Disibaknya kain penutup itu, lantas mata Adriana membola menatap lukisan yang terpampang di kotak persegi tersebut. Rupanya lukisan sosok Dante dengan dirinya! Eh, bukan, Zoya tentu saja. Entah, tapi kalau dalam lukisan ini, Zoya memang tampak mirip sekali dengan dirinya. “Bagaimana? Kamu suka, kan, Sayang?” Tanpa disadari Adriana, Dante sudah berada dekat sekali dengan tubuhnya. Pria itu semakin memangkas jarak hingga bahkan deru napasnya terasa menyapu tengkuk gadis itu. Gegas Adriana berbalik secara mendadak hingga hampir saja Dante yang tadinya hendak mengecup leher jenjang nan putih Adriana harus menelan ludah kecewa. “Ini indah sekali, Dante!” ucap Adriana mencoba mengalihkan perhatian pria itu dari tengkuknya. Ya ampun, Adriana harus terus waspada demi menjaga kesucian tubuhnya dari jamahan si Dante! Dasar pria mesum! Rutuk Adriana membatin sambil terus mengingatkan dirinya untuk selalu siap siaga melindungi diri. Akan ada banyak sekali kesempatan Dante berbuat hal mengerikan
Baca selengkapnya