Dina tersenyum seketika mendapati suaminya duduk di sisinya, "kirain mau ninggalin Dina pergi," jawab Dina malu-malu, kemudian menggeser duduknya untuk mendekat dan bersandar di bahu sang suami."Mana mungkin saya akan ninggalin kamu, Din. Sejak kamu hamil kamu kan kayak prangko yang nempel terus sama saya," sindir Al tepat sasaran"Yeee ... Aa' mah!" balas Dina sembari mencubit pelan paha suaminya."Aw! Geli, Din!" protes Al."Tapi Aa' seneng, kan kalau Dina tempelin terus begini?" tanya Dina."Ya seneng aja, apa lagi kalau —,""Kalau, apa?""Kalau plus-plus," bisik Al tepat di telinga Dina.Pluk!Dina menepuk paha Al lagi, "Aa' nih nakal banget sih, pikirannya ke sana mulu, deh!""Kalau nggak nakal nggak akan jadi ini, Din," ucap Al seraya mengelus perut Dina."Kata siapa nggak bisa? Bisa kok!" sanggah Dina."Caranya?""Kan bisa Dina yang nakal duluan," bisik Dina membuat Al tersenyum penuh makna."Kalau itu saya lebih suka," jawab Al membuat pipi Dina merona.Keduanya menghabiskan
Terakhir Diperbarui : 2023-03-14 Baca selengkapnya