Home / Romansa / Aku Istrimu, tapi Bukan Cintamu / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Aku Istrimu, tapi Bukan Cintamu : Chapter 31 - Chapter 40

122 Chapters

31. Siasat Delia

Setelah semua barang-barang Ardan diangkut kini hanya tersisa ruangan yang begitu luas karena tidak ada sama sekali barang yang tersisa untuk ditinggalkan. Menatap ruangan itu yang dulu penuh dengan perabotan mahal dan menjadi saksi bisu perbuatan zina yang dilakukan oleh Ardan dan Delia. Tuan Ardin pun menyewa jasa pembersih untuk membersihkan ruangan apartemen itu sebelum akan dijual.Tuan Ardin lalu meninggalkan mereka berdua tanpa mengatakan apa pun. “Apa ini Ardan, kenapa jadi seperti ini, seharusnya orang tua itu tidak pulang ke Indonesia daripada dia menyusahkan kita saja,” rutuknya kesal. Ardan yang mendengar Delia berkata tidak sopan tentang ayahnya, bangkit dari duduknya dilantai dan menatap tajam kearah wanita seksi itu. “Apa kamu bilang? Kenapa kamu berkata seperti itu? Kamu ingin papa meninggal begitu?” tanyanya kesal.“Lantas apa yang aku katakan ini benar kan? Semua terjadi karena perbuatan Om Ardin yang memaksa kamu untuk menikahi wanita cacat itu dan sekarang dia
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

32. Bimbang

Setelah kepergian Delia, Ardan bisa masuk kembali ke dalam rumah. Dia pun melihat Aluna yang dengan santainya duduk manis sambil menikmati camilan dengan secangkir teh. Beberapa matanya melihat ke layar besar itu. Rupanya dia sedang menonton acara kesukaannya. Ardan ingin mendekati tapi tangannya langsung dicekal oleh Bu Rini. Amarah sudah memuncak ingin sekali memaki istrinya yang dinilai sudah kelewat batas. Bu Rini membawa Ardan ke kamarnya. Dengan kesal Ardan menghempaskan bokongnya dengan kasar. “Mama tahu apa yang terjadi, Sayang, tapi sudah terjadi ya mau bagaimana lagi?” ucap Bu Rini mengawali pembicaraan.“Ardan seperti orang bodoh saja di hadapan Papa. Sekarang Ardan enggak punya apa-apa lagi dan Mama tahu semua milik Papa sudah dipegang penuh oleh Aluna, kita bisa apa Ma?” tanya Ardan bingung.“Semua masalah pasti ada jalan keluarnya , kamu harus bisa mendapatkan hati Aluna, buat dia sangat mencintaimu, buat dia tidak bisa hidup tanpa kamu dengan begitu kamu bisa memanf
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

33. Persiapan

Bu Rini menatap punggung anak lelakinya yang tampan dan sedang kesal karena suatu alasan. Entah kenapa wanita paru baya itu tidak mau mengeluarkan uang sebanyak itu padahal dia sangat menyayangi Delia yang selalu dia banggakan sebagai menantu idaman. Bahkan sering membanding-bandingkan dengan Aluna. “Apa yang Mama pikirkan sekarang, apakah sama dengan pikiran Sari tentang Delia?” tanya Sari penasaran saat melihat wanita paru baya itu diam dengan wajah sendu.“Menurutmu, apakah kita salah menjodohkan Delia dengan Ardan. Kamu dengar kan apa yang dikatakan Ardan seminggu tiga kali Ardan mentransfer uang ke rekening Delia dengan jumlah di atas seratus juta, apa enggak salah? Lama-lama ya bangkrut dong perusahaan Papa, sedangkan mereka masih tahap pasangan kekasih belum menjadi pasangan suami istri, Mama takut hal ini akan menjadi bumerang untuk diri kita sendiri,” jelas Bu Rini semakin ragu dengan keputusannya sendiri.“Nah itu dia Ma, Sari memang menyukai Delia karena dia perfect bange
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

34. Rencana Tuan Ardin

“Duduk Mbok!” perintah Tuan Ardin. Mbok Asih masih berdiri mematung mendengar ucapan majikannya. Bagaimana mungkin seorang pembantu bisa duduk satu meja dengan Tuannya, apalagi jika dilihat oleh Nyonya Rini, dia akan terkena caci maki yang maha dahsyat.Tuan Ardin kembali menatap Mbok Asih sedikit heran. “Mbok dengar ucapan saya, kan?” tanya ulang Tuan Ardin.“I—iya Tuan tapi nanti jika Nyonya tahu saya bisa kenal omel Tuan dan telinga saya jadi sakit kalau mendengar teriakan Nyonya,” jawab polos Mbok Asih membuat pria paru baya itu tersenyum simpul.“Duduklah , ada yang ingin saya tanyakan sama kamu, kamu tenang saja orang rumah sudah tidur, mereka bukan hantu gentayangan yang bisa terjaga malam seperti ini,” perintah Tuan Ardin lagi.Mbok Asih melihat ke sana kemari, dirasa aman dia pun akhirnya duduk menemani Tuan Ardin yang siap menyantap makanan.Tuan Ardin menikmati makan malamnya tanpa hambatan. Sesuap demi sesuap dia rasakan penuh sensasi, mengingatkan masa lalunya waktu mas
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

35. Ketabahan Hati Aluna

“Ini semua karena kamu, Lun!” hardik Ardan kembali marah. Pria tampan itu tiba-tiba saja datang ke kamar Luna dengan menggeret sebuah koper besar di tangannya.Bagaimana tidak Ardan terkena amarah dari Tuan Ardin saat tahu kalau mereka pisah ranjang. Hal ini baru diketahuinya seminggu setelah kedatangan Tuan Ardin ke rumah besar itu. Mereka berdua saling menutupi. Aluna yang setiap jam enam pagi akan datang ke kamar Ardan untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk keperluan Ardan. Pria tampan itu tetap saja bersikap dingin tanpa memandang Aluna yang sudah menjalankan kewajiban sebagai istri.Aluna tak bergeming, dia hanya menatap wajah suaminya yang merajuk seperti anak kecil. Luna mengambil tongkat kakinya di samping lalu beranjak dari tempat duduknya, setelah itu menghampiri Ardan. Dia lalu mengambil koper besar milik Ardan itu dan menggeretnya sampai ke depan pintu lemari. Dengan cepat Luna membereskan pakaian Ardan yang ada di dalam koper itu. Kedua mata Ardan terbelalak karena den
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

36. Panas

“Bagaimana Mbok, aman kan?” tanya Tuan Ardin yang ternyata menunggu Mbok Asih di dapur.“Aman sih, Tuan, tapi enggak ada masalah nantinya toh, soalnya saya kasih dosis tinggi,” sahut Mbok Asih sedikit berbisik. “Mbok tenang saja, aman kok, pokoknya enggak ada masalah, sekarang lebih baik kita pergi tidur dan saya sudah enggak sabar untuk melihat reaksi mereka nanti pagi. Selamat malam, Mbok!” “Selamat malam, Tuan!” Tuan Ardin segera melangkah pergi ke kamarnya, begitu juga dengan Mbok Asih setelah mencuci gelas susu tadi dia pun segera pergi ke kamarnya.Ardan segera melepaskan kaosnya, karena mulai terasa panas. “Kamu matikan AC nya enggak sih?” tanya Ardan yang mulai gerah. Pria tampan itu lalu mencari remote AC dan mengatur suhunya, tapi tetap saja rasa panas masih terasa menjalar di dalam tubuhnya. Begitu juga dengan Aluna, rasa yang sama seperti Ardan. Dia lalu menutup laptop dan menaruhnya di nakas. Wanita cantik itu pun menggulung rambut panjangnya ke atas sehingga terli
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

37. Mandi Bersama

Aluna mencoba untuk bangkit tapi lagi-lagi kaki Ardan kembali menghalangi sehingga Aluna harus extra hati-hati untuk memindahkan kaki besar itu agar pemiliknya tidak terbangun sebelum dia ke kamar mandi. “Berat sekali ini kaki, sudah ke dua kalinya ini, mana sakit lagi,” gerutu Aluna sembari memindahkan kaki suaminya itu. Aluna berhasil dan ingin segera menghindar tapi dia harus mencari tongkat kakinya yang ternyata ada di sebelah tidur Ardan. “Aduh kenapa lagi si tongkat kakiku ada di sana sih, aku kan jadi sudah mengambilnya?” Aluna dengan hati-hati ingin mengambil tongkat kakinya melewati tubuh Ardan yang kini berubah posisi menjadi telentang.Bertumpu dengan kedua lututnya Aluna ingin mencapai tongkat itu. Tangannya hampir menyentuh tongkat itu tanpa dia sadari kalau dia pun masih bertubuh polos sehingga bagian depannya yang besar menggantung sempurna tepat di hadapan wajah Ardan yang masih tertidur lelap. Namun, seketika seperti ada yang menyentuh wajahnya sehingga dia pun t
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

38. Sakit

“Ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu tentang kakimu? Apakah itu karena kecelakaan atau cacat dari lahir?” selidik Ardan yang masih penasaran dengan kakinya aliran Juga. “Aluna tak menjawab pertanyaan Ardan karena ingin cepat-cepat keluar dari kamar. Setelah salat Aluna langsung merapikan mukenanya. Ardan hanya menatap apa yang dia lakukan saat mempunyai satu kaki saja . Mungkin sudah menjadi kebiasaan sehingga dengan lincah melangkah dengan cepat.“Mas, aku keluar dulu.”“Ma—mau ke mana? Pasti kamu mau menggosip dengan Papa kan, kalau kita sudah melakukan hubungan suami istri karena obat yang dikasih sama Papa?” selidik Ardan berargumen.“Mas, aku ....”“Dengar Aluna, kita memang sudah melakukan malam pertama kita tapi kita sama-sama tahu kalau apa yang terjadi semalam karena keterpaksaan. Papa sudah memberikan sesuatu diminuman kita, jadi itu bukan murni dari aku atau kamu yang menginginkan, bahkan cukup sekali aku menyentuhmu.” Ardan menjelaskan panjang lebar. Sakit itu y
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

39. Keputusan Yang Menyakitkan

Mbok Asih menatap lekat wajah Aluna. Wajah cantik alami yang sendu. Kedua matanya menyiratkan akan kesedihan yang mendalam.“Maaf Neng, Mbok hanya mengikuti perintah Tuan Ardin yang ingin kalian mempunyai keterikatan agar Neng Aluna enggak jadi berpisah, maksud Tuan Ardin sebenarnya baik Neng, beliau sangat sayang sama Neng Aluna, tolong jangan terlalu menyalahkannya, Tuan Ardin baru saja sembuh, jangan sampai jantungnya sakit lagi,” bujuk Mbok Asih mengingatkan.Aluna terdiam. Bingung mungkin itu yang ada di pikiran Aluna sekarang, ingin marah, kesal tapi mengingat malam panas yang mereka lakukan meskipun Aluna merasakannya tapi juga membuat Aluna dilema. “Kita memang sudah melakukan malam pertama kita tapi kita sama-sama tahu kalau apa yang terjadi semalam karena keterpaksaan. Papa sudah memberikan sesuatu di minuman kita, jadi itu bukan murni dari aku atau kamu yang menginginkan, bahkan cukup sekali aku menyentuhmu.”Kalimat itu masih terniang-niang dalam ingatannya, otomatis Ard
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

40. Jangan Sentuh Istriku!

Aluna terkejut dan bahagia saat melihat apa yang diberikan oleh Rayhan, sebuah kaki palsu. Dia menutup mulutnya, merasa tak percaya ada yang membelikan kaki palsu untuknya. Sedangkan suaminya tidak peduli dengan hal itu mungkin karena tidak ada rasa cinta dan menganggap orang asing di rumah itu. “Mas, tapi ini?” Aluna bingung harus mengatakan apa, yang jelas hatinya sedang bahagia saat ini karena dia ingin sekali mempunyai kaki palsu untuk menunjang aktivitasnya. “Pakailah Lun, aku hanya ingin melihatmu tampil sempurna dengan kaki palsu itu, agar kamu tidak mendengar setiap orang mengatakan kamu cacat lagian jika kamu memakai kaki palsu itu kamu juga mudah melangkah pergi ke mana-mana tanpa tongkat kaki lagi,” jelasnya lagi.Dengan wajah semringah, Aluna tidak sabar untuk segera memakai kaki palsu itu di hadapan Rayhan. Bahkan Rayhan membantunya. Terlihat intens membuat Ardan semakin panas melihat mereka. Hatinya bergemuruh rasanya ingin sekali menonjok wajah Rayhan agar tidak datan
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status