Home / Romansa / Tunjukkan Pesonamu, Nina! / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Tunjukkan Pesonamu, Nina!: Chapter 71 - Chapter 80

121 Chapters

70

Chelsea ingat bagaimana Adam dulu memperlakukannya dengan sangat baik di awal. Saat itu, Chelsea merasa diperlakukan layaknya ratu. Awalnya tertarik pada Ezra, ia langsung jatuh hati saat itu juga dengan Adam.Kalimat-kalimat manis yang dilontarkan pria itu juga ikut andil. Kala Chelsea bertanya siapa yang pria itu sukai, ia bilang saat itu...."Saya lebih suka sama kamu. Kencan hari ini paling berarti buat saya."Siapa yang tidak luluh mendengarnya?Ah, tapi ternyata perjalanannya tidak semulus itu. Mulus di awal, tapi sekarang, semenjak kedatangan Bagas, Adam benar-benar mengabaikannya. Melepeh seperti sampah. Karena rasa cemburu.Chelsea sadar, sejak awal, Adam tidak punya perasaan seperti itu. Adam hanya merasa Chelsea membayar ekspetasinya persis seperti gadis impiannya. Karena itu lah Chelsea memanfaatkan itu, dengan menambahkan bumbu-bumbu manis agar Adam berpikir Nina tidak pantas bersanding dengannya meskipun pria itu menyukainya.Chelsea tidak mampu menahan amarah kepada Bag
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

71

DAY 26"Street food? Tiba-tiba?""Ah, udah dari kemarin mau ajak tapi belum ada kesempatan. Hari ini kamu ada kesibukan?" Tanya Adam."Aku..." Bagas melewati keduanya begitu saja lalu turun dan menghilang dari tangga. Tanpa sikap jahil seperti biasa, barang sekedar menyapa pun tidak. Sikapnya mendingin sejak kemarin. Nina ingin sekali berpikir positif. Tidak mungkin Bagas cemburu hanya masalah baju. Tapi...yah, apalagi yang bisa membuat Bagas bersikap demikian? Nina tidak merasa melakukan kesalahan apapun selain itu. Nina juga tidak sempat memberikan penjelasan. Bagas menghindarinya, sulit sekali mencari waktu berduaan dengan pria itu. Belum lagi Adam yang mendadak selalu mendekatinya terus. "Jadi?" Adam menyadarkan lamunan Nina. Kalau Nina berbohong ia sibuk hari ini, pasti ketahuan. Adam pasti akan sadar Nina di penginapan seharian."Ah, oke. Aku ganti baju dulu."****"Wah, enak laklaknya," Nina terus memakan tanpa henti. Tapi perutnya sudah terasa kenyang. Padahal belum setenga
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

72

DAY 27Nina merasa mengantuk. Tadi malam, setelah pulang ia tidak bisa tidur. Pikirannya dipenuhi oleh Adam. Walaupun sudah berusaha terlihat biasa saja saat kencan, tidak bisa dipungkiri bahwa Nina merasa sepercik debaran yang muncul kembali. Adam kembali seperti saat awal mereka saling mengenal. Belum lagi pria itu juga telah mendeklarasikan akan mengejarnya sampai akhir. Ini lah kenapa Nina tidak ingin terburu-buru memberi Bagas kepastian. Ia takut akan menyakitinya, buktinya sekarang Nina malah terbuai setelah jalan satu hari dengan Adam. Meskipun, Nina lebih condong ke Bagas, tapi merasa terbuai dengan kehadiran Adam pun juga berbahaya.Nina belum berbicara lagi dengan Bagas. Biasanya pria itu akan datang lebih dulu. Tapi, hari ini Bagas hanya diam seakan menunggu. Nina kebingungan sebab tidak terbiasa mendatangi Bagas lebih dulu. Yah, apa boleh buat. Keputusan tinggal 3 hari lagi. Ia harus bergegas memantapkan hatinya.Setelah selesai mandi, Nina memutuskan untuk mendatangi kam
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

73

"Mana mungkin saya marah sama kamu," Kata Bagas.Alah! Dalam hati Nina berseru. Sudah jelas kalau Bagas sendiri mengacuhkannya kemarin seharian. Nina ingin sekali bersuara seperti itu, tapi diurungkannya. Ia hendak melihat sejauh mana Bagas akan menghindar dari cercaannya. Lagipula, Nina tidak bisa tenang kalau Bagas terus bersikap demikian. Meskipun, Bagas sudah mulai melunak, tetap saja masalah kemarin tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja."Tapi, Mas Bagas nyuekin aku setelah pulang dari pantai. Terus nggak ada lagi negur kaya biasanya. Kayak bukan Mas Bagas yang aku kenal," Sanggah Nina.Bagas lalu menghela napas, "Hm, gimana ya jelasin ya?" Bagas menggaruk-garuk kepalanya.Lalu ia mengusap jambang tipisnya, "Saya cuman...perlu waktu menenangkan diri.""Menenangkan diri? Kamu marah?""Nggak sih," Gumam Bagas. Lalu kembali berujar, "Jujur, saya cemburu pas kamu pilih pakai bajunya Adam daripada saya. Dari situ saya mikir, apa jangan-jangan kamu sebenarnya masih sesuka itu sama
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

74

DAY 28'Silahkan masuk ke dalam ruangan kejujuran dan bicara lah sepuasnya dengan orang yang kamu mau. Obrolan ini bersifat anonim. Suara akan disamarkan.'"Halo?" Adam menyapa. Seseorang yang tidak ia ketahui siapa, meminta obrolan empat mata dengannya. Ia bisa mendengar bunyi gemerisik terdengar dari ruangan sebelah. Staf benar-benar detail, ia bahkan bisa mencium aroma pengharum ruangan yang sangat menyengat sehingga ia tidak bisa menerka siapa lawan bicaranya."Hai," Sapa orang itu. Lalu ia tertawa kecil dan bergumam, "Astaga, suaranya jadi lucu banget ya."Adam mengernyit pelan, "Jadi...kamu mau ngomong apa sama saya?"Sang lawan bicara lalu terdiam sejenak. Sepertinya sedang memikirkan pertanyaan yang akan dilontarkannya kepada Adam."Dari skala 1-10, seberapa suka kamu sama Nina?"Adam sontak menyeringai. To the point, eh? Sepertinya ia tahu dengan siapa ia bicara. Kebetulan, orang ini juga adalah orang yang ia tulis namanya untuk diajak bicara empat mata."10," Jawab Adam. Sen
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

75

"Udah H-2 aja. Kalian udah pada ambil keputusan belum?" Tanya Ikbal."Jujur gue masih bingung," Kata Sean sembari menghembuskan asap rokok yang barusan dihirupnya.Kelima pria itu duduk santai di rooftop penginapan yang sebelumnya disinggung oleh Nadya setelah gadis itu melakukan tour singkat. Benar saja, pemandangan dari atas sangatlah indah. Rooftopnya pun di hias khusus untuk tempat bersantai. "Gue kira lo cuman suka sama Kanaya," Sahut Adam.Sean lalu menggeleng, "Akhir-akhir ini, Kesha lucu juga," Pria itu menatap langit sambil tersenyum malu. Seolah di atas sana terpampang wajah Kesha yang lugu. Membuat para bujangan lainnya meringis geli."Lo cringe kalau lagi bucin," Ejek Ezra."Harusnya lo bersyukur, Za. Saingan lo berkurang," Sahut Ikbal."Kalau lo sendiri gimana, Bal?" Tanya Bagas."Hm, susah nih. Kayaknya dia suka sama lo, Bang," Keluh Ikbal."Nina?" Celetuk Sean."Nadya." Ikbal menyeruput kopinya lalu berujar, "Dia nggak pernah anggap gue lebih dari teman. Kasihan banget
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

76

"Jadi, gimana?" Tanya Chelsea."Aku nggak nyangka dia akan jawab kayak gitu. Aku bingung harus senang atau sedih. Tapi setelah selesai, aku langsung nangis sesegukan. Entahlah, aku merasa harga diriku terluka. Aku merasa cuman dianggap objek sama dia," Nina berterus terang.Nina adalah orang yang mengajak Adam bicara di ruang rahasia. Hal ini karena Nina merasa masih ragu dengan perasaan Adam yang sering berubah-ubah. Kata-katanya manis kepada Nina, tapi tindakannya menunjukkan ketertarikan juga dengan Chelsea. Baru akhir-akhir ini lah Adam menunjukkan sepenuhnya perasaan hanya kepada Nina. Tapi tetap saja Nina masih meragu.Nina takut Adam mudah terbuai. Kalau pun mereka nanti jadian, tidak menutup kemungkinan kesempatan Adam berselingkuh lebih besar. Jadi Nina ingin memastikan sesuatu.Dan jawaban Adam membuatnya tidak puas.Nina merasa diremehkan. Adam menganggap Nina sebagai sebuah objek. Itu bukan cinta...menurutnya. Adam hanya ingin memuaskan ego dan harga dirinya. Adam mungkin
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

77

DAY 29Pagi-pagi sekali Bagas telah menemui Nina di kamarnya. Ketika ia menerobos masuk setelah mendapat izin dari Kanaya, ia melihat gadisnya sedang tergeletak mengenaskan di atas kasur. Posisi kepala di bawah dengan kaki yang menjulang ke tepi dinding. Rambut acak-acakan dan mulut yang menganga lebar. Celana motif beruang dan kaos oblong bertuliskan 'I Love Jogja'Kurang cantik apa wanita ini?"Maaf ya, Gas. Nina kondisinya lagi nggak bener," Kata Kanaya sungkan. Sebetulnya ia merasa tak enak membiarkan aib Nina tersebar. Tapi, Bagas bersikeras masuk ke kamar mereka untuk bertemu sang pujaan hati, sebelum pesaing lebih dulu menemui.Bibir Bagas berkedut kecil. Ia tidak merasa ilfeel, malah menurutnya Nina sangat lucu dan apa adanya. Benar kata orang-orang, cinta bisa membuat sang empunya buta. "Nggak apa-apa. Boleh saya bangunin?" Tanya Bagas yang dibalas anggukan oleh Kanaya.Bagas duduk di lantai dengan kepala menghadap badan kasur, tempat kepala Nina bersemayam dengan posisi ter
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

78

"Mas, dapet pesannya nggak?""Iya, Nin.""Kesana sekarang?" Tanya Nina yang diangguki oleh Bagas. Keduanya memasuki mobil lalu menuju ke tempat tujuan yang dikirim melalui pesan oleh staf. Sepertinya orang-orang telah berkumpul disana. Nina merasa deg-degan, kejutan apalagi yang akan ia dapat hari ini."Ngomong-ngomong, Mas kenapa tiba-tiba ngajak jalan hari ini? Padahal, biasanya Mas selalu buat janji dulu sama aku," Nina membuka suara."Habisnya, Adam tadi malam mau ajak kamu jalan. Jadi sebelum dia duluan datang, aku subuh-subuh udah siap," Jawab Bagas."Tapi, aku kan udah nolak dia," Kata Nina."Terus emangnya kenapa? Kamu nggak mau jalan sama aku?""Ck, bukan gitu," Sanggah Nina, "Masalahnya aib aku udah ketahuan sama kamu. Tidur kaya kera lagi gelantungan di pohon. Nggak ada anggun-anggunnya.""Mana ada orang tidur kayak Princess Snow White? Nanti deh kalau kita udah nikah. Kamu bakalan tahu gaya tidur aku kayak gimana. Mirip kapal tebalik," Sahut Bagas."Kapal tebalik gimana k
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

79

Bagas merasa terganggu sejak tadi. Hal ini karena dirinya penasaran tentang pembicaraan rahasia Nina dan Adam di mobil. Apalagi saat membicarakan hal itu, Adam terlihat tak gentar walaupun Nina telah memberikan tanda penolakan secara perlahan.Setidaknya didepan Bagas.Sejujurnya, pria itu pun tak tahu, saat di belakangnya, bagaimana interaksi Adam dan Nina. Apakah gadis itu juga menolak Adam secara terang-terangan? Atau justru malah bermesraan bersama?Ia harus bersabar, sekarang giliran Kanaya untuk bertanya."Nadya, dari semua laki-laki disini. Sebutkan orang yang paling kamu suka sampai ke orang yang nggak kamu suka.""Hm, pertama pastinya Mas Bagas ya," Jawab Nadya. Nina yang awalnya bersandar langsung menegakkan badan. Tanpa sadar menggigiti jari jemarinya sebagai tanda gelisah. Meskipun Bagas tidak terlihat tertarik dengan Nadya, siapa yang akan tahu saat hari terakhir esok ia bisa membolak balik hati seorang Bagas dengan satu jentikan jari."Lalu kedua mungkin Sean, ketiga Ik
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status