Home / Romansa / Cinta untuk Mama Muda / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Cinta untuk Mama Muda: Chapter 61 - Chapter 70

75 Chapters

Berpikir Solusi

Elmi akhirnya memohon izin untuk pulang. Dia tidak bertemu dengan Gerard. Bagus lah, orang itu akan membuat Elmi jadi makin marah kalau berani muncul di depan wajahnya ini. belum lagi, kan dia adalah orang yang sangat tidak bisa dikatakan bertanggungjawab.Alina masih tertidur, sang anak tampaknya masih merasa sangat tertekan dengan apa yang telah dia alami. Belum lagi. Sepertinya dia juga merasakan kesedihan yang mendalam.Selama perjalanan, Elmi mengambil alih setir. Dirinya membiarkan Alina tetap berada dalam pelukan Andrew. Rasanya sesak sekali, memikirkan bahwa anaknya tidak merasakan kasih sayang dari seorang ayah yang seharusnya ia bisa rasakan. Padahal dia masih punya, namun kasih sayang tersebut lah yang dia tidak dapatkan sama sekali.Elmi merasa sangat sedih. Ia kecewa akan dirinya sendiri yang tidak bisa mengendalikan situasi ini. dia bahkan tidak berhentinya menyalahkan dirinya, karena, Alina jadi begini pasti karena dirinya.Ketika sampai, Andrew masih menggendong Alina
Read more

Hiburan Sejenak

Benar, seperti apa yang sudah disarankan oleh Andrew, Elmi benar membawa Alina untuk jalan-jalan. Meski sebenarnya tidak sepenuhnya ia merasa kalau apa yang akan terjadi setelahnya adalah kebaikan. Mau hal buruk sekali pun, Elmi tidak masalah. Lagian, kan ini juga bukan perkara dirinya saja. Jadi,mau tidak mau, Elmi akan mencoba.Dirinya mengajak Alina pergi ke sebuah taman hiburan yang cukup besar di kotanya. Ia bahkan mencari hari yang benar-benar baik supaya Alina tidak memikirkan hal lain selain bermain. Sekarang, ia harus menyenangkan anaknya dulu, baru nanti dia akan memikirkan yang lainnya.Menuju ke salah satu wahana yang memang untuk anak-anak, Alina sungguh bersemangat, dia bahkan kelihatan sangat berseri ketia diajak oleh Elmi kala itu.“Mama!!! Di sini bagus sekali!!” seru Alina yang tidak menyembunyikan kesenangan yangsedang ia rasakan.Elmi tersenyum lebar melihatnya. Sang anak benar-benar sangat amat senang. Meski harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit, Elmi tidak m
Read more

Keputusan Alina

Mendengar ucapan dari Elmi, Alina tidak terkejut sama sekali. Ia seolah sudah mengerti dan paham apa yang dimaksud oleh dirinya ini. ia tidak marah atau pun sedih. Justru, wajahnya yang sedang tersenyum itu menunjukkan kalau dia benar-benar senang dengan apa yang telah dikatakan oleh dirinya ini.“Mama,” panggil Alina.Tangannya yang mungil mendekat ke Elmi. Ia memegang tangan Elmi dengan wajah yang penuh dengan sumringah yang cukup besar sekali.“Alina tahu, mama mungkin berpikir kalau Alina akan sedih. Tapi, mama…, paman Gerard hendak melakukan hal buruk pada Alina, jadi, kalau sampai mama sudah berpikir begitu, sudah pasti itu untuk kebaikan Alina, kan?”Rasnaya tersentuh Elmi mendengarnya. Ia sampai memegang dadanya sendiri. Elmi merasakan dengan jeals bahwa dadanya berdebar. Ia merasa benar-benar tersentuh dengan apa yang telah dikatakan oleh anaknya ini. tidak ada yang akan percaya bahwa dia adalah anak di bawah 10 tahun yang memiliki pemikiran yang cukup luas sekali. Pikiran it
Read more

Melangkah Maju

“Mama…, mama jangan takut ma…, Alina kan selalu bersama mama. Papa Andrew juga akan tetap menemani mama. Mama tidak sendiri,” ungkap sang anak.Bagaimana mungkin kalau dirinya tidak akan menangis setelah mendengarkan hal itu? Anaknya yang masih kecil ini sudah bisa mengerti perasaannya. Ternyata memang tidak ada yang perlu di sesali atas keputusan yang telah dirinya lakukan selama ini.Tidak, Alina tidak membenci Elmi, dia juga tidak menyalahkan atas tidak adanya sosok ayah yang menemaninya sejak kecil. Alina sungguh berbeda dari anak kebanyakan, dan sekarang, Elmi jadi makin mantap untuk melakukan banding ke pengadilan mengenai bagaimana hak asuhnya ini.Elmi memeluk Alina dengan perasaan yang lega sekaligus bahagia. Dia sekarang benar-benar merasakan kesenangan yang cukup luar biasa.Elmi kembali melanjutkan untuk mengajak Alina mengintari taman tersebut. Dia benar-benar merasa sangat senang sekarang. Akhirnya, Elmi yang semula kepikiran terus selama berada di sini, sekarang bisa iku
Read more

Ya...., Apa?

Elmi yang mendnegarnya tentu saja merasa sedikit heran. Dengan kedua tangan menyilang, Elmi sedikit memiringkan kepala karena merasa bingung dengan apa yang dikatakan barusan oleh orang di depannya. Apa dia masih benar-benar berpikir bahwa Gerard memiliki hubungan dengannya? Wah, gila. Pikirannya sungguh sempit sekali.Tapi, sabar…, Elmi tentu saja bisa menahan diri untuk tidak mengatainya. Haha, orang semacam ini sudah pernah ia hadapi. Dan tentu saja, pikiran dingin adalah obat dari segala masalahnya. Elmi memberikan senyum tipis kepada Kina. Dia jauh-jauh datang kepadanya, dan bahkan menunggu di depan gedung perusahaannya hanya untuk mengatakan itu? Astaga, betapa mirisya hal tersebut.“K- Kamu tidak-““Aku tak pernah berusaha mendekatinya lagi. Bahkan, tidak sekali pun aku merasa kalau apa yang telah aku lakukan ini salah. Coba tanya kepada Gerard, apa dia mau menjauhiku?”“Tapi kan kamu yang menyebabkan dia mendekat kepadamu!” tuduh dari Kina dengans aura yang cukup tinggi.Elmi
Read more

Bukan Salah Alina

Elmi pulang dengan perasaan ang sudah campur aduk. Otaknya masih belum bisa menerima apa yang telah terjadi kepada anaknya, dan juga masih belum bisa menerima sepenuhnya apa yang sebenarnya membuat Gerard sampai seperti sekarang.Pemicunya entah dari mana. Antara dia tahu kalau Elmi melahirkan anaknya, atau karena dia tahu bahwa anak dari Kina bukan lah anak biologisnya. Makanya dia jadi bersikap begitu.Tapi, Elmi juga tidak dapat memastikannya langsung. Kalau bukan dari Gerard yang memberitahukan alasan sebenar kenapa dia bisa sampai bersikap demikian. Namun, biar lah, itu akan menjadi urusan mereka. Yang terpenting adalan sekarang Elmi mau menjauhkan Alina dari Gerard.Kalau tidak, Elmi akan mendapatkan masalah besar lagi kedepannya. Dan juga, mungkin Elmi akan memutuskan sesuatu yang di luar dari apa yang telah dia bicarakan. Ini demi Alina, dan juga demi keamanan sang anak. Tidak peduli kalau Elmi harus mengorbakan dirinya ini.“Huhh,” hela napasnya yang merasa sedikit lega dan j
Read more

Rencananya Begini

Tentu saja Andrew cukup kaget mendengar apa yang dikatakan Elmi. Rasanya ingin dipukul saja mulutnya tersebut, agar dia tahu kalau sekarang dia benar-benar membuka kartu yang seharusnya tidak ia buka sama sekali. Menyebalkan. Elmi mau menghilang saja rasanya dari muka bumi ini.Andrew yang sudah terlanjur mendengar pun tidak mengurungkan niatnya untuk tidak bertanya. Dia justru makin ingin tahu dan tentunya merasa perlu sangat tahu tentang apa yang sudah dikatakan oleh dirinya ini.“Apa? Tidak lama di sini?” bingungnya.Rasanya keringat dingin sudah membasahi wajah Elmi. Dia benar-benar tidak pandai menyembunyikan sesuatu kalaus udah terlanjur dia katakan. Dan sekarang dirinya benar-benar terjebak, sampai dirinya sendiri tidak tahu harus mengatakan apa lagi setelah ini.Andrew mulai kelihatan cukup serius. Ia mendekat ke arah Elmi, dan memberikan tatapan yang meminta Elmi untuk membeberkan semua. Tidak ada yang namanya filter lagi. Dan lagi, sepertinya Elmi juga sudah tisak bisa menge
Read more

Mulai...

Elmi sekarang sudah benar-benar melakukan apa yang mestinya dia lakukan. Alina telah ia liburkan sembari menyiapkan berkas yang perlu dirinya bawa. Tidak, bukan Elmi terburu-buru, hanya saja, ia harus segera sebelum Gerard memutuskan. Sekarang, mereka tengah menunggu keluarnya paspor Alina. Elmi sudah punya. Dan juga, mereka harus menyiapkan Visa yang memang harus ada.Sambil meneguk coklat dingin di salah satu kafe, Alina dan Elmi duduk dengan tenang tanpa ada keributan sama sekali. Yah, maksudnya keributan dari luar. Bukan keributan orang lain. Haha.“Mama…, kalau nanti Alina pindah, apa Alina bisa punya teman?” tanya Alina ketika dia sedang memotong kue yang sedang ia beli.Elmi terpanggil tentunya untuk menjawab. Dengan senyum kecil, Elmi mengelus rambut sang anak sambil sedikit berbisik memberitahukan apa jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepadanya.“Tentu saja. Alina kan pintar bergaul. Jadi, Alina juga pasti pintar mendapatkan teman,” ucap dari Elmi.“Tapi ma…, katanya, di
Read more

Dikatakan

Sebenarnya Andrew belum bisa menyembunyikan bagaimana ekspresi wajahnya saat ini. dirinya sudah tahu apa yang akan dibicarakan oleh Alina sekarang. Rasanya masih sangat sesak dan juga tidak menyenangkan. Andrew merasa ingin sekali memeluk dan menangis pada Alina.Namun, ia tetap menahannya. Alina pasti sudah merencanakan sesuatu untuk membuat dirinya merasa tenang saat diberitahukan. Meski begitu, mungkin saja, dirinya masih harus tetap bersikap seperti biasanya. Kan?Mereka ebrdua pergi, ke taman dimana Andrew dan Alina sering bermain. Alina pasti sengaja memilih tempat ini. karena bisa dikatakan, bahwa ini adalah tempat yang nyaris memiliki kenangan yang paling banyak, dan juga tempat yang selalu menjadi spot untuk bisa dirinya meluangkan waktu yang tenang.“Papa. Papa besok masih kerja?” tanya Alina.“Tentu saja, Alina, kan papa harus mengumpulkan uang,” sahut Andrew.Alina tampak diam sejenak. Dia kemudian kembali menatapa Andrew, dan membeirkan senyuman tipisnya. Manis…, dan sang
Read more

Tempat Yuna

“Jadi, kalian sudah paham, kan?” tanya Elmi kepada mereka yang ada di sana.“Yah, meski sebenarnya sayang sekali kamu pindah. Padahal sudah bagus kita dekat. Aku bahkan sengaja memasukkan cahaya di sini supaya bisa sering bertemu denganmu,” ucap dari Yuna yang merasa sedikit kecewa.Elmi hanya bisa tersenyum tipis. Dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi sebenarnya. Mau bagaimana pun, ini demi keselamatan sang anak juga. Kalau bukan karena masalah Gerard, atau setidaknya Gerard tidak melakukan hal ini, Elmi tidak akan mengambil keputusan ini juga.Huhh, rasanya juga dirinya sudah terlalu lelah menghadapi Gerard. Harapan menjauh sedikit saja dirinya benar-benar dirusak. Dan semoga, dengan menjauh cukup jauh ini, dirinya tidak mendapatkan masalah berlebih lagi.“Maaf ya…, aku juga awalnya berpikir untuk membuat peringatan saja kepada Gerard. Tapi, mengingat bahwa Gerard orang yang nekat, aku lebih takut dia akan berusaha makin keras supaya bisa dekat dengan Alina,” jelas Elmi.Bryan meng
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status