"Ha? Mimpi kowe, Mar! Minta Dinara jual mobilnya. Ga tau malu kamu itu. Ga mikir!" Bentak Bapak. Ibu menahan tangan Bapak yang yang hendak menghampiri Mas Damar."Sudah toh, Pak.""Anak ga tau malu ini kudu dikasih kaca yang besar. Biar tau diri! Kemarin waktu kamu punya mobil pernah ga nawarin Dinara jalan-jalan, atau nganterin dia kuliah?" "Tapi, kan Damar yang membiayai kuliahnya, Pak?" kilah Mas Damar."Oh, berarti kamu minta dikembalikan uangnya?"Mas Damar terdiam. Wajahnya gusar."Pak, sudah. Jangan diomel-omelin terus Damarnya.""Bela terus anakmu itu! Dari dulu ga ada benarnya! Dapat uang pesangon bukannya buat modal usaha, malah untuk manjain istri. Sekarang baru merasakan akibatnya!""Aarrrgh! Bapak bukannya bantu malah bikin sakit hati!" Sentak Mas Damar yang kemudian pergi ke kamar dan membanting pintu dengan kencang.Astaghfirullah ... Lirih kami serentak."Itu lah kalau anak selalu dimanja. Aku bukan ga sayang sama Damar, Ruslina. Tapi, dia itu laki-laki. Kalau sudah b
Last Updated : 2023-01-04 Read more