All Chapters of Kau Hancurkan Hidup Ibuku, Ku Hancurkan Hidup Anakmu: Chapter 11 - Chapter 20

40 Chapters

PERTEMUAN HISYAM DENGAN IRMA

Bab 11PERTEMUAN HISYAM DENGAN IRMA"Irma!" ujarnya lirih."Apa, Pak?" tanya Agus. Sekils, dia mendengar bosnya bergumam, namun kurang jelas."Dia pemiliknya?" tanya Hisyam."Iya, Pak!" Agus segera melangkah mendekati Irma dan mengatakan maksudnya. Irma memicing heran, namun dia tak menolak. Dia segera melangkah ke arah meja Hisyam yang posisinya membelakanginya."Selamat siang, Pak!" sapa Irma ramah.Hisyam menoleh."Ternyata aku tidak salah lihat! Kamu benar-benar Irma!" ujarnya.Irma pun tampak terkejut. "Mas Hisyam!" ujarnya lirih.Untuk sesaat, mereka membeku dan saling menatap. Tak lama kemudian, Irma meninggalkan meja tersebut. Hisyam masih tertegun di tempatnya."Pak! Bapak kenapa?" tanya Agus.Hisyam terdiam."Tolong bantu saya!" ujarnya kemudian."Iya, Pak! Apa yang bisa saya bantu?""Saya mau bicara dengannya.”"Tadi kan, sudah, Pak!" ujar Agus.Hisyam menghela nafas panjang. "Katakan saja, saya ingin bicara," ujar Hisyam lagi. Agus tampak berfikir. Tampaknya, ada ses
Read more

PENOLAKAN SEKAR

Bab 12PENOLAKAN SEKAR"Kalau kamu ingin rasa sakit itu hilang, maka lepaskan dendammu!"Sekar terkesiap. Dia tidak siap dengan jawaban Bundanya."Maksud Bunda?""Dendam akan terus membawa rasa sakit dalam hatimu. Untuk sesaat, mungkin kamu akan merasa puas. Namun, rasa sakit itu akan terus membayangi," ujar Irma menasehati putrinya. Sekar terdiam. Dia mencoba mencerna ucapan Bundanya. "Kamu gak percaya?" tanya Bundanya."Bukan gak percaya, Bun, hanya saja, jika aku melepaskannya, mereka tidak akan pernah merasakan sakit seperti yang pernah kualami.""Jika kamu tetap bertahan dengan rencanamu, maka bersiaplah! Rasa sakit itu akan terus menggerogotimu!" ujar Irma.Sekar tak menyahut."Bukankah Allah Maha Adil? Walau tidak melalui tangan kamu, mereka pasti akan merasakan pembalasan. Percayalah, hukum tabur tuai itu ada," lanjut Irma."Bun!" ujar Sekar gamang.Irma tersenyum."Istirahatlah! Kamu pasti lelah!" ujar Irma. *****"Bik, Ibu mana?" tanya Hisyam kepada Kokom, asisten rumah t
Read more

PERMINTAAN RUJUK

BAB 13PERMINTAAN RUJUK"Halo, Beb!" ujar Winda melalui sambungan seluler."———.""Kita mau ke puncak, nih? Kamu ikut, ya?""———."Ayolah! Kan, sudah lama kita gak bersenang-senang! Kamu gak kangen sama aku?" "———.""Iya, deh! Aku tunggu pokoknya!" "———.""Oke. See you!"Klik. Winda menutup sambungan teleponnya."Gimana?" tanya Sinta."Bisa, tapi sejam lagi dia baru bisa sampe sini. Masih ngerjakan tugas kuliah katanya.""Widih … rajin amat!" puji Dea."Iya, dong! Dia kerja kayak gini kan, buat biayain kuliahnya!""Gimana rasanya main sama anak kuliahan?" tanya Sarah penasaran."Mantap deh pokoknya! Bikin ketagihan!" ujar Winda. Mereka tertawa terbahak bersamaan.Kring …Ponsel Winda berbunyi. Tampak, nama suaminya tertera disana."Halo, Pa! Ada apa?" tanya Winda."———.""Maaf, Pa, tadi perginya gak pamit! Kayaknya,malam ini aku juga gak pulang! Ini teman-teman ngajak nginap di vila!""———.""Gak bisa dong, Pa! Kan, gak enak kalau menolak! Lagian hanya semalam, kok!""———.""Iya, sa
Read more

HARI PERNIKAHAN

Bab 14HARI PERNIKAHAN"Bukan begitu. Aldi itu suaminya Nasha. Kalau Arum mau, aku akan carikan suami yang tampan dan kaya. Tapi jangan dengan merebut suami orang."Brak ….Irma menggebrak meja."Jaga ucapan kamu! Putriku tidak butuh suami yang tampan dan kaya. Bahkan, dia juga tidak butuh ayahnya yang kaya raya," ujar Irma."Benar, Sekar memang menjalin hubungan dengan Aldi dan asal kamu tahu, aku sudah mengizinkannya.""Bagaimana bisa kamu mengizinkan Arum melakukannya?" ujar Hisyam tak percaya."Suatu saat nanti, kamu pasti akan tahu alasannya. Ingatlah, saat kamu mengetahuinya, kamu akan menjadi orang yang paling menyesal karena semua ini berawal gara-gara kamu," ujar Irma, lalu beranjak hendak meninggalkan Hisyam."Satu lagi, putriku bernama Sekar. Jangan pernah memanggilnya Arum lagi," lanjut Irma, lalu segera meninggalkan Hisyam sendirian. Hisyam terdiam. Dia benar-benar bingung. Apa yang sebenarnya telah terjadi kepada Sekar. Kenapa dia memilih jalan ini dan mendapat dukunga
Read more

MENANG BANYAK

BAB 15MENANG BANYAKUcapan penghulu terhenti seketika.Aldi terkesiap. Dia hafal betul dengan suara itu. "Na—Nasha!" ujarnya tergeragap. "Maaf, Pak Penghulu! Pernikahan ini tidak sah! Saya istri pertamanya dan saya tidak mengizinkan pernikahan ini!" teriak Nasha. Dia datang bersama sang Mama."Mohon maaf, Pak! Silahkan selesaikan urusan kalian dulu! Saya tidak bisa menikahkan kalian! Permisi!" ujar penghulu tersebut.Aldi terdiam. Dia tidak bisa berkata apa-apa. Semua rencananya hancur berantakan.Plak ….Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Sekar."Nasha, apa yang kamu lakukan?" bentak Aldi."Kamu bentak aku, Mas? Demi bela dia?" ujar Nasha tak terima."Bukan begitu, Sayang!" ujar Aldi lembut."Dasar menantu tak tahu diuntung! Nasha sudah begitu percaya sama kamu, begini balasanmu?" bentak mertuanya."Maaf, Ma!" Nasha mendekati Sekar dan menyerangnya. "Dasar wanita murahan! Berani sekali kamu sudah menggoda suamiku! Apa tidak ada laki-laki lain sampai harus menggoda suami ora
Read more

PERMINTAAN NASHA

BAB 16PERMINTAAN NASHA"Sekar!" panggil Bundanya. Sekar segera melepaskan pelukannya kepada Vano."Ayo, ajak Vano makan dulu!" ujar Bundanya."Iya,Bun! Ayo, Van! Teman-teman kamu tadi mana?""Sudah pulang duluan tadi! Lagi ada perlu!""Bunda masak apa tadi?" tanya Vano.Kedekatan mereka sejak SMU, membuat Vano tak sungkan lagi untuk ikut memanggil Bunda. Apalagi, sejak kecil dia sudah kehilangan Ibunya."Masak besar! Ayo, kamu makan yang banyak!""Jangan banyak-banyak!" sahut Sekar. "Biarin aja! Bunda ngizinin kok!" sahut Vano."Kalau kamu kebanyakan makan, trus gemuk, kapan punya pacarnya? Body perfect aja gak ada yang mau, apalagi kalau gemuk," ejek Sekar."Mana ada? Setiap hari makanku memang banyak dan aku rajin olahraga," sahut Vano."Sudah, jangan bertengkar terus! Ayo, makan dulu!" ujar Irma melerai keduanya."Bun, makanan sebanyak ini mau diapakan? Kan kemarin aku sudah bilang, gak usah nyiapkan makanan banyak-banyak!" ujar Sekar."Mana bisa? Namanya ngunduh mantu ya harus
Read more

USAHA ALDI

BAB 17USAHA ALDI"Mana Winda?" tanya Hisyam."Winda siapa?" ujarnya tergeragap."Jangan bohong kamu! Dimana dia?" tanya Hisyam lagi. "Saya benar-benar tidak tahu!" sahut Erlangga sembari menahan rasa sakit di tangannya."Sayang ... kenapa lama sekali?" teriak Winda, lalu melangkah keluar hanya dengan melilitkan selimut."Pa—pa!" ujar Winda gugup."Ternyata, begini kelakuan kamu saat diluar?" bentak Hisyam. "Maafkan aku, Pa! Aku ....""Mau beralasan apa lagi kamu? Kamu sudah berkali-kali menghianati aku, tapi masih kumaafkan. Kali ini, aku tidak bisa memaafkan kamu lagi. Winda Amalia binti Suroso, aku jatuhkan talak satu atas kamu!" ujar Hisyam."Pa! Jangan lakukan itu! Aku mohon!" teriak Winda."Ini sudah keterlaluan. Hari ini, aku bebaskan kamu! Silahkan bersenang-senang sesuka hatimu! Agus, ayo kita pulang!" ujar Hisyam."Baik Pak!" Sambil mengeratkan lilitan selimut di tubuhnya, Winda berlari mengejar Hisyam dan bersimpuh di depannya. "Pa, aku mohon, jangan lakukan ini!" ujarn
Read more

KETAHUAN LAGI

BAB 18KETAHUAN LAGIAldi menghela nafas panjang."Sekar, tolong beri aku kesempatan lagi! Aku janji aku akan segera menikahi kamu!""Sudah aku bilang kan, aku sudah tidak berminat!" sahut Sekar."Pergi dan jangan pernah muncul lagi dihadapanku !Aku benci sama kamu!" teriak Sekar, lalu memundurkan mobilnya dan kembali melesat di jalanan.Aldi mengacak rambutnya frustasi memandang kepergian Sekar. Dengan perasaan tak menentu, dia kembali melajukan mobilnya ke kantor.Sesampainya di kantor, Aldi disambut oleh Asri, sekretarisnya yang baru."Selamat pagi, Pak!" sapa Asri."Hm!" sahut Aldi tak bersemangat.Tak mengindahkan sambutan atasannya, Asri mengikuti langkah Aldi memasuki ruangannya."Ini berkas-berkas yang harus Bapak tandatangani hari ini!" ujar Asri."Buatkan saya kopi!" ujar Aldi."Baik, Pak!"Tak lama berselang, Asri sudah kembali dengan secangkir kopi."Bapak sakit?" tanya Asri saat mendapati Aldi mengandalkan tubuhnya ke sandaran kursi sembari memejamkan mata."Kepalaku pusi
Read more

SERANGAN JANTUNG

Bab 19SERANGAN JANTUNGIrma menghembuskan napas panjang. Dengan perlahan, dia menceritakan semua kejadian dari awal. Sejak mereka bercerai, uang bulanan yang mulai tersendat, kedatangan mereka ke rumah Hisyam dan Winda, kepindahan ke Surabaya, pernikahan kedua Irma, kasus perkosaan tersebut, hingga Arum depresi dan nyaris bunuh diri, juga alasan Arum merubah nama panggilan menjadi Sekar. Dan juga, rencana Arum mendekati Aldi untuk membalas dendam kepada mereka.Irma menceritakan semuanya dengan gamblang, tak ada yang ditutup-tutupi. Tanpa disadari, air matanya pun mengalir saat menceritakan semua itu. Hisyam harus tahu penderitaan putrinya. Hisyam terhenyak. Kenyataan ini, benar-benar menamparnya. Dia telah menyia-nyiakan anak kandungnya. Satu-satunya anak kandungnya. "Kamulah penyebab kehancuran Arum! Kamu yang harus bertanggung jawab atas semua yang menimpa Arum!" ujar Irma sambil membelakangi Hisyam. Hisyam meremas dadanya kuat. Aku yang menjadi penyebab kehancuran putriku sen
Read more

KEHAMILAN NASHA

Bab 20KEHAMILAN NASHANasha tak bergeming. Aldi pun tak berani mengganggunya. Dia hanya berani mendekatkan tubuhnya dan memeluk Nasha dari belakang.Pagi hari,saat Aldi terbangun, dia tak mendapati Nasha di sebelahnya. Dia mendengar seseorang sedang muntah-muntah di kamar mandi.Tok tok tok …."Sha, buka pintunya! Kamu gak papa?" tanya Aldi panik."Sha!" panggil Aldi lagi.Tak lama berselang, Nasha keluar dari kamar mandi."Kamu gak papa?" tanya Aldi lembut.Nasha tak menjawab. Dengan lemas, dia terus melangkah dan kembali ke tempat tidur, lalu berbaring."Kamu sakit?" tanya Aldi lagi."Aku gak papa," sahut Nasha pendek."Habis ini kita ke rumah sakit. Kita periksa sekalian jenguk Papa," ujar Aldi. "Gak perlu! Aku gak papa!" "Aku tidak menerima penolakan!" ujar Aldi tegas. Dia segera melangkah ke lantai bawah. Nasha yang ditinggalkan seorang diri, menitikkan air mata. Tak lama berselang, Aldi sudah kembali dengan secangkir teh hangat."Minumlah! Ini akan menghangatkan perutmu!" uja
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status