Semua Bab CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Bab 211 - Bab 220

392 Bab

211.Menyadari Kesibukan

Ini kedua kalinya Luke memukuli Aldric. Seperti saat pertama, Aldric juga memilih mengalah. Ia segera paham, mengapa Luke sangat marah setelah mendengar segala pertanyaan kakak istrinya itu.“Apa? Jawab? Istri yang mana yang kamu maksud?” teriak Luke di depan Aldric.Aldric menyeka pinggir bibirnya yang sedikit berdarah. Ia menatap Luke yang terengah dengan mata berair. Wajahnya merah dan berkeringat.“Kalau aku tau kamu akan mengacuhkan adik dan keponakanku. Aku tidak sudi membantumu berbisnis, brengsek!”Kini Luke duduk di rumput. Ia mengangkat tangan dan menyeka keringat di wajah dengan lengan atas kemejanya. Napasnya masih memburu cepat.Perlahan, Aldric duduk di sebelah Luke. Ia mengembuskan napas panjang. Matanya menatap jauh ke depan.“Yang jelas, istri yang ku maksud adalah istri yang sangat aku cintai. Aku paham kemarahanmu. Tetapi, kamu juga harus paham kondisiku, Luke.”Luke terdiam mendengar pernyataan Aldric. Selalu saja emosinya mudah tersulut jika menyangkut adik dan ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-23
Baca selengkapnya

212. Meracik Kebahagiaan

“Tidak ada yang membuatku nyaman selain dirimu, My love.”Sandra mencebik, “Tadi, kamu bilang, kamu sangat nyaman bekerja hingga bisa lupa waktu.”“Itu karena aku berusaha untuk cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan, agar ke depannya kita bisa hidup lebih nyaman,” sanggah Aldric.“Jika hidup kita nyaman, tetapi aku dan Alex kehilanganmu, aku tidak mau.”Aldric merengkuh kepala istrinya ke dalam dada. “Aku pun tidak ingin kehilangan kalian.”“Jadi, tolong. Beri kami tempat pada agendamu. Sisipkan nama kami, di antara sekian banyak rapat dengan klien,” ujar Sandra dengan mata membendung airmata.“Maafkan aku, My love.” Aldric bergulir ke atas Sandra. “Aku janji, aku akan reschedule semua tabel kerjaku.”“Terima kasih.” Sandra menangkup wajah tampan suaminya dengan kedua tangannya.Aldric menjawab dengan menciumi setiap inci wajah dan leher Sandra. Wanita itu mendongak memberi akses untuk suaminya. Desahan pelan keluar dari bibir tipisnya.Dalam kenikmatan bersama, Aldric bertekad tidak ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-24
Baca selengkapnya

213. Ide yang Bagus

“Tuan Alonso.” Marvin dan Kevin segera berdiri dari kursinya.“Maaf, kami sedang istirahat makan siang,” jawab Marvin lagi.“Tadinya, aku memang mau mengajak kalian makan bersama,” tukas Alonso. “Ya sudah, kalian lanjut saja. Aku keluar dulu.”Marvin saling melempar pandang pada Kevin. Mereka seperti saling mengerti satu sama lain. Kemudian keduanya mengangguk samar.“Eh, Tuan. Silahkan makan bersama kami, jika berkenan.” Marvin mempersilahkan Alonso duduk.Alonso terlihat berpikir sejenak. Ia lalu mengangguk. Lelaki tua itu duduk di kursi yang disediakan Marvin.Marvin mempersiapkan hidangan untuk Alonso. Asisten itu meletakkan nasi, rendang dan selada hijau di piring. Ia memberikannya pada Alonso.“Silahkan, Tuan.”Alonso mnegangguk. Ia memperhatikan Marvin makan. Asisten itu makan dengan tangannya tanpa menggunakan sendok.“Kenapa kamu makan seperti itu, Marv?” tanyanya heran.“Oh. Maaf. Mungkin terlihat kurang sopan karena budaya barat memang tidak mengenal makan dengan tangan. Te
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-24
Baca selengkapnya

214. Pertandingan Golf Junior

Perlombaaan golf junior di Bali tampak meriah. Meskipun penyelenggaraan tampak sederhana di mata Aldric. Yang penting Alex mendapatkan pengalaman pertamanya.Tentu saja Alex cepat menjadi pusat perhatian. Wajahnya yang tampan dan sikap datarnya membuat semua orang penasaran. Apalagi, kemampuan bermain golfnya tampak memukau sebagai pemula."Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Aku seperti pernah mengenali wajah Anda." Seorang wanita bule menghampiri Aldric yang sedang fokus memperhatikan jalannya pertandingan.Aldric menatap sekilas pada wanita tersebut dan menjawab, "Tidak. Anda salah orang.""Begitu? Jadi siapa Anda? Oh. Kenalkan aku, Sydney." Wanita itu mengulurkan tangannya."Maaf, aku sedang berusaha fokus pada pertandingan. Sebentar lagi giliran putraku bermain. Permisi." Aldric meninggalkan wanita yang menggunakan pakaian sport ketatnya."Sial. Aku harus pindah tempat, padahal tempat tadi cukup strategis," umpat Aldric kesal.Aldric merotasi matanya mencari tempat strategis. Ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-24
Baca selengkapnya

215. Masalah Perusahaan

Sandra tersenyum mendapat pesan dari Aldric. Suaminya berhasil masuk dan menemani putra mereka di dalam ruang pendamping. Ia melihat Lee datang menghampiri.“Tuan Aldric meminta saya untuk menemani Nyonya,” ucap Lee sambil duduk di samping Sandra.Sandra mengangguk. “Lee, tolong belikan aku minuman air dingin dulu.”“Baik, Nyonya.” Lee bangkit lagi dari duduknya dan melangkah ke stand minuman di belakang mereka.“Hai.”Sandra menoleh. Seorang wanita berpakaian sport ketat tersenyum kepadanya. Sandra ingat, wanita itu salah satu dari kumpulan wanita yang mencuri-curi pandang pada suaminya.“Hai juga,” balas Sandra.“Minta tipsnya dong agar dapat bule tampan dan kaya,” tanyanya lagi.“Tips?”“Iya. Aku lihat tadi kamu berhasil menggaet bule tampan. Apa kalian baru saja berkenalan di tempat ini?”“Kenapa kamu beranggapan begitu?”“Yaa … di mana lagi kita bisa mendapatkan pria kaya raya? Teorinya, kamu bisa menemukan lelaki kaya di lapangan golf, lapangan tenis dan night club eksklusif.”“
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-24
Baca selengkapnya

216. Mobil Manual

Aldric menepati janjinya. Lelaki itu membagi perhatian pada pekerjaan dan keluarga dengan adil. Sebisa mungkin, ia juga selalu berkomunikasi dengan istri dan putranya di mana pun ia berada.Pagi ini, Alex kembali rewel. Ia tidak mau sekolah. Anak itu memilih belajar golf daripada belajar matematika.“Alex mau ikut turnamen besar jadi harus banyak berlatih. Lagipula kalau masih pagi, belum terlalu panas,” sanggah Alex saat ditanya alasannya tidak ingin belajar.“Tapi, Daddy kan tidak bisa melatihmu kalau pagi hari, Alex sayang. Daddy harus bekerja,” rayu Sandra.“Alex bisa belajar sendiri dari video yang dikirimkan Uncle Marvin.”Setelah cukup lama bernegosiasi, akhirnya dicapai kesepakatan. Jadwal belajar Alex akan berseling dengan jadwalnya berlatih renang dan golf. Pagi ini belajar lebih dulu kemudian berlatih olahraga. Besok paginya berlatih olahraga lebih dulu baru belajar. Malam harinya, Alex tetap harus belajar dengan Sandra.Sandra mengembuskan napas lega. Alex akhirnya masuk k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-25
Baca selengkapnya

217. Mens Hari Pertama

Luke memberengutkan wajah. Aldric dengan semena-mena mengambil kunci dan surat-surat mobilnya. Lelaki yang sekarang menjadi Bosnya itu menukar mobil Luke dengan mobil yang baru dibeli Sandra.“Mobilmu juga dibeli sebagai salah satu aset perusahaan, jadi wajar saja aku menukarnya. Fungsinya sama, kan?” sanggah Aldric atas protes Luke.Mobil CRV silver dengan interior dan audio premium itu akhirnya berpindah tangan. Yang terpenting, mobil itu adalah mobil matic. Aldric dapat membawa sendiri mobilnya.“Sial. Pasti Aldric marah saat aku menyindirnya tadi pagi. Sekarang, aku yang kena imbasnya,” gumam Luke kesal di dalam hati.Sebelum pulang, Aldric menghubungi Sandra. Ia mengatakan sudah dalam perjalanan pulang sehingga istrinya tidak khawatir. Tepatnya, tidak mencurigainya bekerja hingga kelewat malam.“My love, apa kamu tau aku sedang berada di mana?”“Di jalan. Kamu memprotesku jika berbicara di telepon sambil menyetir. Dan sekarang lihat apa yang kamu lakukan!”“Tenang, My love. Aku m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-25
Baca selengkapnya

218. Ingin Hamil Lagi

Aldric tertegun mendengar pernyataan istrinya. Sandra bahkan kini menangis sesunggukan. Terus-terang saja, lelaki itu bingung setengah mati menanggapi kesedihan sang istri.Akhirnya, Aldric hanya bisa merengkuh kepala Sandra dan membenamkannya di dadanya. Dengan konsisten, ia mengelus rambut halus istrinya. Hingga akhirnya wanita cantik itu terdiam walau tubuhnya masih sedikit bergetar.“Maafkan aku. kamu benar. Aku tidak dapat membantumu. Well, sebenarnya aku sudah berusaha. Tetapi, Allah ternyata belum mengizinkan.” Perlahan, Aldric mengangkat wajah istrinya. “Aku juga sangat ingin melihatmu hamil, My love.”“Gendut,” balas Sandra.“Masa?”Sandra mnegangguk. Ia mengambil ponselnya dari nakas kiri. Mengusap layar dan menggulir beberapa kali. Kemudian menunjukkannya pada sang suami.“Aku mengedit video ini sejak tau aku hamil. Belum pernah aku memperlihatkannya pada siapapun. Leah pernah melihat sebagian saja saat belum rampung.” Aldric menerima ponsel Sandra. Ia berbaring di samping
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-25
Baca selengkapnya

219. Darah Inggris

Marvin dan Kevin tampak sangat sibuk. Layar datar di depan mereka yang menampilkan grafik-grafik saham terlihat bergerak pelan. Sejak turun dua puluh prersen, saham Osborn belum beranjak naik juga.“Paling tidak hari ini tidak turun lagi, Marv,” tukas Kevin sambil memijat kelopak matanya yang lelah.“Tidak, Kev. Kita harus berupaya keras agar grafik ini naik,” tegas Marvin.“Bagaimana caranya? Tuan Alonso saja angkat tangan. Ia tidak mau mengambil resiko lebih besar lagi dengan menggelontorkan tambahan dana untuk perusahaan-perusahaan baru yang panik melihat turunkan pamor Perusahaan Osborn.”“Ya. Aku yakin Aldric akan melakukan hal itu untuk mencegah perusahaan-perusahaan menjual saham Osborn.” Marvin menghela napas beratnya. Kepalanya terus menggeleng. Sesekali ia juga berdecak kesal.“Berapa perusahaan yang sudah menarik sahamnya, Kev?”“Lima perusahaan. Semuanya perusahaan baru. Mereka memilih cara aman untuk menyelamatkan dana mereka.”“Wajar. Tapi, aku lihat, perusahaan besar ju
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-26
Baca selengkapnya

220. Aman?

“Alex!” jerit tertahan dari Helen menggema.Anak lelaki tampan itu baru saja turun dari pesawat jet pribadi. Marvin dan Lee berjalan di belakang Alex. Madam Mary juga ikut serta karena ia ingin bertemu dengan Jason dan Aldric mengizinkannya.Alonso dan Helen langsung memeluk Alex. Helen menciumi wajah cucunya dengan mata berair. Sementara Alonso menatap pemandangan itu dengan penuh haru.“Apa penerbangannya lancar?” tanya Alonso.“Lancar, Grandpa. Terima kasih sudah membolehkan Alex menggunakan pesawat jet pribadi,” jawab Alex santun.“Kapan saja kamu mau, kamu bisa menggunakannya, Nak,” sahut Alonso.Alex hanya tersenyum. Ibunya sudah menasehati untuk tidak berprasangka buruk pada Grandpa dan Grandma. Anak lelaki itu mengangguk.Seketika kecanggungan antara mereka datang. Alex tidak terbiasa berada bersama Grandma dan Grandpanya lagi. Setelah peristiwa ibunya disakiti di Mansion Osborn,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
40
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status