Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 231 - Chapter 240

392 Chapters

231. Oleh-Oleh

Sandra menatap berbagai paperbag mewah di kamarnya. Madam Mary meninggalkan Sandra dan Alex setelah selesai menyusun oleh-oleh dari orang tua Aldric tersebut. Mata wanita cantik itu menghitung baran-barang yang diletakkan di lantai kamarnya.“Alex yang beli ini semua?” tanya Sandra pelan.Alex menggeleng. “Itu semuanya dari Grandpa dan Grandma. Mereka bilang itu oleh-oleh untuk Mommy dan Daddy.”Sandra mengerutkan keningnya. “Oleh-oleh buat kami?”“Grandpa dan Grandma juga titip salam. Katanya mereka rindu sama Daddy dan … Mommy.”Wanita berhijab itu hanya tersenyum membalas pernyataan putranya. Alex tidur di ranjang besar. Anak itu emnguap beberapa kali dan tampaknya sangat mengantuk. Matanya terpejam walau Sandra tau Alex belum tertidur.Dengan penuh sayang, Sandra mengelus rambut putranya. “Alex ngantuk, ya? Jetlag?”Anak tampan itu hanya mengangguk. Tak lama kemudian ia menguap kembali dan tertidur sambil memeluk bantal kecil. Sandra menemani putranya sebentar sebelum ia benar-ben
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

232. Hasrat yang Tertunda

Sore harinya, Sandra dan Alex ke hotel menjemput Aldric dan Marvin. Mereka sempat berjalan-jalan di sekitar Nusa Dua – Bali. Menikmati restoran seafood pinggir pantai dengan pemandangan sunset.“Alex betah di Bali?” tanya Marvin.“Lebih betah dibanding Jakarta, Uncle,” jawab Alex. “Tapi, negara yang aku suka tetap Inggris.”Semua yang mendengar hanya bisa terkekeh. Darah anak lelaki itu agaknya memang lebih condong ke adat barat dibandingkan adat ketimuran. Apalagi postur dan wajah Alex juga sangat bule.“Uncle Marvin besok sudah kembali ke Inggris, ya?”“Iya, sayang. Kamu tau kan, perusahaan saat ini tidak bisa ditinggal lama. Kasihan Grandpa dan Uncle Kevin.”“Iya. Apa Uncle Marvin sudah bertanya pada Daddy apa yang harus dilakukan agar saham perusahaan kembali stabil?”Sandra memandang Alex dengan sedikit terkejut. “Memang saham perusahaan kenapa?”“Waktu Alex berada di ruangan Uncle Marvin, Alex lihat saham perusahaan turun, Mom,” jawab Alex.Wanita berhijab itu melempar pandangan
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more

233. Hasil Tes Kesuburan

Aldric memikirkan permintaan istrinya. Sudah hampir satu tahun, ia tidak menghubungi orang tuanya sama sekali. Tetapi, Sandra benar. Ia tetap harus mengucapkan terima kasih.Selain itu, ia juga mempertimbangkan cerita Marvin. Sahabatnya itu mengatakan Alonso dan Helen telah berubah. Mereka kini tau, Sandra adalah wanita cerdas yang pantas mendampingi putra mereka.Pengusaha handal itu menatap ponselnya. Sekarang, ia bahkan baru menyadari, di ponsel barunya ia tidak menyimpan nomer handphone kedua Helen ataupun Alonso. Apakah ini pertanda bahwa lebih baik ia tidak menghubungi mereka?Aldric berusaha mengalihkan pikiran. Ia fokus pada laptop dan membuka satu persatu email. Hingga sampai pada email dari Marvin.Sahabatnya itu mengirimi berbagai foto kebersamaan Alex dengan Grandpa dan Grandma. Aldric tau, Marvin sedang berusaha membuat Aldric kembali rukun dengan orang tuanya. Namun begitu, Aldric masih ragu. Berbagai kenangan tentang segala tuntutan mereka sejak ia kecil hingga menjadi
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more

234. Pekerjaan Baru

Setelah konsultasi mereka dengan Dokter Fertilitas, baik Aldric maupun Sandra tidak lagi membahas tentang keturunan. Mereka hanya memasrahkan semuanya pada Allah. Selain tetap berusaha untuk menjaga pola makan, bekerja dan beristirahat sesuai anjuran Dokter.Sebisa mungkin, Aldric membagi waktu dengan pekerjaan walaupun sangat sulit ia lakukan. Sandra sangat maklum karena pembukaan hotel akan segera dimulai. Management hotel sedang mempersiapkan kedatangan tamu-tamu undangan.Untungnya, pekerjaan Sandra semakin lama semakin bisa ia atur. Wanita cantik itu bahkan menolak beberapa tawaran dari universitas untuk menambah jam kerja. Ia berpendapat jika Aldric sibuk, ia harus bisa mengimbangi dengan menjadi pendamping yang diperlukan suaminya.Seperti hari ini, di akhir minggu, Aldric kembali harus bekerja. Sandra menemani suaminya sejak pagi. Mengikuti ke mana pun suaminya dalam mengontrol persiapan pembukaan hotel. Tangannya selalu menggenggam erat tangan suaminya.“Kita sudah tutup konf
last updateLast Updated : 2023-06-01
Read more

235. Selamat Bergabung

“Aldric akan marah jika saya menghubungi istrinya. Saya selalu berkomunikasi dengan Sandra melalui ponsel dan email Aldric, Nyonya. “Marvin beralasan. “Sebaiknya Nyonya menelpon ponsel Aldric saja.”Helen memutuskan hubungan telepon dengan Marvin. Mau tak mau, ia harus menelpon Aldric. Wanita tua itu lalu menekan nomer ponsel putranya.Telepon Aldric tidak aktif. Helen mencoba hingga tiga kali, dan ia harus kecewa. Dulu, telepon lelaki itu selalu aktif dua puluh empat jam. Saat ini, ia merasa benar-benar telah kehilangan putranya.Seharian merasa lelah karena perasaan kesepian, Helen terbaring lemah di ranjang. Airmata mengalir di pipi dan membasahi bantalnya. Terbayang di pelupuk mata bagaimana ia menghina Sandra dan membiarkan suaminya mengusir putra satu-satunya dari mansion mereka.***“Kamu tidak bawa ponselmu?” tanya Luke saat melihat ponsel Aldric tergeletak di meja dengan kabel tersambung pada adaptornya.“Habis batere. Sedang aku charge. Tinggalkan saja di sini.”“Sudah kubil
last updateLast Updated : 2023-06-01
Read more

236. Band Favorit

“Eh, itu. Bukan siap-siapa kok, sist. Hanya sedang dekat dengan salah satu Manager Pemasaran dari hotel tetangga,” sahut Luke.“Siapa?”“Kamu tidak kenal.”“Aku mau dikenalkan dong.”“Nanti saja.”“Dia datang pas pembukaan hotel, kan?”“Tidak. Dia kan harus bekerja.”Sandra terdiam. Aldric tetap tidak memberikan komentar. Ia masih sibuk dengan berbagai desain yang diinginkannya.“My love, coba letakkan gambar yang ini ke bagian ini,” pinta Aldric seraya menunjuk gambar di layar laptop.Luke bernapas lega. Sandra jadi teralih perhatiannya. Wanita cantik itu sekarang sibuk bersama suaminya.Hingga menjelang pukul empat sore, akhirnya Sandra dan Aldric sepakat pada desain mereka. Aldric sekali lagi memeluk istrinya. Mengucapkan terima kasih dan berjanji memberikan gaji besar.“Eits … soal gaji, nanti dulu lah. Belum kerja sudah dijanjikan gaji besar,” tukas Luke tak setuju.“Kenapa, Kak? Ada masa percobaan, ya?”“Iya, dong.”Luke dan Sandra terkekeh. Aldric kembali mendengus melihat inte
last updateLast Updated : 2023-06-01
Read more

237. Banyak Rahasia

Setelah makan malam di restoran favorit Alex, mereka juga sempat berbelanja ke hypermart. Mereka kini telah berada di kamar. Sandra melipat tangannya di perut menatap suaminya.“Apa aku melakukan kesalahan?” tanya Aldric heran. “Maafkan, aku. Katakan, aku salah apa?”“Kamu menyimpan banyak rahasia!” Sandra berkata ketus.“Rahasia? Apa?”“Pertama, rahasia dengan Kak Deniz, Kedua, rahasia tentang wanita yang sedang didekati Kak Luke, Ketiga, rahasia tentang Lee dan teman wanitanya.”“Oh, aku pikir apa,” sahut Aldric sambil menghela napas lega. “Sini, aku ceritakan.” Lelaki tampan itu menarik tangan istrinya ke ranjang besar mereka.“Pertama. Deniz dan aku sekarang sering mengobrol karena Deniz tau dari Luke bahwa kita pergi ke klinik fertilitas. Jadi, kakak iparku yang ternyata sangat perhatian itu banyak memberikan artikel dan kami jadi sering membahasnya.”“Apa yang kalian bahas?”“Cara cepat mendapatkan keturunan. Walapun aku sudah menekankan pada Deniz, bahwa kita sekarang hanya pas
last updateLast Updated : 2023-06-02
Read more

238. Ingin Tau Kabarnya

“Tebakanmu tepat, My love.” Aldric kembali mendaratkan kecupan di puncak kepala istrinya.“Tapi, aku tidak tau ada apa dengan Madam Mary.”“Sebenarnya ini memang desakan dariku. Setelah perbincangan tentang keadaan Madam Mary dan Jason, aku memutuskan untuk membebastugaskan Madam Mary awal tahun depan.”Sandra menoleh pada suaminya. “Jadi, Madam Mary akan pergi tahun depan?”“Iya. Aku tidak ingin ia menghabiskan waktu mengabdikan diri padaku lagi sementara ada lelaki baik yang menunggunya. Itu sebabnya aku meminta Madam Mary ikut bersama Alex dan Lee ke Inggris untuk bicara pada Jason.”Sandra mengangguk pelan. Ia pun setuju. Hanya saja, rasanya sedih mengingat pelayan wanita itu sangat baik. Bahkan, Madam Mary telah percaya padanya sejak pertama kali mereka bertemu.“Kamu sedih?” Aldric mengangkat wajah istrinya.“Iya. Tapi aku setuju padamu.” Lalu Sandra membenamkan wajahnya di dada sang suami. Belum terjadi, ia sudah merasa kehilangan Madam Mary.“Madam Mary juga memikirkanmu. Ia s
last updateLast Updated : 2023-06-02
Read more

239. Teman Seperjuangan

Tibalah hari grand opening hotel. Sandra menyiapkan pakaian untuk dirinya, suami serta sang putra. Wanita itu menggunakan hijab dari Helen, sementara suami dan putranya juga menggunakan dasi yang serasi dengan hijabnya.Meskipun tidak hadir, paling tidak barang-barang dari Helen dapat mewakili. Begitu keinginan Sandra. Aldric dan Alex tidak dapat membantah wanita yang mereka sayangi itu.“Alhamdulillah,” ucap Alzam berulang kali saat Luke mengantarnya berkeliling hotel.Emi pun tak kalah bersyukurnya. Ia terus-menerus memuji menantu tampan. Tangannya melingkari lengan Aldric yang juga sedang menjelaskan berbagai fasilitas hotel.“Mama, setelah ini coba spanya, ya.”“Apa itu?”“Mama belum pernah spa?” tanya Aldric.“Kalau cuma ke salon, potong rambut dan creambath, Mama sih pernah,” sahut Helen.“Nanti biar Sandra yang menjelaskan fasilitas di spa itu, Mama bisa m
last updateLast Updated : 2023-06-02
Read more

240. Keraguan Marvin

“Kamu boleh bertanya pada Tuan Aldric. Tapi, jangan sekarang, beliau sedang sibuk. Nanti kamu malah kena damprat,” ungkap Marvin sambil memperhatikan Aldric yang sedang berbincang dengan para tamu.“Oke. Fine. Aku mau makan saja daripada stress memikirkan perusahaan siluman itu.” Kevin lalu beranjak ke meja yang penuh dengan berbagai makanan Indonesia dan makanan barat.Sementara itu, Aldric yang mengundang teman-teman sesama pebisnis serasa mengadakan reuni kecil-kecilan. Beberapa dari mereka juga menghadiri konferensi bisnis di Bali. Bahkan, mereka masih ingat dengan Sandra.“Jadi kalian menikah?”“Luar biasa. Aku sama sekali tidak menduga kalian berjodoh.”“Selamat, ya. Kalian cocok satu sama lain.”“Alex, anak tampan yang luar biasa. Aku sempat berbincang dengannya menggunakan bahasa Jerman.”Berbagai komentar dan pujian di terima Aldric. Walaupun teman-temannya mendesak cerita tentang bagaimana ia dan Sandra bisa bersatu, Aldric tidak melayani pertanyaan tersebut. Lelaki itu tida
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status