Home / Romansa / ISTRI YANG TERGADAIKAN / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of ISTRI YANG TERGADAIKAN: Chapter 61 - Chapter 70

117 Chapters

61. Perdebatan

"Bagian Albern Abimana Guinandra adalah seluruh bagian perusahaan Guinandra Group yang berlokasi di Kuningan, Jakarta Selatan. Perusahaan itu sepenihnya dibawah pimpinan Albern Abimana Guinandra beserta anak dan cucunya.""APA?!"Tuan Agatha berdiri dengan mata yang melebar. Tangannya mengepal kuat. "Aku tidak terima!""Sabar, Pa, Eliezer belum membaca semuanya!" tegur Giovani."Apa lagi? Perusahaan Guinandra Group jatuh ke tangan Albern. Lalu, kami dapat apa?!""Papa sabar dulu. Dari awal sudah dijelaskan bahwa kakek membaginya dengan seadil-adilnya.""Adil katamu? Kamu dengar sendiri kan?"Eliezer yang sudah tidak tahan dengan sikap Tuan Agatha langsung memotong argumentasi Tuan Agatha. "Tuan bisa duduk dulu, kami belum selesai membacakan isi surat ini."Nyonya Sonia memberi kode pada suaminya untuk segera duduk. Mereka yang hadir di ruangan itu merasa kesal dengan sikap Tuan Agatha. "Untuk bagian Agatha Abimana Guinandra adalah seluruh persawahan dan perkebunan yang ada di desa
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

62. Suara Hati Shafira

"Nyonya, apa Anda sudah tahu Tuan Abimana meninggal?" tanya Anita yang baru saja membuatkan makanan pendamping untuk Keano."Innalillah wa innailaihi rojiun. Kapan?""Sudah sepuluh hari yang lalu."Mata Shafira melebar, kedua tangannya menutup mulutnya."Kenapa tidak ada yang memberitahuku?""Maaf, Nyonya, kami khawatir jika Anda tahu.""Kenapa?"Anita dan Versa saling berpandangan. Bu Suliis dan Pak Hardi yang juga ada di sana memilih diam. "Kami takut Nyonya akan datang menemui Tuan Abimana untuk yang terakhir kalinya. Jika itu terjadi, maka kami khawatir keselamatan Nyonya."Kali ini Shafira setuju dengan mereka. Keluarga Agatha adalah sekelompok orang-orang yang sangat membencinya. Shafira sangat tahu bahwa mereka selalu mengupayakan berbagai cara agar dia bisa keluar dari keluarga Guinandra.Akan tetapi Shafira kembali merasa sedih saat dia tidak bisa berada di sampung Tuan Abimana untuk mengurusnya. Biar bagaimana pun dia merasa Tuan Abimana telah menyelamatkan hidupnya. "Maaf
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

63. Usaha Alice

"Bagaimana, Pa, apa kamu sudah menemukan cara untuk merebut sebagian perusahaan Guinandra Group?""Papa masih berusaha mencari cara yang tepat untuk menggeser posisi Kenward, Ma.""Kenapa kalian sepanik itu?" tanya Alice enteng. Tuan Agatha dan Nyonya Sonia yang sibuk memikirkan cara jitu untuk menyingkirkan posisi Kenward menoleh. Alice yang baru saja datang menghamburkan uang dengan berbelanja ikut bergabung. Tangannya yang menenteng beberapa paprr bag yang berisi belanjaan dari brand ternama itu meneltakkan barang belanjaannya di atas meja. "Selama Alice masih hidup, tidak akan kubiarkan keluarga Albern memiliki perusahaan itu sepenuhnya.""Tapi, Sayang, kita terancam dengan kembalinya Shafira dan Keano. Bagaimana jika Albern justru menjemput mereka?""Tenang sjaa, Ma. Alice akan berusaha untuk menghalau mereka. Alice akan melahirkan keturunan agar sebagian perusahaan itu menjadi milik kita.""Bagaimana jika kamu justru tak kunjung hamil?" Alice tersenyum sinis."Papa meragukan
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

64. Berita Buruk

"Ada apa, Sayang? Kenapa wajahmu murung seperti itu?"Alice yang baru saja pulang dari klinik kandungan hanya bisa terdiam. Dia menyesali kebiasaannya yang dulu terlalu bebas. Alice terduduk di sofa. Kepalanya dipijit dengan kuat. "Kamu kenapa?""Alice, jawab mama!""Ma, diamlah!"Alice kemudian beranjak dair tempatnya. Kepalanya mendadak nyeri.Tas yang digenggamnya dilempar ke tembok. Napasnya tak beraturan. Alice dikuasai amarah. "Ini tidak boleh terjadi. Apapun itu, aku harus bisa melakukannya. Aku harus melakukan apapun itu demi mendapatkan apa yang aku mau!"Pintu diketuk kuat dan berulang kali. Alice menutup telinga dan terus menangis. "Alice, buka pintunya!""Alice, kamu kenapa, Sayang? Buka!"Alice menggeleng kuat. Dia tidak ingin diganggu oleh siapapun saat ini. Alice melemparkan barang-barang miliknya. Dia berteriak histeris. "Alice!"Nyonya Sonia kemudian memanggil pelayan laki-laki. Dia meminta untuk membuka pintunya. "Buka pintunya! Bagaimana pun caranya pintu ini
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

65. Permohonan Nyonya Sonia

Dua tahun berlalu. Segala macam telah dicoba. Pengobatan medis, terapi hingga ke herbal. Namun, Alice juga tak kunjung hamil. Tuan Agatha dan Nyonya Sonia semakin cemas. Terlebih Tuan Albern sudah membahas tentang kondisi Alice. "Bagaimana, Alice?""Mungkin Tuhan masih memberi mereka kesempatan untuk berpacaran. Menikmati masa berdua. Iya kan, Sayang?"Alice memilih diam. Sorotan mata Tuan Agatha membuat nyalinya menurun. Tuan Albern menoleh ke arah putranya yang memilih diam. Entah kenapa Kenward seperti bukan dirinya. Dia lebih banyak diam."Tenang saja, Albern. Mereka akan segera memiliki bayi yang menggemaskan. Aku pastikan itu.""Baiklah, kalau begitu. Aku masih bisa bersabar untuk menunggunya."***Plak. Sebuah tamparan keras mengenai wajah mulus Alice. Tuan Agatha murka dengan Alice yang tidak bisa mewujudkan mimpinya. "Pa!" teriak Gio.Gio segera memeluk adiknya. Tuan Agatha masih dikuasai marah. Nyonya Sonia hanya mampu menangis tanoa bisa membantu putrinya. "Kamu ben
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

66. Melamar Raline

"Raline, kamu di mana?""Aku sekarang di Thailand. Kenapa, Gio?"Gio mengembuskan napas pelan. Jantungnya berdetak cepat. "Raline .... Pulang sekarang ...."Raline mengenyintkan kedua alisnya. Dia belum mengerti arah pembicaraan Gio yang tiba-tiba menelfonnya untuk menyuruhnya pulang. Dia berusaha mencerna kembali. "Untuk?""Aku .... Ingin melamarmu ...."Raline menutup mulut tak percaya. Dia tidak menyangka Gio akan melakukan hal yang sudah lama dia tunggu. Dia berusaha menetralkan detakan jantungnya yang berpacu sangat cepat. Pipinya merah merona. Dia sangat bahagia saat ini. "Kamu bercanda kan, Gio?" tanya Raline untuk memastikan."Tidak. Bahkan aku sangat serius."Raline mengulum senyum menahan diri agar tidak bersorak bahagia. "Baiklah, jam tujuh malam jemput aku di bandara. Aku memang berencana pulang hari ini.""Baiklah. Aku akan ke sana menjemputmu."Lagi dan lagi Raline berusaha menahan diri. Gio adalah cinta pertamanya dan saat ini tiba-tiba dia datang menghubunginya.
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

67. Pernikahan Giovani dan Raline

"Maaf kalau ini lancang, Paman. Aku bermaksud ingin melamar Raline dan menjadikannya teman hidupku," ucapnya mantap penuh percaya diri.Keduanya tersentak kaget dengan apa yang dikatakan barusan oleh Gio. Mereka tidak menyangka bahwa cucu Tuan Abimana akan mempersunting putri mereka. "Kami sama sekali tidak menyangka kalau kamu ingin melamar putri kami.""Tapi, kami menyerahkan jawabannya pada Raline. Apapun jawabannya, semoga itu adalah yang terbaik untuk kalian.""Bagaimana, Sayang?" tanya Nyonya Alexia. "Raline menerimanya, Pa, Ma."Senyum bahagia terbit di wajah Nyonya Alexia dan Tuan Jason. Hal yang sama oun dilakukan oleh Gio. Bibirnya mengulas senyum.****"Pa, cukup! Jangan menyiksa putri kita lagi!" teriak Nyonya Sonia.Tuan Agatha menarik lengan putrinya dengan keras. Semenjak Alice divonis tidak bisa memiliki keturunan sejak itu pula Tuan Agatha terus berlaku kasar padanya. "Diam kamu!"Alice terus menangis. Dia tidak bisa melepaskan diri dari cengkraman Tuan Agatha. "
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

68. Kekejaman Tuan Agatha

"Pagi, Gio. Pagi, Raline," sapa Tuan Agatha saat hendak sarapan bersama. "Pagi, Pa, Ma."Sudah satu minggu berlalu setelah pernikahan mereka. Raline diboyong ke rumah keluarga Guinandra.Raline setiap waktu melakukan tugasnya menyendokkan makanan untuk Gio-suaminya."Bagaimana kalian, apa sudah berhasil?" tanya Tuan Agatha langsung. Merrka yang hendak menyendokkan makanan ke dalam mulut berhenti sejenak. Gio menoleh ke arah istrinya yang tertunduk dalam. "Pa, kita lagi sarapan," tegur Gio. "Papa cuma bertanya."Gio menggenggam tangan istrinya memberi kekutan. Dia menyayangkan sikap ayahnya yang tidak mengenal situasi. Perlahan tangan Gio mengelus pundak Raline dengan sayang. Seulas senyum di wajahnya mampu membiat hati Raline tenang."Gio baru menikah satu minggu ya lalu. Suatu keajaiban kalau Raline bisa hamil secepat itu," timpal Kenward. "Shafira butuh waktu satu tahun hingga dia hamil. Bukan sesuatu yang mudah dan tidak perlu dipermasalahkan."Kenward merasa geram dengan si
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

69. Kelicikan Alice

"Jadi ....""Iya. Alice kami yang malang. Dia tidak bisa mewujudkan keinginan papanya," terang Nyonya Sonia. "Sekarang kalian pergi dari sini!" bentak Tuan Agatha. Maya menyerrt tangan Nichole dan memberinya kode untuk beranjak dari rumah itu. Nichole berat hati meninggalkan Alice.Nichole dan Maya akhirnya beranjak. Kali ini Maya yang menyetir mobil. Nichole syok mendengar penuturan Tuan Agatha. Setelah kepergian mereka, Tuan Agatha melangkah lebar menuju kamar di mana Alice istirahat. Tuan Agatha semakin murka saat tahu putrinya pulang dalam keadaan mabuk berat. Dia kemudian mengangkat tubuh itu dan menjatuhkannya ke dalam bak mandi. Alice tersentak dan meronta saat air dingin menyentuh kulitnya. "Pa!""Kamu harus sadar!"Tuan Agatha kembali menyiramkan air ke tubuh putrinya. Akibat pergaulannya yang terlalu bebas sehingga dia tidak bisa mewujudkan impiannya.Nyonya Sonia terus memohon agar suaminya berhenti menyiksa putrinya. Tuan Agatha tidak mempedulikan itu semua. Gio data
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

70. Hamil Palsu

Alice melalui kehamilan palsunya. Hingga masuk ke usia empat bulan di mana kebanyakan ibu hamil akan merasakan mual bahkan muntah. Namun, tidak dengan Alice. Setelah mengumumkan kehamilannya Kenward tidak meraskan apa yang dialami oleh Shafira dulu. Alice tidak pernah mual saat mencium aroma, muntah pun tidak. Dia juga tidak pernah melihat Alice menginginkan sesuatu yang aneh seperti yang Shafira rasakan dulu. "Sepertinya dia baik-baik saja," guman Kenward saat melihat Alice duduk santai sambil menonton drama kesukaannya. Kenward memilih beranjak dan memperhatikan setiap gerak-gerik Alice. Dia berusaha mengingat bagaimana dulu Shafira saat mengandung putranya. Hal yang mencurigakan terus terjadi saat Alice dengan bebasnya makan tidak seperti ibu hamil pada umumnya. Dia juga membandingkan dengan Raline yang sudah memasuki usia dua bulan. "Dari mana kalian?" tanya Kenward saat Gio dan Raline tiba. "Dari periksa kandungan Raline, Ken.""Memang harus?""Kalian belum pernah periksa
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status