Home / Rumah Tangga / KEMBALI PULANG / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of KEMBALI PULANG: Chapter 31 - Chapter 40

110 Chapters

BAB 31

"Gue mau nanyain keadaan Rebekha." jawab Lisa sekenanya, tiba-tiba bayangan Rebekha melintas di kepalanya. "Loh kok nanya ke gue?" tanya Steven bingung. "Mamanya Rebekha nggak mau gue ikut campur lagi urusan yang kemarin. Kata Rebekha dia merasa bersalah. Tapi kalian katanya bakalan jadi saksi." jawab Lisa mulus. Dia berhasil membuat Steven percaya bahwa dia benar-benar menghubunginya karena alasan itu. Padahal dia menelepon Steven karena rindu. Steven mengangguk tanda mengerti kegelisahan yang dirasakan Lisa terkait Rebekha. "Nanti kalau ada apa-apa gue kabarin ya. Tenang aja." ucap Steven menenangkan Lisa yang tersenyum manis senang karena motifnya yang sebenarnya tidak ketahuan. "Ngomong-ngomong, lo kok bisa sih nggak hapal nama-nama mahasiswi yang lain tapi hapal nama kami berempat?" desak Lisa. Tentu dia tahu alasannya. Tapi entah mengapa dia tetep penasaran jawaban apa yang akan diberikan Steven yang tampak kebingungan. "Soalnya kalian berempat mencolok." jawab Steven meski
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

BAB 32

"Ma. Mama." Lisa panik, dia mengguncang tubuh ibunya yang terkulai lemah. Lisa segera mengambil minyak kayu putih dan mengoleskan ke pelipis dan leher ibunya. Lalu meletakkan sedikit di lubang hidung ibunya. Perlahan-lahan Bu Gayatri membuka matanya. "Mama udah sadar?" tanya Lisa pelan sambil memperbaiki posisi ibunya. Bu Gayatri mengangguk. "Mama istirahat dulu deh, jangan mikirin apa-apa dulu. Nanti pingsan lagi." perintah Lisa sambil menyelimuti ibunya, lalu berjalan keluar kamar. Bu Gayatri hanya bisa menuruti Lisa, tubuhnya terlalu lemah untuk berpikir macam-macam. Lisa duduk sendirian di teras, diam dengan pikiran kosong. Dia memandangi halaman yang dipenuhi dengan tanaman hias yang dirawat bagaikan anak oleh ibunya. Lisa lelah, bahkan untuk berpikir pun dia tidak sanggup. Seumur hidupnya, sembilan hari ini adalah masa terberat dan terlelah bagi Lisa. Selain karena masalah yang datang silih berganti, kesepian dan kesendirian membuatnya semakin berat. Di masa depan, biasany
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

BAB 33

Lisa terus menangis dalam pelukan ayahnya. Kekesalannya berkurang tapi airmata nya tak mau berhenti. Dia menangis bukan hanya karena kemarahannya tapi juga karena kerinduannya. Lisa masih terisak-isak ketika tiba-tiba dokter memanggil mereka. "Bagaimana dok?" tanya Pak Adhitama khawatir. Lisa berdiri dibelakang ayahnya dengan mata bengkak dan merah. Dokter melirik Lisa. "Tekanan darah pasien sangat rendah. Sepertinya itu yang membuat kehilangan kesadaran. Untuk sementara saya sarankan untuk dirawat dulu satu atau dua hari, agar dapat diawasi dokter spesialis dan dipastikan keadaannya." terang dokter UGD. "Bapak silahkan urus administrasi untuk rawat inap. Setelah selesai nanti pasien akan kami pindahkan ke ruangan rawat inap." lanjut dokter sambil menunjuk meja tempat mengurus administrasi. "Baik dok." jawab Pak Adhitama cepat lalu segera berlari ke meja administrasi. Setelah semua urusan selesai, Bu Gayatri akhirnya masuk ke kamar kelas satu yang sudah dipesan Pak Adhitama. "B
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

BAB 34

"Karena batinnya menderita. Mama itu seperti harimau yang terluka. Karena dia tidak tahu bagaimana caranya meminta tolong, dia terus mengaum dan mencoba menyerang orang-orang yang ada di sekitarnya." terang Pak Adhitama sambil tersenyum getir. "Harimau itu harus dilumpuhkan dulu baru bisa diobati. Papa rasa saat kamu tahu kenyataan yang terjadi, saat itulah Mama dilumpuhkan. Sekarang saatnya mengobati Mama dan hanya kamu yang bisa mengobatinya." sambung Pak Adhitama menggenggam tangan Lisa sedikit lebih kencang. Lisa diam. Tidak tahu harus berkata apa. "Tidak harus sekarang, karena Papa yakin batinmu sendiripun sedang terluka. Sembuhkan saja dulu lukamu. Lalu Papa mohon bantulah Mama." mohon Pak Adhitama. Lisa mengganguk pelan meskipun dia tidak sepenuhnya mengerti maksud perkataan ayahnya. *** "Sudah makan?" tanya Bu Gayatri begitu melihat suami dan anaknya masuk. Pak Adhitama dan Lisa mengangguk. Pak Adhitama melirik Lisa. "Papa mau pulang sebentar, ngambil baju dan beberapa bar
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

BAB 35

"Mama sangat menyesal karena telah membuat batinmu terluka. Mama bodoh. Mama tidak tahu cara Mama salah." lanjut Bu Gayatri memaki dirinya sendiri. Lisa berdiri, berjalan pelan ke arah ibunya, lalu duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur ibunya. "Mama tidak mau kamu mengalami apa yang Mama alami. Dibuang seperti sampah oleh orang-orang yang dulu memuja dan mencintai Mama. Kehilangan mimpi dan masa depan. Hidup dalam penyesalan dan rasa malu yang tiada akhir." ucap Bu Gayatri sambil menangis tersedu-sedu. Lisa ikut merasa terluka mendengar perkataan ibunya. Hati Lisa bergetar hebat, dan seperti mendapat suruhan untuk merangkul ibunya. Untuk pertama kali Lisa memeluk ibunya. Bu Gayatri balas memeluk Lisa. Dia menangis lebih keras lagi dalam pelukan Lisa membuat Lisa juga tidak dapat membendung airmatanya. Lisa tersadar dia bukan membenci ibunya tapi dia mendambakan cinta dan kasih sayang yang tidak pernah dia dapatkan dari ibunya. Seingatnya ibunya tidak pernah memeluk dan m
last updateLast Updated : 2023-01-23
Read more

BAB 36

Lisa kembali meraung. Baru saja beban berat terangkat dari pundaknya, kini dia mendapat beban yang lebih berat lagi. Setidaknya dia sudah terbiasa dengan pengabaian yang dilakukan ibunya. Tapi kehilangan dirinya adalah persoalan yang dia tidak tahu bagaimana harus menghadapinya. Lisa terus menangis di balik selimut hingga tertidur. *** Lisa membuka matanya perlahan. Dia meraih telepon genggamnya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Dia tertidur cukup lama. Lisa teringat pembicaraannya dengan Steven semalam. Sudah sepuluh hari dan Lisa merasa dirinya semakin menjauh dari dirinya sendiri. "Apakah aku bisa kembali pulang?" guman Lisa sambil memandang langit-langit kamarnya. Membayangkan anak-anaknya yang akan kehilangan ibunya dan suaminya yang akan menjadi duda. Belum lagi ibunya yang sudah mulai tua, siapa lagi yang akan menemaninya selain Lisa. Lebih dari itu membayangkan akan kehilangan begitu banyak kesempatan yang belum dia raih membuat Lisa semakin putus asa.
last updateLast Updated : 2023-01-27
Read more

BAB 37

"Panjang umur lo, lagi dibahas langsung muncul." sapa Ersa begitu melihat Lisa memasuki kantin. Lisa terpaksa harus ke kampus setelah kedua orangtuanya memaksa untuk mengantarkan Lisa sebelum pulang ke rumah. "Ngomongin apaan?" tanya Lisa santai lalu duduk di samping Donna yang sedang makan mi instan. "Kayaknya beberapa hari ini lo berubah deh. Beda banget. Kuliah sering bolos. Terus kayak nggak peduli sama nilai. Padahal biasanya kalo lo dapat nilai B, lo bisa stres kayak habis putus cinta." jelas Ersa diiringi anggukan kepala kedua sahabatnya yang lain. "Sebenarnya lo kenapa sih?" selidik Ersa. "Gue lagi pengen santai aja, kayak elo nggak ngotot harus dapet nilai bagus." sindir Lisa sambil menunjuk Ersa yang memang nilainya selalu paling rendah diantara mereka berempat. Wajah Ersa berubah kesal. "Sialan lo! Maksud lo apa?" protes Ersa mendengar sindiran Lisa. Sementara Donna dan Rebekha tertawa terbahak-bahak. "Becanda bu. Gitu aja ngambek. Gue lagi banyak urusan keluarga, jad
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

BAB 38

Lisa berpikir sejenak. Kalau pulang dia pasti akan menghabiskan waktunya memikirkan persoalannya dan berakhir dengan menangis seharian. "Jalan-jalan aja yuk." jawab Lisa lalu menerima helm yang baru Steven keluarkan dari jok motornya. Steven tersenyum mendengar jawaban Lisa. "Mau jalan-jalan kemana?" tanya Steven setelah Lisa duduk di belakangnya. "Terserah." jawab Lisa, membuat Steven menghembuskan nafas panjang lalu segera menghidupkan mesin motornya. Steven akhirnya memutuskan untuk membawa Lisa ke pantai yang sebelumnya pernah mereka datangi. Saat pertama dulu, banyak hal di dalam kepala Steven yang ingin dia sampaikan kepada Lisa. Tapi Steven merasa waktunya tidak tepat. Saat itu Steven yakin Lisa hanya ingin ditemani dalam diam. Kali ini Steven berharap mereka dapat bercakap-cakap, saling mengenal lebih dalam dan mungkin meningkatkan level hubungan mereka. Sesampainya di pantai, Steven memperhatikan mata Lisa yang terus memandang gambar makanan terpampang di spanduk-spanduk
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more

BAB 39

Steven merasa tubuhnya berubah menjadi kaku tapi matanya tidak bisa beralih dari wajah Lisa. Steven kagum melihat wajah Lisa yang tampak begitu sempurnya. Matanya yang bulat dengan iris berwarna coklat. Hidungnya dengan ukuran yang sempurna membuat wajahnya tampak luar biasa. Lalu bibirnya yang berwarna merah muda meskipun tanpa olesan pewarna bibir. Tiba-tiba Steven merasa ada dorongan hebat untuk mencium bibir itu. Tapi akal sehat menahan tubuh Steven. Dia berusaha mengalihkan pikirannya, tapi tidak bisa mengalihkan pandangannya . Lisa di sisi lain merasa begitu tersentuh dengan pertanyaan Steven. Andai saja Steven menanyakan pertanyaan itu di malam sebelum Lisa meminum obat tidur mungkin saat ini tidak akan pernah terjadi. Lisa memajukan wajahnya mendekati wajah Steven. Jantung Steven hampir melompat keluar membayangkan apa yang mungkin akan dilakukan Lisa. Akhirnya Lisa berhenti dengan jarak wajah mereka yang tidak lebih dari sepuluh senti. Jantung Lisa juga berdetak sangat cep
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

BAB 40

[Kita dapat undangan dari Steven. Besok abangnya mau tunangan jadi kita diminta hadir.] Lisa mengirimkan pesan singkat kepada ketiga sahabatnya begitu tiba di rumah. Ersa langsung bersedia dan membahas kostum apa yang harus mereka pakai besok. Sementara Rebekha dan Donna tidak membalas pesan Lisa. Lisa tetap mengirimkan alamat tempat acara pertunangan, sebuah Hotel bintang empat yang cukup mewah. Serta mengajak mereka untuk berkumpul lobby hotel, lima belas menit sebelum acara mulai. Lagi-lagi hanya Ersa yang menjawab pesan Lisa. Lisa sangat ingin menelepon Rebekha dan Donna. Tapi dia sudah tahu alasan mereka berdua tidak menjawab pesannya jadi Lisa memutuskan untuk mendiamkan mereka. Lisa sendiri tidak tahu harus bagaimana. Dulu dia tidak terlalu peduli dengan perasaan mereka. Sebegitu tidak pedulinya hingga dia tidak pernah tahu kalo Rebekha dan Donna jatuh cinta pada Steven. Tapi setelah kembali merasakan persahabatan yang terputus, Lisa tiba-tiba tidak rela kehilangan mereka la
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more
PREV
123456
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status