangat tua. Perjalanan jauh membuat semua orang khawatir dan takut jika sewaktu-waktu napasnya tersendat, dia akan langsung pergi begitu saja. Dengan kehadiran Dokter Dharma atau Dokter Panca, mereka bisa merasa lebih lega. “Dokter Dharma sering bepergian untuk mengobati orang. Kalau dia pergi selama beberapa hari, Olivia juga nggak akan curiga,” lanjut Yuna. “Kalau saja Olivia nggak sedang hamil, kami juga nggak perlu menyembunyikan ini darinya.” “Bayinya lebih penting, lebih baik kita merahasiakannya,” kata Setya, yang juga setuju untuk menyembunyikan ini dari Olivia. Apalagi setelah mengetahui bahwa Olivia baru bisa hamil setelah satu tahun menikah. Kehamilan ini tidak mudah baginya, ditambah lagi dengan tekanan besar yang dia hadapi. Jika perempuan itu tahu bahwa s
Yang menemani Aldi pulang bersama adalah salah satu murid terkuat Rubah Perak yang dijuluki Elang. Usianya masih cukup muda, kira-kira tak jauh berbeda dengan Daniel. Dia adalah orang yang sangat serius, tatapannya tajam, dan siapa pun yang ditatap olehnya akan langsung bergidik ketakutan.“Ma, ini bukti-bukti yang dikumpulkan sama Pak Setya. Aku temui ini di tempatnya.”Aldi lantas memberikan bukti-bukti yang dia temukan kepada ibunya. Yuna tidak langsung melihatnya ketika dia mengambil itu dari Aldi, tetapi menyerahkannya kepada Setya.Bukti-bukti yang Setya kumpulkan itu dijaga dengan sangat baik. Meski sudah lewat belasan tahun sekalipun, tulisannya masih bisa dilihat dengan jelas.“Setya, coba lihat apa ini,” kata Yuna dengan lembut.Setya pun mengeluarkan kacamatanya dan mengambilnya dari tangan Yuna. Dia membuka kotaknya dan melihat satu per satu, lalu berkata, “Ya, ini bukti yang aku kumpulkan. Nggak banyak, tapi semuanya mengarah ke Patricia.”Setya kemudian menyerahkan kembal
“Kalau cara kamu ngejar dia cuma begini saja, apa bisa terkejar? Kalau kamu nggak berhasil, mending kejar si Katarina lagi saja sesuai yang Nenek sudah atur. Nenek pilihin kamu Katarina berarti memang dia yang paling cocok sama kamu. Kamu ngejar Katarina juga baru dua tiga bulan saja. Perasaannya masih belum terjalin. Aku dan Kak Stefan juga nggak langsung suka pada pandangan pertama. Tetap harus dijalani dulu sampai lama baru muncul rasa tertarik. Kayak waktu aku ngejar Rosalina, memangnya aku langsung jatuh cinta sama dia pada pandangan pertama? Nggak. Tapi aku penasaran kenapa Nenek jodohin aku sama Rosalina, jadi aku coba dekati dia untuk melihat apa yang bikin Nenek tertarik sama dia. Aku mau tahu sisi apa dari dia yang cocok denganku. Terdorong rasa penasaran itu, aku terus mengamati dia dan perlahan menyadari sisi positifnya, sejak itu tanpa sadar aku jatuh hati sama dia. Ricky juga sama sepertiku, cuma Kak Stefan saja yang pelan-pelan baru tertarik sama Olivia setelah menikah d
Samuel hanya melihat tumpukan berkas itu sekilas. Dia tidak segera memberikan cap, tetapi malah dengan santai menutupnya. Sekarang dia punya masalah lain yang mau dia katakan. Dia tidak mau fokusnya terpecah agar tidak lengah dan berakhir diceramahi oleh Calvin.“Kak, jadi begini. Aku nggak sengaja menemukan kalau Nana dan Rubah-ku ini gerak-geriknya agak mirip,” kata Samuel langsung ke inti masalah. Dia datang tidak lain adalah untuk membahas si Rubah. Hanya si Rubah seorang yang bisa membuat Samuel memberanikan diri untuk datang menemui kakaknya meski sudah dipandang sebelah mata.Rubah juga sudah menghilang entah bersembunyi di mana. Samuel sudah mencari satu Mambera, tetapi dia tidak berhasil mendapatkan petunjuk sekecil apa pun tentang keberadaan Rubah. Selama hampir 30 tahun hidup, Samuel tidak pernah merasa sefrustrasi ini.“Terus? Kamu curiga kalau Nana itu sebenarnya Rubah kamu? Ngomong-ngomong, si Rubah ini cewek yang waktu itu datang ke kantor, bukan?”Calvin masih ingat sep