Namun, Sean justru memilih duduk di tempat yang sama dengan Zia. Duduk di sampingnya di atas karpet dan menyandarkan punggungnya pada sofa. Zia menatapnya heran dan penuh tanya. “Ternyata nyaman juga duduk lesehan di bawah,” guman Sean, Seraya merangkul punggung gadis kecilnya. Sean lantas mencondongkan wajahnya, hendak mencium pipi mulusnya Zia yang sedari tadi belum ia sentuh, tetapi gadis kecilnya langsung menahan wajahnya. “Fokus sama tulisan aku dulu!” ujarnya tegas hingga membuat lelaki itu menghela napas panjang. “Malu juga kalau keliatan bi Asti lagi,” tambah Zia seraya membawa wajah Sean memutar pada layar laptopnya. “Memangnya kenapa? Bi Asti juga pernah muda dan pernah pacaran,” protes Sean menahan kesal. “Udah, ah! Aku pengen cepet kelar review-nya, biar tahu mana yang perlu aku revisi,” sahut Zia tegas. Sayangnya Sean tak punya pilihan lain. Waktu gadis kecilnya hanya tinggal satu minggu sebelum kontrak kerjanya berakhir. Ia pun memilih menurut kemauan Zia, review tu
Last Updated : 2023-07-17 Read more