Inggit datang ke toko roti Rubi saat semua staff Rubi sedang berbenah. Inggit juga tidak menyangka akan bertemu Ayu di sana. "Di minum, Nggit," ujar Ayu meletakkan secangkir Coffee latte di atas meja. "Biasanya Rubi sudah datang kemari jam segini," kata Ayu mencoba berbasa-basi padanya."Iya, terimakasih," ujar Inggit. "Sejak kapan disini?' "Baru tiga bulan," jawab Ayu sambil mengusap perutnya yang sudah membesar. "Rubi meminta aku untuk kerja di sini.""Oh, aku kira kamu yang mengemis pekerjaan padanya," ucap Inggit dengan menyunggingkan senyum tipis."Lebih tepatnya begitu, awalnya Regantara nggak setuju.""Oh, aku yakin itu." Tebakan Inggit ternyata benar, tidak mungkin Rubi tiba-tiba memberikan wanita ini pekerjaan kalau bukan karena iba. "By the way, bagaimana Dimas?""Dimas?" "Iya, suami kamu ... masih, kan?""Masih, Nggit." Sebersit senyum Ayu pun hadir. "Dimas baik, 10 bulan lagi kemungkinan akan bebas.""Oh, bagus kalo begitu."Rubi masuk ke dalam toko rotinya, melambaikan
Baca selengkapnya