Home / Fantasi / The Crown Prince's Fiancee / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of The Crown Prince's Fiancee: Chapter 11 - Chapter 20

134 Chapters

BAB 10

Sejak 2 hari yang lalu setelah bertemu dengan Pangeran Ein, entah bagaimana Raeli selalu mikirkan tentang kalimat terakhir pria itu. Mungkin satu-satunya alasan kenapa isi novel yang pernah dibacanya ini tidak berjalan semestinya itu adalah karena salah Raeli. Raeli sudah membuat si pemeran utama tertarik padanya dan meninggalkan peran penting milik Rose. Tentu saja sudah terlambat untuk mengembalikannya seperti semula. Ein tertarik pada Raeli sepenuhnya. Arrgg! Kenapa malah jadi seperti ini? Raeli melirik Rose yang sedang berdiri di balik konter setelah pelanggan terakhir keluar. Gadis itu sedang membersihkan sisa-sisa nampan yang kuenya sudah habis. Haruskah ia mendorong Rose untuk kembali ke jalan yang seharusnya? Mendampingi pangeran Ein. Menjadi kesukaan kaisar dan menjadi rebutan untuk para kesatria di kekaisaran. Raeli harus melaku
last updateLast Updated : 2022-12-16
Read more

BAB 11

Raeli berpikir akan sedikit menyenangkan berkumpul seperti ini untuk pesta minum teh. Tetapi siapa sangka bahwa sekarang Raeli hanya berpikir bagimana caranya menyiram Vivian Rossent dengan teh tanpa mendapat hukuman? Sebenarnya Raeli sedikit bertanya-tanya tentang siapa yang mengatur tempat duduk ini. Kenapa ia harus duduk berhadapan dengan Vivain Rossent tanpa alasan? Gadis itu membuat matanya sakit. Bahkan kali ini penampilannya juga sangat mencolok. Belum lagi ia harus mengurus kepercayaan diri dari orang di sebelahnya, Roseline. Gadis itu menunduk sejak tadi. Lagipula ia mengerti dengan perasaan rendah diri. Orang biasa harus duduk bersama kumpulan putri bangsawan kalangan atas. Raeli menghela napas pelan. Kemarin sore ia sudah mengirimkan surat pribadi pada Putri Liliane tentang ia akan membawa Rose. Tentu saja putri dengan senang hati menjawab: Jika itu kenalan Raeliana, maka tidak masalah. 
last updateLast Updated : 2022-12-16
Read more

BAB 12

“Aduh!” desis Raeliana setelah punggungnya menghantam pilar beton istana. Tempat itu dekat dengan taman yang tempo hari didatanginya untuk memenuhi undangan permaisuri. “Tidakkah Anda pikir itu sedikit kasar?”Ein menatap Raeliana dengan pandangan tajam. Menahan gadis itu tetap berdiri di sana. Gadis ini terlalu pintar untuk melarikan diri. Ein bahkan akan mengutuk dirinya sendiri jika Raeliana melarikan diri saat masih berada di tangannya.“Apa yang kau lakukan?” tanya Ein.“Menghadiri jamuan teh Putri Liliane.”Oh, tentu saja gadis itu akan menjawab seperti apa yang diinginkannya. Raeliana tidak akan memberikan jawaban seperti apa yang Ein inginkan. Gadis ini keras kepala dan menarik karena sangat sulit ditebak.“Tidak, Raeliana. Kau menyodorkan gadis pekerja di tokomu padaku.”Raeliana menyerigai. “Apa tampak seperti itu?”Gadis ini melakukan banyak cara untuk menjauh dari Ein. Entah apa alasannya. Saat kecil saja Raeliana adalah anak yang selalu mencoba menempel padanya karena san
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

BAB 13

Ah, Raeli sekali lagi syok berat. Benar-benar syok sampai sulit untuk tidur dan kantung hitam memenuhi matanya. Bahkan hari ini ia sengaja memakai gaun berwarna hijau agar terlihat sedikit cerah. Tetapi sayang itu tidak membantu sama sekali. Ia tetap saja dibayang-bayangi oleh ucapan Kris.Apa-apaan itu? Kris pasti berbohong untuk mempermainkan Raeli. Lagipula Duke Servant, ayahnya tidak mengatakan apa pun tentang hal itu.Ya, Kris pasti sedang mengucapkan lelucon padanya semalam. Namun, lelucon itu tidak lucu sama sekali.Raeli memegang kepalanya dengan kedua tangan, tertunduk ke meja. Karena tidak tidur ia jadi sakit kepala. Bahkan beberapa pekerjanya yang berkeliaran berkali-kali menanyakan keadaannya. Sayangnya, seberisik apa pun kesibukan di daput itu sama sekali tidak memengaruhi Raeli.Anne lagi-lagi tidak ikut dengan Raeli karena harus mengerjakan sesuatu dengan Duchess Servant. Hal itu menimbulkan kecurigaan Raeli tentang sesuatu apa yang dikerjakan oleh ibunya.“Ah, kepalaku
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

BAB 14

Raeli pikir dengan tidur sebentar rasa sakit kepalanya bisa hilang. Jadi setelah kunjungan tidak terduga Pangeran Ein, Raeli memilih beristirahat di kamar atas. Sayang sekali, tidur juga tidak membantu sama sekali. Malah pusingnya makin menjadi-jadi.Kalau memang Kris benar tentang pertunangan itu, jelas pangeran tidak akan setenang itu untuk mendatangi Raeli. Pangeran Ein juga pasti merasa perlu untuk menolak.Ya, Kris hanya bercanda.Namun, ada sesuatu yang mengganggu Raeli sejak kemarin. Pangeran kepala batu itu tidak henti menyebutkan utangnya. Jadi, di sinilah Raeli berdiri. Di depan ruangan Carry. Karena kakak tertuanya itu lebih sering berada di istana, Raeli jadi canggung ingin bicara dengannya. Tetapi tetap saja Raeli harus mencobanya. Ia harus melakukannya.Raeli mengetuk pintu sampai terdengan teriakan Carry yang memperbolehkannya masuk. Pria itu langsung berdiri begitu melihatnya. Memberikan senyum lebar yang bahkan Raeli sendiri tidak tahu harus memberikan senyum seperti
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

BAB 15

Raeli melirik ke kiri dan kanan bergantian. Ruangan ini hening. Hanya ada ratusan buku dengan rak-rak super bagus. Mirip seperti perpustakaan pribadi. Di depannya ada Pangeran Ein yang duduk santai, menunggu siapa yang lebih dulu mengakhiri keheningan.Raeli sepenuhnya sadar kalau ini tidak sopan. Meminta bertemu dengan putra mahkota tanpa janji. Tetapi pangeran menyetujuinya. Tujuan kedatangan Raeli adalah membicarakan tentang pertunangan yang masih belum diketahui alasannya ini. Lalu kenapa mereka dibiarkan berdua saja?Kenapa Tristan harus berdiri di luar?Ah, sialnya.Raeli kembali melihat pada pangeran. Pria itu masih duduk dengan tenang. Bersandar manatap Raeli. Baiklah, kali ini tidak ada yang ingin memulai pertengkaran lebih dulu?Pangeran Ein akhirnya mengalah. “Kenapa kau datang mencariku, Raeliana?”“Urusan penting,” jawab Raeli begitu saja tanpa repot memikirkan jawaban yang lebih bagus. Tentu saja karena ada hal penting yang tidak bisa Raeli abaikan. Jika tidak, ia takkan
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

BAB 16

“Aku akan memotong lehermu jika kau berani memeluknya, Xain.”Raeli melihat Pangeran Ein berdiri tidak jauh darinya dengan pandangan mengancam. Anak yang mungkin namanya Xain ini menoleh dan menyeringai pada pangeran.Mengancam anak kecil.“Aku hanya menyapanya, Ein. Jangan begitu.”Raeli terkejut dengan suara anak imut itu yang tiba-tiba saja berubah seperti layaknya suara pria dewasa. Apa-apaan panggilan itu? Terlalu santai untuk memanggil nama putra mahkota. Hanya beberapa orang di istana ini yang punya hak itu.“Panggil aku Yang Mulia Pangeran.”Wajah anak itu terlihat sedih, berusaha mencari simpati Raeli lagi. “Nona, Ein berubah jadi galak.”Raeli menatap pada Ein dengan pandangan marah. Pangeran memarahi anak kecil? Ternyata begini sifat asli putra mahkota yang dikagumi itu?“Kau selalu memanggilku dengan itu saat berdua, kenapa kau bisa punya alasan menyebut namaku di depan orang lain? Kau ingin mati?”Anak kecil itu tertawa. Sementara Raeli semakin bingung saja.Lalu tiba-tib
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

BAB 17

Ahirnya Raeli tahu apa saja yang dilakukan Anne dan ibunya selama ini. Kedua wanita itu sedang mati-matian mengurus sesuatu untuk menyambut datangnya malam ini. Ternyata Duchess Servant mendatangi seorang penjahit gaun yang paling bagus di ibukota hanya untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi Raeli.Tentu saja ibu Raeli menginginkan hal yang istimewa malam ini. Lalu di sinilah Raeli berada, di dalam kereta menuju istana kaisar untuk makan malam keluarga. Sekaligus malam yng mungkin di maksud oleh pengaran Ein beberapa hari sebelumnya.Kris sejak meninggalkan kediaman Servant terus memegang tangan Raeli, seolah takut ia kabur. Bedanya, Kris memegang tangan Raeli penuh dengan suka cita. Penuh kebahagiaan dan itu cukup membuatnya sedikit tenang.Atau mungkin memang sudah seharusnya Raeli menyerah pada kisah novel yang pernah dibacanya ini. Cerita dari kisah novel ini benar-benar sudah jauh berubah aluranya dan itu karean Raeli.Raeli harus menjalaninya. Itu saja.Kereta memasuki istana da
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

BAB 18

“Aku tidak menyangka ternyata kau selicik itu, Raeliana.” Ein bersandar di muara teras, menatap punggung Raeliana yang bertopang dagu di pembatas teras. Ein tersenyum. Gadis itu memanfaatkan tawarannya habis-habisan. Raeliana mendapatkan keuntungan dari semua pilihan. Sedangkan Ein malah sebaliknya. Bahkan Raeliana memikirkan alasan yang pas untuk memenangkan pertempuran dengan kaisar di meja itu. Alibi yang cukup kuat untuk menunda pengumuman pertunangan. Menunggu perintah Ein. Jika memang itu yang diajukan oleh Raeli, maka ia ingin melakukannya sekarang juga agar tidak ada bangsawan di luar sana yang mencoba merayu Raeliana selagi dirinya mengurusi perang negara. Sayangnya Raeliana terlalu mengenali Ein. Gadis itu tahu ia takkan mengingkari janji. “Terima kasih sudah memberiku banyak keuntungan, Yang Mulia,” jawab Raeliana. “Ein.” “Ya, terserahlah.” Kaisar menyetuji semua syaratnya termasuk tidak ingin memiliki pengawal pribadi. Tetapi sebagai gantinya Raeliana harus tinggal
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

BAB 19

Raeli tidak berselera melakukan apa pun setelah kembali dari istana kaisar semalam. Ia sulit tidur dan bahkan sudah bangun sebelum Anne berteriak masuk ke kamarnya. Raeli memilih untuk beristirahat saja di kamar pegawai lantai atas tokonya. Berbaring di ranjang tidur bertingkat milik Rose. Setiap kali Raeli memejamkan mata, wajah penuh beban Pangeran Ein menghantuinya. Seakan sebagian dari penderitaan di wajah pria itu disebabkan olehnya. Mengirimkan surat ketika pangeran di medan perang, ya? Raeli rasa itu tidak masalah. Tetapi pria itu mengatakannya seolah-oleh akan berangkat tidak lama lagi. Padahal perburuan menjelang musim dingin masih akan diadakn sekitar satu setengah bulan lagi. Ah, tidak tahu! Makin dipikirkan, Raeli semakin pusing. Raeli ingin beteriak, tetapi ia tidak bisa membiarkan semua pekerjanya di lantai bawah mendengar. Jadi ia hanya menutup wajahnya dengan bant
last updateLast Updated : 2022-12-18
Read more
PREV
123456
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status