Jalani saja dulu.Begitu yang Lara tuliskan untuk pembuka kalimat utama dalam buku catatannya. Sejak tadi, senyumnya tak luntur. Sejak tadi pula, sampai tak sadar, ada sepasang kelereng bening yang memandangnya penuh minat. Ada sinyal cinta yang terus memancarkan binarnya. Dan sejumput harap mulai di agungkan dalam hatinya.Jangan di umbar ke sana ke mari. Sejatinya, hati itu milik Tuhan.Lagi. Segaris sabit terlukis jelas di kedua sudut bibir Alara Senja. Bahtiar Gema merekamnya baik-baik dalam memori ingatannya. Tak sedetik pun ingin melewatkan apa yang tengah terjadi di hadapannya kini.Sedang Lara, mengingat kira-kira apa saja yang sudah 26 tahun hidupnya jalani. Oh salah, ralat, namun menjelang akhir 27-nya. Astagfirullah sekali, ukhti. Umurnya sudah setua itu ternyata. Dan Lara merasa masih harus bersantai dengan leha-leha. Kecuali sekarang, ada bayi dalam kandungannya.Ah, makhluk kecil itu.Lara namai demikian. Lucu dan unik. Seperti Pikachu dan Mario Bros yang sedang bersand
Read more