Ia terbangun saat cahaya kecil sudah muncul lagi dari ‘jendela air’, begitu Cio San sekarang menyebut lubang tempat keluarnya air sungai itu.“Hey, bagaimana jika aku mencari ikan? Siapa tahu di dalam sungai ini ada banyak ikan.”Segera ia menyalakan api dan mencari ranting-ranting lain. Kebetulan ia menemukan beberapa bilah bambu di sebuah tempat. Bilah-bilah ini memang tidak terlalu panjang, yang terpanjang hanya kira-kira satu depa. Tapi itu sudah cukup membuatnya senang. Dengan pisau peninggalan A Liang, ia membuat berbagai keperluan dengan bambu-bambu itu. Seperti membuat tempat minum, dan juga tempat penyimpanan jamur-jamur, pisau, dan batu api. Ia juga membuat tombak ikan.Setelah tombaknya selesai, mulailah ia berburu ikan. Ternyata walaupun tidak banyak, ikan-ikan di dalam sungai lumayan besar juga. Cio San menangkap 2 ekor. Satu dimakannya pagi hari, satunya lagi ia simpan untuk malam hari.Untuk siang hari, Cio San memanggang jamur. Sedangkan jamur-jamuran yang beracun ia p
Read more