Esoknya, benar, memang Andrew yang mengantarkan. Andrew menjemput Alina ke tempat Elmi. Bahkan. Dirinya masih sempat mengantarkan Elmi untuk pergi bekerja. Bukan karena apa, mumpung masih satu arah, setidaknya Andrew ingin memberikan tumpangan saja.Andrew mengantarkan Alina ke sekolahnya. Anak kecil yang sangat periang tersebut berbicara cukup banyak, bahkan, sampai Alina sendiri lupa waktu ketika berbicara. Ketika sampai, Andrew benar-benar memperlakukan Alina selayaknya anaknya adalah seorang putri.Ia membukakan pintu, dan memegang tangannya saat turun. Mereka bergandengan tangan, menuj ke gerbang dimana itu adalah batas pengantaran dari wali yang ada.“Papa, kalau tidak sibuk, nanti bisa ke tempat Alina?” tanyanya sambil mendongak ke arah Andrew yang berjalan di sebelahnya.Andrew menunduk dan melihatnya. Meski tidak tahu kenapa dirinya diminta ke sana, Andrew dengan tulus mengiyakan apa yang diminta oleh Alina.“Iya sayang, nanti papa ke sana ya,” jawabnya.“Yeayy, makasih pa!!”
Read more