All Chapters of Kembalinya Istri Sah sang CEO: Chapter 201 - Chapter 210

1347 Chapters

Bab 201

Eddy mengambil mainan Transformers yang rusak di lantai, lalu meletakkannya dengan benar di samping tempat tidur.Dia berkata dengan datar, “Bagaimanapun juga, dia adalah mama kita. Kamu nggak perlu menyayanginya, tapi kamu harus menghormatinya.”Darren mengucek mata merahnya, tidak menjawab.Eddy tahu bahwa topik ini tidak bisa dibicarakan lebih lanjut.Dia berjeda sebentar dan berkata, “Apa dua anak yang datang menjengukmu kemarin malam adalah teman sekelasmu di sekolah?”Suasana hati Darren langsung membaik.Dia tersenyum dan berkata, “Nama mereka Michael dan Michelle. Mereka datang bersama Tante Rachel untuk menjengukku.”“Michelle?” Eddy menaikkan alisnya, “Gadis kecil itu bernama Michelle?”“Iya, aku selalu memanggilnya Michelle. Kak, aku beri tahu ya. Michelle itu orangnya sangat imut. Dia nggak suka bicara, tapi matanya seperti bisa berbicara. Matanya besar, seperti anggur. Setiap kali dia memandangiku, aku merasa seperti tenggelam dalam matanya.”Mata Darren berbinar.Eddy iku
Read more

Bab 202

Dia perlahan bertanya, “Apa hubungan antara gadis kecil itu dan Rachel?”Tadi waktu di kamar pasien, Darren bilang Michelle ikut datang ke rumah sakit untuk menjenguknya.Sekarang, Michelle datang bersama Rachel lagi.Selain itu, Rachel juga menggandeng satu anak laki-laki lagi.Semacam rasa curiga muncul di benaknya.Jantung Shania berdegup kencang.Eddy jarang menunjukkan ketertarikan pada siapapun atau hal apa pun. Namun, hari ini, dia justru berinisiatif untuk bertanya tentang anak haram itu?Anak itu adalah putri Rachel, adik kandungnya!Apa ada ikatan yang tak terlihat antara mereka?Jika demikian, dengan IQ-nya yang tinggi, Eddy akan segera menyadari bahwa Rachel adalah ibu kandungnya dan Darren?Dalam sekejap, banyak pikiran melintas di benak Shania.Dia menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Mama juga ingin tahu apa hubungan antara anak itu dengan Rachel. Kalaupun Rachel langsung hamil setelah menghilang empat tahun lalu, dia nggak mungkin punya anak sebesar itu ....”Dia ber
Read more

Bab 203

Rachel menggandeng kedua anaknya masuk ke dalam kamar pasien.Darren yang suasana hatinya jelek langsung melompat dengan gembira.“Tante Rachel, aku sangat menyukaimu. Aku baru saja membicarakan Tante tadi dan sekarang Tante membawa Michelle ke sini. Aku sangat senang!”Rachel tersenyum dan berkata, “Michael-lah yang mengusulkan untuk datang dan menjengukmu. Dia takut kamu terlalu kesepian.”Darren mengerutkan bibirnya dengan curiga, “Nggak mungkin, dia paling suka menindasku. Bagaimana mungkin dia yang mengusulkan untuk datang menjengukku?”“Benaran, kok.” Rachel menyentuh kepala kecil Darren dan berkata dengan suara rendah, “Sebenarnya, Kak Michael sangat mengkhawatirkanmu, tapi dia malu, jadi dia nggak menunjukkannya.”Darren mengangkat kepalanya diam-diam, dan matanya kebetulan bertemu dengan mata Michael.Michael tidak menghindari tatapan itu dan berkata dengan datar, “Selama kamu menyukai adikku, aku bisa mencoba untuk menyukaimu juga.”“Aku nggak perlu kamu menyukaiku!” Darren m
Read more

Bab 204

Hilmi selalu mengira semua itu hanyalah rumor yang tak berdasar. Sekarang, dia baru sadar bahwa rumor itu ada benarnya.Rachel memang melahirkan anak kembar, tapi mereka belum meninggal.Anak laki-lakinya berperilaku baik dan anak perempuannya cantik. Membuatnya gemes!Hilmi menatap Michael sejenak, lalu tiba-tiba tertegun.Mengapa dia merasa anak ini persis seperti Pak Ronald ketika masih kecil? Terutama posturnya ketika duduk di kursi, benar-benar seperti dicetak dari satu cetakan yang sama.Fawat!Ini pasti karena dia sudah tua. Bisa-bisanya dia memiliki ilusi seperti itu.Hilmi menggelengkan kepalanya dan menyingkirkan ilusi konyol itu dari pikirannya, lalu berjongkok, dan berkata sambil tersenyum, “Namamu Michael, ya? Apa aku boleh memanggilmu Den Michael?”Michael berkata dengan sopan, “Panggil saja aku Michael.”“Anak yang baik. Kemarilah, ini permen untukmu.” Hilmi mengeluarkan segenggam permen buah dari sakunya, yang merupakan senjata ampuh yang biasa dia gunakan untuk membuju
Read more

Bab 205

Michael dan Ronald berjalan ke koridor.Darren bertanya sambil makan, dengan rasa ingin tahu, “Mengapa Michael ingin berbicara dengan papaku?”Dia selalu takut ketika melihat ayahnya, dan sama sekali tidak ingin berbicara dengan ayahnya sendirian.Rachel juga sedikit penasaran.Namun, Michael punya rahasianya sendiri, dan dia tidak akan menanyakannya.Dia tersenyum dan berkata, “Papamu begitu hebat. Michael mungkin juga ingin menjadi orang yang begitu hebat.”Darren hanya penasaran sebentar dan lalu langsung melupakan hal itu dari pikirkannya.Dia lebih senang di sini, bersama Tante Rachel dan Michelle. Papanya sebaiknya tidak usah masuk lagi!Ronald tidak tahu bahwa kehadirannya ditolak oleh putranya sendiri. Pada saat ini, dia berkata dengan datar, “Apa yang ingin kamu bicarakan? Kamu bisa mengatakannya sekarang.”“Aku sangat tertarik dengan pemrograman akhir-akhir ini. Aku ingin tahu apa Om Ronald memiliki wawasan tentang hal ini?” Michael mengeluarkan buku pelajaran tentang pemrogr
Read more

Bab 206

“Aurora Technology, ‘kan?”Michael terdiam.Pria ini benar-benar tahu segalanya.Dia mengerutkan bibirnya dan melangkah ke kamar pasien.Dia membuka pintu dan berdiri di depan pintu, “Ma, aku ingin pulang.”Rachel sedang menyuapi Darren makan. Dia tertegun sesaat, “Kenapa tiba-tiba mau pulang? Tunggu lima menit lagi. Kita langsung pulang setelah Mama selesai menyuapi Darren.”“Aku ingin pulang sekarang.”Michael jarang bersikap keras kepala seperti ini, bahkan hampir tidak pernah keras kepala seperti ini di depan begitu banyak orang.Rachel mengira putranya itu sedang tidak enak badan, jadi dia menyerahkan makanan Darren yang belum habis kepada Ronald, “Kamu saja yang menyuapi Darren, aku pergi dulu.”Michael sudah berbalik badan dan pergi. Rachel pun menggandeng Michelle dan menyusul putranya itu.Dalam sekejap, hanya Ronald dan Darren yang tersisa di ruangan itu. Darren masih belum menelan makanan di mulutnya. Dia melihat ruangan yang tiba-tiba kosong itu dan mengerutkan bibirnya, “
Read more

Bab 207

Michael mengepalkan jarinya.Keluarga Tanjaya hanya ada tiga orang, Ronald, Darren, dan anak yang dia lihat di depan pintu ruang pasien hari itu.Darren tidak memiliki kemampuan itu, dan ibunya bilang bukan Ronald.Itu artinya....“Eddy, kakak kandung Darren,” Rachel berkata dengan lembut, “Om Ronald telah mewakili anaknya untuk meminta maaf kepada Mama dan bersedia untuk mengganti semua kerugian. Michael, masalah ini nggak perlu diperpanjang lagi.”Michael mengerutkan bibir, “Ternyata namanya Eddy.”Rachel terkejut, “Kalian pernah bertemu?”Rachel ingin tahu seperti apa rupa Eddy, tapi sayangnya dia tidak pernah memiliki kesempatan untuk bertemu dengan anak itu.“Aku pernah bertemu dengannya di depan pintu kamar pasiennya Darren.” Michael berkata, “Apa dia ada meminta maaf sendiri pada Mama?”Rachel tersenyum dan tidak menjawab. Dia meraih tangan kedua anaknya dan berkata dengan lembut, “Kalian baru berusia empat tahun. Yang paling penting bagi kalian sekarang adalah belajar dengan ra
Read more

Bab 208

K menulis, “Aku katakan sekali lagi. Aku bukan Om-Om!”Michael menulis, “Apa dark web mengadakan duel setiap tahunnya?”K menjawab, “Hei, kenapa kamu tertarik dengan hal ini? Aku pernah memintamu untuk mengikutinya tahun lalu, tapi kamu menolak.”Michael menulis, “Jawab saja, ada atau nggak?”K menulis, “Iya, duel tahun ini sudah dimulai ….”Semenit kemudian, sebuah pemberitahuan muncul di atas sistem dark web.[Hacker berlevel diamond, Bos keluarga Hutomo, menantang hacker berlevel bronze, Darren yang suka minum susu untuk berduel ….]K menulis, “Wah! Kamu benar-benar mengajaknya berduel. Mau taruh di mana muka kita para hacker berlevel diamond? Bos! Hei, Bos! Jangan menghilang! Cepat bicara denganku!”Michael langsung offline.Setelah mengetahui bahwa dia berhadapan dengan Eddy, dia tidak bisa menjelaskannya kepada Mommy.Kalau begitu, biarkan mereka berdua berduel di dark web.“Tit tit tit!”Akun Eddy yang telah dia lama disembunyikan tiba-tiba mendapat pemberitahuan.Dia mengerutka
Read more

Bab 209

“Kamulah yang membunuh putraku!”Wanita paruh baya itu tiba-tiba berlari ke arah Rachel, mencengkeram kerah bajunya.Lalu, dia mengangkat satu tangannya lagi dan menampar wajah Rachel dengan keras...Rahel mengerutkan kening.Dia mengangkat tangannya dan meraih pergelangan tangan wanita paruh baya itu dengan tenang, lalu melawan dan mencengkeram kedua tangan wanita itu.“Siapa kamu?” Suara Rachel dingin, dan ekspresi di wajahnya juga dingin.Kedua tangan wanita paruh baya itu ditekan ke punggungnya, sehingga dia tidak bisa bergerak. Dia berteriak dan menangis, “Kamu! Kamu membunuh anakku! Kamu menghasut anakku untuk menabrak seseorang. Lalu karena takut anakku akan membocorkan hal itu, kamu membunuh anakku! Dasar wanita jalang! Kembalikan anakku! Kembalikan anakku!”Wanita itu menangis.Orang-orang di sekitar terus membicarakan hal ini.“Aku pernah mendengar tentang kecelakaan mobil ini. Pelaku menabrak seorang anak dan melarikan diri, kemudian meninggal keesokan harinya.”"Sudah menab
Read more

Bab 210

Penabrakan mobil Darren hari itu sudah direncanakan sejak lama.Polisi dan orang-orang dari keluarga Tanjaya sudah mencari di seluruh kota, tapi ternyata mobil pelaku masuk ke parit dan mayat pelaku ditemukan dalam keadaan kaku.Polisi sangat peduli dengan kasus ini dan sedang menyelidiki petunjuk di mana-mana.“Putraku sangat baik dan pemalu. Dia nggak mungkin berpikir untuk menyakiti orang lain! Wanita inilah yang memberi putraku sejumlah uang dan menghasut putraku untuk melakukan perbuatan jahat itu! Putraku yang baik dan sangat polos itu ….”Polisi bertanya dengan tajam, “Kamu bilang Bu Rachel pernah menemui anakmu. Kapan dan di mana?”“Jam delapan atau sembilan malam, tepat di depan rumahku.” Wanita paruh baya itu menutup mulutnya dan menangis dengan keras, “Aku nggak melihatnya, tetapi tetanggaku melihatnya ....”Polisi itu memandang Rachel, “Apa yang sedang kamu lakukan pada jam delapan atau sembilan malam dua hari yang lalu?”Rachel tersenyum, “Aku sedang bertelepon dengan pia
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
135
DMCA.com Protection Status