“Ada yang mengajukan keluhan kalau Bapak membuang sampah di tempat umum dan mencemari lingkungan. Silakan ikut kami untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujar orang itu.Logan melebarkan matanya tak percaya. Logan tidak mau menyerahkan diri, dia pun berkata, “Aku hanya melepaskan beberapa balon, kenapa jadi mencemari lingkungan? Lagi pula, aku nggak pernah lihat kalian tangkap orang yang jual balon di jalan sepanjang hari.”“Kalau hanya beberapa balon memang tidak masalah. Tapi begitu jumlahnya mencapai batas yang telah ditentukan, serta berdampak pada tempat di mana Bapak melepaskan balon, hal itu akan menimbulkan konsekuensi. Bapak harus menanggung konsekuensi tersebut.”Logan masih tidak terima, “Konsekuensi dan dampak apa yang aku timbulkan?”Salah satu petugas menggerakkan topinya, lalu mendongak dan melihat ke atas, “Kamu sudah mengganggu kantor orang lain. Ada orang yang telepon kami dan mengeluh.”“Aku ... siapa yang mengeluh? Siapa yang melaporkan aku?! Kamu beri tahu aku, aku ing
Sebenarnya apa yang dikatakan Edith memang benar. Masalah tanpa akhir seperti ini sangat menjengkelkan. Yuna awalnya berpikir sudah tidak ada apa-apa lagi di antara dirinya dengan Logan. Akan tetapi, pria itu masih terus datang mengganggunya.Kalau mereka hanya sekadar bersaing dalam dunia bisnis, Yuna masih bisa mengerti. Namun, dia tidak tahu apa maksud pria itu sekarang.Yuna mengajukan keluhan dan minta orang untuk membawa Logan pergi. Namun, itu hanya membuat pria itu tenang sesaat. Apa yang Logan lakukan bukan kejahatan serius. Paling-paling, Logan harus membayar denda dan mendapat teguran. Setelah itu, dia akan dibebaskan. Setelah itu? Bagaimana kalau dia kembali lagi besok?“Apa yang kamu pikirkan?” Brandon memeluk pinggang Yuna dari belakang. Pria itu tadinya sedang membaca buku. Namun, dia tiba-tiba melihat ke arah Yuna yang memegang penyiram tanaman, tapi hanya menyiram pot bunga yang sama cukup lama. Pot bunga yang malang itu hampir kebanjiran, tapi Yuna sama sekali tidak b
“....”“Kalau kamu ingin selesaikan sendiri, aku nggak keberatan. Kalau kamu merasa kesal, nggak mau turun tangan sendiri, aku juga bisa bantu kamu.” Brandon melempar handuk yang sudah dipakai itu ke samping, lalu meraih tangan Yuna dan berjongkok di depannya. Kemudian, dia berkata dengan lembut, “Kamu harus tahu, apa pun keputusanmu, aku akan hargai pendapatmu.”Tiba-tiba Yuna merasa terharu dan ingin menangis. Dia memanyunkan bibirnya, lalu merentangkan tangannya dan memeluk leher Brandon, “Suamiku, kamu baik banget.”Yuna memanggil Brandon seperti itu dari lubuk hatinya. Dia merasa benar-benar bahagia bisa memiliki pria itu.Brandon kaget, seperti tidak mendengar dengan jelas, “Kamu bilang apa barusan? Katakan sekali lagi.”“Kamu baik banget.” Yuna menguburkan kepalanya ke leher Brandon dan berkata dengan suara pelan.“Bukan yang itu, yang sebelumnya, katakan lagi!” Brandon menarik jarak dari Yuna dan menatap mata perempuan itu.Setelah menikah sekian lama, Yuna tidak pernah menguba
Hotel bintang lima paling terkenal di kota ini, di ketinggian lantai 66, hampir bisa melihat seluruh pemandangan kota.Sejujurnya, dengan kemampuan finansial Logan, dia hanya pernah datang beberapa kali ke tempat ini. Lebih tepatnya dua kali, itu pun karena undangan dari klien.Namun hari ini, Yuna mengajaknya ke sini. Logan merasa agak khawatir. Sebenarnya, Logan masih tidak yakin bagaimana sikap Yuna sekarang. Apakah Yuna bersedia memberinya kesempatan, atau ingin mengujinya, atau masih membencinya? Namun, bagaimanapun juga, mereka telah bersama selama bertahun-tahun. Selama Logan berusaha keras, masih ada peluang untuk memperbaiki.Logan mengganti pakaiannya dengan setelan yang lebih formal, bukan murni warna putih seperti kemarin, melainkan warna putih krem. Penampilannya hari ini memberikan kesan seorang pria baik-baik. Pada dasarnya Logan memiliki wajah yang elegan dan tampan. Setelah menata diri dengan baik, dia terlihat lebih menarik perhatian.Logan tiba di tempat yang sudah d
“Tulus?” Yuna tertawa sinis, “Aku nggak merasa, tuh.”Logan segera berkata, “Kalau begitu, kamu ingin aku lakukan apa? Katakan saja, apa pun itu, aku pasti akan lakukan.”“Oh ya?” Yuna tersenyum tipis. Senyum di bibir merahnya begitu menawan, cukup untuk menjungkirbalikkan dunia semua pria.Logan spontan tertegun. Namun, setelah itu dia melihat jari Yuna menunjuk ke luar jendela, lalu berkata, “Lompat dari sini.”“....”“Apa?” Logan mengira dia yang salah dengar.“Bukannya kamu bilang kamu tulus? Kalau begitu aku kasih kamu kesempatan. Lompat dari sini, maka aku akan maafkan kamu,” ujar Yuna sambil tersenyum tipis.Kedua mata Yuna jelas-jelas sedang tersenyum, tapi justru membuat orang merinding, seperti ada jurang dingin yang tersembunyi di dasar mata perempuan itu. Mata itu juga menatap Logan dengan tatapan dingin.“Aku ....” Logan melihat ke luar sekilas. Dia sedang berada di lantai 66. Pemandangan di luar sangat indah. Namun, melihat ke bawah saja sudah membuatnya pusing. Apalagi m
“Mulai dari awal?” Yuna memberikan tatapan mengejek, “Bagaimana memulainya?”Logan merasa dirinya masih memiliki harapan kalau mendengar dari maksud kata-kata Yuna barusan. Dia pun terus memasang raut wajah penuh kasih sayang, “Aku tahu, aku yang salah. Aku br*ngsek, aku nggak menghargai kamu. Selama kamu masih bersedia terima aku, aku pasti akan menebus semuanya kelak.”Semakin ke sini, Yuna merasa semakin lucu. Dia menyesuaikan postur duduknya, lalu menatap Logan dengan santai, “Kalau begitu aku mau dengar dulu, bagaimana kamu akan menebus kesalahanmu itu? Apa yang bisa kamu berikan padaku?”Logan sama sekali tidak menyadari kalau Yuna sedang mempermainkannya. Dia benar-benar mengira Yuna sudah tersentuh, karena itu dia pun berkata lagi, “Selama kamu bersedia kembali ke sisiku, kembali ke VL, aku akan dengarkan semua kata-katamu. Aku pasti akan gunakan semua koneksi dan sumber daya yang aku miliki untuk jadikan kamu sebagai pembuat parfum nomor satu. Nggak hanya di dalam negeri, tapi
Dalam informasi tertulis Yuna direkomendasikan langsung oleh pihak Uniasia saat masuk ke New Life. Selain itu, Yuna direkomendasikan langsung ke general manager New Life. Oleh karena itu, Yuna diterima di New Life dengan sangat lancar. Yuna juga mendapatkan perlakuan dan sumber daya terbaik.Sebenarnya, Logan sedikit banyak juga percaya dengan informasi tersebut. Bagaimanapun, Yuna hanya pendatang baru yang tidak dikenal. Atas dasar apa New Life begitu melindunginya saat itu?Hanya saja, pada awalnya Logan mengira Yuna menjalin hubungan dengan orang dari New Life. Setelah itu, Logan tahu kalau Yuna memiliki hubungan dengan keluarga Tanoto. Karena itu, dia otomatis mengira Yuna menggunakan koneksi yang dimiliki keluarga Tanoto.Namun sekarang, sepertinya bukan itu masalahnya. Di dalam informasi juga tertulis jelas sebuah nama ....Sambil menggertakkan giginya, Logan berencana menanyakan hal ini secara langsung, “Yuna, alasan kamu menolak kembali ke sisiku apakah karena di sisimu sudah a
“Aku rasa lebih baik pindahkan perusahaan bobrokmu itu langsung ke nama Yuna saja. Mau pakai nama apa pun terserah. Bagaimana menurutmu?” Tiba-tiba ada suara pria yang jernih. Pria itu berjalan ke meja mereka dan duduk di sebelah Yuna, lalu berkata kepada Yuna dengan lembut, “Maaf, aku ada urusan jadi agak terlambat.”Yuna menatap pria itu dengan mata terbelalak lebar. Yuna benar-benar terkejut pria itu akan muncul di sini.Meski pria itu pernah bilang Yuna bisa langsung minta padanya kalau butuh bantuan, pria itu justru datang tanpa memberi tahu Yuna.“Kamu siapa? Kenapa kamu menguping ....” Sambil mengerutkan kening, Logan hendak mengusir pria itu. Namun, begitu Logan melihat dengan jelas wajah pria itu, dia langsung merasa wajah pria itu agak familiar. Saat dia teringat siapa pria itu, raut wajahnya seketika berubah drastis, “Bran ... kamu ... Pak Brandon ....”Bagaimanapun, mereka berada di industri yang sama. Dengan level Logan, meski tidak bisa menjalin hubungan bisnis dengan Bra
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung
“Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher
Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat
Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k
“Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S
Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja
“Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi
“Gimana caranya aku bisa memastikan kalau anak-anak yang suamiku terima itu benar-benar anakku?”“Hmm? Mau beralasan apa lagi kamu?”“Nggak, aku cuma mau memastikan kalau mereka itu benar anakku, bukan anak orang lain yang dijadikan pengganti.”Sebelumnya Yuna juga sudah berpikir adanya kemungkinan ini terjadi, tetapi ketika melihat Brandon membawa kotak itu dan memeriksa napas anak-anaknya, dia hampir meneteskan air mata. Brandon dikenal sebagai orang yang sangat dingin, tetapi Yuna bisa melihat sewaktu Brandon melakukan itu, jarinya sampai gemetar. Kelihatan sekali selama beberapa hari ini dia juga sangat menderita.Semenjak memutuskan untuk masuk ke tempat ini, Yuna tidak mengira akan terperangkap di sini untuk waktu yang sangat lama, bahkan sampai anak-anaknya lahir. Sudah sebulan penuh sejak kelahiran mereka, tetapi Yuna masih bisa bisa keluar. Bahkan ada kemungkinan dia akan terperangkap di sini untuk seumur hidup.Hidup atau mati sering kali terjadi hanya dalam sekejap mata dan
“Yang perlu kita curigai sekarang adalah kalau anak-anak ini bukan punyaku, berarti mereka siapa? Dan dari mana datangnya mereka? Tapi kalau benar mereka anakku … apa mau mereka?”“Apa mungkin mereka mau menggunakan anak-anakmu untuk mengancammu?” kata Shane. “Atau ….”“Atau apa?”“Nggak, nggak apa-apa! Aku cuma asal ngomong saja.”Mendengar Shane bilang begitu, Brandon juga tidak bertanya lagi lebih dalam. Brandom mengamati raut wajah Chermiko kelihatannya kurang begitu baik. Dia tampak sangat serius dengan kening yang mengerut.“Apa pun keadaannya, anak-anak ini sudah ada di tangan kita. Kita tetap harus merawat mereka dengan baik. Kalian berdua tidur saja dulu, biar aku yang jaga mereka.”“Jangan, kamu sudah kelelahan dari beberapa hari belakangan. Banyak hal yang perlu kamu ambil keputusan langsung, jadi kamu saja yang tidur, biar aku yang jaga!” kata Shane.“Kalian berdua tidur saja. Aku dokter, biar aku yang jaga!” ucap Chermiko.“Sudah, sudah, jangan diperdebatkan lagi! Kemungki