***Muka Nayla langsung berubah. Gilang yang merasa obrolan sudah keterlaluan pun menyentuh tangan Rara, berharap istrinya itu berhenti."Ra, itu hal privasi.""Aku hanya bertanya, Lang. Tidak salah, kan, Nay. Bukankah kita saudara?" balas Rara, sorot matanya menyelidik.Nayla diam. Takut-takut menatap Gilang. Tangannya yang ada di bawah meja saling tertaut dan meremas."Tapi aku setuju sama Rara. Nayla cantik dan santun. Aku tidak yakin tidak ada yang tidak menyukainya," timpal Rio. Ia sudahi menikmati sate lalu menatap Nayla yang salah tingkah."Nah, benar kan, Kak. Nayla ini cantik. Aku tidak sabar ingin melihatnya bersanding di pelaminan."Rio mengangguk, lalu menatap lamat Nayla yang menunduk."Hmm, kalian salah paham. Aku tidak punya pacar. Agama melarang pacaran. Aku juga tidak punya seseorang yang spesial," kilah Nayla lagi.Menyeringai bibir Rara. "Oh, jadi maksudnya aku berbohong? Bukankah kamu sendiri yang bilang sedang menyukai seseorang?""Bukan, bukan begitu," balas Nayl
Last Updated : 2023-03-14 Read more