Freesia tak perlu membuka mata untuk tahu siapa yang menciumi wajahnya tanpa henti ini. Ia berusaha menahan senyum ketika mendengar suara Lily kemudian, “Dia tidak bangun juga meski sudah kucium.” Omong-omong, sepertinya Lily bicara dengan seseorang. Siapa …? “Allen, coba kau yang menciumnya. Dia pasti akan langsung bangun jika dicium pangelan,” ucap Lily kemudian. Hell, no! Freesia seketika membuka mata lebar dan menatap Allen yang berdiri di samping tempat tidur itu dengan horor. “Wah, dia sudah bangun!” seru Lily senang. “Yeah, aku sudah bangun. Dan aku bisa bangun tanpa ciuman pangeran,” Freesia memberitahu Lily. “Aku alergi ciuman pangeran.” “Benalkah?” kaget Lily. “Ya,” tandas Freesia. Allen mendengus pelan, meledek. “Tapi, ketika kau tenggelam di kolam lenang, kau bangun kalena dicium Allen,” beber Lily. Freesia mengerjap kaget. “Apa?” Ia seketika beranjak duduk. “Ayolah, itu bahkan tidak bisa disebut ciuman, mengingat bagaimana ciuman pertama kita,” celetuk Allen.
Baca selengkapnya