Aku memeriksa catatan kehamilanku, dan mendadak berdebar mengingat bahwa HPL-ku dua minggu lagi. Usia kandungan ku sudah tiga puluh delapan minggu, sudah terasa sangat berat. Aku masih sering ke butik, tapi tak pernah naik ke lantai atas karena rasanya lelah sekali kalau harus naik turun tangga. Aku juga masih sering bolak balik ke rumah Ibu, bermain bersama Kayla, yang perlahan mulai jarang menangis jika teringat Mamanya. Kadang, Radit membawanya ke makam Riris, dan berkata bahwa Mamanya sedang tidur di rumah Allah. Sudah lebih dari dua bulan sejak kematian Vira, aku menepati janji pada Mas Reno untuk tak lagi bertanya, dan sejauh ini semua baik-baik saja. Tak ada apapun yang terjadi. Kasus Vira ditutup begitu kematiannya diumumkan, begitu juga kematian pria selingkuhan Riris yang bernama Luki itu. Kasusnya ditutup karena keluarganya meminta. Mereka menganggap itu kecelakaan biasa. Tiga kematian dalam waktu berdekatan, diantara orang yang saling mengenal dan berhubungan. Oh bukan ti
Baca selengkapnya