Share

Zia Di Bully

Sean benar-benar meninggalkan gadis kecilnya sendirian di mall yang termasuk mall terbesar di ibukota. Namun, lelaki itu bukan menuju kamar mandi seperti ucapannya pada Zia, melainkan memasuki gerai perhiasan. Ya, Sean berencana membeli cincin untuk melamar gadis kecil kesayangannya.

Sementara Zia yang masih mematung memandangi deretan gerai pakaian dan perlengkapan kebutuhan sandang lainnya memasang wajah bingung. Sejujurnya, ia tak terlalu suka dengan keramaian. Melihat banyaknya etalase berbagai jenis pakaiannya membuat kepalanya terasa berdenyut.

Namun, ia tak bisa terus mematung sendirian di sana. Akhirnya ia memutuskan melangkahkan kakinya memasuki sebuah toko pakaian pria. Tiba-tiba saja gadis itu teringat akan ayahnya.

“Aku udah lama nggak beliin baju buat ayah,” guman Zia seraya memindai deretan rak pakaian di dalam gerai toko.

“Ada yang bisa saya bantu, Kak?” tawar salah satu pramuniaga yang menyadari kemunculan Zia.

Gadis itu tersenyum canggung. Rangkaian baju dari kemeja,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status