Home / Rumah Tangga / KEMBALI PULANG / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of KEMBALI PULANG: Chapter 41 - Chapter 50

110 Chapters

BAB 41

"Wuih, cantik banget lo. Ke salon ya?" tanya Ersa dengan mata terbelalak. Mereka berdua tidak menyangka Donna akan tampil maksimal hari ini. "Hi, sorry telat." Tiba-tiba Rebekha juga muncul. Tidak jauh berbeda dengan Donna, Rebekha juga memakai gaun indah berwarna hitam dengan potongan dada yang agak rendah, terlihat seksi tapi masih dalam batas sopan. Wajah dan rambutnya juga di tata dengan elok. Ersa memandang Lisa dengan wajah putus asa. Bagi Ersa ini malapetaka, penampilannya jauh di bawah Rebekha dan Donna. "Gue mau pulang aja." serunya begitu melihat Donna dan Rebekha. "Eh, jangan gitu donk. Gue juga ga ke salon." hibur Lisa sambil menahan tangan Ersa yang tampak kesal. "Enggak mau. Kalian tahu buat gue penampilan itu penting. Kok tega-teganya kalian janjian ke salon tapi nggak ngasih tau gue sama Lisa?" cecar Ersa sambil menunjuk Rebekha dan Donna. "Kita nggak janjian. Inisiatif gue sendiri untuk ke salon karena acaranya di hotel kayak gini. Sorry Er, gue lupa ngabarin elo
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

BAB 42

"Memangnya ada urusan apa? Ada masalah sama nyokap lo?" tanya Steven dengan wajah khawatir. Bulir-bulir keringat mulai membasahi dahinya. "Enggak bukan urusan itu. Ada urusan yang lain." jawab Lisa cepat. Dia tidak menyangka Steven akan mengejarnya keluar dan kini dia tidak tahu harus mengarang alasan apa. "Kalau gitu urusan apa?" cecar Steven yang mulai merasa kalau Lisa tidak mengatakan alasan yang sebenarnya. "Emang gue harus laporan kalau ada urusan?" dalih Lisa sambil melepaskan tangan Steven, lalu berjalan cepat menuju ke jalan raya. Steven kembali mengejar Lisa. "Gue anter." ucap Steven lalu berdiri di samping Lisa. "Apaan sih? Di dalam abang lo lagi tunangan, masa lo malah pergi." seru Lisa panik. Dia tidak ingin menjadi alasan Steven meninggalkan acara pertunangan Gerard. "Enggak apa-apa. Lagian gue juga bosen di dalam." jawab Steven santai, membuat Lisa makin panik. Dia tahu Steven berbohong. Tidak mungkin dia bosan. Lisa bisa melihat bahwa Steven sangat bahagia dan an
last updateLast Updated : 2023-02-05
Read more

BAB 43

"Enggak apa-apa." jawab Lisa segera mengantre di belakang Rebekha. Steven ikut mengantre di belakang Lisa sambil memandang Aulia dari jauh. 'Semoga dia nggak ngasih tahu kalo aku naksir Lisa.' gumannya dalam hati. Steven memang pernah menceritakan tentang perasaannya terhadap Lisa kepada Gerard dan Aulia. Itu karena kejadian antara Andrew dan Lisa di restoran yang sama dengan tempat mereka bertiga makan malam. Kejadian itu, membuat Steven harus meninggalkan Gerard dan Aulia makan berdua, karena mengejar Lisa. Setelah itu tentu saja mereka berdua mencecarnya dengan berbagai pertanyaan tentang Lisa yang membuat Steven akhirnya memberitahu perasaannya yang sebenarnya. Sementara Lisa benar-benar tidak mengerti dengan pernyataan Aulia tadi. Apakah dia dan Steven memang benar-benar tampak serasi, atau Steven pernah bercerita tentang Lisa kepada Aulia. "Mamanya Steven mukanya semringah terus ya. Kayaknya dia suka sama calon mantunya ini." komentar Rebekha setelah mereka bertiga duduk di m
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

BAB 44

Setibanya di rumah, Lisa akhirnya bisa bernafas lega. Dia benar-benar merasa tertekan selama acara tadi. Selain karena penampilan Donna dan Rebekha, suasana hati Steven yang tiba-tiba berubah. Dia juga memikirkan kata-kata Aulia yang bertolak belakang dengan semua yang Lisa ketahui. "Udah makan belum?" tanya Bu Gayatri begitu Lisa memasuki ruang tamu. "Udah Ma. Aku mau langsung istirahat ya Ma. Capek banget." jawab Lisa lalu langsung masuk ke kamar. Lisa sudah berpiama. Dia sedang menunggu telepon dari Steven suaminya, tapi tidak bisa berhenti memikirkan acara pertunangan Gerard dan Aulia tadi. Tiba-tiba telepon genggamnya berbunyi tapi itu adalah notifikasi bahwa ada pesan yang masuk. Lisa membuka teleponnya dan cukup kaget membaca pesan yang masuk. [Hi Lisa, ini Aulia. Aku minta nomor kamu dari Steven. Besok sibuk nggak? Mau ketemuan? Makan siang berdua?] Lisa tertegun. Dia tidak punya alasan untuk menolak Aulia, besok hari minggu dan tidak ada kuliah. Selain itu dia juga pen
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

BAB 45

"Ha! Apaan sih pertanyaannya kok melenceng jauh sekali." jawab Aulia tertawa geli. Dia tidak menyangka Lisa kurang pandai dalam mengalihkan pembicaraan. Karena mereka bahkan tidak membahas masalah anak-anak sedikitpun sebelumnya. Sementara Lisa tahu dia tidak menyimpang. Inilah inti pembicaraan yang ingin dia ketahui. "Enggak jauh kok. Aku memang penasaran. Sesuka apa sih kakak sama anak-anak?" desak Lisa. Aulia yang melihat kegigihan Lisa akhirnya menyerah. Aulia berpikir sebaiknya dia menjawab pertanyaan Lisa dulu baru kemudian berusaha mencari tahu perasaan Lisa terhadap Steven. "Aku suka banget sama anak-anak sejak kecil. Bahkan waktu kuliah aku pernah bantuin tanteku yang punya playgroup. Aku jadi guru gambar. Hehe." jelas Aulia. Lisa tahu cerita itu. Tante Aulia sendiri yang mengatakannya ketika mereka mengetahui bahwa Aulia dan Gerard memutuskan hidup tanpa anak. Tapi waktu itu Aulia malah menjawab bahwa dia mengajar bukan karena menyukai anak-anak tapi karena suka mengajar
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

BAB 46

"Steven." panggil Lisa untuk yang kedua kalinya. "Tapi mereka juga lah yang membuat istriku masih bisa bertahan sampai sekarang. Mereka yang menanggung semua biaya rumah sakit. Aku benar-benar laki-laki tidak berguna!" Steven seperti tidak mendengar Lisa dan kembali berteriak. Dia terdengar sangat putus asa. Steven yang Lisa kenal adalah laki-laki yang sangat tangguh. Tidak ada masalah yang bisa membuatnya putus asa. Steven juga memiliki harga diri yang tinggi. Karena itu, setiap kali Gerard dan Aulia berulang tahun, Lisa diwajibkan oleh Steven untuk membeli rangkaian bunga yang harganya cukup untuk mereka makan selama tiga hari. Hal itu demi membalas kado-kado ulang tahun yang mereka terima dari Gerard dan Aulia. Tapi kali ini Steven seperti berhenti berfungsi. Dia dipecat dan menyerah. Dia tidak memedulikan kedua anaknya. Setiap hari dia hanya menunggui Lisa dan berharap Lisa bangun. Bahkan dia tidak peduli keluarganya mengeluarkan banyak uang untuk menanggung hidup istri dan ana
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

BAB 47

"Lisa, udah sadar nak?" Itu suara ibunya. Lisa langsung duduk dan melihat sekelilingnya. Dia mencari kemana Gerard dan ibu mertuanya pergi. "Kamu demam nak. Ini makan dulu sedikit, minum obat, terus lanjut tidur lagi." Lisa memandang ibunya yang sedang memegang semangkuk bubur. Lisa tersadar, ternyata dia masih di rumah orangtuanya dan belum kembali ke tubuh aslinya. "Aku nggak apa-apa kok Ma." jawab Lisa menolak obat yang diberikan ibunya. Lisa melihat langit yang sudah mulai gelap. "Jam berapa sekarang Ma?" tanya Lisa sambil mencari telepon genggamnya. "Jam tujuh malam. Mama bingung tumben sampai siang kamu nggak keluar dari kamar. Mama cek kamarmu dan kamu lagi meringkuk gemetaran. Pas mama periksa ternyata kamu demam." jelas ibunya sambil meletakkan mangkuk yang dia pegang. "Sekarang aku udah enakkan kok Ma. Nggak usah khawatir ya." sahut Lisa. "Tapi sebaiknya kamu tetap makan dan minum obat, walaupun cuma sekali. Soalnya tadi demammu tinggi banget." bujuk Bu Gayatri. "Iya
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

BAB 48

"Tapi itukan belum tentu benar. Siapa tahu ada kesalahan. Kita coba tempat lain ya. Please." Aulia terus memohon. Lisa mendekati jendela yang sedikit terbuka untuk mengintip keadaan di dalam rumah. Lisa melihat Aulia yang sedang duduk bersimpuh di lantai. Sementara Gerard, ayah dan ibunya duduk di sofa. Gerard sedang memegang beberapa lembar kertas dengan wajah merah menahan tangis. Melihat suasana rumah mertuanya, Lisa memutuskan untuk segera pulang. Tapi langkahnya terhenti ketika mendengar kata-kata Gerard. "Tidak perlu. Aku mandul. Kita harus putus." Lisa terpaku, dia sangat kaget mendengar pernyataan Gerard. "Kamu harus mencari laki-laki lain yang mampu memberikan kamu keturunan. Aku tahu kamu sangat ingin punya anak. Jadi sebaiknya kamu mencari laki-laki yang bisa memberikanmu anak, darah dagingmu sendiri." "Jangan begitu sayang. Aku memang suka anak-anak, tapi aku mau menikah dengan kamu bukan karena mau punya anak. Aku mencintai kamu dan ingin menghabiskan seluruh hidupku
last updateLast Updated : 2023-02-15
Read more

BAB 49

"Kenapa kamu pergi? Apa alasanmu sampai kamu memutuskan untuk mengakhiri hidupmu? Apa kamu tertekan menjadi istriku? Atau ada kesalahanku yang tidak bisa kamu terima?" berondong Steven masih dengan suara parau karena menahan tangis. Lisa diam. Dia bingung harus menjawab apa. Kalau Lisa berterus terang dan mengatakan bahwa dia koma karena tidak sengaja meminum terlalu banyak obat tidur, Steven pasti akan sulit menerima kepergiannya. Bahkan yang lebih parah Steven bisa membenci Aulia yang telah memberikan obat kepadanya. Tapi bila berbohong dan mengatakan dia sengaja bunuh diri karena lelah dengan kehidupannya, Steven pasti akan membenci dirinya sendiri karena telah membuat hidup Lisa menderita. "Aku tidak punya jawaban untuk semua pertanyaan itu. Tapi satu hal yang harus kamu ketahui, aku sangat mencintaimu dan anak-anak kita. Aku juga mencintai setiap detik yang pernah kita habiskan bersama. Setiap tawa, tangis, kemarahan dan diam kita." ucap Lisa sungguh-sungguh. Dia menggigit bibi
last updateLast Updated : 2023-02-16
Read more

BAB 50

"Gue mau kita terus bersahabat." Donna berbalik, untuk beberapa saat dia memandang Lisa dari jauh lalu mendekat. "Jadi lo manggil gue sama Rebekha untuk apa?" tanya Donna dengan nada yang lebih tenang. "Gue cuma mau kita terbuka. Gue capek setiap kali ada Steven lo memperlakukan gue kayak musuh." jelas Lisa diikuti dengan tatapan kesal Donna. "Jadi mau lo apa? Ngalor ngidul melulu. Tadi lo bilang mau terus bersahabat sekarang capek karena perlakuan gue. Ngomong yang jelas. Jangan buang-buang waktu gue!" hardik Donna. Rebekha yang sejak tadi diam mulai tidak sabar mendengar perdebatan kedua sahabatnya. "Udah stop! Donna lo bisa nggak sih dengerin dulu apa yang mau diomongin sama Lisa." "Ok. Gue dengerin. Silakan bicara." ucap Donna lalu kembali duduk. "Gue tahu kita bertiga suka sama Steven. Kita juga tahu kalau Steven naksir ama gue." Lisa menarik nafas panjang. Tiba-tiba dia mengalami kesulitan untuk merangkai kata. "Kalau Steven nembak lo, jawaban lo apa?" cecar Donna tidak
last updateLast Updated : 2023-02-20
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status