All Chapters of Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa : Chapter 91 - Chapter 100

248 Chapters

Chapter 51 B

"Kenapa lagi, Din?" tanya Al dengan nada protes, tampak sekali ia tengah kesal, sebab aksinya terhenti karena ulah Dina."Dina belum minum pil KB-nya, A'," jawab Dina dengan wajah tak berdosa.Al menghela nafas panjang, kemudian dengan sangat terpaksa melepas tangannya dari tubuh Dina.Dalam hati Dina tersenyum, "Nggak enak kan A' kalau harus ribet sama pil KB?" batin Dina menyeringai.Al berjalan meninggalkan Dina yang sedang meminum pilnya, membuka tirai menyaksikan keindahan pemandangan malam kota Seoul dari ketinggian.Gemerlap lampu yang begitu indah cukup menghibur hati Al, ia mulai menikmati suasana malam dari balik kaca."Dina benar-benar menuruti permintaan gue gadis itu tak pernah memaksakan kehendaknya. Ia selalu teratur meminum pil KB itu, padahal jelas dis tidak menginginkannya.Gua sadar gue terlalu egois. Tapi, gue juga nggak siap kalau sampai Dina hamil,'' gumam Al dalam hati.Saat Al tengah sibu
Read more

Chapter 50 A

Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (50)"Btw, gimana menurut Aa' soal saran Oma?""Saran yang mana?""Soal pil KB," jawab Dina pelan."Kamu bawa pilnya, 'kan?"Dina mengangguk."Ya sudah, tetap diminum seperti biasa aja," jawab Al datar, namun berhasil mengubah mimik wajah istrinya yang semula bahagia menjadi suram.Dina terdiam, tak lagi berucap sepatah kata pun. Tak bisa dipungkiri, sebagai seorang istri, ada rasa kecewa dalam hati. Namun ia berusaha mengerti dan ikhlas menanti, agar hati sang suami terbuka dan tersadarkan, bahwa memiliki keturunan adalah sebuah anugerah dan kenikmatan tiada tara."Sabar, Addina, kamu hanya perlu kuatkan hati dan doa. Mintalah pada Sang Maha Membolak-balikkan hati. Yakinlah, ini hanya soal waktu. Tidak sekarang bukan berarti tidak ada kesempatan bukan?" batin Dina menyemangati dirinya sendiri.Sedangkan di sisi lain, Al yang terlihat memasang ekspresi datar, se
Read more

Chapter 52 A

Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (52)"Astaga, Din! Kamu kenapa pucat gitu?" pekik Al khawatir melihat kondisi Dina yang menggigil dengan warna kulit yang memucat dan warna bibir yang membiru.Al segera bangkit dari tempatnya, berjalan mendekat ke arah istrinya, kemudian memeriksa suhu badan Dina,"Astaga, Din, kulit kamu dingin banget. Kamu habis ngapain sih?" cerca Al, tampak sekali ia tengah mengkhawatirkan kondisi istrinya.Dina yang tengah menggigil tak mampu menjawab pertanyaan suaminya. Dengan sigap Al segera menggendong Dina, membaringkannya di ranjang kemudian menyelimutinya."Kamu bawa minyak kayu putih? Atau apapun yang bisa menghangatkan?" tanya Al pada Dina yang kini meringkuk di bawah balutan bedcover yang tebal.Dina hanya mengangguk sebagai jawaban, giginya terdengar bergemeletuk pertanda ia masih kedinginan. Tanpa banyak bertanya Al segera membongkar barang bawaan mereka, mencari sesuatu yang bisa menghangatk
Read more

Chapter 52 B

"Boleh nggak kalau Dina mintanya dipeluk Aa' aja?" pinta Dina manja."Addina, please! Saya tanya apa yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan!""Aa' yang selalu Dina butuhkan dan inginkan, karena Aa' adalah segalanya untuk Dina, Aa' menghangatkan, Aa' menyembuhkan, bahkan memberikan kenyamanan dan kenikmatan," jawab Dina membuat Al menahan senyumnya."Lagi sakit juga masih aja gombal," gerutu Al mecoba menutupi rasa bahagianya mendengar ungkapan Dina."Aku berkata apa adanya, Sayang ...," jawab Dina. "Jadi mau kasih nggak nih?" lanjutnya."Kasih apa?""Pelukan."Al tersenyum, kemudian beralih menaiki ranjang demi menuruti kemauan istrinya. Al segera mengambil posisi di sisi Dina, kemudian memberikan pelukan erat untuk istrinya.Tak membiarkan peluang itu lewat begitu saja, kini Dina semakin membenamkan wajahnya di dada bidang milik suaminya. Sebuah tempat yang belakangan membuatnya selalu merasa aman dan nya
Read more

Chapter 53 A

Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (53)Al dan Dina menyusuri taman di sore yang indah. Sejak tadi istri Al itu terus mengajak suaminya untuk berjalan-jalan menyusuri kota Seoul, salah satu kota yang menjadi tujuan impiannya.Namun, melihat kondisi Dina yang baru vit, Al menolak, terlebih saat mengingat cuaca di luar begitu ekstrim. Al akhirnya memberi opsi untuk jalan-jalan di taman hotel tempat mereka bermukim saat ini.Tak ada pilihan lain, daripada hanya berdiam diri di kamar, Dina pun menyetujui saran suaminya. Dan sore ini, keduanya tengah menyusuri taman The Silla Seoul hotel, berjalan bergandengan dengan atribut pakaian musim dingin yang lengkap."Ternyata jalan di taman hotel gini aja dah asyik ya, A', asal jalannya bareng sama Aa'," komentar Dina sembari menyandarkan kepalanya di lengan suaminya."Kan saya sudah bilang? Kalau berdua bersama saya, walau hanya berdiam diri di dalam kamar pun akan terasa seru, bahkan sangat
Read more

Chapter 53 B

"Memangnya kapan musim seminya?""Antara Maret sampai Juni, A' biasanya.""Ya sudah, nanti bisa diagendakan lagi," jawab Al datar namun berhasil membuat hati istrinya berbunga."Aa' serius?" tanya Dina tak percaya."Kapan saya pernah main-main dengan ucapan saya?" sahut Al balik bertanya."Aaaaa ... Makasih, A' ...," ucap Dina bahagia kemudian reflek memeluk suaminya. Al balas memeluk Dina, terukir sebuah senyuman tipis di bibirnya. "Ternyata bahagia gue sesederhana ini, hanya dengan melihat Dina bahagia, gue ikut bahagia," gumam Al dalam hatinya.Setelah puas, Dina mulai mengurai pelukannya."Aa' tau nggak sih? Dina berasa lagi di musim semi lho sekarang," ucap Dina seraya memandang suaminya."Kok bisa?""Karena hati Dina sedang berbunga-bunga seperti musim semi," jawab Dina seraya tersenyum merekah.Al tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. "Ada-ada aja kamu.""Habisnya Aa' pandai
Read more

Chapter 54 A

Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (54)Al dan Dina menyambut pagi dengan bersemangat, karena hari ini mereka memutuskan untuk berkeliling ke beberapa destinasi wisata di Seoul.Sebelum berkeliling Seoul, tak lupa mereka mengisi perut terlebih dahulu di restoran tempat mereka bermukim, kali ini Dina memilih menu Kimchi Bokkeumbap alias nasi goreng kimchi, sedangkan Al hanya mengikuti selera istrinya, sebab pengetahuannya akan menu makanan korea begitu minim."Gimana, A'? Enak kan sarapan Kimchi Bokkeumbap?" seperti biasa, Dina akan selalu meminta penilaian tentang makanan yang disantap suaminya, tujuannya hanya satu, sebab ia ingin lebih memahami selera suaminya, sehingga ia lebih mudah memuaskan lidahnya."Biasa aja, jauh lebih enak nasi uduk yang kamu bikin," jawab Al membuat Dina tersenyum bangga."Jadi Aa' suka nasi uduk buatan aku?" tanya Dina yang dianggukkan oleh Al sembari menyantap makanannya."Saat kamu dipingit,
Read more

Chapter 54 B

"Dina biasanya lebih suka makan kalau lagi galau, A'," terang Dina membuat suaminya tertawa. "Aneh kamu, orang kalau galau biasanya malah nggak doyan makan! Kamu kok malah sebaliknya," komentar Al menertawakan istrinya."Sama kaya Aa' yang suka orang gendut, aneh," balas Dina membalikkan pernyataan Al."Kalau itu, 'kan soal selera, Din. Suka langsing suka gendut itu selera, dan selera itu egois, jadi sah sah aja lah, bukan aneh. Nah kalau suka makan saat galau memang benar aneh, karena seharusnya yang terjadi saat orang sedang galau, otak mereka memproduksi hormon penekan nafsu makan, dan kelenjar-kelenjar di tubuh memompa keluarnya adrenalin, sehingga mereka mampu menahan lapar," Al membela diri dengan menyampaikan argumennya. "Nah, berarti tergantung mindset 'kan, A'? Kalau kita bisa menguasai pikiran kita, maka hormon yang akan diproduksi otak akan menyesuaikan, iya, nggak?Lagipula, galau tuh menguras energi lho, apalagi k
Read more

Chapter 55A

CINTA SATU MALAM - PESONA OM BUJANG LAPUK (55)Setelah puas berkeliling Istana Gyeongbok dan menyaksikan momen upacara pergantian prajurit istana yang ditunggu-tunggu, Al dan Dina memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya.Al merasakan langkah kaki Dina mulai melambat, wajahnya pun terlihat penat."Kamu nggak apa-apa, Din?" tanya Al khawatir"Nggak apa-apa, A'," cuma perut Dina agak kram," keluh Dina yang akhirnya menyampaikan apa yang tengah dirasakan."Kenapa nggak bilang dari tadi, Din?"Dina hanya meringis, "Hanya kram biasa kok, A'," jawab Dina ragu, pasalnya ia hampir tak pernah mengalami kram perut sebab berjalan terlalu jauh, karena ia termasuk seseorang yang gemar berolahraga. Biasanya ia hanya merasakan kram saat mensturasi, tapi saat ini bukan jadwal mensturasinya, ia bisa tahu iyu sejak mengkonsumsi pil KB kombinasi."Ya sudah, kita istirahat dulu aja, cari tempat makan terdekat sambil makan
Read more

Chapter 55 B

Keduanya melanjutkan langkah dengan saling merangkul, Al merangkul pundak istrinya, sedangkan Dina merangkul perut suaminya. Keduanya melangkah maju dengan penuh semangat.Saat baru memasuki Namsan Tower, Al dan Dina langsung disambut oleh Hanbok Culture Experience Center yang terletak di Lobi, tempat yang khusus melayani jasa penyewaan hanbok beserta aksesorisnya sekaligus jasa photographynya. Tentu saja hal itu membuat Dina berbinar."Mau nyewa baju lagi?" tanya Al menebak melihat ekspresi istrinya.Dina terkekeh, "Nggak kok, A', kan tadi sudah," jawab Dina. "Kita lihat-lihat koleksinya aja ya, A'," ajak Dina yang disetujui oleh Al.Namun saat tengah asyik melihat koleksi Hanbok, mereka mendapat info, bahwa di sana juga terdapat Traditional Wedding Experience yang bisa memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk mengenakan pakaian pengantin tradisional korea dan berfoto dengan bantuan fotografer profesional.Jelas saja hal itu mem
Read more
PREV
1
...
89101112
...
25
DMCA.com Protection Status