“Jadi, bagaimana menurutmu, Tristan? Perlukah kita mengawasinya dari dekat?” Ein meletakkan pena bulunya ke dalam guci di samping tinta, melihat pada Tristan yang berdiri di sisi meja kerjanya. “Kita lihat dulu saja, Yang Mulia. Biarkan dia di sana untuk sementara waktu,” jawab Tristan. Kunjungan siangnya ke toko roti Servant tidak terlalu membuahkan hasil. Malah Ein kira itu adalah kunjungan yang tidak berarti sama sekali. Saat ia datang, toko sangat tenang. Malah ada yang memberitahunya bahwa Raeliana belum muncul di toko sejak beberapa hari. Tampaknya belum ada yang tahu kalau Raeliana sudah pindah ke istana. Ein mendatangi gadis berkepala apel, Roseline. Gadis itu tidak terlihat seperti orang trauma, sama halnya Raeliana. Seakan tidak mengalami hal buruk. Jadi, Ein pikir kalaupun ia memberitahu tentang kondisi pamannya yang sudah mati, gadis itu pasti tidak akan syok. Namu
Last Updated : 2022-12-19 Read more