“Nduk,” panggilnya lembut.Hana tidak menjawab. Namun, Alissa tahu dia terjaga. Hal itu terlihat jelas dari bahunya yang berguncang.Alissa beringsut naik dan mengelus lengannya. Kali ini Hana berbalik, lalu merebahkan kepala di pangkuannya.“Hana masih belum bisa lupa, Umi,” bisiknya pelan.Sambil mengelus kepala putri kesayangannya, Alissa bertanya, “Lupa apanya, Nduk?”“Semuanya, Umi. Penyiksaan di SD dulu, hinaan semua orang yang bilang kalau Hana sama Ayah dan Ibu gak mirip, semua kemarahan Ibu, dan ... dan....” Hana tersengal saat hendak melanjutkan. Dicengkeramnya bed-cover kuat-kuat, lalu melingkarkan kedua lengan di perut dan mengelusnya. Meski ingin, dia tidak mau menangis. Seperti yang dikatakan Jeffri tadi, dia harus melepas semuanya. Jadi, selain pada kakak keduanya itu, dia juga akan berbagi pada Alissa agar jiwanya tidak lagi dijejali trauma lama.Alissa memejamkan mata, merasakan sesuatu yang hangat mengalir turun ke pipinya. Satu hal lagi yang baru diketahuinya adala
Last Updated : 2023-03-05 Read more