Home / Pernikahan / Menikah Dengan Duda / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Menikah Dengan Duda : Chapter 31 - Chapter 40

80 Chapters

Bab 31

Jasmine jadi masuk ke kisah ini. Yang bagi Alara Senja, perempuan itu baik dan sesuai dengan karakternya yang enerjik. Mengenal Jasmine dalam waktu yang singkat, Lara tahu akan sangat membutuhkan saran lebih banyak ketika berbagi nanti. Tidak menyangka saja jika Lara bisa di terima seterbuka ini di keluarga Gema. Karena yang selalu Lara takutkan adalah penolakan. Makanya, tak ada alasan baginya untuk membuka diri terhadap orang-orang baru mau pun dunia di luar sana.Dan hari ini … Jasmine baru saja memberinya pencerahan. Bahwa tidak ada salahnya mencoba. Keluar dari zona nyaman untuk kebaikannya dan perkembangannya.Kalau boleh jujur. Sudah dua tahun lebih Lara mengonsumsi anti depresan. Itu rekomendasi atas hasil konsultasi dengan psikiaternya. Dan hanya dokter ini yang tidak menyerah atas sikap Lara yang enggan membuka diri.Katanya: ‘Saya tahu atas apa yang kamu alami. Kamu diam dan menurut kamu itu sudah lebih dari cukup. Saya tidak menyalahkan atau pun menghakimi. Kamu hanya tid
Read more

Bab 32

Alara Senja tersenyum tidak jelas membaca sesuatu dari ponselnya.Itu adalah rangkaian kata yang Bahtiar Gema kirimkan di portal media sosialnya untuk selebihnya di tag ke akun milik Lara.Jangan di tanya seperti apa perasaan Lara sekarang ini. Menggambarkannya saja Lara tidak mampu. Apa lagi menjabarkannya.Tidak heran jika banyak wanita di luar sana yang mengejar Gema. Pria berstatus duda itu jelas-jelas mempunyai daya pikat tersendiri. Tak hanya lewat sentuhan yang memabukkan Lara sudah terperangkap dalam pesonanya. Dan kesulitan untuk mempertahankan kewarasannya.“Abang aku lapar.”Kepala Lara bersandar dengan nyamannya di bahu Gema. Sedang prianya dengan asik memainkan ponsel untuk setelahnya di tunjukkan kepada Lara.“Abang pengen makan ini.” Mata Lara membulat. Kok tumben, begitu pikirnya. “Nggak tahu. Kayaknya enak banget di makan malam-malam gini. Kamu mau apa?”Berpikir sebentar. Netra Lara fokus berselancar di timeline media sosialnya. “Seblak,” jawabnya. “Yang pedas, pakai
Read more

Bab 33

Gema tidak menyebarluaskan berita kehamilan Lara kepada keluarganya. Di samping ingin menjaga nama baik sang calon istri. Gema tahu harus berbuat apa untuk memberikan bujukan-bujukan atas keteledorannya. Tidak teledor juga, sih. Gema memang sengaja melakukannya demi mengikat Alara Senja agar mau menikah dengannya.“Kamu ngidam nggak?”Tubuh Gema memeluk Lara dari samping. Tangan kekarnya mengusapi perut Lara yang rata namun nyata kerasnya. Duh, asli, Hyung. Gema bangga dan deg-degan maksimal. Merasa tidak percaya dengan tindakannya yang ‘wah’ sekali dalam membuahi sel telur Alara Senja.Catatan: cepat sekali, kan miliknya langsung jatuh hati dengan punya Lara.Daebak!Nggak kaleng-kaleng memang bibitnya.“Enggak ada. Cuma …”“Apa?” Heboh sekali Gema ini. Sampai-sampai memotong omongan Lara. Sejak beberapa jam yang lalu. Tahu mengenai kehamilan Lara, Gema lebih banyak antusiasnya. “Abang bisa nggak, sih ganti parfum?”“Ini pilihan kamu loh, Yang.” Tidak habis pikir. Apa hubungannya n
Read more

Bab 34

Jalani saja dulu.Begitu yang Lara tuliskan untuk pembuka kalimat utama dalam buku catatannya. Sejak tadi, senyumnya tak luntur. Sejak tadi pula, sampai tak sadar, ada sepasang kelereng bening yang memandangnya penuh minat. Ada sinyal cinta yang terus memancarkan binarnya. Dan sejumput harap mulai di agungkan dalam hatinya.Jangan di umbar ke sana ke mari. Sejatinya, hati itu milik Tuhan.Lagi. Segaris sabit terlukis jelas di kedua sudut bibir Alara Senja. Bahtiar Gema merekamnya baik-baik dalam memori ingatannya. Tak sedetik pun ingin melewatkan apa yang tengah terjadi di hadapannya kini.Sedang Lara, mengingat kira-kira apa saja yang sudah 26 tahun hidupnya jalani. Oh salah, ralat, namun menjelang akhir 27-nya. Astagfirullah sekali, ukhti. Umurnya sudah setua itu ternyata. Dan Lara merasa masih harus bersantai dengan leha-leha. Kecuali sekarang, ada bayi dalam kandungannya.Ah, makhluk kecil itu.Lara namai demikian. Lucu dan unik. Seperti Pikachu dan Mario Bros yang sedang bersand
Read more

Bab 35

Alara Senja benar-benar mengabulkan keinginannya.Sore hari di sambut senja begitu memasuki pintu rumahnya, kencang-kencang Lara putar sound di ruang tengah untuk menghasilkan pecahan nada yang menggetarkan. Lagu legendaris dari barat sana sungguh menyihir hatinya yang sejujurnya sedang berbunga-bunga.Isi liriknya terasa sangat pas sekali. Sehingga sewaktu Lara lantunkan tembangnya, berdebar-debar saja hatinya. Dan tak mau berhenti bertalu untuk jantungnya yang akhlakless.Sumbernya siapa?Sudah pasti Bahtiar Gema. Sialan tapi kok terasa sangat benar.Itulah yang Alara butuhkan dan semua yang Alara inginkan.Keseluruhan ada dalam diri Bahtiar Gema. Lelaki itu yang selalu Lara idam-idamkan sejak di pertemuan awal. Bahtiar Gema lelaki yang mengambil alih seluruh dunia Lara untuk tidak berpaling kepada siapa pun.Hanya Gema … Gema … dan Gema. Jika sudah begini, apa yang bisa Alara Senja lakukan selain pasrah?Ialah kau tuk tinggal lebih lama sekarang.Terkabul.Yang sedari pertama Lara
Read more

Bab 36

Siapa yang bilang kalau Bahtiar Gema mau berbuat seenak jidat terhadap anak-anaknya kelak?Mustahil!Memiliki Alara Senja yang datang dengan penuh luka sudah cukup membuat Gema senewen. Gila saja kalau sampai harus mengekang anak-anaknya kelak. Hanya orang tua kolot yang mampu melakukan hal gila semacam itu.Anak adalah anugerah. Kehadiran mereka di dunia ini membawa berkah yang masing-masingnya telah Tuhan tuliskan. Maka menjaga adalah perbuatan paling aman yang tiap-tiap orang tua tanggung jawabkan.Jangan di kira Bahtiar Gema haha hihi saja menyoal Alara Senja. Tidak di tuliskan bukan artinya tenang. Tidak di ceritakan bukan maksudnya aman. Gema hanya sedang menunggu gilirannya. Mengambil waktu untuk membuat Lara percaya menuju pelaminan. Berat. Lebih menyiksa dari tanggungan rindu.Benar jika Dilan berkata: ‘Biar aku saja. Kamu nggak akan kuat’.Aku sangat takut kehilanganmu.Itu yang Gema rasakan setiap harinya.Lehernya tercekik takut-takut jika Lara kabur dari dirinya.Bila La
Read more

Bab 37

“Aku muak kalau kamu mau tahu. Pada dunia yang isinya orang-orang sok bijak. Sedangkan aku, nggak pandai dalam hal apa pun. Itu adalah rasa di mana aku mau mati.”Itu adalah momen di mana Alara Senja kembali bertatap muka dengan adiknya—Mosa. Setelah sekian hari menunggu datangnya hari ini dan Lara malas untuk bertandang ke rumah keluarganya. Sayang, prosesi ijab kabul akan di laksanakan di sini. Jadi mau tidak mau, memang harus Lara paksakan ke sini.“Kenapa?” Respons Mosa tak cukup membuat Lara puas. Yang terlukis di wajah Mosa justru kepura-puraan dan rasa tak bersalah hadir di sana. Rasanya sungguh memuakkan. Sama seperti perasaannya dulu kala mengetahui Prabu memilih Mosa.“Kamu lebih tahu.”Tertohok. Mosa tampilkan senyum senyaman mungkin. Tidak di pungkiri rasa canggung membelenggu. Ini … bagaimana pun menjadi obrolan pertama setelah sekian lama tak bertatap muka secara langsung. Dan mendengar keluhan Lara yang belum Mosa ketahui sepenuhnya … cukup mengejutkan hatinya.“Bukan
Read more

Bab 38

Haha lucu tidak, sih?Lara sedang duduk di balkon dengan secangkir kopi di tangannya. Kepulan asap panas menguap dan Lara menghirup aromanya dengan tenang. Memberi efek lain pada kepalanya yang sakit dadakan. Suasana di dalam rumahnya riuh. Banyak keluarga yang datang untuk membantu dan beberapa diantaranya adalah tetangga. Karena besok hari pernikahannya, banyak yang harus di persiapkan. Dan 85% untuk semua kesiapan mulai dari sajian, penataan ruangan, dan bahkan dekorasi sudah siap. Lara hanya tinggal duduk dan menunggu esok untuk di dandani. Jangan lupa, Gema sudah geger sejak tadi. Spam chat ke ponsel Lara yang berakhir di nonaktifkan; berisik!Yang membuat Lara harus terdiam lama memandangi air kolam adalah obrolannya dengan Mosa yang lucu. Lara sampai harus menahan tawa sewaktu berhadapan dengan Mosa dan sekarang justru tersenyum miris sendiri. Bukan ingin memberi belas kasihan atau berpura-pura simpati. Tapi ternyata seorang Prabu pun tidak bisa mengambil pilihan bijak untuk
Read more

Bab 39

Prosesi acara ijab kabul yang sudah usai, dilanjutkan dengan resepsi. Tidak terlalu megah memang. Hanya di hadiri keluarga dan teman terdekat. Dan yang Gema lihat, lingkup pertemanan Alara Senja pun tidak seluas yang pernah Gema amati. Entah karena apa, Lara hanya mengatakan bahwa tidak perlu mewah dan banyak orang. Penting sudah sah.Jadi Gema hanya mengikuti. Toh ini pernikahan keduanya.Karna kuterpuruk sendiri dalam hampa. Dan kau datang merubah cerita. Adalah dari Gema untuk Alara, istrinya.Nah lagu yang sedang dibawakan oleh penyanyi di atas panggung sana menjadi salah satu tembang hits yang dinyanyikan oleh salah satu bawahan di kantor Gema. Musiknya juga enak meski tidak begitu paham artinya, Gema tetap menikmati.Isi lagunya benar-benar menggambarkan perjalanan hidup yang sudah Gema lewati sebelum hadirnya hari ini. Karena tidak tahu bukan artinya Gema tidak bisa mencari infonya di internet. Penyanyi Denny Caknan sudah menjelaskan isi dan maksudnya di portal berita.Wah … is
Read more

Bab 40

Yang sudah ngepas, bisa berujung lepas. Yang sudah cocok, bisa berujung saling blok. Yang sudah membuat history, bisa berujung sebatas nonton story. Yang sudah merakit cerita, bisa berujung menderita. Ya namanya juga hidup, banyak plot twistnya.Membaca itu membuat Prabu mendongakkan kepalanya. Melihat ke awan dan langit hitam yang bergerumul. Mendung belum tentu hujan. Sama halnya dengan hujan yang tidak selalu disertai dengan mendung. Maka yang namanya hidup, seapik apa pun kita berencana. Tetap Tuhan penentunya. Karena Tuhan yang punya segalanya. Tuhan yang menyusun alur cerita sebelum bermain di panggung dan Tuhan pula yang sudah menentukan endingnya; happy ending or sad ending.Meski berkata percuma karena semuanya ada di Tuhan. Sebagai manusia biasa dan memang sudah selayaknya, pasti hanya bisa mengikuti arusnya. Sayang, sering kali kita lupa kalau arus pun punya jangka harus pelan atau deras. Semuanya tergantung di jalur sebelah mana hendak bermuara. Sebenarnya, kalau di pikir
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status