Home / Romansa / Tunjukkan Pesonamu, Nina! / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Tunjukkan Pesonamu, Nina!: Chapter 61 - Chapter 70

121 Chapters

60

"Anjing!" Adam memukul kemudi berkali-kali. Di belakang kursi sudah ada berbagai kamera yang hancur berantakan. Sehingga tak ada sekalipun staf yang tahu, bagaimana kemarahan seorang Adam Prakarsa sebenarnya. Adam merasa harga dirinya terluka. Nina, memilih Bagas dengan lantang bahkan tanpa berpikir panjang didepan semua orang. Sepele, tapi Adam anggap sebagai sebuah peringatan bahwa Nina tidak lagi tergila-gila padanya, perasaannya mulai berubah. Bukan lagi sekedar terbawa suasana, Nina hampir menyerahkan separuh hatinya pada Bagas. Ini pertama kalinya Adam merasa frustasi masalah cinta. Perasaannya benar-benar campur aduk selama tinggal di asrama. Biasanya ia tidak akan peduli akan hal-hal seperti ini. Tapi, Adam rasanya hampir gila. Gila karena ditampar kenyataan bahwa Bagas dalam kurun waktu sepekan sudah berhasil mengubah haluan seorang Nina. Adam mencintai pekerjaannya, lebih dari apapun. Tapi untuk pertama kalinya ia tidak bersemangat datang ke kantor. Bahkan ia sampai meluap
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

61

DAY 23'Ayo bergegas! Kalian akan liburan ke Bali selama 7 hari. Tentukan dengan siapa kamu mau melakukan perjalanan yang menyenangkan ini! Buat kamu yang nggak dapat pasangan, harus berangkat bareng dengan yang tidak punya pasangan juga secara berkelompok. Have fun!'"Yuhuu!!!""Asik, Bali coyy!""Wah, liburan gratis? Beneran full dibiayain ini?""Jangan lupa bikininya girls!" Adam, Ezra, dan Bagas sontak melotot pada celetukan Nadya. Lalu ketiganya memandang para gadis dengan tajam, memperingatkan agar tidak menggunakan pakaian tidak senonoh itu selama di Bali.Sementara Ikbal dan Sean kegirangan. Kapan lagi disuguhkan pemandangan indah secara gratis dan legal."Awas aja kalau kamu pakai bikini. Saya blender jadi jus alpukat," Peringat Bagas."Saya bakalan kurung kamu beneran kalau sampai itu terjadi," Adam menimpali."Serem amat sih kalian berdua. Lagian aku juga nggak punya bikini. Biasanya kalau renang juga pakai legging sama kaos oblong," Sahut Nina."Ka, aku nggak akan blender
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

62

Makanan yang awalnya tersaji dan menggugah selera kini terasa tak menarik lagi. Para pria berfokus pada gawainya untuk memilih orang yang diinginkan untuk pergi bersama ke Bali. Sedangkan para perempuan menunggu sambil mengobrol santai meskipun diam-diam ingin sekali melirik ke sebelah untuk melihat siapa yang mereka pilih."Aku nggak pernah ke Bali," Ujar Kesha."Serius? Nanti deh gue jadi tour guide lo. Bali itu rumah kedua gue," Kata Nadya."Pantesan kulit lo gelap ya, Kak. Sering tanning disana?""Yeuuu, emang udah gennya gue begini. Masa gue gelapin badan mesti ke Bali dulu. Nggak ada duit shayyy," Balas Nadya."Done," Kata Ikbal. Menutup gawainya diikuti oleh para pria lainnya."Yaudah, makan aja yuk," Ajak Kanaya."Eh, nggak mau nunggu dulu? Gue penasaran banget nih," Kata Nadya."Sambil makan aja. Cacing peliharaan gue kelaperan nih," Nina memegang perut rampingnya.Mereka pun makan sambil berbincang biasa. Hari ini tidak ada yang ingin memasak sehingga mereka memesan banyak s
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

63

"Kamu nggak siap-siap?"Rame banget di kamar. Mana ada Mas Bagas. Males aku," Kata Chelsea."Ngapain Bagas di kamar kalian?" Tanya Adam. Ada sedikit anda tak suka disana."Biasalah, ngapel Nina. Kamu nggak kesana juga?" Tanya Chelsea."Nggak lah. Lagi nggak mood.""Baru ditolak sekali udah cemberut aja," Cibir Chelsea."Dua kali," Ralat Adam."Iya itu.""Aku kan mau pergi sama kamu. Yaudah aku lebih fokus aja ke kamu," Kata Adam. Lalu menghisap rokoknya."Dan Nadya.""Anggap aja dia obat nyamuk," Celetuk Adam membuat Chelsea terkikik geli. Kepalanya lalu bersandar pada bahu Adam. Seperti biasa pria itu tidak menolak, Adam juga menikmati sikap manja yang Chelsea tunjukkan. tangan kirinya lalu mengusap pipi Chelsea pelan."Aku kira tadi kamu bakalan obrak-abrik meja, Mas," Kata Chelsea."Kok gitu?" Tanya Adam."Habis, biasanya kamu nggak bisa kontrol emosi. Pas aku lihat kita bakalan berangkat bareng aku kaget lho. Aku kira Nina bakalan pilih kamu. Makanya pas tahu yang sebenarnya, aku
last updateLast Updated : 2023-03-24
Read more

64

"Yaudah buruan milih! Yeu, lama banget sih inces!" Nadya kesal. Ia belum makan sejak masih di Jakarta. Tapi lihatlah dua sejoli yang membuatnya naik darah. Terutama gadis yang mengaku dirinya princess. Lama sekali memilih makanan. Harus estetik lah, harus indah lah, harus mendukung konten foto lah. Nadya jadi ingin sekali mencakar mulutnya."Sabar dong! Aduh, aku kebelet pipis. Tunggu ya! Chelsea ke toilet dulu!" Nadya menggeram kesal. Jika harusnya pelayan yang merasa kesal karena harus berdiri menunggu lama, malah Nadya yang kini punggungnya tengah diusap untuk ditenangkan. Adam baru saja kembali dari aktifitas merokoknya. Tak ayal berbagai pasang mata tertuju pada pria yang mengenakan kemeja biru dongker dengan kain lengan terlipat sampai siku dan kancing atas yang terbuka. Kacamata hitam yang semakin menambah kesan maskulin pun membuat Nadya yang katanya tergila-gila kepada Bagas kini meneguk ludah kasar dengan tatapan laparnya. "Chelsea mana?" Tanya Adam sambil membuka buku men
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

65

Semilir angin menerbangkan rambut panjang Nina yang terurai. Pada dasarnya Bagas punya bibit buaya dalam tubuhnya. Ia sering sekali membantu menyelipkan rambut Nina ke belakang telinga. Alasannya sih supaya tidak menghalangi Nina untuk menikmati keindahan Pantai Kelingking. Setelah makan, Nina meminta untuk mampir sebentar ke pantai. Mumpung hari masih panjang, tidak ada salahnya kan menikmati alam sejenak? "Indah," Gumam Bagas. Nina mengangguk lalu menoleh, ternyata Bagas sedang memperhatikannya. Lalu keduanya terpaku untuk sesaat. Ada rona merah alami yang muncul perlahan. Nina memutuskan lebih dulu pandangan itu, ia malu dan gugup disaat bersamaan. "Apaan sih?" Nina tersipu malu lalu tangannya digunakan untuk menutupi wajahnya. "Lho? Apa, itu tebing di belakang kamu indah," Canda Bagas. "Nyebelin," Nina mencebik. Bagas lalu tertawa, "Iya, cuman kamu yang paling indah. Bahkan birunya lautan aja kalah sama keindahan kamu." "Halah, mulaiiii." "Serba salah deh. Nggak dipuji sal
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

66

DAY 24Sudah berapa lama, rasanya Bagas tidak pernah lagi merasakan hari sesantai ini. Ternyata cuti 7 hari benar-benar nikmat. Bagas mengeratkan selimut yang tergulung dalam dekapannya. Matanya semakin berat, padahal matahari sudah tepat di atas kepala. Ia lupa kapan terakhir kali bisa tidur nyenyak tanpa panggilan mendadak. Tanpa harus jaga malam sampai subuh. Benar-benar tidur seperti manusia normal."Gas, bangun, pacar lo diembat orang," Suara Sean, iseng. Bagas menyeringai, "Gue nggak punya pacar," lalu melanjutkan mimpi indah yang tertunda. Ia harus segera menyelesaikan, sebab dalam mimpinya Bagas belum mengucap ijab kabul. Tolong lah, Bagas ingin segera meresmikan Nina. Tolong jangan ganggu.Tak habis ide, Sean kembali berkata, "Gebetan lo diambil orang. Berenang berdua mesra banget. Nina pakai bikini lagi. Beuhh! Mantulity!"Tunggu, "Nina? Adam?" Bagas langsung terduduk cepat. Matanya terbuka lebar, kini tak terasa kantuk lagi. Otaknya dipaksa bekerja cepat. Nina berenang ber
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

67

'Para pria silahkan ambil kertas undi dari bowl yang berisikan nama-nama para wanita. Kalian silahkan memilihkan pasangan kencan untuk mereka.'"Gue duluan ya," Sesuai kesepakatan, Ikbal lebih dulu mengambil undian. Diikuti oleh Sean, lalu Ezra, dan terakhir Adam. Pastinya mereka semua sudah merencanakan banyak hal selama di Bali kemungkinan terburuknya adalah pergi bersama orang yang tidak diinginkan."Wow," Ikbal melebarkan kertas dan terpampanglah nama Nina. Mampus, ia sudah tidak berharap apa-apa lagi. Badannya semakin lemas pada sofa. Ikbal sengaja menggodanya. Seolah mati dan hidup Nina berada di tangan pria itu. Sean mendapatkan nama Kanaya, Ezra mengambil nama Kesha, lalu Bagas mengambil nama Chelsea dan terakhir Adam mengambil nama Nadya.Waktunya bagi para pria memilih. Kali ini bukan dengan mengirim pesan, tapi mereka langsung mengatakan dengan lantang di depan semua orang."Karena udah semuanya ngambil, gimana kalau kita mulai milih siapa yang jadi pasangan kalian?" Tany
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

68

"Melukis?" Tanya Nina. Ia tak menyangka Bagas akan mengajaknya melukis. Ia pikir mereka akan pergi snorkling seperti permintaan Bagas kemarin. Makanya Nina memakai celana santai. Tapi, melukis juga menyenangkan. Hm, sudah berapa lama ya dia tidak melukis lagi? Bagas dan Nina ditinggalkan berdua. Studio lukis ini sepi. Nina jadi lebih percaya diri melukis apapun yang ia mau. Keduanya duduk berseberangan. Nina ingin melukis wajah Bagas. Pasti jika menjadi karakter kartun, Bagas tidak kalah tampan. "Kamu lukis apa?" Tanya Bagas. Nina tidak mau ketahuan. Ia ingin membuat sebuah kejutan, "Ada deh." "Saya nggak akan nyontek," Kata Bagas. Matanya sedikit mengintip ke sketsa yang Nina buat. Nina memang terlahir sebagai seorang seniman. Bahkan dari jauh, goresan pensilnya terlihat bagus. "Nanti aku kasih tahu kalau udah selesai," Jawab Nina. "Kamu nggak nanyain saya bikin apa?" Tanya Bagas. Namun, Nina sudah terlalu fokus dengan canvas di depannya. Bagas meletakkan kuasnya lalu memand
last updateLast Updated : 2023-04-15
Read more

69

DAY 25Nina duduk bersama Ikbal, Sean, dan Kanaya untuk menikmati sarapan kecil. Sementara Chelsea sedang berenang di kolam renang. Jus jeruk memang paling segar diminum pagi hari. Wajah semua orang terlihat lebih cerah semenjak sampai di Bali. Seakan mereka sudah tidak peduli lagi dengan keputusan akhir yang akan terlaksana 5 hari lagi. Yang penting mereka bisa menikmati liburan di Bali sepuasnya dengan gratis."Nggak kerasa waktu kita tinggal sedikit. Gue pasti bakalan kangen banget sama kalian," Kata Ikbal mendadak melankolis."Mulai deh, kita kan masih bisa hangout sesekali. Kaya pada tinggal di ujung dunia aja," Sahut Kanaya."Tapi kan beda suasananya. Meskipun kalian nyebelin, tapi kalian udah kayak keluarga buat gue. Gue kan anak yatim, tunggal lagi, tinggal sendiri doang di rumah. Gue pasti kangen suasana tinggal sama kalian," Kata Ikbal.Hm, Nina juga pasti akan merindukan mereka. Awalnya memang berat sih, untuk Nina yang seumur hidupnya bergantung dengan orang tua, mendadak
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status