Share

BAB 43

Author: Ede Thaurus
last update Last Updated: 2023-02-10 08:59:52
"Enggak apa-apa." jawab Lisa segera mengantre di belakang Rebekha. Steven ikut mengantre di belakang Lisa sambil memandang Aulia dari jauh.

'Semoga dia nggak ngasih tahu kalo aku naksir Lisa.' gumannya dalam hati. Steven memang pernah menceritakan tentang perasaannya terhadap Lisa kepada Gerard dan Aulia. Itu karena kejadian antara Andrew dan Lisa di restoran yang sama dengan tempat mereka bertiga makan malam.

Kejadian itu, membuat Steven harus meninggalkan Gerard dan Aulia makan berdua, karena mengejar Lisa. Setelah itu tentu saja mereka berdua mencecarnya dengan berbagai pertanyaan tentang Lisa yang membuat Steven akhirnya memberitahu perasaannya yang sebenarnya.

Sementara Lisa benar-benar tidak mengerti dengan pernyataan Aulia tadi. Apakah dia dan Steven memang benar-benar tampak serasi, atau Steven pernah bercerita tentang Lisa kepada Aulia.

"Mamanya Steven mukanya semringah terus ya. Kayaknya dia suka sama calon mantunya ini." komentar Rebekha setelah mereka bertiga duduk di m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KEMBALI PULANG   BAB 44

    Setibanya di rumah, Lisa akhirnya bisa bernafas lega. Dia benar-benar merasa tertekan selama acara tadi. Selain karena penampilan Donna dan Rebekha, suasana hati Steven yang tiba-tiba berubah. Dia juga memikirkan kata-kata Aulia yang bertolak belakang dengan semua yang Lisa ketahui. "Udah makan belum?" tanya Bu Gayatri begitu Lisa memasuki ruang tamu. "Udah Ma. Aku mau langsung istirahat ya Ma. Capek banget." jawab Lisa lalu langsung masuk ke kamar. Lisa sudah berpiama. Dia sedang menunggu telepon dari Steven suaminya, tapi tidak bisa berhenti memikirkan acara pertunangan Gerard dan Aulia tadi. Tiba-tiba telepon genggamnya berbunyi tapi itu adalah notifikasi bahwa ada pesan yang masuk. Lisa membuka teleponnya dan cukup kaget membaca pesan yang masuk. [Hi Lisa, ini Aulia. Aku minta nomor kamu dari Steven. Besok sibuk nggak? Mau ketemuan? Makan siang berdua?] Lisa tertegun. Dia tidak punya alasan untuk menolak Aulia, besok hari minggu dan tidak ada kuliah. Selain itu dia juga pen

    Last Updated : 2023-02-10
  • KEMBALI PULANG   BAB 45

    "Ha! Apaan sih pertanyaannya kok melenceng jauh sekali." jawab Aulia tertawa geli. Dia tidak menyangka Lisa kurang pandai dalam mengalihkan pembicaraan. Karena mereka bahkan tidak membahas masalah anak-anak sedikitpun sebelumnya. Sementara Lisa tahu dia tidak menyimpang. Inilah inti pembicaraan yang ingin dia ketahui. "Enggak jauh kok. Aku memang penasaran. Sesuka apa sih kakak sama anak-anak?" desak Lisa. Aulia yang melihat kegigihan Lisa akhirnya menyerah. Aulia berpikir sebaiknya dia menjawab pertanyaan Lisa dulu baru kemudian berusaha mencari tahu perasaan Lisa terhadap Steven. "Aku suka banget sama anak-anak sejak kecil. Bahkan waktu kuliah aku pernah bantuin tanteku yang punya playgroup. Aku jadi guru gambar. Hehe." jelas Aulia. Lisa tahu cerita itu. Tante Aulia sendiri yang mengatakannya ketika mereka mengetahui bahwa Aulia dan Gerard memutuskan hidup tanpa anak. Tapi waktu itu Aulia malah menjawab bahwa dia mengajar bukan karena menyukai anak-anak tapi karena suka mengajar

    Last Updated : 2023-02-13
  • KEMBALI PULANG   BAB 46

    "Steven." panggil Lisa untuk yang kedua kalinya. "Tapi mereka juga lah yang membuat istriku masih bisa bertahan sampai sekarang. Mereka yang menanggung semua biaya rumah sakit. Aku benar-benar laki-laki tidak berguna!" Steven seperti tidak mendengar Lisa dan kembali berteriak. Dia terdengar sangat putus asa. Steven yang Lisa kenal adalah laki-laki yang sangat tangguh. Tidak ada masalah yang bisa membuatnya putus asa. Steven juga memiliki harga diri yang tinggi. Karena itu, setiap kali Gerard dan Aulia berulang tahun, Lisa diwajibkan oleh Steven untuk membeli rangkaian bunga yang harganya cukup untuk mereka makan selama tiga hari. Hal itu demi membalas kado-kado ulang tahun yang mereka terima dari Gerard dan Aulia. Tapi kali ini Steven seperti berhenti berfungsi. Dia dipecat dan menyerah. Dia tidak memedulikan kedua anaknya. Setiap hari dia hanya menunggui Lisa dan berharap Lisa bangun. Bahkan dia tidak peduli keluarganya mengeluarkan banyak uang untuk menanggung hidup istri dan ana

    Last Updated : 2023-02-14
  • KEMBALI PULANG   BAB 47

    "Lisa, udah sadar nak?" Itu suara ibunya. Lisa langsung duduk dan melihat sekelilingnya. Dia mencari kemana Gerard dan ibu mertuanya pergi. "Kamu demam nak. Ini makan dulu sedikit, minum obat, terus lanjut tidur lagi." Lisa memandang ibunya yang sedang memegang semangkuk bubur. Lisa tersadar, ternyata dia masih di rumah orangtuanya dan belum kembali ke tubuh aslinya. "Aku nggak apa-apa kok Ma." jawab Lisa menolak obat yang diberikan ibunya. Lisa melihat langit yang sudah mulai gelap. "Jam berapa sekarang Ma?" tanya Lisa sambil mencari telepon genggamnya. "Jam tujuh malam. Mama bingung tumben sampai siang kamu nggak keluar dari kamar. Mama cek kamarmu dan kamu lagi meringkuk gemetaran. Pas mama periksa ternyata kamu demam." jelas ibunya sambil meletakkan mangkuk yang dia pegang. "Sekarang aku udah enakkan kok Ma. Nggak usah khawatir ya." sahut Lisa. "Tapi sebaiknya kamu tetap makan dan minum obat, walaupun cuma sekali. Soalnya tadi demammu tinggi banget." bujuk Bu Gayatri. "Iya

    Last Updated : 2023-02-14
  • KEMBALI PULANG   BAB 48

    "Tapi itukan belum tentu benar. Siapa tahu ada kesalahan. Kita coba tempat lain ya. Please." Aulia terus memohon. Lisa mendekati jendela yang sedikit terbuka untuk mengintip keadaan di dalam rumah. Lisa melihat Aulia yang sedang duduk bersimpuh di lantai. Sementara Gerard, ayah dan ibunya duduk di sofa. Gerard sedang memegang beberapa lembar kertas dengan wajah merah menahan tangis. Melihat suasana rumah mertuanya, Lisa memutuskan untuk segera pulang. Tapi langkahnya terhenti ketika mendengar kata-kata Gerard. "Tidak perlu. Aku mandul. Kita harus putus." Lisa terpaku, dia sangat kaget mendengar pernyataan Gerard. "Kamu harus mencari laki-laki lain yang mampu memberikan kamu keturunan. Aku tahu kamu sangat ingin punya anak. Jadi sebaiknya kamu mencari laki-laki yang bisa memberikanmu anak, darah dagingmu sendiri." "Jangan begitu sayang. Aku memang suka anak-anak, tapi aku mau menikah dengan kamu bukan karena mau punya anak. Aku mencintai kamu dan ingin menghabiskan seluruh hidupku

    Last Updated : 2023-02-15
  • KEMBALI PULANG   BAB 49

    "Kenapa kamu pergi? Apa alasanmu sampai kamu memutuskan untuk mengakhiri hidupmu? Apa kamu tertekan menjadi istriku? Atau ada kesalahanku yang tidak bisa kamu terima?" berondong Steven masih dengan suara parau karena menahan tangis. Lisa diam. Dia bingung harus menjawab apa. Kalau Lisa berterus terang dan mengatakan bahwa dia koma karena tidak sengaja meminum terlalu banyak obat tidur, Steven pasti akan sulit menerima kepergiannya. Bahkan yang lebih parah Steven bisa membenci Aulia yang telah memberikan obat kepadanya. Tapi bila berbohong dan mengatakan dia sengaja bunuh diri karena lelah dengan kehidupannya, Steven pasti akan membenci dirinya sendiri karena telah membuat hidup Lisa menderita. "Aku tidak punya jawaban untuk semua pertanyaan itu. Tapi satu hal yang harus kamu ketahui, aku sangat mencintaimu dan anak-anak kita. Aku juga mencintai setiap detik yang pernah kita habiskan bersama. Setiap tawa, tangis, kemarahan dan diam kita." ucap Lisa sungguh-sungguh. Dia menggigit bibi

    Last Updated : 2023-02-16
  • KEMBALI PULANG   BAB 50

    "Gue mau kita terus bersahabat." Donna berbalik, untuk beberapa saat dia memandang Lisa dari jauh lalu mendekat. "Jadi lo manggil gue sama Rebekha untuk apa?" tanya Donna dengan nada yang lebih tenang. "Gue cuma mau kita terbuka. Gue capek setiap kali ada Steven lo memperlakukan gue kayak musuh." jelas Lisa diikuti dengan tatapan kesal Donna. "Jadi mau lo apa? Ngalor ngidul melulu. Tadi lo bilang mau terus bersahabat sekarang capek karena perlakuan gue. Ngomong yang jelas. Jangan buang-buang waktu gue!" hardik Donna. Rebekha yang sejak tadi diam mulai tidak sabar mendengar perdebatan kedua sahabatnya. "Udah stop! Donna lo bisa nggak sih dengerin dulu apa yang mau diomongin sama Lisa." "Ok. Gue dengerin. Silakan bicara." ucap Donna lalu kembali duduk. "Gue tahu kita bertiga suka sama Steven. Kita juga tahu kalau Steven naksir ama gue." Lisa menarik nafas panjang. Tiba-tiba dia mengalami kesulitan untuk merangkai kata. "Kalau Steven nembak lo, jawaban lo apa?" cecar Donna tidak

    Last Updated : 2023-02-20
  • KEMBALI PULANG   BAB 51

    Steven duduk perlahan dan mencoba mencerna pertanyaan Lisa dengan tenang. "Maksudnya?" tanya Steven pelan mengulur waktu agar dapat menenangkan hatinya. "Gue tahu lo suka sama gue. Bener kan?" tanya Lisa tanpa basa-basi. "I... Iya bener." jawab Steven terbata-bata, tidak tahu kemana tujuan pembicaraan ini. "Kalau gitu gue mau bilang stop. Jangan suka sama gue lagi." "Kenapa?" Otot mata Steven menegang dan pupilnya tidak bergerak. Dia kaget sekaligus marah mendengar perkataan Lisa. "Karena gue nggak mau lo suka sama gue. Lebih baik mulai hari ini lo cari orang lain. Jangan gue." jelas Lisa dengan hati kosong dan perasaan terkulai. Entah mengapa dia merasa patah hati, padahal dia yang meminta Steven melupakannya. "Kenapa? Semua kata-kata lo tadi sama sekali enggak menjelaskan apa-apa." cecar Steven. "Gue enggak cocok sama lo." "Lo tahu darimana kita enggak cocok? Lo peramal?" desak Steven sambil menjambak rambutnya sendiri. Dia tahu Lisa sedang menutupi jawaban yang sebenarnya.

    Last Updated : 2023-02-21

Latest chapter

  • KEMBALI PULANG   BAB 110

    "Dari situ aja sebenarnya lo bisa mengambil kesimpulan, kenapa kami menjauh," lanjut Donna memandang Lisa dengan tajam. "Karena pada dasarnya lo cuma mikirin diri lo sendiri. Bersahabat dengan kami pun itu demi diri lo sendiri," jelas Donna dengan gamblang. "Kenapa kalian bisa mengambil kesimpulan begitu? Gue tulus sayang sama kalian sebagai sahabat. Tapi kalau kalian menjauh, gue bisa apa? Kalau kalian memang nggak mau bersahabat lagi, untuk apa gue peduli?" jawab Lisa yang ikut terpicu amarahnya mendengar kata-kata Donna. "Karena itu bukan sekedar kesimpulan yang kami buat, tapi kenyataan. Kita berteman sejak masuk kuliah sampai hampir lulus. Lu tahu enggak kalau Rebekha pernah hampir diperkosa bapak tirinya? Lo tahu enggak kalau Ersa sering nangis karena sampai dewasa pun masih dimarahi orangtuanya kalau nilai ujiannya jelek? Enggak tahu kan?" Lisa diam. Dia memang tidak tahu semua kejadian itu. "Tapi lo pasti tahu dong kalau gue pernah naksir Steven? Tapi lo pura-pura enggak t

  • KEMBALI PULANG   BAB 109

    "Gue ngerti dan lagi-lagi gue iri dengan apa yang lo punya. Tapi yah, namanya hidup. Yang gue punya lo enggak punya, begitu juga sebaliknya. Sekarang mari kita nikmati hidup kita masing-masing dan melakukan yang terbaik dengannya," ujar Rebekha sebelum mereka saling berpelukan dan berpisah ke arah tujuan mereka masing-masing. Setelah berbicara banyak dan terbuka dengan Rebekha, Lisa merasa sangat lega. Dia menyesal mengapa selama ini terkurung dalam pikiran yang negatif. Dia selalu merasa sebagai korban, menyalahkan orang lain, tidak mempercayai siapapun bahkan dirinya sendiri dan terbenam dalam ketidak percayaan diri. Ternyata, kematian ibunya meski memunculkan rasa sakit baru, namun telah menjadi obat untuk semua rasa sakitnya selama ini. Lisa membayangkan andaikan dia bisa memandang hidup dari sudut yang lebih positif bersama ibunya, pasti semuanya lebih sempurna. *** "Bang Gerard mau menikah dengan Donna, rencananya besok dia mau membicarakan dengan papa dan mama," lapor Steve

  • KEMBALI PULANG   BAB 108

    "Lisa, sorry gue baru dengar kabar tentang tante Gayatri. Turut berdukacita ya," ucap Rebekha tulus. Lisa membuang napas panjang."Thank you," jawab Lisa singkat."Boleh enggak kita ketemu? Sejak kita bertengkar, gue ngerasa enggak tenang. Sepertinya kita harus bicara dan membereskan semuanya. Bagaimana?" Lisa diam sejenak."Oke, kapan? Dimana?" "Kalau sekarang? Di Kafe Kofee aja dekat rumah lo, gimana?" Lisa setuju lalu segera bersiap-siap setelah menutup teleponnya.Lisa tiba duluan karena tempat mereka bertemu sangat dekat dengan rumahnya. Dia segera memesan minuman coklat dingin dan beberapa camilan untuk menemaninya menunggu Rebekha. Ternyata Lisa tidak menunggu terlalu lama."Hai," sapa Rebekha. Lisa hanya menganggukkan kepalanya. Rebekha duduk di hadapan Lisa dengan canggung."Elo udah tahu belum kalo Donna udah dilamar?" tanya Rebekha mencoba mencari bahan pembicaraan."Belum," jawab Lisa singkat."Rencananya mereka mau menikah secepatnya, secara sederhana." Lisa menganggukan

  • KEMBALI PULANG   BAB 107

    "Mama ...," raung Lisa setelah video itu berakhir. Steven menutup matanya berusaha menahan tangis. Hatinya benar-benar hancur melihat airmata Lisa. "Mama, maafkan aku. Maafkan aku karena hanya memikirkan diriku sendiri." Lisa terus meraung. Steven tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menggenggam tangan Lisa dan membiarkan istrinya mengeluarkan semua kesedihan, kemarahan dan penyesalannya. Lisa berusaha keras menghentikan tangisnya. Dia mengumpulkan semua sisa kekuatannya untuk menahan rasa kehilangan yang sangat menyakitkan. Lisa kembali membereskan barang-barang ibunya. Dia memasukkan baju-baju ibunya ke dalam kardus. Rencananya Lisa akan menyumbangkan semua pakaian ibunya. Sementara Steven membereskan barang-barang lain dan menyusunnya dengan rapi agar Lisa dapat memilih dan memutuskan akan melakukan apa dengan barang-barang itu. "Lisa, sepertinya kamu harus baca ini." Steven menyerahkan selembar kertas kepada Lisa. Kertas dengan tulisan tangan ibu Lisa yang dibuat terburu-buru.

  • KEMBALI PULANG   BAB 106

    "Ada apa bang?" tanya Steven kaget."Bu Gayatri meninggal dunia," jawab Gerard dengan wajah menyesal. Steven tidak punya waktu untuk bertanya lebih lanjut dan langsung berlari menuju mobilnya dan bergegas pulang ke rumah.Dia sudah meminta Gerard untuk menghubungi papa dan mamanya agar mereka bersiap-siap. Steven juga minta papa dan mamanya untuk merahasiakan berita ini. Steven ingin Lisa mendengar kabar ini dari mulutnya.Steven merasa sangat terpukul dengan kematian mertuanya. Membayangkan reaksi istri dan anak-anaknya, membuat Steven lebih tertekan lagi. Steven tahu anak-anaknya lebih dekat dengan mertuanya daripada dengan orangtua Steven, selain itu mereka yang menemukan omanya tidak sadarkan diri. Anak-anaknya pasti akan sangat sedih. Sementara Lisa dia pasti akan menyesali kemarahan yang masih dia simpan, hingga tidak mau mengunjungi ibunya."Aaah!" teriak Steven, kepalanya terasa mau pecah membayangkan apa yang akan terjadi."Mana Lisa?" tanya Steven kepada ayah dan ibunya yang

  • KEMBALI PULANG   BAB 105

    "Anak-anak bagaimana?" tanya Steven yang membayangkan kepanikan anak-anaknya karena ibu dan omanya sama-sama berada di rumah sakit."Mereka ketakutan, apalagi mereka yang pertama kali menemukan bu Gayatri," jawab Ibu Steven dengan nada sedih."Kalau bisa, tolong antarkan mereka kesini. Lebih baik mereka bersama aku disini, supaya mereka tidak terlalu ketakutan," pinta Steven. Berada di samping ayah mereka pasti akan membuat kedua anaknya tenang."Oke, kami hanya akan memastikan keadaan mertuamu, lalu segera kesana." Bu Gayatri mematikan teleponnya, lalu memeluk kedua cucunya agar mereka tidak terlalu ketakutan.***"Kamu sudah enakkan?" tanya Steven kepada Lisa yang sudah sadar. Steven diperbolehkan masuk sebentar, sebelum diadakan pemeriksaan radiologi untuk mengetahui alasan kepala Lisa tadi terasa sangat sakit."Iya, tadi kepalaku tiba-tiba sakit sekali. Tapi sekarang rasa sakitnya benar-benar hilang." Lisa memegang kepalanya dengan tangan yang tidak diinfus."Tapi kamu tetap harus

  • KEMBALI PULANG   BAB 104

    Lisa bersikeras untuk tinggal. Dia sama sekali tidak menggerakkan kakinya. Dia tidak akan pernah lari lagi dari pertengkaran mereka. "Aku bilang tidak. Aku tidak akan pernah pergi, sebelum aku semuanya selesai," jawab Lisa keras kepala. "Apa yang mau kamu selesaikan? Semua kemarahan yang ada di kepalamu selama ini? Baik, silakan. Keluarkan saja semua makian yang kau punya. Lalu kalau sudah selesai, segera tinggalkan rumah ini." "Aku tidak ingin memaki, aku hanya ingin tahu bagaimana rasanya menjadi ibu yang kejam?" ucap Lisa tanpa ampun. Bu Gayatri memandang Lisa dengan marah. "Kali ini kamu sudah keterlaluan. Bagaimana kamu bisa mengatakan mama kejam, setelah semua yang mama lakukan untukmu dan keluargamu? Apakah kamu ibu yang baik? Apakah kamu lebih baik dari mama?" "Aku berusaha agar tidak menjadi seperti mama. Tapi trauma yang mama timbulkan membuat emosiku tidak stabil. Kalau aku terkadang tidak bisa mengendalikan diri, itu karena apa yang sudah mama buat di masa lalu," ja

  • KEMBALI PULANG   BAB 103

    "Memangnya apa yang sudah mama lakukan? Mama tidak pernah memukulmu. Mama selalu memenuhi semua kebutuhanmu bahkan melebihi kebutuhanmu. Mama selalu merawat kamu ketika sakit. Mama juga yang selalu mengurusmu sejak kecil. Lalu dimana kesalahannya? Apa yang kamu benci? Bahkan sekarang anak-anakmu pun mama yang urus. Tapi mereka bahagia, tidak seperti kamu yang selalu menyalahkan sekelilingmu," sahut Bu Gayatri sambil melemparkan benang dan jarum rajitannya ke samping."Hidupmu terlalu enak. Kamu kurang bersyukur dengan semua yang sudah kamu miliki. Sekarang kamu mau menyalahkan mama untuk kesalahan yang kamu buat?" bentak Bu Gayatri. Lisa merasa tiba-tiba dia kembali menjadi gadis muda yang membenci ibunya."Kamu terluka karena mama? Kamu terluka karena keputusan-keputusan yang kamu buat tanpa berpikir. Mama sudah memberitahu apa yang harus kamu lakukan, tapi kamu memberontak. Sekarang kamu menerima konsekuensi dari keputusanmu dan kamu menuduh Mama yang merusak masa lalumu?" sambung B

  • KEMBALI PULANG   BAB 102

    "Udah gila lo!" seru Lisa tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Rebekha tersenyum mengejek dengan penuh percaya diri. Sudah lama dia menyimpan kata-kata itu. Tapi tidak pernah sanggup mengatakannya karena Lisa adalah sahabatnya. "Mulai hari ini kita adalah orang asing. Jangan pernah lagi sebut gue temen lo!" lontar Lisa dengan marah. Lisa tidak menyangka Rebekha sahabatnya yang paling pengertian diatara mereka berempat kini berubah menjadi seseorang yang sanggup berkata sekejam itu."Sebenarnya memang sudah lama lo bukan temen gue, bahkan bukan bagian dari empat sekawan. Cuma Ersa yang masih pasang badan demi elo. Demi Ersa juga gue dan Donna masih mau berhubungan sama lo." Rebekha terus menyerang Lisa dengan kata-kata tajamnya."Kalau sudah tidak ada lagi yang mau lo omongin, silakan keluar dan bereskan semua barang-barang lo. Mulai hari ini lo gue pecat!" tegas Rebekha lalu membalikkan badan. Lisa segera meninggalkan ruangan Rebekha dengan sangat marah."Kamu mau kemana?" tan

DMCA.com Protection Status