Semua Bab Suami Dadakan Ku Ternyata Bos: Bab 201 - Bab 210
322 Bab
S2| Bab 64. Tidak Sudi bekerja dengan pria itu.
Sunna sungguh merasa sangat kesal dan merasa jika Kim sepertinya sengaja ingin mempersulit hidupnya. Sunna berkacak pinggang tanpa takut lagi,"Heh, kamu pikir aku ini Mesin atau apa? Aku ini manusia! Butuh makan dan istirahat! Seharian ini aku bahkan tidak beristirahat dan makan hanya untuk menyelesaikan pekerjaan ini!""Aku tidak mau alasan apapun! Cepat kerjakan. Pulang setelah ini selesai!" Perintah Kim tanpa peduli dengan protes dari Sunna.Sunna mengepalkan tangannya dmagan keras."Ini bukan jam kerja lagi. Jadi kerjakan saja sendiri kalau mau selesai semuanya. Saya Permisi, Tuan Wakil Ketua Dewan yang terhormat!" Selesai bicara Sunna berbalik badan dengan cepat dan melangkah pergi.Kim terbengong sejenak, "Sunna! Berhenti kamu!" Kim memanggil.Tapi Sunna tidak peduli lagi pada Kim yang berteriak memanggilnya. Dia begitu kesal dan marah.Sepanjang perjalanan Sunna terus merasa kesal dan menyesal sudah melamar pekerjaan ini."Dia bukan hanya angkuh, tapi kejam dan tidak punya p
Baca selengkapnya
S2| Bab 65. Akan bertemu.
Sore ini, setelah mengantar Tuan Muda Aaron ke Rumah Besar, Kim langsung berpamitan untuk undur diri pada Aaron.Kim segera memasuki mobilnya kembali. Dia menjalankan kendaraan dengan tak bergairah menuju Rumah orang tuanya.Pandangannya memang fokus ke jalanan, tetapi pikirannya linglung.Kim sedang memikirkan tentang perjodohan, memikirkan hari pernikahannya yang tinggal menghitung hari saja. Kim nampak sangat gelisah.Sebenarnya bukan karena perjodohan ini yang membuatnya gelisah. Tapi lebih kepada pekerjaannya yang perlu menyita waktu dan pikiran. Tanggung jawabnya sebagai Wakil ketua dewan itu bukanlah hal yang bisa dikatakan ringan. Sangat berat dan harus sepenuh hati.Jika dia menikah, otomatis dia harus membagi waktu dan pikirannya menjadi dua. Satu untuk istrinya dan satu Lagi untuk Tuan Aaron. Apalagi mengingat akan janjinya kepada Aaron yang akan lebih mementingkan Aaron daripada istrinya.Bukan kah itu akan kacau?Tapi mau bagaimana lagi? Semua sudah diatur oleh orang tuan
Baca selengkapnya
S2| Bab 66. Batalkan Pernikahannya!
Ada rasa khawatir di dalam hati Sunna, tetapi lebih kepada rasa penasaran akan calon suaminya.'Seperti apa wajahnya? Benarkah tampan? Benarkah baik hati?' Sunna terus bermonolog dalam hati.Namun karena dia sangat percaya dengan semua ucapan Ibunya tentang calon Suaminya, jika Pria itu adalah pria yang cukup tampan dan berwibawa. Baik hati dan juga penurut, perasaan Sunna kembali sedikit lega.Mana mungkin ada orang tua yang ingin menjerumuskan Putrinya sendiri bukan? Terlebih Sunna adalah Putri satu satunya milik mereka. Dan ini adalah alasan utama kedua orang tuanya kenapa memutuskan untuk mencarikan jodoh terbaik untuk dirinya.Sunna kembali menatap bayangannya di cermin. Gaun susah cukup indah, penampilan sudah cukup menawan. Ditambah wajah cantik yang ia punya. Sunna tersenyum, memuji dirinya sendiri. Penampilannya malam ini tidak akan mempermalukan Ibunya. Sudah cukup sempurna.Setelah berulang kali termenung, Sunna mengambil nafas panjang dan memantapkan diri. Kemudian dia ke
Baca selengkapnya
S2| Bab 67. Anak-anak Durhaka!
Bukan hanya dialami oleh Kim, Sunna juga begitu.Ketika dia ingin menyentuh Ibunya dengan penuh kepanikan, Ayahnya malah ngamuk dan mengusirnya.Sean mencekal tangan Sunna dan mengibaskan dengan kasar."Dasar Anak Durhaka! Lihat Ibumu. Dia begini Karena ulahmu! Pergi sana!"Sunna tentu merasa sangat bersalah."Ayah, maafkan Sunna. Sungguh maafkan Sunna. Aku tidak tahu kalau akan jadi seperti ini. Kita bawa ibu ke rumah sakit saja Ayah." Ratwp Sunna.Sean langsung mendongak. Kenapa terlambat berpikir?Dia Segera berdiri dan mengangkat tubuh Tania."Jefri. Ayo kita bawa istri kita ke rumah sakit!" Sean berkata pada Ayah Kim.Jefri yang masih panik segera tersadar. Dia setuju dan segera mengangkat tubuh istrinya.Sunna yang ikut berjalan keluar hendak mengikuti langkah Ayahnya ke mobil tapi Ayahnya menutup pintu mobil dengan keras dan langsung menjalankan mobilnya.Kim juga yang hendak menyusul Ayahnya pun diperlakukan sama. Bahkan Kim didorong Jefri agar tidak ikut masuk ke dalam mobil.
Baca selengkapnya
S2| Bab 68. Sepakat Menikah.
Saat ini Mereka sudah melangkah masuk ke dalam Ruangan UGD.Kim dan Ayahnya mendekati Melda. Begitu juga dengan Sean dan Sunna yang mendekati Tania."Sayang.. Bagaimana keadaanmu? Apanya yang sakit?" Sean bertanya pelan sambil menyentuh lembut lengan Tania."Sean, kepalaku sangat sakit." Rengek Tania kepala Suaminya tidak lupa sambil mengurut pelipisnya sendiri."Jangan banyak yang kamu pikirkan dahulu, Tania. Kamu punya riwayat Darah tinggi. Reflekskan pikiranmu ya sayang. Jangan pikirkan yang macam-macam." Ucap Sean."Bagaimana aku tidak berpikir banyak Sean? Bagaimana dengan pernikahan Sunna, apakah benar-benar harus batal? Jika itu terjadi, mau ditaruh dimana muka kita? Bagaimana aku tidak mendadak syok begini? Aku tidak tahu apakah aku bisa menatap dunia? Aku akan gila Sean. Sungguh aku tidak kuasa jika harus menanggung malu!" Tania berkata keluh kesah setengah berteriak."Hus.. Jangan banyak pikirkan itu dulu. Sudah sudah. Itu dipikirkan nanti ya, setelah kamu sembuh." Sean cepa
Baca selengkapnya
S2| Bab 69. Tiba-tiba Membenci.
Sunna sebenarnya ingin tertawa menatap tangan Kim yang menggantung di udara itu. Tapi apa yang harus ditertawakan?Apa yang dikatakan Kim ada benarnya. Hanya dengan menyetujui pernikahan itu, mereka bisa menyelamatkan Ibu mereka. Setidaknya Ibu mereka akan senang dan tidak tertekan."Baiklah." Sunna menyambut tangan Kim."Deal Kita menikah?" Tanya Kim, menggenggam tangan Sunna."Deal!" Jawab Sunna menghentakkan genggaman tangan mereka.Tidak disadari keduanya, jika perbuatan mereka itu dilihat oleh Jefri dan Sean di bangku panjang sana.Kedua Pria paruh baya itu saling menyikut pinggang masing-masing."Sepertinya itu hal baik." Bisik Jefri."Iya, ini cukup bagus." Sean juga berbisik.Tidak berapa lama,Dokter membuka pintu Ruangan, dan segera memanggil mereka untuk masuk."Kedua Pasien sudah tenang. Tapi sekali lagi aku ingatkan, kesembuhan mereka sepertinya ada ditangan keluarganya sendiri. Tidak tahu apa duduk masalah yang sedang terjadi dalam keluarga, tetapi tidak lain yang menyeb
Baca selengkapnya
S2| Bab 70. Lagi-lagi Dokter Jimmy menjadi korban.
Melihat sikap Emily yang tiba-tiba membencinya, Aaron terbengong. Pikirannya mendadak buntu beberapa saat. Dia merenung sejenak. Apa kesalahan? Aaron memikirkan apakah ada kesalahannya terhadap Emily yang mungkin tidak disadarinya.Aaron kemudian menatap lekat ke arah istrinya. Sepertinya memang ada yang salah. Aaron tidak ingin menyerah begitu saja, dia menyusul Emily ke sofa."Sayang..! Kamu sebenarnya kenapa? Apa ada kesalahanku?" Tanya Aaron dengan hati-hati.Emily Menoleh, "Salah? Tidak ada. Memangnya kamu merasa punya salah?" tangan Emily membelai rambut Aaron dan menyibakkan ke belakang."Oh, syukurlah." Hati Aaron yang tadi penuh khawatir sedikit lega, kemudian perlahan masih dengan hati-hati merengkuh tubuh istrinya."Jangan membuatku bersedih sayang, jangan menjauhiku ya Emily?" Ucap Aaron, pelan.Emily tersenyum, menggelengkan kepalanya lalu menenggelamkan kepalanya ke dada Aaron."Tidur yuk! Sudah malam." ajak Emily. 'Hah.. apa, apa?' mendengar ucapan Emily barusan, sep
Baca selengkapnya
S2| Bab 71. Kembali bertanya.
Tadi, sebelum Dokter Jimmy memutuskan untuk datang menemui Aaron, Kim memang telah menghubunginya dan menyampaikan jika Tuan Aaron memanggilnya. Kim hanya sekedar mengatakan itu saja tanpa memberitahu alasannya kenapa dan ada masalah apa sampai Aaron kembali memanggilnya.Jika dipikir-pikir padahal baru saja kemarin Dokter Jimmy dan Tim melakukan Pemeriksaan rutin terhadap Emily dan juga kandungannya.Tidak ada masalah apapun dan semua baik-baik saja. Ibu hamil sehat dan bayi didalam kandungannya pun sehat.Meskipun begitu mau bagaimana lagi, mau tidak mau, dengan kembali penuh pertanyaan Dokter Jimmy bertandang ke kantor Aaron.Ada apa lagi sebenarnya? Atau jangan-jangan Aaron masih menuntut anak laki-laki? Kenapa tidak sabar? Padahal dua bulan lagi, ya sekitar dua bulan lagi dia sudah bisa mengetahui dengan pasti apa jenis kelamin calon bayinya. Tidak perlu lagi menebak, tidak perlu lagi untuk terlalu berharap.Dokter jika kembali melangkah lesu ke arah kantor Aaron. Kembali mengetu
Baca selengkapnya
S2| Bab 72. Giliran Istrinya yang ngidam.
"Percayalah Aron. Begitu pengetahuan yang ku ketahui selama Aku menjadi Dokter kandungan selama ini. Seharusnya ini tidak perlu dikhawatirkan karena kondisi ini hanya akan terjadi selama masa kehamilan saja. Hanya sementara.""Terus kenapa istriku tidak.. tidak .. Ah, dia tiba-tiba tidak berselera padaku dan.. dan Payudara istriku membengkak, dan itu katanya sakit?"Mata Dokter Jimmy kembali membulat. Kembali harus bersabar untuk kembali memberi penjelasan.Aaron ternyata hanya pintar dalam urusan bisnis, tapi bodoh dalam urusan perempuan! Dokter Jimmy kembali mengumpat dalam hati."Perubahan fisik pada wanita hamil bukan saja perut yang nanti akan bertambah besar, melainkan juga ukuran payudara yang semakin membesar dan terasa nyeri, itu karena persiapan produksi ASI saat sudah melahirkan nanti. Bahkan, payudara Calon Ibu juga bisa menjadi bengkak. Kondisi itulah yang menjadi keluhan Calon Ibu sehingga tidak bergairah lagi untuk berhubungan suami istri." jelas Dokter Jimmy yang lang
Baca selengkapnya
S2| Bab 73. Cemburu?
Kim berpikir demikian, bukankah kesepakatan dari awal, mereka telah setuju untuk meningkatkan hubungan? Meskipun meningkat bukan dalam artian untuk belajar saling menyukai, tetapi setidaknya setingkat lebih dekat.Kim meletakkan ponselnya dengan pandangan datar, kemudian mulai menjalankan mobilnya menuju Butik.Ketika sudah sampai ke tempat tujuan, Kim dapat melihat jika Sunna diantar oleh Kenan. Mendadak ada rasa tidak nyaman di dalam hatinya. Dia kan yang calon suaminya, kenapa malah pria lain yang mengantarnya?Kenan sendiri sebenarnya tidak merasa aneh, tapi dia juga merasa tidak enak hati. Akhirnya Dia menoleh pada Sunna dan berbicara,"Lain kali, biarkan sesekali kalian pergi berdua. Bukannya apa, agar lebih sedikit dekat. Jika begini, Sampai kapan kalian akan lebih dekat? Masa sampai sudah menikah baru dekat. Iya kalau berhasil, kalau tidak?"Sunna mengerucutkan bibirnya."Aku tuh masih malas! Tau sendiri bagaimana Tuan Kim itu seperti apa." Jawab Sunna.Bukan Kenan tidak tahu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
33
DMCA.com Protection Status