Home / Romansa / Tunjukkan Pesonamu, Nina! / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Tunjukkan Pesonamu, Nina!: Chapter 101 - Chapter 110

121 Chapters

100

Dan disini lah dia sekarang. Warung nasi padang kesukaan Bagas. Disaat lapar pun Nina masih memikirkan untuk membelikan makanan kesukaan pria itu. Tapi... HAH! Sekarang Bagas terciduk sedang makan bersama gadis lain. Parahnya gadis itu adalah Intan. Nina menatap dua sosok itu tanpa berkedip. Ada rasa nyeri yang tak bisa dijelaskan menusuk relung jantungnya. Sekali mungkin masih bisa menjadi kesalahpahaman. Tapi dua kali? Nah, tidak mampu mengindahkan pikiran Nina yang berkecamuk menjadi curiga. Nina merasa terguncang. "Nin, tahan emosi. Jangan marah ya, gue nggak mau lo viral," Bisik Sasa. Sasa mengguncang tubuh Nina yang lama terpaku. Seperti patung museum tak berjiwa. Temannya ini sedang dalam emosi yang--mungkin sebentar lagi akan meledak. Akan lebih baik mereka mencari tempat lain. Nina bergeming menatap dengan nanar prianya yang kini terlibat obrolan intens dengan Intan. Ada luka menganga yang tanpa sadar terbuka sendirinya. Nina pikir sudah cukup ia lari, ia tidak lagi
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

101

Sasa tahu ia sudah membuat keputusan yang akan membunuh dirinya sendiri. Tapi rasa lapar menghilangkan akal sehatnya. Kalau sedikit saja paling tidak 1% dari akal sehatnya masih ada, ia pasti tidak mengajak Nina untuk duduk bersama Bagas dan wanita itu lebih baik ia memilih adu jotos dengan selingkuhan Bagas (masih dugaan). Keadaan hening melanda mereka berempat cukup lama. Tak ada satu pun yang ingin membuka suara. Hanya dentingan sendok yang beradu dengan piringan kaca. Bagas yang gelisah, Sasa yang lapar, Nina yang jengkel, dan Intan yang memilih tidak peduli. Ia harus melakukan sesuatu. "Engg--ayam popnya enak ya, Nin? Mau nambah lagi nggak?" Bersamaan dengan itu, Intan baru saja akan mengambil ayam pop terakhir. Intan berkedip beberapa kali, entah karena merasa malu atau menatap sebal Sasa yang seakan tidak memberikan kesempatan Intan mengambil lauk kesukaannya. Tangannya yang tadinya sudah menggenggam ujung ayam pun akhirnya mengurungkan diri dengan canggung. Baik Nina d
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

102

Bagas tidak ingat kapan terakhir kali ia merasakan kegundahan yang luar biasa. Mungkin bertahun-tahun lalu, saat memergoki Intan berselingkuh dengan Zaki. Tapi semesta seakan kurang puas, Bagas kembali berhadapan dengan gelenyar yang mulai merambat, menyebarkan rasa takut yang hebat. Bagas tidak pernah ragu melangkah masuk ke dalam bangunan klasik khas jawa di depannya. Mendadak kakinya kebas, tangannya membeku, ia mengetuk kepalanya beradu dengan setir. Ia harus segera melakukannya. Kenapa harus takut? Bagas kan tidak selingkuh. Bagas takut Nina tidak akan percaya lagi. Ibarat kaca yang sudah pecah tidak bisa diperbaiki. Belum lagi Intan terlihat tidak bisa diajak kompromi. Perempuan itu memilih tidak peduli karena bukan urusannya. Padahal Bagas sudah membantunya. Itulah Bagas. Si people pleaser. Tidak mampu menolak orang lain. Akhirnya ia kesusahan sendiri. Bagas memutuskan untuk mematikan mobil dan keluar. Ia tidak bisa terus menunda. Lagipula jika Nina tahu, akan lebih mudah
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

103

"Terus Intan gimana jadinya, Mas?""Ya diusir sama Anggit dari rumah."Nina diam-diam tersenyum simpul. Bagus Anggit! Aku padamu! Tapi, brrr Nina ketakutan. Anggit punya pengaruh besar di rumah Bagas hingga mampu mengusir Intan yang telah dikenalnya bertahun-tahun. Membayangkannya saja ngeri. Apa jadinya Nina nanti? Apakah ia akan menjadi Nina penyet saat bertamu?Bagas mnyadari raut kekasihnya yang gentar. Ia terkekeh, "Nggak usah takut. Dia nggak semengerikan itu kok. Kemarin mereka berdua emang lagi konflik aja. Anggit kebawa emosi.""Anggit marahnya serem main usir-usir. Kalau aku bisa ditendang ke luar angkasa kali ya?"Bagas mengernyit tidak suka, "Jangan dong. Nanti aku sama siapa kalau belahan jiwaku menghilang?"Mulai lagi..."Ngomong-ngomong, suaminya Intan itu kerjanya apa sih? Terus kata kamu Intan pindah ke Bali. Kok jadi tinggal di Jakarta?" Nina mengalihkan obrolan. Semata untuk menyembunyikan pipinya yang bersemu."Dari kabar yang aku dengar sih dia pindah ke Bali. Ter
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

104

Nina sedang mengaduk adonan menggunakan mixer. Sambil sedkit demi sedikit memasukkan tepung. Nina mengaduk dengan semangat. Sudah lama ia tidak membuat bolu. Dulu, saat ibunya masih muda, ibunya membuat banyak bolu untuk di jual di restaurant. Bolu dengan berbagai vsrian rasa dan topping. Setelah ibu stroke ringan, bapak melarang ibu beraktivitas berat, termasuk membuat bolu. Meskipun begitu, Nina dan kawan-kawan sempat tetap menjadikan bolu sebagai menu dessert. Tapi rasanya berbeda. Enak sekedar enak. Tidak selegit buatan ibu. "Tante seneng deh akhirnya punya temen di dapur. Soalnya Anggit sama Bagas nggak bisa masak. Boro-boro masak kue, Anggit masak air aja gosong." Nina terkikik geli, "Mas Bagas jago bikin mie nyemek kok, tante. Selama ikut FYL, kalau lagi nggak masak atau males pesen makanan, kita semua pasti milih makan mie nyemek buatan Mas Bagas." "Alah, jago bikin mie nyemek tok, Nin. Itu juga gara-gara tante ngomelin dia karena yang dimasak mie mulu. Terus besoknya bilan
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

105

Setelah memesan caramel frapuccino, Nina memilih kursi dekat jendela. Dirinya tak sabar menunggu seseorang yang sudah lama tidak ia temui. Sambil sesekali berbalas pesan dengan Bagas. Sudut bibir itu terkadang terangkat, lalu seketika menampilkan raut cemberut. Berubah-ubah sesuai isi pesan yang dikirim. "Ninaaa!" Teriak Kanaya sambil melambaikan tangan tinggi-tinggi. Memusatkan perhatian orang-orang padanya. Para pengunjung cafe yang tadinya tidak menyadari kehadiran Nina sontak menjadi ramai. Seperti melihat selebritis terkenal. Bisik-bisik mulai terdengar kala salah dua cast terkenal FYL duduk di meja yang sama. Bedanya Kanaya mendapat banyak hujatan karena memilih Sean. Tapi berbanding balik dengan rejeki yang mengalir di tangannya. "Bu model sibuk banget sampai susah diajak ketemuan," Goda Nina. "Aduh, maaf. Aku akhir-akhir ini sibuk syuting Baru kelar semalem banget." "Ya ampun, harusnya kamu istirahat aja, Ka." "Nggak apa-apa, Nin. Habis ini aku bakalan hibernasi samp
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

106

Ikbaale~~'Oit.'SeanGanendra'Hadir!'Ikbaale~~'Lo lagi lo lagi yang muncul.''Berasa chatan berdua sama yayang ae.'SeanGanendra'Emang cuman gw yang aktif disini. Sisanya AFK.'Ikbaale~~'Nggak asik ya Bang Adam sama Ezra. Mainnya leave group gara-gara kit ati.'Arsenio Bagas'SPAM.'Ikbaale~~'Kapan nikah? @ArsenioBagas'SeanGanendra'šŸ¤­šŸ¤­šŸ¤­šŸ¤­'Karenina Subagyo'Tahun depan!'Arsenio Bagas'Serius yang šŸ„¹šŸ„¹šŸ„¹''Otw, daftar KUA.'Karenina Subagyo'Tapi boong.'Ikbaale~~'Palpalepalpale.''Canda, Gassss.'ChelseaAF'Hai semuaaaa!!!!'Arsenio Bagas'Tega banget sih ngeprank gitu.'Kanaya Bahar.'Hayolooo...'Ikbaale~~'Silahkan pertengkarannya lanjutkan di forum pribadi. Soalnya grup ini khusus buat bahas soal reuni.'Nakeshaaamanda'Ka Ikbal gabut ya makanya mau reuni.'Ikbaale~~'Jan asal ngomong lo, Sha. Gini-gini gue orang sibuk. Hari-hari motret cewe cewe seksi nih!'ChelseaAF'Emng paling bener dulu tuh aku nolak Kak Ikbal.'Nakeshaamanda'Mesum bgt.'Arsenio Bagas'Mending lo
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

107

Nina memperhatikan penampilannya sekali lagi di cermin. Flowy dress simple berwarna putih nude, berbahan tule dengan aksen brokat dan ruffle diatasnya. Tak lupa clutch berwarna sederhana. Rambutnya ia tata dengan model messy hairbun. Menyisakan sedikit rambutnya untuk menjuntai ke leher jenjangnya. Tak lupa sepasang anting berlian ia sematkan di telinga. Selesai. Tepat setelah ia selesai merias diri, mobil hitam Bagas datang. Ia segera mengambil tas dan high heelsnya lalu berlari ke bawah. Tak lupa pamit dengan bapak dan ibu. Paper bag berisi hadiah telah siap di sofa ruang tamu. Bagas keluar dari mobil untuk berpamitan dengan bapak dan ibu Nina. Bagas terlibat obrolan kecil dengan bapak, sesekali keduanya tertawa. Entah apa yang sedang dibahas kedua lelaki beda zaman itu. Bagas terlihat menawan dengan kemeja putih yang digulung sampai siku. Rambut comma hair yang sedang musim. Dipadukan dengan celana kain hitam dan pantofel. Sempurna. Keduanya sangat cocok sampai Nina mendadak s
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

108

"Kamu ketemu dia?" Tanya Nina kepada Bagas. Pria itu kemudian mengernyit, "Dia siapa?"Tampaknya Bagas belum bertemu, atau mungkin Bagas memang tidak paham dengan 'dia' yang Nina maksud. Nina hanya mangut-mangut. Kemudian diam. Bagas mengambil tangan gadis itu lalu menggenggamnya, membawa ke atas pahanya. Sesekali memilin jemari Nina sambil menyimak obrolan.Bagas ingin bertanya. Tapi ia urungkan, mulutnya yang terbuka kembali mengatup.Tak lama, mendadak suaranya semakin ramai. Sorak sorai yang heboh menggema di seluruh sudut. Seseorang dengan setelan jas datang. Bagaikan slow motion, semua orang menatap kagum, terpana hingga rasanya tidak ada pria lain yang tampan dan hot secara bersamaan seperti dia. "Itu 'dia'?" Tanya Bagas."Iya," Jawab Nina singkat. Sekarang fokusnya tertuju pada orang di seberang sana yang kini melambai kecil. Bagas semakin mengeratkan genggamannya. Meskipun semuanya telah selesai, Bagas masih merasa--terancam.Dengan langkah panjangnya, ia datang. Lalu tak su
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

109

Seharusnya Nina menghubungi pria itu, yang mendadak menghilang selama beberapa hari. Tapi, gadis itu memilih menyibukkan diri dengan isi pikirannya yang kalut. Tolonglah Nina, kalian bukan remaja yang sedang terjebak cinta monyet, yang mampu komunikasi selama 24 jam full non stop. Mereka adalah manusia dewasa, punya pekerjaan, punya keluarga, dan mungkin...sesekali perlu waktu sendiri.Setelah merasa lelah terus menerus menghubungi pria itu, Nina pikir lebih baik ia menyibukkan diri. Karena ia harus sadar Bagas adalah seorang dokter yang punya kesibukan super melebihi pegawai biasa. Terkadang, Nina akan mendapati kantung mata yang hitam, wajah kelelahan, dan penampilan yang sudah lusuh, namun dengan bibir yang tetap setia tersenyum untuk Nina."Lo bawa mobil?" Tanya Sasa kala melihat Nina sudah siap untuk pulang."Iya.""Tumben, biasanya juga sama ayang," Sindir Nico si jomblo sejati--yang merasa muak melihat kemesraan pasangan seumur jagung itu."Gue--"Mulutnya terkatup kala merasak
last updateLast Updated : 2023-07-20
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status