Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 391 - Bab 400

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 391 - Bab 400

2188 Bab

Bab 391

“Tambatan hati?” Lisa tampak bingung, “Seingatku kamu nggak punya keluarga. Kamu punya pacar?”Yuna tersenyum tipis. Dia tidak menjawab pertanyaan soal pacarnya secara langsung, melainkan berkata, “Aku hanya jarang kontak dengan keluargaku, bukan berarti aku nggak punya keluarga.”“Bu Yuna begitu hebat, pasti punya pacar,” goda Shane.Namun, Lisa mengibaskan tangannya, “Kamu nggak tahu. Jangan lihat Yuna begitu hebat, tapi Yuna hanya fokus pada karirnya. Kalau bukan karena Lo ... apa sih namanya ....”Lisa mengerutkan kening. Setelah sekian lama berpikir, dia tetap tidak bisa mengingat nama itu. Sehingga dia langsung melewatkan nama itu dan kembali berkata, “Pokoknya kalau bukan karena dia terus dekati kamu, aku rasa sampai sekarang kamu masih jomblo ... oops, maaf.”Lisa tiba-tiba teringat Yuna dan pria itu sudah putus. Karena itu, dia segera berhenti bicara. Sebenarnya, Lisa juga tidak tahu banyak tentang Yuna belakangan ini. Kalau bukan karena kompetisi kali ini, dia bahkan tidak me
Baca selengkapnya

Bab 392

Setelah mendengar perkataan Shane, pelayan itu langsung menghela napas. Dia pun bergegas dan melambaikan tangan sebagai isyarat untuk membiarkan Helen naik.Begitu dilepaskan, Helen berlari cepat ke atas. Namun, dia spontan tercengang ketika melihat Yuna dan Lisa, meski hanya sesaat. Setelah itu, dia bergegas mengalihkan pandangannya ke arah Shane dan berkata, “Shane, aku ke rumah sakit dan baru tahu kamu sudah bawa Nathan keluar dari rumah sakit. Kenapa nggak beri tahu aku kalau Nathan sudah boleh keluar dari rumah sakit? Kamu tahu nggak betapa aku khawatirkan dia ....”“Sekarang kamu sudah lihat, dia baik-baik saja. Kamu bisa pergi,” kata Shane tanpa menatap Helen barang sedetik pun.Helen mendapati kata-katanya tidak bisa membuat Shane tersentuh, dia pun melihat ke arah anaknya dan berkata, “Nathan, baguslah kamu baik-baik saja. Kamu nggak tahu betapa khawatirnya Mama. Mama merasa sangat bersalah. Semua salah Mama, sampai buat kamu menderita begini. Sekarang masih ada yang terasa n
Baca selengkapnya

Bab 393

“Aku?!” Kentara sekali, Lisa tidak menyangka Helen akan melampiaskan amarah padanya. Lisa menunjuk hidungnya sendiri, terdiam sesaat karena kaget dan marah.“Waktu itu kamu yang bilang ke aku kalau dia teman kamu. Kamu yang suruh aku percaya padanya. Oke, aku percaya sama kamu. Sekarang kamu malah ajak dia makan bareng pacar dan anakku, tapi kamu nggak beri tahu aku. Katakan, apa maksudmu?” Helen semakin merasa itulah masalahnya.Lisa juga kesal bukan main. Dia pun mengangguk berulang kali dan berkata, “Benar, aku memang punya niat nggak baik. Aku punya niat nggak baik bantu kamu ajak Nathan keluar untuk temani kamu makan. Aku punya niat nggak baik karena mengira aku bisa bantu kamu memupuk perasaan dengan anakmu. Aku punya niat nggak baik karena ingin menjodohkan kalian. Salahkan aku, semua salahku! Siapa suruh aku buta sampai bisa berteman dengan orang seperti kamu!”“Lisa.” Yuna memanggilnya dengan lembut, bukan karena hal lain. Alasan utamanya karena mereka bertengkar seperti itu h
Baca selengkapnya

Bab 394

Begitu Yuna melihat Nathan telah menatapnya, bibir Yuna langsung melengkung, rasanya senang sekali.Nathan tampaknya agak terkejut ketika melihat senyuman Yuna. Dia menatap Yuna sebentar, lalu wajah kecilnya yang tegang akhirnya tampak sedikit lebih rileks. Setelah itu, senyum tipis merekah di bibirnya.Senyum itu sangat tipis, seolah-olah senyum itu akan langsung menghilang hanya karena lambaian tangan. Yuna tetap tidak terburu-buru mengajaknya bicara, tapi dia mengulurkan tangannya pada Nathan.Dengan telapak tangan bawah menghadap ke atas, jari-jari yang sedikit ditekuk. Gestur tangan itu terlihat seperti sedang mengajak.Nathan ragu-ragu sejenak sambil melihat tangan yang penuh dengan niat baik. Kemudian, Nathan dengan hati-hati, pelan-pelan, sedikit demi sedikit mulai meletakkan tangan kecilnya ke telapak tangan Yuna.Yuna segera menggenggam tangan kecil itu dan tersenyum lebar padanya. Pada saat ini, sebuah adegan yang mengejutkan terjadi. Nathan tiba-tiba merentangkan tangannya
Baca selengkapnya

Bab 395

Perjalanan di Prancis akhirnya berakhir. Yuna dan Brandon kembali ke Indonesia dengan penerbangan yang sama. Begitu mereka kembali ke Indonesia, semua kembali seperti biasa. Mereka mulai bekerja dengan intens dan sibuk.Bagaimanapun, Yuna kembali dengan membawa kemenangan. Hal ini bukan hanya kehormatan bagi Yuna seorang diri, ini juga merupakan penghargaan terbesar yang pernah dimenangkan New Life sejak didirikan. Penghargaan ini sangat bermakna, seperti memberikan awal bagi perusahaan di pasar internasional.Setelah kompetisi kali ini, industri wewangian di luar negeri akan mengetahui kalau ada perusahaan bernama New Life di Indonesia. Pembuat parfum mereka memenangkan juara pertama dalam Fragrance Competition kali ini, mengalahkan pesaing dari seluruh dunia.Orang-orang di perusahaan bahkan sudah mendekorasi perusahaan dengan indah. Begitu Yuna kembali ke perusahaan, mereka langsung meledakkan party popper. Pita dan konfeti disemprot ke seluruh tubuhnya.“Selamat kepada pahlawan kit
Baca selengkapnya

Bab 396

“Oke.” Yuna mengangguk, lalu mengikuti Samuel ke kantor general manager.Setelah menutup pintu, Samuel melihat ke luar dan menurunkan tirai sedikit. Terlihat sedikit misterius, tapi tidak sepenuhnya menghalangi pandangan dari luar.“Bu Yuna ....”Yuna, “....”Mengapa Samuel tiba-tiba memanggilnya seperti itu?“Begini ... aku sebelumnya nggak tahu hubunganmu dengan Pak Brandon. Maafkan aku kalau ada kata-kata yang salah atau ada sikapku yang membuatmu tersinggung.” Samuel menggaruk hidungnya dan berkata dengan malu-malu.Yuna mengerti sekarang. Kelihatannya meskipun Samuel tahu Yuna adalah orang yang diutus dari kantor pusat, Samuel tidak tahu hubungannya dengan Brandon. Namun, setelah melalui kasus penculikan kali ini, sepertinya hal ini sudah tidak bisa ditutupi lagi.Akan tetapi, Samuel mungkin masih belum tahu jelas apa hubungan Yuna dan Brandon. Dia hanya tahu ada hubungan di antara mereka.“Pak Samuel, aku dan Pak Brandon ....”“Aku nggak tahu kamu ada hubungan apa dengannya. Aku
Baca selengkapnya

Bab 397

Setelah meninggalkan ruangan Samuel, Yuna langsung pergi ke ruangan Edith. Edith sudah menunggunya di sana. Stella juga ada di sana. Tidak hanya itu, ada juga sebotol sampanye dan tiga gelas di atas meja kantor. Mereka jelas sedang menunggu Yuna kembali untuk merayakan kemenangannya.“Minum alkohol di saat jam kerja, kalian ini contoh nggak baik, loh.” Yuna menggelengkan kepala, lalu berkata sambil tertawa pelan.“Siapa bilang kita minum alkohol, kita minum air kemenangan.” Edith mengoreksi ucapan Yuna, “Ayo cepat. Tutup pintunya dulu.”Setelah menutup pintu ruangan, mereka juga menurunkan tirai. Ketiganya merasa seperti sedang jadi pencuri di kantor.“Bukannya nanti malam baru merayakannya? Kenapa buru-buru rayakan sekarang?” Meski berkata demikian, Yuna tetap pergi mengambil gelas.“Nanti malam ramai-ramai bareng yang lain. Kalau sekarang, kami yang merayakannya untuk kamu. Nggak sama, dong.” Stella mengangkat gelasnya dan bersulang dengan Yuna, “Selamat, aku sangat senang kamu bisa
Baca selengkapnya

Bab 398

Yuna menceritakan insiden penculikan yang dialaminya di Prancis secara garis besar. Hanya saja, dia melewatkan bagian di mana Brandon pergi ke Prancis untuk mencarinya, juga bagian yang melibatkan dirinya dan para penculik itu. Dia hanya menceritakan sekilas secara singkat.Namun meski begitu, ceritanya membuat wajah Edith dan Stella langsung menjadi pucat karena kaget.“Ya ampun! Ada pistol pula!”“Buset! Penjahat yang dicari secara internasional!”“Astaga, kamu sudah singgung orang seperti apa, sih?!”Keduanya menghela napas dengan ratu wajah tercengang. Hanya dengan membayangkannya, mereka berdua merasa kejadian itu terlalu menakutkan. Kemudian, mereka melihat Yuna yang tampaknya sama sekali tidak terluka. Mereka pun merasa itu benar-benar sebuah keajaiban.“Yuna, kamu yakin kamu baik-baik saja? Kalau ada apa-apa, kamu harus katakan, jangan dipendam di dalam hati,” ujar Edith sambil menatap Yuna dengan cemas.Stella di sampingnya juga ikut menimpali, “Betul! Kamu jangan pendam terus
Baca selengkapnya

Bab 399

Hal-hal yang berlebihan serta dibuat-buat ini sama sekali tidak mungkin dilakukan oleh Brandon. Yuna tidak bisa memikirkan apa pun, hanya memikirkan siapa yang membuat prank seperti ini.Balon yang melayang pelan-palan itu justru membentuk sebuah pemandangan indah. Para gadis yang melihatnya merasa itu sangat romantis. Mereka pun menjulurkan kepala dan melihat ke bawah untuk melihat siapa yang melakukan itu.“Lihat! Ada orang di sana!”“Betul, betul. Di bawah sana.”“Loh, di tangannya masih ada buket besar, bukan? Wah, besar banget buket bunganya!”“Aku mau lihat, dong! Benar-benar buket mawar yang besar banget. Mungkin ada 99 tangkai kali, ya?”Satu per satu orang berseru. Banyak orang mulai melihat ke arah kantor Edith. Tatapan mereka penuh dengan rasa iri.“I-ini ....” Tiga orang yang berada di kantor juga tercengang. Pada awalnya, Stella mengira itu tulisan tangan Brandon. Namun, begitu dia menoleh, dia pun mendapati ekspresi wajah Yuna tidak terlalu bagus. Tepat di saat dia sedan
Baca selengkapnya

Bab 400

“Ada yang mengajukan keluhan kalau Bapak membuang sampah di tempat umum dan mencemari lingkungan. Silakan ikut kami untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujar orang itu.Logan melebarkan matanya tak percaya. Logan tidak mau menyerahkan diri, dia pun berkata, “Aku hanya melepaskan beberapa balon, kenapa jadi mencemari lingkungan? Lagi pula, aku nggak pernah lihat kalian tangkap orang yang jual balon di jalan sepanjang hari.”“Kalau hanya beberapa balon memang tidak masalah. Tapi begitu jumlahnya mencapai batas yang telah ditentukan, serta berdampak pada tempat di mana Bapak melepaskan balon, hal itu akan menimbulkan konsekuensi. Bapak harus menanggung konsekuensi tersebut.”Logan masih tidak terima, “Konsekuensi dan dampak apa yang aku timbulkan?”Salah satu petugas menggerakkan topinya, lalu mendongak dan melihat ke atas, “Kamu sudah mengganggu kantor orang lain. Ada orang yang telepon kami dan mengeluh.”“Aku ... siapa yang mengeluh? Siapa yang melaporkan aku?! Kamu beri tahu aku, aku ing
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3839404142
...
219
DMCA.com Protection Status