Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 171 - Chapter 180

392 Chapters

171. Penasaran

Ternyata Aldric memang sangat sibuk. Ia tidak sempat menyusul istri dan kakak-kakak iparnya yang sedang berwisata. Setelah matahari tenggelam, ia baru tiba kembali ke penthouse.Saat membuka pintu, ia melihat istrinya sedang menyandarkan kepala pada bahu kakak sulungnya Deniz. Mereka bertiga sedang menonton drama komedi sambil tertawa-tawa bersama. Seulas senyum terukir di bibir Aldric. Ia bahagia jika melihat istrinya senang.“Assalamualaykum,” salam Aldric.“Waalaykumussalam.”Sontak tiga kepala menoleh ke belakang. Sandra langsung berdiri menghampiri suaminya. Wanita cantik itu mengecup punggung tangan dan kedua pipi Aldric.“Maaf ya. Aku ternyata tidak sempat menyusul kalian.”“Tidak apa. Kami mengerti.”Aldric lalu melirik pojok ruangan. Berbagai paperbag di sana menunjukkan istri dan kakak-kakaknya habis berbelanja. Mungkin membeli oleh-oleh untuk keluarga di Indonesia.“Kalian bersenang-senang hari ini?” ucap Aldric sambil tersenyum menatap barang-barang di pojokan.“Iya. Kelua
last updateLast Updated : 2023-05-11
Read more

172. Masih Sangat Rindu

“Kapan Daddy Luke dan Daddy Deniz kemari lagi?” tanya Alex sambil memberengutkan wajah. Siang ini, paman-pamannya itu akan kembali ke Indonesia.“Akhir tahun, kami akan liburan ke London, ya. In syaa Allah, kakek dan nenek juga ikut,” jawab Deniz sambil mengusap sayang kepala Alex.Mata Alex berbinar ceria mendengar jawaban Deniz. “Sungguh?”“Iyaa,” janji Deniz dan Luke hampir berbarengan.“Kami pamit dulu ya, anak sholeh. Belajar yang rajin,” pesan Deniz.“Telepon Daddy Luke, kapan saja kamu ingin bercerita. OK?” Luke menahan haru melihat Alex tampak sedih mereka akan kembali ke kampung halaman.Alex hanya menjawab dengan anggukan kepala. Anak lelaki tampan itu tidak dapat mengantar kedua pamannya ke bandara. Ia harus mengikuti ujian sekolah. Meskipun home-schooling, Aldric memang selalu mendaftarkan putranya ujian agar mendapat sertifikat kelulusan.Tiba di bandara, Sandra memeluk erat kakak sulungnya. “Kak, aku masih sangat rindu. Kangen ngobrol-ngobrol,” ucap Sandra dengan nada te
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

173. Khawatir

Deniz menatap ke luar jendela. Pesawat yang mereka tumpangi kini sedang berjalan perlahan di runaway, landasan pesawat terbang untuk mengambil ancang-ancang untuk take-off. Laju pesawat semakin kencang, mereka kini telah terbang tinggi meninggalkan London.“Kak Deniz khawatir pada Sandra, ya?” tanya Luke.Deniz menghela napas panjang dan menjawab, “Iya. Kasihan adik kita itu.”“Aldric sangat mencintai Sandra. Adik kita akan baik-baik saja.”“Aku bisa melihat Aldric memang benar-benar mencintai Sandra. Tetapi, Sandra berada jauh dari keluarga dan negaranya, Luke. Kita tidak bisa hanya mengandalkan Aldric. Apalagi suami adik kita itu sangat sibuk.”“Biasanya Sandra selalu curhat denganku tentang apapun,” tukas Luke.“Apa ia pernah curhat padamu tentang masalah antara dirinya, Aldric, orang tuanya dan Valerie?”Luke menggeleng. “Itulah. Sejak menikah, Sandra ja
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

174. Panggilan dari Alonso

Aldric berpikir dalam sambil menggenggam ponselnya. Ia baru saja berbicara dengan Alonso. Ayahnya meminta ia datang ke mansion orang tuanya besok pagi.“Aldric, sayang? Ada apa?” tanya Sandra.Wanita cantik itu baru saja keluar dari kamar mandi. Tubuhnya terbungkus kimono pendek yang terlihat tipis dan halus. Aldric yakin, istrinya memakai lingerie seksi di balik kimono tersebut.“Kamu seksi sekali. Wangi lagi,” ucap Aldric sambil memeluk Sandra.Sandra tersenyum manja. “Apa aku akan dapat hadiah?”“Kamu mau hadiah apa? Aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Semuanya sudah kuserahkan padamu.” Aldric menggombal.Wanita dalam pelukan Aldric itu tersenyum manis. Dengan kerlingan mata menggoda, ia melepas kancing kemeja suaminya perlahan. Lelaki itu mulai bernapas lebih cepat dan mengikuti permainan sang istri.Aldric mengangkat Sandra naik ke pinggangnya. Mulut dan indra pengecap mereka tel
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

175. Ancaman Keluarga

Besok paginya, Aldric dan Sandra bersiap ke mansion Alonso dan Helen. Sandra berdzikir sepanjang perjalanan. Walaupun mereka benar, tetapi hatinya mengatakan akan ada peristiwa yang lebih besar dari sekedar masalah dengan Valerie.Gerbang besar di depan mobil mereka otomatis terbuka. “Paling tidak, mereka tidak memblokir nomer mobilku sehingga kita masih bisa masuk,” kelakar Aldric.Sandra merespon dengan mengulum senyum. “Kan mereka yang memanggilmu ke sini, pasti mereka sudah tau kamu akan datang.”“Iya juga sih..Melewati jalan yang di kiri kanannya terdapat hamparan luas rerumputan membuat Sandra kagum. Halaman itu sangat terawat, bersih dan rapi. Entah berapa pegawai pemeliharaan taman di mansion ini hingga taman mereka begitu indah.Sampai di depan pintu utama, mereka disambut pelayan lelaki yang sudah berumur. Sandra memperkirakan umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun. lelaki itu menunduk sopan pada Aldric dan Sandra.“Selamat pagi, Tuan Muda, Nyonya. Selamat datang,” sapa
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

176. Rencana Hijrah

“Alonso!” Helen memekik pelan.Aldric mengangkat alisnya dan berkata, “Apa maksudmu, Dad?”Alonso mendengus kasar. Emosinya memuncak saat putranya yang biasanya penurut kini tidak lagi mengikuti perintahnya. Hingga akhirnya lelaki berumur itu menggunakan kata ancaman.“Pilih salah satu Aldric. Cabut tuntutanmu pada Valerie dan tinggalkan wanita ini atau pergi dari Keluarga Osborn,” titah Alonso.Sandra yang sejak tadi diam dan menunduk, mengangkat wajahnya. Tangannya menutup mulut agar tidak ada suara bantahan yang keluar. Rasanya ia ingin menangis mendengar pilihan yang diberikan Alonso untuk suaminya.“Baik, kalau begitu, Dad. Selamat tinggal. Terima kasih atas semua yang telah Mom dan Dad berikan selama ini.”“Jangan harap kamu mendapatkan sepeser pun dari kekayaan Osborn, Aldric!” ucap Alonso.“Aku tidak perduli lagi, Dad. Jika kalian pikir bisa membeliku dengan uan
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

177. Tidak Semua Tentang Uang

“Ka-kamu mau tinggal di Indonesia?” Sandra tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya.“Kita bicarakan di penthouse ya, My love.”Sandra mengatupkan bibirnya. Wanita cantik itu menatap jalanan di depan mereka. Berharap dapat segera tiba di penthouse dan mendengar penjelasan suaminya tentang rencana kepindahan mereka.Namun apa yang diharapkan Sandra ternyata tidak langsung terjadi. Sesampai di penthouse, Aldric meminta izin untuk melakukan sesuatu di ruang kerja tanpa diganggu. Wanita berhijab itu hanya tersenyum dan mengangguk. Pasti, suaminya butuh waktu untuk berpikir tenang karena masalah yang baru saja mereka hadapi.Wanita cantik itu memilih merendam tubuhnya di bathtub. Aroma buah-buahan segar menenangkan Sandra. Wanita cantik itu memainkan buih-buih sabun berwarna merah muda yang menutupi tubuh polosnya.Satu jam berendam, Sandra bangkit dari bathtub. Ia mengeringkan rambut dan mengenakan kemeja tidur yang berbahan halus. Aldric belum juga kembali ke kamar mereka.Perlahan, Sa
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

178. Kamu Di mana, Marv?

Firasat Aldric benar. Pagi hari, Kevin menelepon bosnya untuk tidak ke kantor. Sekertarisnya itu mendapat email dari Alonso bahwa akan terjadi perombakan kepemimpinan di Perusahaan Osborn.Namun, Aldric mengabaikan pesan Kevin. Ia harus bersikap jantan. Lelaki itu sudah memutuskan akan tetap memilih keluarganya dibandingkan harta Osborn.Ruang direksi telah penuh dengan seluruh jajaran pemimpin. Alonso duduk di kursi paling besar. Lelaki itu bahkan tidak memberi tempat di sampingnya untuk Aldric seperti biasa.Pengusaha mapan itu duduk bersama direktur lain. Kevin yang berada di belakangnya berdiri dengan gelisah. Sekertaris itu diam-diam menyalakan alat perekam di sakunya.Dengan cepat, Alonso mengumumkan bahwa tampuk kepemimpinan tertinggi perusahaan akan ia ambil alih.“Mulai hari ini, Aldric Rafantino tidak lagi menjadi CEO. Bahkan tidak akan bekerja pada Perusahaan Osborn mana pun.”Ultimatum dari Alonso membuat setiap orang
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

179. Petaka di Paris

Di belahan dunia lain, Marvin sedang asyik menikmati minggu terakhirnya menjadi turis. Saat ini ia sedang berjalan di trotoar kota Paris. Langkahnya sedikit terhambat dengan banyaknya getaran di saku celana.Marvin mengabaikan pesan dari ponselnya itu. Lagipula, tempat ini rawan percuri. Ia tidak bisa berhenti dan melihat ada berita apa yang membuat ponselnya begitu berisik pagi ini.Telah setengah jam, Marvin berjalan. Getaran di saku celananya tidak juga berhenti. Hatinya mulai diliputi rasa curiga. Pasti ada sesuatu yang sangat penting.Akhirnya, setelah mempelajari dan mengamati sekeliling serta merasa situasi cukup aman, Marvin berjalan pelan sambil merogoh saku. Lelaki itu menatap ponselnya dan mengaktifkan notifikasi pesan. Ia membaca pesan sambil terus berjalan.Beribu-ribu pesan maupun email masuk bertubi-tubi. Kevin adalah orang yang paling banyak mengiriminya email. Bahkan email terakhirnya hanya berisi satu kalimat frustasi. “ASAP, please … please!”Marvin kembali memperha
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

180. Menjual Aset

“Anda menginap di mana, Tuan?” Greg bertanya.“Pullman-Paris.”Greg mengangguk. Ia memapah Marvin berjalan ke mobil tuanya. Mereka menyusuri jalan di sekitar Menara Eiffel.Tiba di lobi, seorang pelayan berjas bergegas mendatangi Marvin. “Ada apa, Tuan Marvin?” pelayan itu mengambil alih tubuh Marvin yang dipapah Greg.“Pencopet sialan!” jawab Marvin sambil mengumpat pelan. “Antar aku ke kamar. Segera.”Pelayan itu segera membimbing Marvin menuju lift khusus. Lelaki yang terluka itu sampai lupa pada Greg. Yang ada di pikirannya saat itu hanya bosnya yang membutuhkan bantuannya segera.Petugas hotel memanggil dokter. Sambil menunggu, Marvin menyalakan laptopnya. Untung saja, ia tidak pernah membawa perangkat kerjanya itu saat sedang melancong hingga laptopnya itu aman tidak dibawa kabur pencuri.“Apa saja yang hilang, Tuan? Kami akan membantu melaporkan ke polisi,” tanya Manager hotel.Marvin menyebutkan kehilangannya. Lelaki itu cukup terkenal karena ada nama Aldric dan Perusahaan Osb
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status