Semua Bab Ikhlasku dengan takdirku: Bab 91 - Bab 100

130 Bab

Season 2 Chapter 15

Vijar mengikuti ke tiga adiknya kemanapun mereka pergi, kesal sih sebenarnya untuk apa juga ngikutin mereka yang sama sekali tak menganggap nya ada, adik-adik nya ini sungguh benar-benar apalagi Gio dia seperti sengaja melakukan nya.Memang Gio dan Vijar dari dulu tidak pernah akur suka berantem dan saling usil namun setelah kedatangan Laras dan Saga mereka jadi seperti berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian keduanya tapi tidak menutup kemungkinan mereka saling menyayangi dan memahami satu sama lain.ya"Kak, aku cape!". ucap Laras mendudukkan dirinya di atas batu.Semua berhenti menatap Laras dengan iba."Ya udah kita pulang". Vijar langsung menyahut."Kakak antar kamu". Gio menyela."Eits, Laras tadi kesini nya sama gue jadi pulang pun harus sama gue". kata Vijar menghalangi Gio yang ingin mendekati Laras."Yuk Laras!". lanjut Vijar. Sedang Gio hanya diam."Tapi aku cape kak". "Kakak gendong". Vij
Baca selengkapnya

Season 2 Chapter 16

Hari kelulusan Laras pun tiba, anak itu meski tidak mendapat juara umum terbaik di sekolah nya tapi dia tetap senang, ya Laras memang tidak sepintar Vijar dan Gio dia hanya mempunyai otak pas-pasan tapi jika dalam urusan seni dia lah juaranya.Meski begitu keluarga angkat nya tetap menyayangi dan menyemangati nya dan datang ke acara perpisahan sekolah nya."Laras, selamat yah sayang kamu lulus". Sarah menghampiri Laras yang baru turun panggung di ikuti dengan keluarga yang lain kecuali Doni suaminya yang sedang berada di luar kota jadi tidak bisa menghadiri acara Laras.Laras pun tidak masalah dengan hal itu, dirinya sudah mengerti bahwa dia tidak berhak untuk menuntut lebih pada ayah angkatnya."Terimakasih mah, tapi maaf aku ngga bisa jadi juara terbaik seperti kak Vijar dan Kak Gio". jawab Laras tertunduk sedih.Yang ada di pikiran nya pasti nenek dan mamah nya kecewa karena dirinya tidak membuat mereka bangga.Sarah tersenyum
Baca selengkapnya

Season 2 Chapter 17

Satu keluarga itu kini bertandang ke restoran lesehan namun tetap terkesan mewah dan modern di sekelilingnya banyak di suguhi air mancur yang terdapat ikan di bawah nya sungguh sangat cocok jika membawa anak kecil tak urung yang besar juga menyukai.Mereka memang selalu merayakan hari kelulusan anak-anak ada Doni atau tidak adanya pria itu tidak masalah yang terpenting membuat anak-anak senang itulah yang utama, Doni tidak bisa ikut juga bukan tanpa alasan kali ini memang dia yang super sibuk jadi tidak bisa ikut dan untuk Laras dia tau diri karena hanya anak angkat.Sarah memesan banyak menu yang enak-enak dan menggiurkan juga pencuci mulut yang tak kalah enak tentu saja itu membuat para anak-anak nya menahan liur nya kecuali Vijar yang biasa saja."Wah... mah banyak banget menu nya enak-enak lagi. Makasih yah mah!" ucap Laras girang namun detik kemudian wajahnya berubah murung dan itu sangat di perhatikan oleh semuanya yang menatapnya bingung."
Baca selengkapnya

Season 2 Chapter 18

"Sksd sekali orang itu, bikin jengkel". sungut Dewi setelah mereka pergi."Mana anaknya kegenitan banget lagi sama kak Vijar". tambah Gio ikut kesal."Ya udah biarin aja mereka udah aku usir". kata Vijar malas jika harus membahas wanita tidak di undang itu."Mah, kata dia suaminya manager di perusahaan papah. Pecat dia mah!". kata Vijar serius membuat Laras langsung mendelik ke arah nya."Jangan kak!". cegah Laras."Kenapa?". tanya Vijar menatap Laras dengan ingin tahu di ikuti yang lain."Kasian kak, yang salah kan mereka bukan ayah nya Raisa". jawab Laras tidak tega.Vijar menghela nafas berat, jika Laras yang meminta mau bagaimana lagi."Tapi Laras, mereka datang ke sini dengan tidak tau malu nya bahkan menghina kamu dan dengan sombong nya meminta Vijar atau Gio jadi calonnya. CK! masih mending mamah nikahin Vijar atau Gio sama kamu. Iya kan Vijar!". entah sengaja atau tidak Sarah berkata seperti itu namun ta
Baca selengkapnya

Season 2 Chapter 19

Atas kejadian kemarin di restoran yang membuat Vijar marah, tentu saja Vijar tidak akan tinggal diam meski Laras sudah meminta jangan di pecat tetap mereka harus mendapat hukuman. Enak saja mereka sudah menghina terus main tinggal santai gitu aja, ohh! tidak bisa Vijar akan melakukan sesuatu pada keluarga mereka.Seperti sekarang Maharani dan anak nya sedang menangis memohon ampun untuk di lepaskan, mereka sedang jadi tontonan banyak orang, banyak yang menghakimi mereka bahkan ada yang tega menyakiti.Maharani dan Raisa sedang di rundung oleh masyarakat karena terbukti mencuri emas di sebuah toko perhiasan. Ralat sebenarnya ini kerjaan Vijar yang menyuruh teman-temannya untuk memasukkan emas itu ke dalam tas ibu itu tentu saja tanpa sepengetahuan mereka."Ampun saya tidak mencuri, saya membeli". bela Maharani dengan air mata berderai."Kalo kamu mau beli terus kenapa nggak beli, malah nyelonong pergi gitu aja apalagi itu namanya kalo bukan mencuri
Baca selengkapnya

Season 2 Chapter 20

5 tahun kemudianLaras kini sudah memasuki kelas 11 SMA di sekolah tempat Vijar dan Gio dulu, Saga kelas 7 SMP, Gio sedang menyelesaikan kuliah nya yang sudah tahap terakhir, Gio ini memang cerdas maka dari itu dia cepat menyelesaikan kuliah nya begitu juga dengan Vijar yang kini sudah menduduki jabatan tertinggi di perusahaan ayahnya. Sebagai anak pertama tentu saja Vijar akan menjadi pewaris utama dari seluruh aset kekayaan Doni baru setelah itu Gio namun Doni sudah membaginya rata.Akan tetapi untuk Laras dan Saga, Doni hanya sekedar memberi tak ada hak waris untuk mereka tapi tidak apa Laras dan Saga tetap tidak berkecil hati karena tidak mendapat warisan toh dia juga tidak memikirkannya sudah di beri hidup layak dan di sekolah kan saja mereka sudah sangat bersyukur maruk sekali jika ingin meminta lebih tapi kalau di beri sih tidak apa-apa.Laras sedang berdiri di depan cermin, sekarang dia sudah besar sudah menjadi gadis yang cantik dan manis, sekaran
Baca selengkapnya

Season 2 Chapter 21

Pada akhirnya Laras di antar oleh Vijar, pria itu jelas tidak mau kalah dengan anak kemarin sore dan tidak ada yang bisa membantahnya termasuk kedua orangtuanya dan sebagai gantinya Saga yang di antar oleh Rian karena sekolah mereka satu arah.Sepanjang jalan Laras cemberut, dia bersedekap dada, bibirnya maju satu senti namun hal itu malah membuat Vijar menahan senyum karena baginya Laras menggemaskan sekarang. Dia kesal dengan Vijar yang seenaknya mengatur nya, padahal dia ingin pedekate dengan Rian crush nya tapi Vijar malah menghalangi nya."Udah jangan cemberut terus, ilang nanti cantiknya". kata Vijar sambil mengacak rambut Laras.Laras menepis tangan Vijar di kepala nya dan berdesis kesal, "Kakak nih apa-apaan sih! Rian itu dari pagi-pagi sekali kesini buat jemput aku asal kakak tau rumahnya jauh dari sini kak". sungut nya kesal."Itu salahnya kenapa juga dia mau datang jauh-jauh cuma mau jemput kamu di sekolah kan bisa ketemu". timpal Vijar dengan wajah tidak bersalah nya."Ih!
Baca selengkapnya

Season 2 Chapter 22

Vijar memasuki perusahaan yang di pimpin ayahnya yang semakin berkembang pesat, sejak Vijar ikut andil dalam perkembangan nya.Pria itu dengan serius menekuni aktivitas nya sekarang dan jarang sekali berkumpul bersama teman-teman nya hanya dengan Rendi yang setiap hari bertemu karena dia menjadi asisten pribadi Vijar sekarang sedang yang lain memilih dengan usahanya sendiri.Tok tok tok Tiba-tiba pintu di ketuk dan saat Vijar mempersilahkan masuk, pintu di buka dan langsung menampilkan sosok cantik dan seksi berjalan anggun dan senyum terus mengembang ke arah Vijar. Vijar masih belum menyadari siapa yang masuk karena fokusnya hanya pada laptop di depannya."Hay". sampai sebuah suara yang tak asing menyambut telinga nya.Vijar mendongak dan mata nya sedikit terkejut melihat siapa yang datang namun kembali tenang."Della? kenapa kamu bisa ada disini?". tanyanya bersikap santai."Aku.. tentu saja aku bekerja di sini. Sebagai sekretaris mu.". jawabnya dengan senyum sensual."Siapa yang me
Baca selengkapnya

Season 2 Chapter 23

"Laras...". panggil Rian saat Laras sudah keluar dari kelasnya.Laras yang di panggil pun menoleh mencari asal suara lalu setelah dapat dia segera menghampiri Rian."Rian, kamu udah ada disini?". tanya Laras soalnya yang lain baru pada keluar dia sudah nangkring di sini menunggu nya."Ya bisalah kan aku sengaja biar bisa pulang bareng kamu". balas Rian dengan senyum tipis nya yang mampu membuat Laras terpana."Ya udah ayo!".Laras dan Rian pun pulang menggunakan motor sport Rian. Rian dan Laras memang murid biasa yang tidak terkenal atau populer di sekolah mereka namun keberadaan nya juga patut di apresiasi lebih tepatnya hanya Rian saja dia orang yang cukup kaya dan pintar di sekolah itu dia juga tampan dan banyak yang ingin menjadi pacarnya tapi Rian memilih Laras yang notabene hanya murid dengan otak pas-pasan meski dia dari keluarga orang kaya."Ras, kita makan dulu yuk sebelum pulang, laper nih!". ajak Rian penuh harap pada
Baca selengkapnya

Season 2 Chapter 24

"Kak, kenapa sih? jangan begini dong". Laras susah payah menegur Vijar yang terus menatap Rian dengan tajam sedang Rian masih dengan senyum tenang nya namun dalam hati dag dig dug."Jadi apa kamu masih ingin mengajaknya pacaran?". tanya Vijar lagi membuat Rian salah tingkah."Em... jika Laras mau, saya bersedia". jawabnya menatap Laras penuh harap. Yang di tatap justru malah mengalihkan pandangan.Sekarang posisi Laras sulit, dia ingin menerima Rian sebagai pacarnya karena dia juga suka pada Rian, namun melihat tatapan intimasi dari Vijar sekaligus mengingat semua ucapan ah ralat lebih ke ancaman dia jadi takut untuk menerima Rian."Jadi kamu masih mau menerima nya Laras?". suara tenang Vijar justru membuat nya merinding pasalnya ucapan itu terasa lebih ke sebuah penolakan.Dengan gugup Laras menggeleng, "Ma_af kakakku benar aku belum boleh pacaran kita berteman aja yah!". ucap nya kemudian membuat Rian tersenyum kecewa sedang Vijar terse
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status