Beranda / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / 214. Pertandingan Golf Junior

Share

214. Pertandingan Golf Junior

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-24 17:15:02

Perlombaaan golf junior di Bali tampak meriah. Meskipun penyelenggaraan tampak sederhana di mata Aldric. Yang penting Alex mendapatkan pengalaman pertamanya.

Tentu saja Alex cepat menjadi pusat perhatian. Wajahnya yang tampan dan sikap datarnya membuat semua orang penasaran. Apalagi, kemampuan bermain golfnya tampak memukau sebagai pemula.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Aku seperti pernah mengenali wajah Anda." Seorang wanita bule menghampiri Aldric yang sedang fokus memperhatikan jalannya pertandingan.

Aldric menatap sekilas pada wanita tersebut dan menjawab, "Tidak. Anda salah orang."

"Begitu? Jadi siapa Anda? Oh. Kenalkan aku, Sydney." Wanita itu mengulurkan tangannya.

"Maaf, aku sedang berusaha fokus pada pertandingan. Sebentar lagi giliran putraku bermain. Permisi." Aldric meninggalkan wanita yang menggunakan pakaian sport ketatnya.

"Sial. Aku harus pindah tempat, padahal tempat tadi cukup strategis," umpat Aldric kesal.

Aldric merotasi matanya mencari tempat strategis. Ia
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   215. Masalah Perusahaan

    Sandra tersenyum mendapat pesan dari Aldric. Suaminya berhasil masuk dan menemani putra mereka di dalam ruang pendamping. Ia melihat Lee datang menghampiri.“Tuan Aldric meminta saya untuk menemani Nyonya,” ucap Lee sambil duduk di samping Sandra.Sandra mengangguk. “Lee, tolong belikan aku minuman air dingin dulu.”“Baik, Nyonya.” Lee bangkit lagi dari duduknya dan melangkah ke stand minuman di belakang mereka.“Hai.”Sandra menoleh. Seorang wanita berpakaian sport ketat tersenyum kepadanya. Sandra ingat, wanita itu salah satu dari kumpulan wanita yang mencuri-curi pandang pada suaminya.“Hai juga,” balas Sandra.“Minta tipsnya dong agar dapat bule tampan dan kaya,” tanyanya lagi.“Tips?”“Iya. Aku lihat tadi kamu berhasil menggaet bule tampan. Apa kalian baru saja berkenalan di tempat ini?”“Kenapa kamu beranggapan begitu?”“Yaa … di mana lagi kita bisa mendapatkan pria kaya raya? Teorinya, kamu bisa menemukan lelaki kaya di lapangan golf, lapangan tenis dan night club eksklusif.”“

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-24
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   216. Mobil Manual

    Aldric menepati janjinya. Lelaki itu membagi perhatian pada pekerjaan dan keluarga dengan adil. Sebisa mungkin, ia juga selalu berkomunikasi dengan istri dan putranya di mana pun ia berada.Pagi ini, Alex kembali rewel. Ia tidak mau sekolah. Anak itu memilih belajar golf daripada belajar matematika.“Alex mau ikut turnamen besar jadi harus banyak berlatih. Lagipula kalau masih pagi, belum terlalu panas,” sanggah Alex saat ditanya alasannya tidak ingin belajar.“Tapi, Daddy kan tidak bisa melatihmu kalau pagi hari, Alex sayang. Daddy harus bekerja,” rayu Sandra.“Alex bisa belajar sendiri dari video yang dikirimkan Uncle Marvin.”Setelah cukup lama bernegosiasi, akhirnya dicapai kesepakatan. Jadwal belajar Alex akan berseling dengan jadwalnya berlatih renang dan golf. Pagi ini belajar lebih dulu kemudian berlatih olahraga. Besok paginya berlatih olahraga lebih dulu baru belajar. Malam harinya, Alex tetap harus belajar dengan Sandra.Sandra mengembuskan napas lega. Alex akhirnya masuk k

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-25
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   217. Mens Hari Pertama

    Luke memberengutkan wajah. Aldric dengan semena-mena mengambil kunci dan surat-surat mobilnya. Lelaki yang sekarang menjadi Bosnya itu menukar mobil Luke dengan mobil yang baru dibeli Sandra.“Mobilmu juga dibeli sebagai salah satu aset perusahaan, jadi wajar saja aku menukarnya. Fungsinya sama, kan?” sanggah Aldric atas protes Luke.Mobil CRV silver dengan interior dan audio premium itu akhirnya berpindah tangan. Yang terpenting, mobil itu adalah mobil matic. Aldric dapat membawa sendiri mobilnya.“Sial. Pasti Aldric marah saat aku menyindirnya tadi pagi. Sekarang, aku yang kena imbasnya,” gumam Luke kesal di dalam hati.Sebelum pulang, Aldric menghubungi Sandra. Ia mengatakan sudah dalam perjalanan pulang sehingga istrinya tidak khawatir. Tepatnya, tidak mencurigainya bekerja hingga kelewat malam.“My love, apa kamu tau aku sedang berada di mana?”“Di jalan. Kamu memprotesku jika berbicara di telepon sambil menyetir. Dan sekarang lihat apa yang kamu lakukan!”“Tenang, My love. Aku m

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-25
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   218. Ingin Hamil Lagi

    Aldric tertegun mendengar pernyataan istrinya. Sandra bahkan kini menangis sesunggukan. Terus-terang saja, lelaki itu bingung setengah mati menanggapi kesedihan sang istri.Akhirnya, Aldric hanya bisa merengkuh kepala Sandra dan membenamkannya di dadanya. Dengan konsisten, ia mengelus rambut halus istrinya. Hingga akhirnya wanita cantik itu terdiam walau tubuhnya masih sedikit bergetar.“Maafkan aku. kamu benar. Aku tidak dapat membantumu. Well, sebenarnya aku sudah berusaha. Tetapi, Allah ternyata belum mengizinkan.” Perlahan, Aldric mengangkat wajah istrinya. “Aku juga sangat ingin melihatmu hamil, My love.”“Gendut,” balas Sandra.“Masa?”Sandra mnegangguk. Ia mengambil ponselnya dari nakas kiri. Mengusap layar dan menggulir beberapa kali. Kemudian menunjukkannya pada sang suami.“Aku mengedit video ini sejak tau aku hamil. Belum pernah aku memperlihatkannya pada siapapun. Leah pernah melihat sebagian saja saat belum rampung.” Aldric menerima ponsel Sandra. Ia berbaring di samping

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-25
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   219. Darah Inggris

    Marvin dan Kevin tampak sangat sibuk. Layar datar di depan mereka yang menampilkan grafik-grafik saham terlihat bergerak pelan. Sejak turun dua puluh prersen, saham Osborn belum beranjak naik juga.“Paling tidak hari ini tidak turun lagi, Marv,” tukas Kevin sambil memijat kelopak matanya yang lelah.“Tidak, Kev. Kita harus berupaya keras agar grafik ini naik,” tegas Marvin.“Bagaimana caranya? Tuan Alonso saja angkat tangan. Ia tidak mau mengambil resiko lebih besar lagi dengan menggelontorkan tambahan dana untuk perusahaan-perusahaan baru yang panik melihat turunkan pamor Perusahaan Osborn.”“Ya. Aku yakin Aldric akan melakukan hal itu untuk mencegah perusahaan-perusahaan menjual saham Osborn.” Marvin menghela napas beratnya. Kepalanya terus menggeleng. Sesekali ia juga berdecak kesal.“Berapa perusahaan yang sudah menarik sahamnya, Kev?”“Lima perusahaan. Semuanya perusahaan baru. Mereka memilih cara aman untuk menyelamatkan dana mereka.”“Wajar. Tapi, aku lihat, perusahaan besar ju

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   220. Aman?

    “Alex!” jerit tertahan dari Helen menggema.Anak lelaki tampan itu baru saja turun dari pesawat jet pribadi. Marvin dan Lee berjalan di belakang Alex. Madam Mary juga ikut serta karena ia ingin bertemu dengan Jason dan Aldric mengizinkannya.Alonso dan Helen langsung memeluk Alex. Helen menciumi wajah cucunya dengan mata berair. Sementara Alonso menatap pemandangan itu dengan penuh haru.“Apa penerbangannya lancar?” tanya Alonso.“Lancar, Grandpa. Terima kasih sudah membolehkan Alex menggunakan pesawat jet pribadi,” jawab Alex santun.“Kapan saja kamu mau, kamu bisa menggunakannya, Nak,” sahut Alonso.Alex hanya tersenyum. Ibunya sudah menasehati untuk tidak berprasangka buruk pada Grandpa dan Grandma. Anak lelaki itu mengangguk.Seketika kecanggungan antara mereka datang. Alex tidak terbiasa berada bersama Grandma dan Grandpanya lagi. Setelah peristiwa ibunya disakiti di Mansion Osborn,

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   221. Doa Kebaikan

    Marvin berbisik pada ponselnya, “Apa yang mereka lakukan di kamar?”“Tuan Muda mengantuk setelah selesai belajar. Lalu, Nyonya Helen menawarkan diri untuk menemaninya.”“Biarkan pintunya terbuka sedikit. Aku akan memberikan akses CCTV ke ponselmu. Kamu awasi dari CCTV, ya,” titah Marvin.“Baik, Tuan.” Lee menutup ponselnya.Sesaat kemudian, muncul satu notifikasi. Password untuk akses CCTV di apartemen mewah Marvin. Lee segera mengaktifkan aplikasi tersebut.Pada layar CCTV, terlihat Alex telah tidur. Helen duduk di sisi ranjang. Tangan keriputnya terus mengelus dahi dan rambut cucunya.Sesekali, Alex berpindah posisi. Itu menyebabkan selimutnya tersingkap. Helen segera membetulkan letak kain yang menutupi tubuh Sang Cucu.Lalu, Helen sadar, selimut itu sangat tipis. Ia merotasi bola matanya di sekitar kamar yang cukup luas itu. Namun, ia tidak menemukan apa yang ia cari. Helen segera melangkah keluar.“Lee?” panggil Helen.Lee sedang berada di dapur. Duduk sambil terus menatap layar

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   222. Berlatih dengan grandpa

    “Apa kamu tidak bisa bernegosiasi dengan Marvin?” tanya Helen pada suaminya.Mereka dalam perjalanan kembali ke mansion. Alonso menjemput Helen di apartemen Marvin. Lelaki tua itu juga sempat makan malam bersama dan mengobrol bersama cucunya.“Bernegosiasi tentang apa?”“Agar Alex bisa tinggal di mansion bersama kita.”Alonso menggeleng sedih. “Selain Marvin tidak setuju, kemungkinan besar, Alex juga akan menolak.”“Aku setuju dengan pernyataan Marvin, Alex pasti masih trauma dengan kejadian di mansion kita maupun di mansion Aldric. Ia memiliki kenangan buruk saat kita lebih membela Valerie dibanding ibunya.”Helen terdiam. Ia kini sungguh menyesali perilaku kasarnya pada Sandra. walaupun, saat ini, ia belum mau mengakui secara jujur pada suaminya.Pembicaraan dengan Alex saat anak itu bangun dari tidur siangnya membuat Helen sangat bahagia. Ia mendengar banyak cerita dari Alex. sebagian besar tentang kegiatannya di Bali dan bagaimana panasnya udara di Indonesia.Topik yang paling men

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26

Bab terbaru

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status