Home / Romansa / Antara Kau, Aku & Papimu / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Antara Kau, Aku & Papimu: Chapter 51 - Chapter 60

100 Chapters

BAB 51 : Hasrat di Pinggir Jalan

Hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit Herlambang pun sampai di kediaman Herlina. Dengan menekan tombol ‘BEL’ pada bagian tembok rumah tersebut, Setya pun keluar dan tersenyum ke arah Herlambang seraya membukakan pintu pagarnya.“Siang Om.., sendirian..? Masuk Om,” tanya Setya membukakan pintu pagar dan menengok ke kanan dan ke kiri, untuk melihat apakah Herlambang membawa mobil atau tidak.“Mama ada?” tanya Herlambang yang jalan beriringan menuju teras.“Ada.., lagi makan,” sahut Setya masuk ke ruang tamu dan masuk ke ruang keluarga. Terdengar pemuda berusia tujuh belas tahun itu berbicara pada Herlina, “Maa.., ada Om Her.”Herlina yang masih menikmati makan siangnya pun menghentikan kegiatannya dan berjalan menuju ruang tamu dengan perlahan. Saat melihat Herlambang duduk di ruang tamu Herlina pun menyapanya.“Pak Herlambang.., ayo bareng makan siang. Baru saja kami makan siang. Bapak belum makan siang kan? Ini dari kantor atau dari mana..,” ajak Herlina seraya mempersila
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

BAB 52 : Akibat hot & Ke'alfaan Elena

Mobil yang dikendarai oleh Herlambang pun melaju ke arah Apartemen miliknya, namun kemacetan pada jam pulang kantor membuat Herlambang pun berhenti pada sebuah hotel dan hal itu membuat Elena pun sesaat terdiam kala mobil Herlambang masuk pada sebuah halaman parkir.“ Om.., kok kita ke hotel..?” tanya Elena pada Herlambang.“Jalan menuju Apartemen macet. Nggak mungkin juga kita kesana. Lebih baik kita di hotel,” ungkap Herlambang seraya meminta Elena memperbaiki penampilannya. Terutama resleting nya.“Ayo..,” ajak Herlambang membuka pintu mobil dan Elena yang saat di Bandara melihat Tiara bergelayut di lengan Herlambang, ingin pula merasakan hal itu. Maka saat tangan Elena bergelayut ditangannya, Herlambang pun diam-diam tersenyum.Mereka sampai di depan bagian resepsionis, lalu Herlambang memberikan kartu identitas dan minta satu buah kamar deluxe pada bagian resepsionis.“Berapa hari Pak..? Apa ada koper yang akan dibawakan oleh Room Boy?” tanya seorang resepsionis.“Hanya sat
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more

BAB 53 : Elena Istri...?

Mobil yang membawa Elena ke Rumah Sakit pun sampai setelah tiga puluh menit terjebak dalam kemacetan. Herlambang yang panik membopong tubuh Elena masuk ke ruang UGD dan berteriak pada beberapa perawat dan Dokter yang berjaga di ruang tersebut.“Tolong..! Tolong istri saya..!” teriak Herlambang membopong Elena. Seorang perawat yang ada di meja konsultasi bergerak cepat membuka salah satu korden ruangan tindakan pertama pada si pasien dan meminta Herlambang membaringkan tubuh Elena.“Tidurkan disini pasiennya Pak..!” pinta seorang perawat yang langsung memeriksa kondisi Elena dengan mengecek suhu tubuh dan tensi darahnya. Herlambang yang berada disisi Elena diminta untuk keluar dari bilik tindakan pasien, “Silakan tunggu diluar Pak...”“Tolong panggilkan saja Dokter kandungan! Istri saya pendarahan!” bentak Herlambang pada seorang perawat. Terlebih Elena masih memegang tangannya.Perawat yang dibentak melirik ke arah Herlambang terlihat kesal saat merapikan alat pengukur tekanan d
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more

BAB 54 : Awal Semua Masalah

Elena akhirnya dipindahkan ke kamar VIPP. Di kamar itu, Erlangga menunggu Elena dengan duduk disisi tempat tidurnya. Sedangkan Herlambang duduk pada sebuah mebel menyerupai tempat tidur berada di sebelah tempat tidur pasien.“Er.., apa sebaiknya kamu pulang dulu ambil pakaian Elena dan nanti kamu bisa ke sini lagi,” pinta Herlambang pada Erlangga.“Sekarang saya hubungi Dimas aja. Biar dia nanti nyuruh pelayan ambil beberapa pakaian Elena,” jawab Erlangga yang meraih ponselnya dan berjalan ke ruang tamu disebelah ruang perawatan Elena. Sementara Herlambang hanya memandang dari kursi mebel besar disebelah tempat tidur Elena.“Pak Dimas, dengar saya..! Pertama suruh pelayan ambil pakaian dalam dan baju sehari-hari Elena dan punyaku empat setel. Dan bawa perlengkapan mandiku juga deodoran di kamar. Ngerti..?!” tanya Erlangga pada Dimas.“Maaf.., Tuan muda dimana ini?” tanya Dimas yang bingung dengan perintahnya.“Pak Dimas nanti bawa ke Rumah Sakit XXX, ruang VIPP, gimana ngerti d
last updateLast Updated : 2023-01-23
Read more

BAB 55 : Buket Bunga Ungu

Sekitar jam sembilan pagi Herlina kembali menjenguk putrinya usai semalam menjenguknya bersama Setya. Tampak Erlangga telah berganti pakaian. Dan Herlina yang membawakan bubur kacang ijo buatannya langsung menyuapi Elena.“Ini tadi Mama buat khusus untuk kamu, supaya kandungan kamu sehat, kuat,” tutur Herlina saat menyuapi bubur kacang ijo.“Terima kasih Maa.., tapi disini juga nggak kekurangan makan. Mama nggak usah repot seperti itu. Kasihan Mama ngerjain semuanya sendiri,” ungkap Elena yang kasihan pada Herlina.“Kak Er.., ini mama juga bawain buat kakak,” Setya memberikan satu cup bubur kacang ijo. Walau sebenarnya Erlangga tidak suka dengan bubur kacang ijo, tetapi dia tetap memaksa dirinya untuk menikmati bubur kacang ijo tersebut.“Makasih.., kamu nggak makan?” tanya Erlangga pada Setya.“Udah duluan di rumah, Kak. Ini abis jenguk kak Lena mau antar mama untuk kontrol,” ujarnya.Usai menyuapi Elena makan bubur kacang ijo, Herlina pun memberikan wejangan untuk putrinya, “L
last updateLast Updated : 2023-01-23
Read more

BAB 56 : Hitam Putih Jamila di mata Alexander

Di tempat lain pada sebuah rumah yang tingkat yang lebih bagus dari rumah Elena dimana setiap kamarnya berisi pendingin ruangan di kawasan kumuh, Jamila tersenyum lebar membayangkan Elena yang pastinya terkejut dengan apa yang dikirim. Namun disisi lain ia juga jadi berpikir mengenai marahnya Erlangga padanya.“Si Erlangga harusnya baca chat gue yang lainnya dan lihat si Elena sama Papinya di WA nya si Lena. Tapi kenapa dia malah marah ke gue? Harusnya kan dia marah ke si Lena, dasar tuh laki goblok! Ketahuan istrinya selingkuh masih aja dibela. Sialan!” Jamila bermonolog dengan dirinya sendiri di dalam kamarnya.Di kawasan rumah kumuh itu, hanya ada beberapa rumah permanen tingkat dan salah satunya adalah milik Jamila. Sudah sebulan ini, tanah yang dibeli Jamila disebelah rumahnya di jadikan Mushola.Hal itu dilakukan karena rasa kasihan pada beberapa orang yang saat ia pulang subuh, banyak ibu dan anak kecil serta beberapa orang tua berjalan keluar gang sempit itu untuk ke Mesjid
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

BAB 57 : Rahasia Elena dibibir Jamila

Motor yang di kendarai oleh Alexander tiba di rumahnya. Seorang sekuriti membukakan pintu pagar rumah mewah itu. Dan itu kali pertama Jamila ke rumah mewah sekelas Alexander. Dengan mulut menganga ia pun berucap, “Gila.., ini rumah elo.., Lex?”“Ini mah nggak ada seberapanya si Erlangga.., yang tajir melintir itu sahabat baik elo. Ayo masuk,” ajak Alexander menggandeng tangan Jamila.“Kok sepi..? Memang pada kemana orang di rumah?” tanya Jamila yang diajak masuk ke dalam rumah besar milik Alexander.“Gue kan bilang ke elo punya kakak cewek 3, waktu nyokap gue cerai, kakak pertama gue ikut bokap ke Bahrain. Kalau kedua kakak cewek gue pada tinggal di Apartemennya. Katanya sih biar deket kampusnya. Padahal mah, kalau liburan kuliah mereka juga pada males pulang ke rumah. Jadilah gue penghuni terakhir disini.”“Tuan muda mau dibuatkan apa, temannya?” tanya pelayan di rumah itu.“Elo mau apa?” tanya Alexander memandang ke arah Jamila.“Mau yang dingin-dingin tapi campur sama uler pi
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

BAB 58 : Tiara tahu pengirim buket bunga Ungu

Tiara yang emosi pergi dari ruang perawatan Elena pada Rumah Sakit itu, dengan perasaan terluka. Sejenak ia terdiam di dalam mobil dan menceritakan semua kejadian pada sahabatnya Eva. Dan dengan bijak serta teliti, Eva pun memberikan input pada Tiara yang pastinya tidak mampu berpikir logis dan bingung untuk menentukan sikap. “Va.., kamu tau aku udah berusaha baik. Dan melupakan semua kesalahan Her dan Elena, karena kata kamu, kan aku yang buat salah. Ok! No Problem. Sekarang.., dia tuduh aku..! Tuduh aku..!” teriak Tiara berurai air mata. “Tia..., Tarik napas.., minum air.., udah kamu lakukan itu?” tanya Eva diujung telepon. “Ok..! Sekarang cari toko bunganya. Pasti dia cantumkan nomor orang yang beli bunga itu atau namanya di toko bunga itu, walaupun si pengirim tadi nggak mencantumkan namanya,” perintah Eva. “Nggak mungkin aku balik lagi ke dalam ruangan itu, Eva....,” sungut Tiara yang sudah sedikit tenang. “Hahahaha.., inilah kalau orang marah, nggak bisa berpikir jernih. Ka
last updateLast Updated : 2023-01-25
Read more

BAB 59 : Sandiwara Tiara & Eva

Saat ini Herlambang masih menemani Elena dengan duduk disisi tempat tidur dan terus mengusap tangannya dengan lembut serta tak bosan-bosannya Herlambang mencium pipi Elena. Dan atas rasa salahnya itu Herlambang juga mengusap perut Elena berucap, “Maafkan Papa sayang. Bertahan yaa.., Papa akan puasa dan nggak bisa tengokin kamu sampai empat bulan.“Om.., masa Dokter bicara seperti itu?” tanya Elena melihat lelaki tampan yang selama ini sulit untuk dilepasnya.“Iya.., sebelum aku kemari.., bertemu Dokter. Dan katanya selama 4bulan harus puasa. Nggak boleh berhubungan,” Herlambang tersenyum tipis seraya mengusap pipi Elena.“Ooh.., begitu..., Tapi bayinya tadi dibilang sama perawatnya baik-baik aja kok, Om..,” ucap Elena mangut-mangut.“Sayang.. tetap nggak boleh sampai 4bulan ke depan. Karena nggak boleh ada ketegangan di bagian bawah perut. Walau pun bayinya nggak kenapa-napa, risikonya tinggi. Emang kelamaan selama 4bulan.., hemm..?” tanya Herlambang menggoda Elena dengan menyatuk
last updateLast Updated : 2023-01-25
Read more

BAB 60 : Pertemuan Tiga Wanita

Di dalam mobil, Tiara dan Eva pun berdiskusi untuk bisa bertemu dengan Jamila. Dan mereka berdua sedang berupaya mengirimkan satu pesan yang kiranya bisa membuat Jamila tertarik dengan penawarannya. “Va.., coba kamu baca pesan yang aku akan kirim ke Mila,” ucap Tiara memberikan ponselnya pada Eva. Tampak Eva membaca pesan yang diketik Tiara, lalu tampak Eva menambahkan pada setiap kata yang telah di ketik Tiara. Dan kini Eva menyodorkan ponsel yang berisi pesan untuk dibaca Tiara kembali. “Coba kamu baca dulu. Kalau suka kirim dah ke orangnya. Nanti kita tinggal tunggu jawabannya,” ucap Eva melirik ke arah Tiara yang sedang membaca pesan yang telah dikoreksinya. “Ya.., udah bagus kok, sekarang aku kirim ke Mila,” ucap Tiara. [Pesan keluar Tiara : Mila, ini mertuanya Elena. Tante udah tahu kalau kamu yang kirim bunga dengan tulisan yang buat mental Elena jatuh. Tante cuman mau ngomong ‘Terima Kasih’. Apa kita bisa kerja sama? Tante lihat kamu juga kesal liat kelakuannya] Dua menit
last updateLast Updated : 2023-01-26
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status