Home / Romansa / Tunjukkan Pesonamu, Nina! / Kabanata 91 - Kabanata 100

Lahat ng Kabanata ng Tunjukkan Pesonamu, Nina!: Kabanata 91 - Kabanata 100

121 Kabanata

90

"Pagi, Mbak! Rejeki yang banyak diawali dengan pagi yang ceria!" Sapa Nico."Gue setiap pagi ceria tapi kok rejeki gue mampet mulu ya?" Vivi menyahuti."Mungkin pahala lo kurang, Vi. Makanya kurang-kurangin baca AU homo," Ujar Danu."Sok suci lo, Nu," Kata Vivi dengan kesal sambil melempar bawang merah kearah Danu."Lho, dosa apa aku Ya Allah pagi-pagi udah dilempar bawang goreng. Kalau dilempar segepok duit mah gue ikhlas," Danu menadahkan tangan seperti berdoa, membuat Vivi semakin kesal. "Vivi kalau udah disenggol masalah hobi bisa jadi macan lapar. Jadi, jangan coba nyenggol," Andre menimpali obrolan."Tuh! Dengerin kalau nggak gue ngap lu!" Kata Vivi sambil memperagakan gaya macan mengaum.Nina hanya menggeleng tipis, setelah puas menyimak obrolan ia lalu naik ke ruangannya. Baru saja akan duduk di mejanya, pondelnya berdering."Halo...""Pagi cantik, udah sampai kantor?" Tanya Bagas. Selain dokter, profesi Bagas lainnya adalah tukang absen. Setiap hari ia selalu menelepon Nina
last updateHuling Na-update : 2023-06-18
Magbasa pa

91

"Kandungan Ibu Intan sudah memasuki usia 13 minggu. Tapi kondisinya lemah. Karena masih tergolong rentan, sebaiknya ibu jangan terlalu banyak beraktivitas berat," Jelas dokter.Intan mengangguk lemah meskipun tidak mendengarkan. Pikirannya terlalu kacau untuk saat ini. Ia remas perutnya sendiri dengan kuat. Harusnya makhluk kecil ini tidak hadir. "Kalau bisa setiap check up suaminya ikut mendampingi. Mas Bagas bisa kan?" Tanya dokter."Eh? Saya bukan suaminya," Elak Bagas."Lho, saya kirain dokter Bagas nikah diam-diam nggak ngundang saya. Mas Bagas siapanya ibu ini?""Dokter Dina kan tau saya masih bujangan panas. Dia ini temen saya, kebetulan tadi ketemu di lorong. Yaudah saya temenin aja," Jelas Bagas.Dina lalu berdecih, "Bujang lapuk kali, Dok."Intan menarik-narik kemeja Bagas dengan ekspresi aneh. Bagas yang masih paham dengan kode tersebut pun mengangguk."Yaudah, Dok. Kalau gitu saya permisi ya. Kasihan dia laper mau makan katanya."Bagas pun pamit sambil menuntun Intan kare
last updateHuling Na-update : 2023-06-19
Magbasa pa

92

Kepala gadis itu yang awalnya tegak sudah tumbang di atas meja. Tiqtoq yang awalnya menjadi hiburan utama justru semakin membosankan. Ia lapar....Haus....Dan mengantuk..."Hoaamm!" Kesekian kalinya Nina menguap namun tubuhnya tak kunjung bergerak. Masih setia pada posisi yang sama untuk menunggu seseorang.'Clekk!'Pintu terbuka pelan. Sasa masuk lalu mengintip dari belakang komputer. Saat ia lihat Nina belum juga bergerak, gadis itu mendengus, "Gue tebak. Pasti belum makan."Nina menggeleng dengan santai lalu mengacuhkannya."Terakhir kali jam 12 tadi gue tanya hal yang sama lo belum makan. Sekarang udah mau jam setengah 3 lo belum makan juga? Ckckck," Sasa berdecak.Nina menegakkan kepalanya untuk melihat jam dinding, setelah itu kembali merebahkan kepalanya dalam posisi yang berbeda."Ayo gue temenin makan. Udah tinggalin aja Bagas. Itu anak kayaknya ketiduran dah menurut gue. Lo mau nunggu sampai malam? Nggak kan? Lo nggak gila kan?" Sasa mengomel sambil menggoyangkan tubuh Nin
last updateHuling Na-update : 2023-06-20
Magbasa pa

93

Gadis itu membereskan mejanya yang berantakan, lalu memasukkan buku warna warni dan menyusunnya ke rak di pojok ruangan. Di sapunya debu-debu yang hinggap di lantai. Sambil menyalakan lagu Taylor Siwft-Style sebagai teman kerja bakti. Sudah lama ia tidak membersihkan ruangannya sendiri. Jika sedang begini, artinya suasana hatinya sedang tidak baik. Ada bagusnya jika terus seperti itu, maka ruangannya akan berkilauan. Nina menyeka peluh yang meluruh di dahinya. Ia mengambil tas dan bersiap pulang. Tak lupa ia mengunci pintu, saat berbalik Bagas tersenyum melambai dengan satu kaki berpijak pada tangga teratas. Nina memejamkan mata sejenak untuk mengatur emosinya. Lalu membuka kembali kelopak matanya dan balas tersenyum. Perlahan kakinya melangkah menuju Bagas lalu keduanya turun bersama. "Maaf ya hari ini aku ada urusan mendadak. Lupa ngabarin kamu. Udah makan siang?" Tanyanya dengan ekspresi biasa. Mata Nina berusaha menjelajahi netra yang hitam gemerlap itu. Tidak ada kegugupan,
last updateHuling Na-update : 2023-06-21
Magbasa pa

94

"Nin, sini bantu ibu bercocok tanam!" Panggil ibu.Gilang sedang bermain game di tengah ruangan yang hanya terbatasi oleh pintu kaca, sontak melirik ngeri pada ibunya, "Ibu tau nggak sih, kalau istilah 'bercocok tanam' itu udah bergeser makna?"Ibu hanya mengendikkan bahu tak peduli, "Itu karena otak anak zaman sekarang kotor. Makanya apa-apa diartikan ke hal yang begituan. Kamu jangan ikut-ikutan, Lang. Nanti otakmu yang ibu geser!"Nina datang dengan kaos oblong dan hotpantsnya, tanpa basa basi langsung mengambil sekop dan membantu ibunya tanpa suara. "Tanah yang baru ada di belakangmu, jangan lupa pupuknya, Nin," Ibu memecah keheningan. Sambil sesekali memperhatikan anaknya yang terlihat lesu. Setelah lama menunggu Gilang pergi, ibu pun kembali berbicara, "Katanya Nak Bagas besok mau datang ya ke syukurannya Gilang? Nanti ibu masak banyak deh buat dia. Kira-kira dia sukanya apa?""Nggak tau, Bu..." Gumam Nina. "Lho, makanan favorit pacar sendiri kok nggak tau?""Kami kan baru ke
last updateHuling Na-update : 2023-06-22
Magbasa pa

95

Bagas merapikan kemeja biru langitnya sebelum keluar dari mobil. Tak lupa mengeluarkan paper bag besar berisikan hadiah untuk Gilang. Ada beberapa mobil yang parkir di depan pekarangan rumah yang ramai. Pada tenda ada beberapa bapak-bapak yang tengah menikmati hidangan maupun menikmati nikotin sambil mengobrol satu sama lain. Baru saja Bagas akan berjalan menuju pagar, Nina sudah menyambutnya dengan dress biru langit beraksen floral. "Acaranya udah mulai?""Udah, tinggal makan-makan. Yuk, masuk!" Ajak Nina dengan ramah. Lama Bagas perhatikan raut cerah gadis itu. Orang yang seharian mengabaikannya tanpa alasan. Lalu, saat malam mendadak gadis itu menghubunginya lagi untuk mengundangnya ke rumah, Bagas sangat bersemangat sampai susah tidur. Ia tidak sabar untuk bertemu calon mertuanya.Keduanya berjalan melewati desakan manusia yang sedang berlomba-lomba mengambil makanan di prasmanan. Bagas meneguk ludahnya saat melewati berbagai makanan yang menggiurkan. Seandainya saja ini bukan
last updateHuling Na-update : 2023-06-23
Magbasa pa

96

@Ninaasz menambahkan postingan baru! Ninaasz Hbd bro! 345.998 suka Lihat semua 65.930 komentar Heheaaayy ganteng banget adeknya kaak Its_maulida mataku melihat seseorang... Heheylalisa kakk kapan posting foto sama bagas? Ddandi masih menunggu posting foto pacar 😆 Mutiaraini cantik banget sih kak Jolie_and ❤️❤️❤️ Ramon_ati cieee @ArsenioBagas ketemu calon mertuaa Mata Intan menatap tanpa berkedip, jari jemarinya menscroll satu persatu postingan akun i*******m Nina yang sudah mencapai 1,3 jt followers. Ia berdecih pelan, namun tetap melanjutkan kegiatan yang hampir seharian ini dilakukannya. Tidak bisa dipungkiri, Intan cukup penasaran dengan sosok Nina. Hampir setiap orang disekitarnya pasti membicarakan wanita itu--yang dijuluki "sad girl" oleh jutaan orang Indonesia. Paras cantiknya pun tak luput dari pembicaraan para teman-teman Intan. Telinganya sampai gatal, tidak seharipun ia tidak mendengar kata cantik yang terpatri untuk wanita itu. Intan membandingkan dengan dirin
last updateHuling Na-update : 2023-06-24
Magbasa pa

97

"Mas, cobain deh nastar ini enak banget loh. Aku beli di langganan aku!""Mas Bagas hobinya apa?""Mas, Annisa suka nonton FYL lho. Mas gentle banget disitu. Kayak cowok idaman aku lho."Annisa sibuk mencari perhatian Bagas, meskipun tahu bahwa Bagas adalah kekasih Nina. Secara terang-terangan ia bersikap genit. Dibantu oleh sang ibunda yang tampaknya menyadari ketertarikan anak semata wayangnya dengan puji-pujian setinggi langit. Ketara bahwa ingin merebut Bagas dihadapan Nina. Agar Nina sadar akan posisinya yang rendah."Mas, tipe ceweknya kayak gimana sih, Annisa penasaran.""Kayak Nina," Jawab Bagas dengan singkat.Annisa melirik sinis kepada Nina."Mas, Annisa kan lulusan DOKTER juga. Sekarang lagi koas. Kalau nanti mau tanya-tanya boleh ndak?" Annisa menekan kata dokter. Menunjukkan bahwa kedudukan mereka sama. Agar semua orang memahami bahwa pasangan dokter dan dokter lebih cocok untuk bersanding."Saya nggak pinter. Salah kalau nanya saya.""Ndak papa, Mas. Yang penting kan ak
last updateHuling Na-update : 2023-06-25
Magbasa pa

99

Bagas melangkah dengan hati-hati. Pintu bertuliskan Anggit berwarna pink muda tertutup rapat. Tapi, tidak pula meredam dua suara yang tengah berdebat, diiringi isakan yang menyesakkan.Bagas baru saja akan mengetuk, kemudian ia urungkan dan memilih diam membatu. "Kalau dia nggak keluar, aku aja yang pergi!" Teriak Anggit."Sabar, Anggit...""Dia udah hancurin hadiah peninggalan ayah buatku. Mau diperbaiki pun nggak akan kembali seperti semula.""Nanti kita beli lagi ya yang lebih bagus?""Bukan masalah bagus nggak bagus, Bu. Tapi kenangannya. Cuman itu satu-satunya cara aku tetap mengingat ayah."Bagas tidak tahan lagi. Akhirnya tanpa mengetuk, ia menerobos masuk ke dalam kamar. Anggit dan ibu yang tengah berbincang serius pun terkejut. Setelahnya, Anggit langsung membuang muka.Ibu menggelengkan kepala, mengisyaratkan Bagas untuk duduk di kasur dan bicara dengan adiknya secara baik-baik. Sedangkan ibu akan bicara dengan Intan. Bagaimana pun wanita itu sedang hamil. Sebagai seorang i
last updateHuling Na-update : 2023-06-26
Magbasa pa

98

Nina tertegun saat ia rasakan sebuah tangan menggenggamnya erat. Bagas menguatkan Nina setelah memahami situasi yang terjadi. Seandainya saja wanita tua itu adalah pria, mungkin sudah Bagas seret ke ring tinju sekarang juga. Bagaimanapun Bagas merasa marah karena pacarnya dihina. Tapi, Bagas juga tidak punya andil untuk ikut campur, apalagi ini adalah hari pertamanya berkunjung dan bertemu langsung dengan keluarga besar Nina. Bude Ranti diam-diam melirik sinis pada genggaman itu. Sementara anaknya Annisa--berubah menjadi sewot karena pria yang menarik perhatiannya pada pandangan pertama malah menyukai sepupu yang ia anggap musuh sejak kecil. Annisa melirik pada ibunya, agar memisahkan kedua sejoli itu sekarang juga. Karena Annisa harus selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Meskipun harus merebut segalanya yang dimiliki Nina. "Ck, anak zaman sekarang. Kalau mesra-mesraan ndak tahu adab. Tuh lihat anak kamu, Nina pasti pergaulannya bebas. Ndak seperti anak tante yang anak rumahan
last updateHuling Na-update : 2023-06-27
Magbasa pa
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status