Bapak berkaca-kaca melihatku pulang membawa mobil. Berkali-kali beliau mengucapkan terima kasih pada Pak Joshua. Laki-laki itu menyambut hangat, bahkan bos Som bong itu mau duduk di sofa tua ruang tamu rumah kami untuk mengobrol. Meyakinkan pada Bapak jika mobil itu bukan hutangan. Tapi, memang hibah pemberian darinya untukku."Tenang, Pak. Saya tak bermaksud apa-apa. Selain untuk memudahkan Dinara bekerja. Karena kami sering keluar untuk bertemu klien. Jadi, saya belikan mobil. Itu pun atas persetujuan Pak Edward.""MasyaAllah, Nak. Bapak tak tau harus bilang apa lagi. Terima kasih banyak, Nak. Semoga Nak Joshua, istri dan anak-anaknya sehat semua, panjang umur, berkah bahagia." Do'a panjang Bapak. Pak Joshua tersenyum lalu menoleh padaku yang juga tertunduk segan. Pak, istrinya masih diplanet antah berantah, apalagi anak. Aku membuang pandang ke arah mobil mengalihkan pandangan Pak Joshua yang meminta bantuan. Aku yakin Bapak hanya memancing Pak Joshua untuk membuka jati diri."Saya
Terakhir Diperbarui : 2022-12-15 Baca selengkapnya