Home / Pernikahan / Pembalasan Istri Tersakiti / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Pembalasan Istri Tersakiti: Chapter 121 - Chapter 130

138 Chapters

66. KEKASIH RAHASIA : Part 2. Putus

"Aku berharap Om bahagia. Aku juga berharap Om bisa bertemu wanita baik yang lebih segalanya dari aku. Wanita yang tidak mempermasalahkan masa lalu atau pilih kasih antara Mauri dan anak Om yang lain. Jujur saja, aku sepertinya memiliki penyakit hati dan tentu itu akan sulit untuk disembuhkan. Carilah perempuan yang bisa menerima Mauri dan anak itu. Carilah dia yang bisa berlaku adil. Jangan yang pilih kasih."Setelah mengatakan itu Anya pun memutar tumit. Dia pergi membawa kekecewaan. Kecewa pada diri sendiri lebih tepatnya. Tidak terlintas di benakknya akan berakhir seperti ini, tapi berpisah memang keputusan terbaik.Anya membuang napas kasar, dia melangkah untuk keluar dari kafe itu. Namun, saat dia sedang melawan gejolak di dalam dada, tiba-tiba seorang pria berjaket hitam dan bertopi warna senada menghadang langkahnya. Pria itu berdiri di ambang pintu menatap tajam padanya.Anya terbeku dan firasatnya berkata hal yang tidak baik akan terjadi. "Permisi, bisa beri saya jalan?" tan
last updateLast Updated : 2023-02-11
Read more

67. KEKASIH RAHASIA : Tragedi

Untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak. Begitulah kira-kira ungkapan yang tepat untuk menggambarkan situasi saat ini. Ternyata darah yang menetes segar di lantai benar-benar darah yang keluar dari tangan Kaisar. Laki-laki yang belum satu jam menjadi mantan Anya itu terdiam, dahinya berlipat menahan sakit akibat luka sayatan.Sementara itu, pria fans berat Anya diringkus dengan cepat oleh dua karyawan laki-laki yang sejak tadi sudah mendekat tapi bingung harus berbuat apa. Hingga akhirnya mereka memberanikan diri melumpuhkan si pria gila itu, dengan cara memelintir tangannya, lalu membenturkan tubuhnya ke dinding. Cutter yang dia pegang pun terlepas. Anya tentu saja tidak melewatkan kesempatan. Di saat yang bersamaan dia dengan cepat menendang cutter itu menjauh. Suara umpatan si pelaku dan teriakan histeris para karyawati pun membuat suasana semakin gaduh dan mencekam.Dari arah samping datanglah karyawan kafe yang dengan sigap membalut tangan Kaisar yang terluka di ba
last updateLast Updated : 2023-02-12
Read more

68. KEKASIH RAHASIA : Pergi

"Papa sedang apa?"Hantoro yang sedang duduk di gazebo sembari menatap laptop menoleh dan melihat Anya mendekat. Anak gadisnya itu datang membawa segelas kopi untuknya."Itu buat Papa?" tanya Hantoro."Ya iyalah, di rumah ini ‘kan cuma Papa yang ngopi. Aku dan mama tidak ngopi." Anya merebah. Duduk bersila di depan papanya setelah memberikan cangkir kopi ke sang papa."Ini kamu yang buat sendiri?" selidik Hantoro. Anya pun mengiakan. Kedua sudut bibirnya tertarik sedikit.Tanpa berpikir macam-macam, Hantoro pun menyeruput kopi yang dibawa Anya dan mukanya langsung berubah drastis. Decak sinis terdengar dari bibirnya yang terkadang suka bawel ke Anya."Kamu ini pagi-pagi sudah membuat orang tua emosi. Ini bukan kamu yang buat, tapi Mama kamu."Anya nyengir kuda dan menepuk pahanya sendiri untuk menghilangkan rasa bersalah. "Papa hebat, aku pikir semua kopi sama. Tapi Papa bisa membedakan mana yang buatan Mama dan mana yang bukan."Hantoro berdecak, menyerahkan cangkir itu ke Anya lalu
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

69. KEKASIH RAHASIA : Make a Wish

"Anya, ada Martha di depan," ujar Hantari setelah mengetuk pintu kamar sang putri."Iya, Ma, sebentar lagi aku turun."Anya diam, tatapannya fokus ke cermin yang memantulkan wajahnya sendiri. Tatapannya begitu sendu sedangkan tangannya menggenggam sesuatu.Perlahan Anya membuka telapak tangan dan sebuah gelang sukses membuat pandangannya terpecah. Segera dia menggelengkan kepala dan berusaha menata hati lagi."Aku akan memulai hidup baru, aku akan melupakannya mulai dari ini."Anya meletakkan gelang pemberian Kaisar ke dalam sebuah kotak kecil, lantas memasukkannya ke dalam laci. Tidak hanya itu, Anya juga menumpuk dan menimpanya dengan beberapa kotak kecil lain. Setelah dirasa tidak terlihat, barulah dia menarik napas normal dan menutup laci itu.Sekarang tangannya meraih ponsel dan melihat nomor Kaisar. "Haruskah aku menghapus nomornya?"Soal yang satu ini Anya bimbang. Ibu jarinya bahkan mengambang beberapa saat. Ingin menghapus tapi terasa berat. Alhasil dia putuskan membiarkan sa
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

70. KEKASIH RAHASIA : Duda Sampai Tua

Pagi itu, sebelum berangkat bekerja Kaisar menyempatkan diri datang ke rumah Anisa untuk memberikan pemanggang kue listrik yang dia janjikan. Beberapa minggu belakangan ini, wanita yang melahirkannya itu sedang antusias mengikuti kelas baking. Kaisar tahu sang mama pasti kesepian dan butuh hiburan. Maka dari itu dia mendukung kegiatan dan melakukan apa pun permintaan Anisa karena merasa tidak memiliki banyak waktu untuk sering datang ke rumah. Termasuk saat wanita itu meminta dibelikan sebuah pemanggang kue listrik."Wah, ini alatnya, Kai?" tanya Anisa. Dia mendekat dan melihat dengan jarak dekat alat pemanggang listrik yang berada di tangan pembantunya, lantas mengambil alih benda itu dan membawanya ke meja makan. Matanya berbinar seakan tengah melihat sekarung permata. Kaisar sampai geleng-geleng kepala karena membuat Anisa senang ternyata tak sesulit yang dia bayangkan."Iya, aku pilih yang paling bagus dan kata pelayan toko model ini yang paling populer di kalangan ibu-ibu. Bagai
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

71. KEKASIH RAHASIA : Kenapa Bisa?

Bicara tentang takdir, sepertinya takdir berpihak pada dua mahkluk yang sejatinya masih menyimpan rasa satu sama lain itu. Sore harinya saat kelas baking dimulai, tanpa di duga Anisa bersebelahan dengan Hantari. Keduanya saling sapa karena sudah dua kali ini mengikuti kelas baking yang sama. Keduanya terlihat akrab, mungkin karena usia yang tidak jauh beda.Anisa yang masih memikirkan Kaisar menghala napasnya berkali-kali, dia nampak tak mendengarkan petunjuk sang chef dengan baik, hingga Hantari yang sibuk memasukkan bahan tepat di sampingnya menjadi penasaran. Dia menatap Anisa yang terlihat tidak bersemangat."Kenapa? Apa ada yang mengganjal pikiranmu?" tegur Hantari dan seketika membuat Anisa gelagapan."Maaf, apa aku ketinggalan jauh? Haduh … “ balas Anisa, dia cepat-cepat melihat bahan kue apa saja yang sudah Hantari campurkan dan langsung mengikutinya.“Tidak apa-apa santai saja, tapi konon katanya kalau membuat kue ini, si pembuatnya harus dalam suasana hati yang ceria. Dilara
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

72. KEKASIH RAHASIA : Part 1 Kencan Buta

"Anya?"Mereka terpaku satu sama lain dan mata Kaisar seketika terarah ke leher Anya, gadis itu memakai kalung dengan liontin huruf A hadiah ulang tahun darinya."Kamu, kenapa bisa di sini?" tanya Anya lagi, dia tidak menyapa pria itu dengan kata ‘Om’. Anya lantas mendekati Kaisar dan berdiri tepat di depannya.Mulanya terasa canggung, tapi Anya pikir jika pergi begitu saja maka akan jauh lebih canggung. Ia pun berusaha bersikap biasa saja. Anya tidak ingin perpisahan membuat mereka menjadi seperti musuh. Lagi pula perpisahan itu adalah kesepakatan bersama, jadi tidak etis rasanya jika langsung menghindar meski nyatanya memang Anya tidak ingin bertemu lagi dengan Kaisar.Kaisar yang paham dengan apa yang terjadi hanya bisa tersenyum kecil. Ia pun menarik kursi untuk Anya. Gadis itu sampai terpaku lagi karena Kaisar masih tetap saja terlihat keren di matanya. Pria itu masih bisa bersikap tenang padahal tadi dia sempat melihat ekspresi terkejut di wajah Kaisar. Anya yakin, ini adalah pe
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

73. KEKASIH RAHASIA : Part 2 Kencan Buta

Mendapat pertanyaan seperti itu untuk kesekian kalinya membuat Anya semakin gugup. Namun, sekuat hati dia bertahan agar tetap sadar. Dia dan Kaisar tidak mungkin bersama.Anya pun menggelengkan kepala, lantas melibaskan tangan beberapa kali. Senyum termanis dia ukir sebagai pelengkap sandiwara untuk menutupi betapa gugup dirinya."Sungguh, aku melakukannya murni karena karir. Jadi tolong jangan salah menilai."Kaisar pun menghela napas panjang, lalu menatap Anya lebih lekat. Gadis di depannya itu tampak cantik dan hatinya kembali berdenyut nyeri saat mengingat kenyataan kalau mereka sekarang telah menjadi mantan. Semakin menatap Anya, semakin nelangsa hati Kaisar. Akan tetapi rasa itu sedikit terobati saat melihat kalung pemberiannya menghiasi leher Anya yang jenjang."Anya.""Iya.""Apakah benar-benar sudah tidak ada ruang untukku di hatimu?" Pertanyaan Kaisar terdengar sangat penuh harap dan itu membuat Anya bingung menjawabnya."Apa benar hubungan ini tidak bisa diperbaiki?" lanjut
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

74. KEKASIH RAHASIA : Kembali Ke takdir

Setelah mendengarkan ucapan Anisa Kaisar pun menjadi galau, bingung harus berbuat apa. Sementara meminta Anya tetap tinggal juga bukan hal yang mudah - mengingat rasa sakit apa yang dia berikan ke gadis itu. Dia sadar jika Anya sangat kecewa padanya, hanya saja gadis itu tidak ingin menunjukkannya.Meski sudah seratus persen sadar tapi Kaisar tetap merasa sedih. Ia tidak bisa berbuat banyak padahal hatinya sudah tertaut pada gadis itu. Kaisar ingin berjuang, tapi ketakutan lebih mendominasi. Selain takut menyakiti Anya untuk yang kesekian kali, dia juga yakin kalau Anya memiliki masa depan yang cerah di dunia hiburan. Umur gadis itu masih sangat produktif."Kai. Kaisar, kamu masih di sana, 'kan? Kamu mendengar omongan Mama tidak?" ocehan Anisa dari seberang telepon yang membuat Kaisar tersadar dari lamunan. Dia menyugar rambut, lalu berdiri dari kursi, lantas menatap langit yang memang sedang mendung."Aku dengar, Ma.""Lalu kenapa kamu masih diam saja. Cepat hubungi dia lalu minta ma
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

75. KEKASIH RAHASIA : Billboard

Sementara itu, Kaisar diam-diam masih memantau keadaan Anya. Pria itu menggunakan orang dalam agensi tempat Anya bernaung untuk mencari informasi. Kaisar memang sudah berusaha menepis perasaan yang ada di hati, tapi nyatanya tidak mudah. Ia pun memutuskan untuk mencoba sekali lagi.Kaisar yang tahu Anya kembali hari itu diam-diam mengikuti mobil Martha dan langsung mencegat wanita itu di jalan yang sepi. Martha yang mengendarai mobil sambil berbincang via telepon pun kaget, dia menginjak pedal rem dan melotot saat melihat Kaisar turun."Kamu gila? Bagaimana kalau remku blong, kita pasti sudah tabrakan," sembur Martha geram sesaat setelah menurunkan kaca jendela mobil."Tapi nyatanya tidak ‘kan? Aku pikir kamu tidak gila sampai nekat membawa mobil yang remnya blong," balas Kaisar.Martha yang masih emosi pun bersedekap, matanya memincing menatap sengit Kaisar. Dia kesal, bukannya meminta maaf pria itu malah seolah menantang.“Ada apa? apa yang kamu inginkan sampai hampir membuat kita k
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status