Home / Pernikahan / Wanita Hamil itu Maduku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Wanita Hamil itu Maduku: Chapter 61 - Chapter 70

98 Chapters

Bab 61. Bertemu Kembali

Tak disangka ternyata Adam dan juga Romi adalah saudara satu bapak. Melihat kesuksesan Adam membuat Romi semakin dendam kepadanya. Padahal ada beberapa kenyataan yang tak diketahui Romi. Beberapa tahun setelah memutuskan memilih istri kedua, usaha ayah mereka bangkrut. Hidup keluarga Adam sangatlah sulit hingga membuat sang ayah terus-menerus diserang penyakit. Ibu Adam yang selama ini menjadi tulang punggung dengan bekerja serabutan. Tak pernah ada yang tahu luka batin ibu Adam. Dia tak tahu jika suaminya memiliki istri lain selain dia. Sama seperti Ibu Surti, Ibu Ani juga merasakan perih karena ternyata dirinya adalah penyebab hancurnya sebuah keluarga. Tapi, meninggalkan suaminya dalam kondisi yang memprihatinkan seperti itu juga tak sanggup. Akhirnya Ibu Ani merawat suaminya hingga ajal menjemput. Apakah keadaan Adam langsung membaik setelah kepergiaan ayahnya? Tentu tidak. Ibu Ani yang semakin tua juga sering sakit-sakitan. Bahkan sampai ibunya meninggal, Adam masih terus be
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more

Bab 62. Ada Apa?

Sebagai sahabatnya dari dulu, Hana tentu saja merasa khawatir. Dia ingin memastikan bahwa pilihan Luna tidaklah salah. Apalagi jelas-jelas Pak Marvin sebelumnya ada rasa dengan dirinya. Untuk itu, Hana ingin mendengar langsung penjelasan dari Pak Marvin. "Apa Pak Marvin benar-benar mencintai Luna dan bukan sebagai pelarian? Mohon maaf jika saya harus bertanya soal ini. Tapi, Luna sahabat baik saya dan dia orang baik, Pak. Jika sekiranya Pak Marvin tidak tulus, saya harap Bapak bisa mundur sebelum semuanya terlambat," ucap Hana pelan tapi tegas. Marvin terkejut mendapat pertanyaan seperti itu dari Hana. Bingung sebenarnya Marvin hendak menjawab dan menjelaskan seperti apa karena perasaannya kepada Luna juga tidak bisa dijelaskan. Tentu saja Marvin memaklumi sikap Hana ini mengingat Hana dan Luna memang sangat dekat. Sebelumnya menjawab, Marvin mengambil nafas dan membuangnya secara perlahan. "Sebenarnya jujur saja saya tidak tahu hendak menjawab seperti apa pertanyaan dari Bu Hana
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

Bab 63. Kepergok

Dengan mengelabui Adam, Alya berhasil keluar dari rumah tanpa membawa Keenan. Tujuan utamanya adalah bertemu dengan kekasih hatinya yang tak lain adalah ayah kandung dari Keenan. Selain rindu, Alya ingin membicarakan rencana Romi yang akan mereka segera lakukan. Dengan menaiki taksi online, Alya berangkat menuju tempat mereka janjian sebelumnya. [Aku on the way, Sayang. Tunggu, ya!] Pesan Alya untuk Romi.Romi yang baru saja selesai bertemu seseorang yang akan membantunya kini berbalik arah menuju ke tempat janjian. Selain ingin melepas rindu dengan Alya, dia juga butuh bantuan Alya untuk rencananya esok hari. Dengan mengendarai mobilnya, Romi memacu kendaraan roda empat itu dengan kecepatan sedang. Hatinya terasa senang dan yakin jika rencananya akan berhasil. Sesampainya di tempat janjian, Romi masih harus menunggu Alya yang saat ini tengah terjebak macet. Dia mulai mencari tempat yang sepi agar dapat leluasa bertemu dengan Alya. Sepuluh menit berlalu tapi Alya masih belum samp
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

Bab 64. Berontak

Hana melesat dengan sangat kencangnya karena takut dikejar oleh teman suaminya itu. Ya, tentu saja Hana kenal dengan Romi. Tanpa berpikir panjang, Hana segera mengarahkan motornya menuju ke rumah Adam. Namun, kali ini Hana memilih jalan yang lain karena dalam pikirannya pasti Romi akan menyusuri jalan yang biasa dia lewati. "Aku harus menyadarkan Mas Adam. Dia harus tahu siapa Romi dan Alya sebenarnya. Gak boleh aku pergi sebelum fakta ini sampai ke telinga Mas Adam," gumam Hana seorang diri di atas motor. Hana akan melakukan apapun agar Adam sadar jika Alya dan Romi ada hubungan dan mereka merencanakan sesuatu. Semakin memikirkan itu, Hana semakin cepat ingin sampai di rumah. Hingga tanpa dia sadari jika ada orang yang mengikutinya dari belakang. Tiba-tiba saja motor Hana dicegah dari arah depan. Tentu saja Hana kaget dan dia mengerem secara mendadak. Dia tak mengenal orang yang mencegatnya itu. "Siapa kamu?" teriak Hana masih di atas motor. Sejujurnya Hana takut karena akhir-a
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

Bab 65. Benar-benar Pergi

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Namun Hana beruntung karena Aisyah dan suaminya masih mau mengantarnya pulang. Adam harus tahu yang dilakukan Alya tadi di taman bersama dengan Romi. "Assalamualaikum! Mas! Mas Adam! Buka pintunya, Mas!" seru Hana sambil mengetuk pintu. Berulang kali Hana mengetuk pintu agar segera dibukakan oleh sang suami. Tapi kenyataannya sudah hampir satu jam dia di sana, pintu tak kunjung terbuka. "Kenapa Mas Adam gak bukakan aku pintu? Apa mereka gak dengar dari tadi aku ketuk-ketuk pintu?" gumam Hana. Rasanya tak mungkin jika ada orang di rumah tapi tak mendengar suara ketukannya. Apalagi ada Keenan yang terkadang bangun tengah malam. Apa mereka sengaja? Itulah yang dipikirkan oleh Hana. Malam semakin larut. Hana pun memutuskan untuk menunggu di luar meskipun udara sangat dingin malam itu. Ingin rasanya tidak terlelap, tapi mata Hana sangatlah mengantuk hingga tanpa sadar dia tertidur pulas dalam kondisi duduk bersandar di teras. "Allahuakbar
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 66. Gugatan

Kepergian Hana membuat Alya merasa di atas angin. Dia menang atas pertempurannya dengan istri pertama suaminya. Kini dia bisa leluasa menguasai rumah serta semua milik Adam. "Mas, aku ingin dinikahi secara resmi dan hanya aku satu-satunya istrimu," ucap Alya pada suatu ketika. Saat itu Adam tengah bermain bersama dengan Keenan. Rasa sayangnya pada Keenan sudah mendarah daging. Sehingga Adam tak ingin kehilangan Keenan apapun yang terjadi. Mata Adam beralih ke Alya dan dia bertanya, "Maksud kamu apa, Al?""Masa Mas Adam gak tahu maksudku, sih? Ya Mas Adam segera ceraikan Mbak Hana dan menikahi aku secara resmi!" jawab Alya tegas. "Apa? Bagaimana bisa?" jawab Adam ragu. Adam memang sudah mengusir Hana beberapa bulan yang lalu tapi terkadang hatinya masih terpaut kepada Hana. Ingin rasanya mengatakan tidak tapi mulutnya seakan terkunci seolah-olah ada yang mengendalikan dirinya. "Kok gitu, sih, jawabannya? Apa itu artinya Mas Adam siap kehilangan Keenan? Aku pokoknya maunya jadi is
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Bab 67. Terpenuhi

Hana kembali memikirkan untuk berpisah dengan Adam. Awalnya dia memang ingin bertahan apalagi abahnya juga menginginkan hal itu. Dia tahu jika Keenan bukan anak dari Adam. Tapi sikap Adam yang sampai tega mengusirnya membuatnya hilang respect. "Hana harus apa, Bah? Jika Hana mengambil keputusan untuk bercerai apakah Abah tidak akan marah di atas sana? Jujur saja Hana tak sanggup dengan status yang menggantung ini. Lebih baik Hana sendiri saja daripada seperti ini terus," keluh Hana sambil memandangi foto almarhum abahnya. Selalu itu yang dipikirkan oleh Hana selama dia tinggal di kampung halamannya. Ingin melangkah tapi dia takut dan masih ragu. Hingga akhirnya hari itu tiba. Tanpa ada hujan dan angin Adam datang bersama dengan Alya. "Akhirnya Allah menjawab doaku," ucap Hana setelah membaca isi amplop cokelat yang diberikan Alya. Alya mengernyitkan dahi. "Kok kamu biasa aja, sih, Mbak?" "Memangnya apa yang harus aku lakukan, Al? Syok atau sedih begitu maksudmu?" jawab Hana denga
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more

Bab 68. Salah Paham

Hati Habibi sangat senang sekali karena wanita yang dulu disukainya telah kembali. Walaupun dia tahu jika wanita itu telah menikah tapi tak bisa menghalangi rasa senangnya. Habibi merupakan teman sekolah Hana sejak SD. Diam-diam dia menyukai Hana sejak dulu tapi tidak berani mengungkapkan karena sadar diri akan perbedaan dirinya dan Hana. Habibi selalu bekerja keras dan giat menabung agar suatu saat bisa memantaskan diri untuk menjadi pendamping Hana. Tapi semuanya itu sirna ketika Habibi mendengar kabar pernikahan Hana dengan Adam. Sejak saat itulah Habibi menutup diri dari semua perempuan yang berusaha mendekatinya. Tak mudah menggeser Hana dari hati Habibi bahkan hingga kini. "Oalah, Le, mbok ya cari yang lain saja. Dari dulu kok gur ngarep wong siji," celetuk Ibu dari Habibi yang bernama Ratmi. "Apaan, sih, Bu? Selalu itu saja yang dibicarakan. Ibu tenang saja kalau soal itu. Habibi tak akan lupa status Hana, Bu. Sudah ah, Bu, Habibi mau berangkat dulu. Assalamu'alaikum!" uca
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Bab 69. Obrolan Hana dan Habibi

"Tapi tadi beneran, kan, Hana menyebut calon mantan suami? Itu artinya mereka tengah dalam proses perceraian. Ah, kenapa aku jadi begini, sih?" gumam Habibi seorang diri. "Maaf lama menunggu, Bib," ucap Hana yang keluar dengan karung berisi beberapa bungkusan paket yang siap dikirim. Habibi terkejut karena memang dia tengah berada dalam pikirannya sendiri. Sontak saja Habibi berdiri dengan wajah yang terlihat gugup. "Kamu kenapa, Bib? Kok gugup gitu?" ucap Hana dengan dahi mengernyit. "Oh enggak ada apa-apa kok. Sudah cuma ini saja?" tanya Habibi mencoba mencari topik pembicaraan lain. "Iya hari ini hanya ini. Maaf, ya, kalau merepotkan," jawab Hana. "Ya gak apa-apa, ini sudah tugasku sebagai kurir. Aku input dulu, ya!" kata Habibi.Habibi mengeluarkan peralatannya dan menginput paket milik Hana yang berjumlah dua puluh paket. Sembari menunggu semuanya selesai, Hana mengambilkan air minum serta sedikit camilan untuk Habibi. "Bib, teman-teman kita yang lain sekarang pada kemana,
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

Bab 70. Digerebek

Adam pergi dengan amarah yang memuncak di kepalanya. Dia tak terima jika Hana ada tamu seorang laki-laki. Seolah-olah Adam lupa jika dia lebih parah kelakuannya dari Hana. Alya yang sejak tadi bicara saja tidak didengarkan oleh Adam. Istri kedua Adam itu protes karena Adam terlihat cemburu pada Hana. Bukankah itu artinya Adam sudah ingat lagi dengan Hana?Alya sudah mengirim pesan kepada Romi soal tingkah Adam tadi. Tapi pesannya belum dibalas. Mungkin karena Romi tengah sibuk dengan Keenan karena memang dia sudah lama ingin menghabiskan waktu bersama sang anak. "Kamu gak dengerin aku bicara, Mas? Kamu itu kenapa, sih, Mas? Sejak dari rumah Hana, sikap kamu jadi aneh," tegur Alya karena kesal. Tak ada respon apapun dari Adam hingga membuat Alya semakin marah. Saking kesalnya, Alya sambil memukul lengan Adam agak keras hingga dia menjerit kesakitan. "Kamu kenapa, sih, Al? Bukankah sudah aku turuti keinginan kamu? Jadi tolong jangan ganggu aku sedang mengangguku yang sedang mengemud
last updateLast Updated : 2023-11-13
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status