Home / Pernikahan / Ikhlasku dengan takdirku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Ikhlasku dengan takdirku: Chapter 111 - Chapter 120

130 Chapters

Season 2 Chapter 35

Sesaat Laras terbuai oleh ciuman Vijar dan tersadar begitu tangan Vijar mulai menyentuh bagian intim tubuh Laras lainnya dia langsung menghentikan Vijar dengan mendorong dada pria itu sekuat tenaga."Kak.. jangan!". ucapnya lirih namun terdengar merdu di telinga Vijar yang mana bukannya mendengarkan ucapan Laras tapi malah pria itu semakin tergoda dengan gadis ini."Aku sudah tidak sabar, aku ingin menikahimu secepatnya". kata Vijar dengan suara parau memandang sayu Laras yang berada di bawah kungkungan nya.Sebelum Vijar berhasil melakukan aksinya Laras terlebih dahulu mendorong lagi dan bahkan Laras sampai duduk hanya untuk membuat Vijar berhenti."Kak... aku tuh lagi marah sama kakak dan kakak seenaknya cium aku". kesal Laras dengan wajah di tekuk.Vijar bukannya merasa bersalah tapi malah terkekeh, dia merasa gadisnya ini sedang cemburu dia jadi senang."Malah ketawa lagi, emang nya aku lagi ngelucu". ketus Laras menatap Vija
Read more

Season 2 Chapter 36

"Vijar, ayah mau bicara dengan mu". ucap Doni saat mereka berpapasan di dalam rumah.Vijar mengangguk, dia pun mengikuti langkah sang ayah ke ruang kerjanya.Mereka pun masuk masih dengan tatapan datar masing-masing, Doni duduk di meja kerjanya di ikuti Vijar duduk di depan nya."Apa kamu tau maksud ayah ingin bicara denganmu?". tanya Doni basa basi."Sudahlah ayah tidak perlu basa basi langsung saja apa yang ingin ayah bicarakan padaku". jawab Vijar mempersingkat waktu.Doni terkekeh kecil, Vijar benar-benar seperti dirinya duplikat yang tidak bisa di ubah namun untuk urusan masa depan nya dia harus membatasi nya."Perusahaan ayah yang berada di luar negari mengalami masalah serius dan.. ada orang dalam yang telah melakukan kecurangan hingga perusahaan itu di ambang kehancuran. Dan ayah ingin kamu membuktikan usahamu sebagai pemegang perusahaan yang nantinya akan ayah serahkan kepadamu. Apa kamu sanggup?" tanya Doni dengan wa
Read more

Season 2 Chapter 37

Akhirnya Vijar pergi juga ke luar negeri bersama Rendi dan... Della. Vijar terkejut ayah nya tidak bilang kalau Della juga ikut malas sebenarnya tapi sudah terlambat pesawat sudah landing, Vijar sudah duduk dan tiba-tiba Della datang dan ikut duduk di samping nya dan mengatakan kalau dia juga di amanatkan oleh Doni untuk membantu Vijar menyelesaikan urusannya.Vijar juga sudah pamit pada keluarga terutama pada Laras dan dirinya teramat berat meninggalkan wanitanya itu.Vijar berdecak, Della sedari tadi terus menempel padanya walau sudah di beri tatapan tajam dan dingin wanita itu seperti sudah kebal dan tebal muka malah lebih gencar mendekati Vijar yang membuat Vijar sangat muak sekali.Sebelum nya juga Vijar sudah menelfon ayah nya kenapa tidak bilang kalau Della juga ikut tapi jawaban ayahnya sungguh membuat Vijar kesal pasalnya sang ayah lupa jika Della juga harus ikut dengan tujuan belajar mau tidak mau Vijar harus menyetujui karena mereka sudah berada
Read more

Season 2 Chapter 38

Setelah memastikan semuanya pergi, Doni melangkah santai ke ruang keluarga dia mendudukkan dirinya di sofa empuk itu lalu memanggil seorang pelayan."Pelayan.., panggilkan Laras dan Saga ke sini. Bilang aku ingin bicara dengan mereka". titahnya tegas."Baik tuan!". pelayan itu mengangguk dan segera melakukan perintah tuan nya untuk memanggil Laras dan Saga.Tok tok tokSuara pintu kamar Laras di ketuk. Laras saat itu sedang menulis dia mendengar seseorang mengetuk pintu dia beranjak untuk membuka pintu."Iya.. sebentar!". sahut Laras sambil berjalan ke depan.Ceklek"Iya ada apa?". tanya Laras yang ternyata seorang pelayan."Saya di perintah tuan untuk memanggil nona menghadap nya di ruang keluarga nona". tutur nya sambil menunduk sopan.Deg.Tiba-tiba jantungnya berdegup, entah mengapa dia mempunyai firasat buruk karena tiba-tiba ayah angkatnya ingin bertemu dengan nya."Kalau boleh t
Read more

Season 2 Chapter 39

Setelah perdebatan kecil itu Laras membawa Saga masuk ke kamar nya dan menjelaskan apa saja yang Saga tidak mengerti."Kak, kenapa kakak mau saja kita pergi dari sini? apalagi semua orang nggak ada disini gimana kalau mereka nyariin kita". tanya Saga masih tidak mengerti mencecar berbagai pertanyaan pada kakaknya.Laras yang sedang mengemasi barang-barang nya menoleh pada Saga dengan wajah sendu."Saga, kamu harus paham kita disini itu cuma numpang kita nggak bisa selamanya tinggal di sini. Ayah benar kita ini sudah besar dan kita juga harus tau diri kalau kita harus pergi dari sini". jelas Laras sepelan mungkin."Tapi kak, menurut aku ini cuma sepihak dan aku yakin mamah dan yang lainnya nggak tau jadi aku rasa kita harus bertahan disini sampe mereka pulang". jawab Saga karena jujur dirinya tidak rela jika harus pergi dari rumah ini apalagi meninggalkan mamahnya yang sangat menyayangi nya."Saga kakak mohon kamu ikut kakak yah! kakak cum
Read more

Season 2 Chapter 40

Laras masuk ke dalam mobil dimana Saga sudah masuk dengan wajah datar, Laras mengerti namun dia diam tidak ingin bertanya biarlah Saga menenangkan dirinya sendiri.Mobil pun melaju membelah jalanan dan meninggalkan rumah besar yang sudah membesarkan mereka berdua. Laras sangat sadar meski dia mencintai pria itu namun ada tembok besar yang menghalangi mereka untuk bersatu dia hanya memasrahkan diri kepada yang Kuasa jika mereka berjodoh maka mereka akan bersatu bagaimana pun caranya namun jika tidak maka dia harus ikhlas menerima takdir ini maka dari itu dia tidak ingin terlalu berharap pada Vijar meski pria itu mencintai nya.Sungguh sakit sekali rasanya di saat kita mulai menyukai seseorang tapi keadaan tidak bisa membuat kita bersama lebih baik dia meneruskan hidup nya yang masih panjang sambil memikirkan masa depannya juga adik nya. Sepertinya perjalanan masih panjang maka Laras memutuskan untuk tidur mengisyaratkan pikiran nya yang kemana-mana.
Read more

Season 2 Chapter 41

"Cari siapa neng?". seseorang bertanya pada Laras yang tengah memandangi rumah sederhana tempat dia kecil tinggal dulu.Laras mengerjap, memperhatikan orang yang bertanya itu, dia melihat sekeliling ada banyak orang yang sedang memperhatikan nya dan Saga dengan tatapan kagum sekaligus penasaran dan Laras sedikit banyak mengenal mengenal mereka semua."Neng di tanya kok malah diam aja!". tegur sang ibu yang bertanya lagi.Dengan mata berkaca-kaca Laras menjawab, "Saya.. cari ibu Martini". jawabnya terbata sedang Saga masih diam saja dengan wajah datarnya karena memang dia belum mengenal mereka semua sudah pasti Saga lupa karena dia di bawa pergi oleh ibunya saat masih berusia dua tahun."Ibu Martini. Ada! kenapa cari ibu saya?". anak dari ibu Martini menyahut yang tak lain adalah bibi Laras.Mereka masih memandang Laras dan Saga dengan wajah yang intens seakan sedang mengingat siapakah gerangan anak-anak remaja ini begitu juga dengan bibi
Read more

Season 2 Chapter 42

Bu Martini juga setiap malam selalu menyebut nama anak, menantu dan cucu-cucu nya yang jauh dari jangkauan nya bahkan tidak tau bagaimana nasib mereka setelah orang tua nya sudah tiada meski sudah tau bahwa ada orang yang mengadopsi cucu-cucunya tapi tetap saja dia tidak akan tenang sebelum melihat sendiri bagaimana keadaan cucu-cucunya.Dia selalu berdoa untuk keselamatan cucu-cucunya yang masih kecil saat itu dan selalu merasa bersalah atas ketidaknyamanan Lisa saat tinggal di rumah nya dulu yang mana menyebabkan menantunya itu nekat untuk pergi tanpa anaknya Ari.Kini sekarang di hadapan nya sudah ada dua cucu yang sangat di rindukan dan selalu di khawatirkan nya berada di depan nya dengan tangis yang tertahan ibu Martini ingin duduk ingin meraih mereka berdua namun itu tak sanggup sebelum dirinya terjatuh karena keantusiasan nya semua orang yang ada di situ dengan sigap memegang nya dan membantu ibu Martini untuk bisa meraih Laras dan Saga.Di peluknya
Read more

Season 2 Chapter 43

Seorang pria memperhatikan Laras dengan seksama saat ada di tempat pemakaman, dia seperti pernah melihat namun dimana rasa-rasanya dia baru melihat gadis itu di kampung ini apa dia seorang anggota keluarga yang ada di kampung ini dan sedang bertandang kalau iya maka dia harus mencari tau karena sepertinya pria itu jatuh hati pada pandangan pertama."Eh! Tin ngapain kamu bengong aja!". tegur temannya mengagetkan pria yang di panggil tin itu."Tin tin, udah gue bilang jangan panggil gue tin emang nya gue klakson. Panggil gue Martin". gerutu pria yang ternyata bernama Martin dengan misuh-misuh."Lah kan panggilan akhir Lo tin emang salah gitu". temannya membalas bingung."Gue nggak suka, kalau sampe gue denger Lo manggil gue tin lagi gue nggak bakal noleh". ancamnya dengan wajah kesal."Ya ela gitu aja ngambek. Lagian gue perhatiin dari tadi Lo liatin cewek cakep itu mulu, naksir Lo yah!". ungkap temannya yang bernama Baim sembari melihat g
Read more

Season 2 Chapter 44

Di belahan negara lain, Vijar mengamuk karena ayahnya memang sudah merencanakan sesuatu dan sesuatu itu adalah untuk memisahkan dirinya dengan gadis nya yaitu Laras, ponsel Laras juga di hubungi sejak tadi tidak tersambung bahkan meski dia sudah mencoba memakai nomor lain anehnya tetap tidak bisa. Apakah Laras mengganti nomor kalau iya kenapa tidak memberitahu nya ini pasti perbuatan ayahnya? ya siapa lagi yang menentang jika bukan ayahnya.Perusahaan yang di kata menurun itu nyatanya baik-baik saja tidak ada kendala apapun, sungguh kenapa dirinya benar-benar bodoh tidak menyadari ayah nya membohongi nya. Sial! dia harus kembali sekarang juga ke Indonesia karena sesuatu pasti terjadi pada Laras."Rendi..". panggil Vijar pada Rendi di seberang ponsel."Baik". sahut Rendi cepat.Tak lama Rendi datang tanpa mengetuk pintu dan dia terkejut bukan main melihat kondisi ruangan tuannya bak kapal pecah."Tuan ada apa ini?". tanya Rendi. Baru beber
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status