Semua Bab Wanita Berhati Baja: Bab 21 - Bab 30

122 Bab

Kehangatan Malam

Pertanyaan itu membuatku tak sempat memikirkan harga gaun lain. Tak ada yang lebih berharga selain dia. Jika harus mati tenggelam, aku hanya ingin tenggelam di dalam pelukannya. Melapuk bersama waktu yang bergerak. Berguling bersama sakit yang terukir. Menangis dan tertawa bersama sang pujaan merupakan mimpi terindah bagi pencandu cinta buta. Aku menyadari kelemahanku yang menjadikan kesakitan sebagai kekuatan untuk bertahan. Saat kumenatap cermin besar di sudut ruangan, nampak kekuatan makeup ajaib masih menempel dengan baik. Waterproff, itu yang dipinta Caca. Ia tahu aku akan menangis di pesta itu. Ia tahu ada Mas Danu di sana. Karena hanya Mas Danu yang bisa membuatku meneteskan air mata. Bapak mertuaku pasti juga tahu itu. Semua tahu dan sengaja mengirimku agar aku bisa melihat langsung kemesraan mereka. Itu menyakitkan. Namun jika aku tak muncul di sana tadi malam, mungkinkan Mas Danu kembali hari ini? Kutelusuri wajah diri yang menawan di balik riasan. Tak terl
Baca selengkapnya

Tamu Tak Diundang

Pagi berganti malam, mentari berganti bulan, tapi kepribadianku selalu seperti ini, selalu rendah diri. Sampai kapan? Bahkan di rumah ini aku tak pernah merasa menjadi penghuni. Bak tamu yang sewaktu-waktu bisa terdepak jika salah menginjak.Alangkah terperanjatnya diri mendapati wanita tersebut bukan Sekar. Jika bukan Sekar, siapa wanita cantik dan elegan yang datang kemari dengan sorot marah seperti itu? Berapa banyak wanita yang mengelilingi suamiku?“Kamu! Seharusnya kamu tidak menjadi tembok bagi dua insan yang jatuh cinta!” bentaknya begitu tubuhku berada tak jauh dari jangkauan tangan.“Siapa kamu berhak marah padaku? Betapa tak sopannya bertamu dengan perilaku seperti itu!” tegasku merasa tersinggung dengan amukannya.“Aku kakak Sekar! Wanita yang telah dinikahi suamimu diam-diam dan ditinggalkan dalam keadaan mengandung!”Balon udara di paru-paruku mengembang. Jadi bukan wanita lain. Membayangkan Mas Danu memiliki banyak wanita lebih menyakitkan daripada
Baca selengkapnya

Perkelahian Jagoan

“Setiap hari selalu terjadi sesuatu padanya sejak kau masuk dalam hidupnya! Mengapa tak bisa kau antisipasi ini? Kenapa kau buat dia hamil, lalu kau asyik-asyikkan di sini bersama wanita rendahan ini?” ucapan wanita itu sungguh luar biasa. Mulutnya tajam berbisa.Mas Danu hanya diam. Sedikitpun tak membantahnya. Ia berjalan melewatiku dan berkata, “aku akan melihat Sekar.”Aku hanya bisa menggeleng-geleng kepala. Berharap ia mau melihatku dan mempertimbangkan kembali keputusannya. “Jangan, tetaplah di sini, Mas! Mas berjanji akan mengajak anak-anak jalan-jalan nanti sore. Tega Mas tinggalkan mereka lagi?” aku berusaha menahan Mas Danu. Menyentuh lengannya dengan sisa-sisa kekuatanku. Akan tetapi wanita bernama Sasha itu tak mau menunggu. Kejam ia tarik tanganku dan menghempasnya lagi.“Tutup mulutmu! Jangan menggunakan anak-anak untuk menghalangi mereka. Danu harus bertanggung jawab pada bayi yang dikandung Sekar. Saat ini adikku menderita karena menanggung beban sendirian,” tepis wan
Baca selengkapnya

Pembelaan Laras

“Mike, hentikan!” lupa untuk bersopan santun kepada mentor Bahasa Inggris-ku tersebut. Biasa kami memanggilnya Mister. Kini semua itu memudar. Aku benci padanya yang memukul suamiku demikian kerasnya.Tetes darah mengalir dari sudut bibir Mas Danu. Aku langsung menghampirinya, menolongnya. Dengan marah, Mas Danu menepis bantuanku. “Lepas!” bentaknya. Begitu keras ia menepis, hingga sekali lagi aku terpelanting nyaris jatuh. Saat itu, seperti sudah berjaga untuk segala kemungkinan buruk, Mike menangkapku supaya aku tidak terjerambab ke lantai.Seharusnya aku berterima kasih pada pria besar ini karena menangkapku sebelum jatuh untuk kesekian kali. Namun bagaimana aku bisa berterima kasih padanya jika itu membuat suamiku kian murka?“Lepaskan dia!” perintah Mas Danu. Ia menarikku dari pelukan Mike dengan kasar. “Orang luar memang tak punya tata krama. Berani masuk mengacak-acak rumah tangga orang! Siapa yang mengijinkanmu, hah?”Dengan santai Mike menjawab, “apa yang kuacak-acak? Rumah t
Baca selengkapnya

Salah Tingkah

“Pergi!” sekali lagi kutegaskan, sebelum hatiku goyah olehnya. “Aku tidak butuh apapun selain keutuhan rumah tangga ini! Jika ingin membantuku, pergilah sekarang juga. Bagiku, kamu tak ubahnya seperti wanita itu, yang menelusup masuk ke dalam rumah tangga orang sebagai duri tajam.”Tentu saja Mike kecewa mendengarnya. Bahkan sorot matanya tak lagi menyimpan simpati melainkan benci. Pastilah ia kini muak padaku, si bodoh yang memilih bertahan pada sekoci kecil yang terombang-ambing di tengah gelombang. Tanpa kata, pria itu memutuskan pergi dengan kakinya sendiri. Biarlah, itu lebih baik daripada aku memberinya harapan palsu. Mike berhak mendapatkan wanita yang jauh lebih berkelas dibanding diriku.Heran, tampak benar kelegaan di paras Mas Danu. Seolah bebannya terangkat sudah. Semenakutkan itukah Mike baginya?Mas Danu mendekatiku, mengamati pipi kananku. “Apa ini perbuatanku?” tanyanya sambil membelai pipi yang mungkin tambah merah karena ia sentuh begitu halus. Perlahan aku menggelen
Baca selengkapnya

Lembut pada Selingkuhan

“Maaf, aku hari ini enggak bisa jemput kamu. Biar aku telepon sopir kantor, ya, untuk jemput kamu. Tapi kalau kamu masih enggak enak badan, istirahat di rumah saja.”Jadi selama ini, ia selalu berangkat kantor bersama wanita itu? Jadi jok yang kududuki ini adalah jok yang biasa ia duduki? Sebagai istri aku jarang sekali duduk di mobil bersamanya. Bahkan bisa dihitung momen-momen kami pergi berdua. Seringnya, aku pergi bersama anak-anak dengan sopir keluarga.Oh, tiba-tiba pantatku merasa panas dan tak betah berlama-lama mendudukinya. Kupijit kening yang tiba-tiba pusing. Aku benci pada perasaan tak nyaman yang membuatku tak tenang. Mas Danu seolah tahu bahwa telepon wanita itu mempengaruhiku, sehingga mempercepat percakapannya.“Honey, aku sedang nyetir. Aku matikan dulu, ya.” Panggilan ‘honey’ untuk wanita itu, membuatku ingin meraung-raung dan membanting gawainya. Tapi keinginan itu hanya melintas di angan saja.Kenapa bukan aku, wanita yang dipanggilnya semanis itu? Bukankah aku i
Baca selengkapnya

Senyum untuk Selingkuhan

Terkenang kembali bagaimana Mas Danu tersenyum pada Sekar, makan dengan lahap di samping Sekar, membuat hati tercabik-cabik kembali. Apalagi mereka terlihat sangat serasi. Bagaimana aku bisa mengenyahkan rasa tak nyaman ini? Benarlah kata orang, jika suami selingkuh, lebih baik istri pura-pura tak tahu karena itu akan terus membekas, bagai cemeti yang mencambuk berkali-kali.Caca tak mengelak. Mengakui bahwa ia sudah tahu. “Aku disuruh Om bawa Mbak ke sana dengan penampilan yang elegan. Om ingin Mbak melihat secara langsung, bagaimana Mas Danu di belakang Mbak Laras. Om ingin Mbak mencari terobosan untuk memenangkan cinta Mas Danu dan membawanya kembali ke sisi Mbak. Apa aku salah?”Sudah kuduga. Semua skenario itu bukan skenario picisan yang terjadi secara kebetulan. Akan tetapi, bagaimana dengan Mike? Apakah itu termasuk skenario bapak mertuaku?“Bagaimana dengan Mister Mike?”Caca melongo, “Kenapa dengan Mister Mike?” Seolah tak paham dengan arah pembicaraan. “Dia memang harus ada
Baca selengkapnya

Gangguan Hebat

"Don't disturb my wife. I won't let you have mine to death." Mata Mas Danu menyala penuh amarah. Kali ini semua amarah itu ia tujukan pada si blasteran yang posturnya lebih tinggi.Mike tersenyum tenang. Sama sekali tak gentar menghadapi kemarahan anak atasannya. "That's the right Laras. I will only respect her request and not a cheater like you."Gusar mendengar jawaban Mike, tangan Mas Danu mengepal hendak meninju. Ada apa dengannya? Setahuku, Mas Danu bukanlah pria yang suka menggunakan kekerasan untuk menghadapi persoalan. Ia adalah pria yang terkenal ramah pada setiap orang.Mencegah dua pria itu kembali baku hantam—karena tak ada tanda-tanda bahwa Mike akan mundur—kugenggam erat jemari Mas Danu. Kubisikan padanya tentang orang-orang yang sibuk berlalu lalang, mencuri pandang dan berupaya mencuri berita untuk bahan gosip mereka. Mike terlihat tak suka kala bibirku kudekatkan ke telinga pria yang dibuatnya meradang. Kening Mike mengernyit dan matanya menyipit.Mas Danu mendadak me
Baca selengkapnya

Tak Mau Mengalah

29 "Apa yang kau inginkan?" tanyanya setelah gagal menetralisir hatinya yang kacau. Aku ingin memintamu jangan menemuinya. Namun, pinta itu hanya menggema di dada."Kau tahu 'kan, Laras, aku terlanjur menghamilinya. Dia sekarang hamil anakku dan aku harus menikahinya. Ia ingin pernikahan resmi. Demi masa depan anak kami."Permintaan itu, siapapun wanita yang berada di posisi Sekar pasti menginginkannya. Menggeser istri pertama. Menghancurkan satu keluarga demi membangun kebahagiaannya. Apa ia mengira bahwa semua wanita akan mundur dengan mudah? Aku Larasati, aku berbeda dengan wanita bersumbu pendek yang hanya memikirkan perceraian ketika terjadi retakan. Tidak! Aku akan menjadi semen yang merekatkan setiap retakan untuk menciptakan tembok yang lebih kokoh."Nikahilah dia. Anaknya tak berdosa. Jangan sampai ia lahir diiringi cibiran tetangga." Sudah lama aku memikirkannya. Jika wanita itu bisa ia miliki sepenuhnya, mungkin Mas Danu akan lebih menyayangiku karena bersedia dimadu.
Baca selengkapnya

Pesta Perusahaan

30 Kami sekeluarga di sini, merayakan masa-masa kejayaan perusahaan yang dibangun dengan susah payah oleh bapak mertua. Adam dan Hawa, anak kami pun ikut serta. Bersama kedua babysister yang selalu mengawasi polah lucu mereka. Sementara Caca mendoktrinkanku agar berperilaku bak ratu."Anak-anak sudah ada yang mengurus, Mbak. Fokuslah pada dirimu sendiri. Hanya dua hari kita di sini. Nikmati!" bisik Caca berulangkali. Ia ingin aku berhenti jadi Upik Abu yang sibuk momong di belakang. Menghindarkan anak-anak dari keramaian, lalu berkutat di dapur sendirian. Ia ingin aku berada di depan, bersama ibu-ibu muda lainnya, yang sukses dengan karirnya, yang anggun dengan busananya, yang cemerlang dengan prestasinya. Membicarakan banyak hal visioner untuk kemajuan perusahaan. Pun Caca, datang bersama suami dan putranya. Keduanya bebas bermain di taman, di pantai dekat villa, menonton televisi, sementara Caca sibuk dengan acara demi acara yang dikhususkan bagi pegawai perusahaan. Di sela acara
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status