Semua Bab Kembalinya Istri Sah sang CEO: Bab 901 - Bab 910

1347 Bab

Bab 901

Ronald berdiri di samping tempat tidur, melepas jasnya dan membuka kancing kemejanya satu per satu hingga memperlihatkan dadanya yang kekar.Rachel menelan ludahnya dalam diam.Pria ini telah menahan diri tadi malam dan juga terus mengamati perubahannya.Malam ini, dia rasa pria ini tidak akan mampu menahannya lagi.“Rachel, aku mencintaimu ….”Tubuh Ronald menimpa seluruh tubuhnya, dan bibir tipis pria itu mulai menciumnya dari kening hingga ke bawah.Ciumannya panas, seolah bisa membakar hati seseorang, membuat jari kelingking Rachel meringkuk.Ketika tubuh mereka berdua sudah menempel satu sama lain, Rachel mendapati bahwa suara wanita itu akhirnya sudah hilang dari pikirannya.Sedekat apapun dia dengan kekasihnya ini, betapa besar pun perasaan yang dia rasakan, akhirnya tidak akan ada suara yang akan mengganggunya.Rachel tidak tahu kapan mereka berhenti melakukannya.Tulang-tulangnya seolah hampir hancur, dan dia tertidur karena kelelahan.Ronald juga sama saja. Dia melampiaskan s
Baca selengkapnya

Bab 902

Angin dingin bertiup menerpa wajah Rachel, tapi dia tidak merasakan sakit sama sekali.Dia mengepalkan tangannya erat-erat dan berkata, “Rendy, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”“Pergi dari sini bersamaku.” Rendy mengelus dagu Rachel dan berkata, “Asalkan kamu ikut denganku, aku bisa melepaskan Ronald.”Rachel memandangnya dan berkata, “Bagaimana kalau aku menolak?”“Menolak? Ha!” Rendy tersenyum garang dan berkata, “Kalau begitu aku akan membuat Ronald pergi ke akhirat.”Dia menunduk dan mencium leher Rachel. “Seperti bau Ronald. Sungguh nggak enak.”Rachel melihat ke bawah dan mengambil belati yang tersembunyi di dalam bajunya. Dia memegang belati itu dan mengangkat tangannya, lalu hendak menusuk leher Rendy.Rendy sepertinya sudah menduganya dan segera melangkah mundur.“Rachel, kamu cari mati!”Ekspresi di wajahnya menjadi dingin, lebih dingin dari angin di malam itu.“Kalau begitu, ayo kita mati bersama,” Rachel mengangkat belatinya dan menyerang lagi.Selama setengah bulan
Baca selengkapnya

Bab 903

Ronald membaringkan Rachel di tempat tidur di kamar tidur, lalu duduk di sofa di samping tempat tidur dan menatap wanita itu dengan tenang.Dia kurang lebih sudah bisa menebaknya, tetapi tidak ingin menanyakan apa pun.Terkadang, tidak ada gunanya menanyakannya.Langit sudah mulai terang. Matahari mulai terbit dari timur, dan hari sudah berganti.Rasa sakit di bagian belakang kepala Rachel semakin parah. Dia berbaring di tempat tidur dan merasa sangat menderita.Rahang Ronald tegang. Dia melihat ponselnya.“Aku menemukan jejak Rendy tadi malam, dan dia memang muncul di dekat sini.”“Dia berganti mobil tiga kali, jadi aku kehilangan jejaknya. Tapi, dia berada di Suwanda dan nggak bisa lari jauh.”Ekspresi Ronald sangat dingin.Ini semua salahnya. Seharusnya dia tetap turun bersama Rachel tadi malam.Dia memberi Rendy kesempatan untuk bertemu Rachel.Ronald mengerucutkan bibirnya dan menyalahkan diri sendiri. Lalu, dia turun ke bawah, memasak semangkuk mie dan membawanya ke atas. “Rachel
Baca selengkapnya

Bab 904

Wajah Ronald datar, tidak menunjukkan emosi sama sekali.Dia menatap ke arah Darren dan berkata, “Kamu orangnya ceroboh. Bagaimana kalau kamu jadi membangunkan Mama?”Michelle mengerjapkan matanya yang besar dan berkata, “Pa, aku nggak ceroboh. Boleh nggak aku pergi melihat Mama?”Ronald berkata dengan datar, “Mama dan Papa akan pulang nanti waktu tahun baru, jadi nggak perlu bertemu sekarang.”Anak-anak tampak kecewa.Eddy mengerutkan kening.Bukannya Michael bilang sebagian besar masalahnya sudah terselesaikan, jadi mereka bisa bertemu dengan Mama?Mengapa Papa melarang mereka bertemu dengan Mama?Michael bahkan tampak lebih bingung.Kemarin, dia sudah memodifikasi program dalam chip itu sendiri. Seharusnya, Mama mereka tidak akan kenapa-apa kalau mau bertemu dengan mereka. Kenapa jadi begini?Dia menatap Ronald.Ronald menggelengkan kepalanya dengan lembut padanya.Meski dia tidak tahu perintah apa yang diberikan Rendy, tapi dia samar-samar bisa menebak mengapa Rachel menghindari an
Baca selengkapnya

Bab 905

Michelle bergegas berlari ke arah Rachel, tapi Rachel menghindarinya.Rachel terus memperhatikan Michael.Suara-suara di kepalanya semakin keras dan frekuensi perintah itu semakin banyak.“Rachel ....”Ronald datang dan memeluknya.“Kamu belum cukup istirahatnya. Aku akan mengantarmu ke atas.”Dia segera memeluk Rachel dan mengajak wanita itu ke atas, tetapi wanita itu melepaskan diri dengan paksa.Rachel berlutut di hadapan Michael dan berkata dengan suara lirih dan serak, “Michael, Mama harus mengambil keputusan.”Seolah sudah bisa menebaknya, Michael tampak tenang dan berkata, “Ma, katakanlah.”“Sebaiknya kamu tinggalkan rumah keluarga Tanjaya.” Hati Rachel terasa sakit mendengar setiap kata yang diucapkannya, tapi dia tetap berusaha menyelesaikan kalimatnya. “Jangan tinggal di rumah keluarga Tanjaya lagi. Kamu bisa pergi kemana pun yang kamu mau.”Meski sudah menduganya, Michael tetap kaget dan tidak bisa merespons untuk waktu yang lama.“Rachel, bagaimana kamu bisa membuat lelucon
Baca selengkapnya

Bab 906

“Michael hanya sebuah permulaan saja. Kalau kamu nggak mau nurut, aku akan membuat kamu mengirimkan semua keempat anakmu pergi. Tapi aku begitu peduli denganmu, bagaimana mungkin aku tega melihatmu tersiksa? Sekarang kamu datang ke kediaman keluarga Tanjaya, kita ketemu.”Rachel terdiam di tempat. Semua anak-anaknya ada di kediaman keluarga Tanjaya. Kenapa Rendy bisa ke sana? Dia baru saja hendak membuka suara, terdengar suara dari seberang sana,“Rachel, sebaiknya kamu jangan kasih tahu Ronald keberadaanku. Jika nggak, aku akan langsung potong tangan Michael dan kirim ke kamu sebagai hadiah.”Rachel merinding seketika karena dia yakin Rendy akan melakukan apa yang dia katakan. Perempuan itu terlonjak bangkit dan Ronald langsung memeluk pinggangnya sembari berkata, “Rachel, kenapa?”“Aku keluar sebentar, kamu jangan ikut aku.”Rachel langsung mengenakan baju luarannya dan mengambil kunci mobil. Setelah itu dia bergegas pergi. Ronald memicingkan kedua matanya dan mengikuti perempuan itu
Baca selengkapnya

Bab 907

Bibir Farah bergetar sembari berkata, “Rendy, kalian itu saudara kandung dan merupakan saudara kembar! Kenapa harus jadi seperti ini?”“Kalau dia kasih Rachel ke aku, aku nggak akan minta apa pun lagi,” ujar Rendy.Kalimat tersebut membuat Farah terdiam dan berkata, “Rendy, Rachel itu adik ipar kamu!”Rendy tertawa miring dan berkata, “Anggap saja Mama nggak melihatku. Lakukan saja kegiatan Mama, aku akan segera pergi.”“Pergi ke mana?” tanya Farah. Dia khawatir kedua saudara kandung itu akan bertemu dan keduanya akan ribut hingga terjadi pertumpahan darah.Begitu kalimatnya baru saja diucapkan, terdengar suara mobil yang direm secara mendadak di luar sana. Rendy menyunggingkan senyum miring dan berkata, “Rachel sudah datang, Mama bawa dia ke kamar ini. Jangan sampai bocah-bocah itu merasa curiga.”“Rendy, jangan seperti ini ….” Suara Farah terdengar bergetar.“Nggak bisa juga kalau nggak seperti ini, aku akan membawa paksa bocah-bocah itu di hadapan Rachel. Aku nggak tanggung jawab ka
Baca selengkapnya

Bab 908

Farah menghela napas dalam diam sambil berbalik menaiki tangga. Kedua tangan Rachel berada di dalam sakunya sambil melangkah perlahan menaiki anak tangga. Pintu kamar didorong terbuka dan Rachel dapat mencium aroma asap rokok yang begitu menyengat.Dulu setiap dia bersama dengan Rendy, dia selalu menjadi perokok pasif. Setelah aroma asap rokok yang ada di dalam kamar sedikit berkurang, Rachel baru melangkah masuk.“Keluar!” usir Rendy pada ibunya.Semua ucapan Farah tertahan di lidahnya. Dia tidak berani melawan putranya sehingga hanya bisa berjalan keluar sambil menutup pintu dengan berat hati.“Untuk apa kamu memanggilku ke sini?” tanya Rachel yang berdiri di depan pintu dengan dingin.“Keluarkan kedua tanganmu,” ujar Rendy ketika melihat tangan perempuan itu yang ada di balik saku. Rachel menuruti permintaan lelaki itu untuk mengeluarkan tangannya.“Buang baju luaran kamu ke luar!” perintah lelaki itu lagi.Rachel tidak menolaknya dan mengikuti perintah lelaki itu.“Cih! Kamu simpan
Baca selengkapnya

Bab 909

Farah berjalan melewati lorong dengan susah payah hingga tiba di kamar anak. Baru saja tangannya hendak membuka pintu, pintu kamar sudah dibuka dari dalam.“Mama … Nenek? Kok Nenek di sini?” tanya Darren dengan wajah penuh kecewa.Dengan lembut Farah berkata, “Darren, Nenek dan Mama ada yang mau dibicarakan tentang perempuan. Michelle juga perempuan, sini, ikut Nenek ketemu dengan Mama.”Michelle tersenyum lebar. Dia berlari keluar dengan riang. Akan tetapi Michael langsung menarik lengan bocah itu sambil berkata, “Mama bilang kami baru boleh keluar kalau Mama sendiri yang panggil.”Michelle langsung menghentikan langkah dan memiringkan kepala sembari berkata, “Iya, harus Mama yang panggil aku baru aku boleh keluar.”Senyuman di wajah Farah hampir lenyap, dia kembali berkata, “Mama yang minta Nenek bawa Michelle ke bawah. Kalau kelamaan nanti Mama marah loh.”Michelle menunduk dan menatap jari tangannya bimbang. Pertemuannya selama dua kali terakhir dengan ibunya membuat dia menyadari
Baca selengkapnya

Bab 910

“Michelle!” seru Rachel dengan kedua bola mata membulat. Dia berlari menerjang untuk menangkap tubuh bocah itu. Sayangnya terlambat, tubuh Michelle membentur nakas dengan kuat hingga membuat bocah itu jatuh pingsan.Rachel memeluk anaknya dengan mata terbuka lebar. Dia mendongak dan mendapati Rendy sudah mengeluarkan pistol dari pinggangnya.“Rachel, meski dia adalah putrimu, dia tetap alat buatku untuk mengendalikanmu. Hanya alat saja masih berani mengiggitiku? Cari mati!”Lubang pistol mengarah tepat di kening Michelle. Emosi Rachel seketika mendidih dan memuncak. Dia terus menarik napas dalam-dalam dan tanpa henti mencoba membisikkan dirinya untuk menahan diri. Rachel memejamkan matanya dan membukanya lagi. Sepasang bola mata jernih menatap Rendy dengan penuh keyakinan dan berkata,“Rendy, lepaskan anakku dan aku akan ikut kamu pergi. Kalau nggak ….”Rachel mengeluarkan sebuah pisau kilat dari balik pinggangnya juga sambil berkata, “Kalau nggak, kamu hanya akan mendapatkan jasadku s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8990919293
...
135
DMCA.com Protection Status