Semua Bab WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut) : Bab 71 - Bab 80

155 Bab

rencana pembelian ruko di sebelah showroom Selena

"Hahahaha bercanda aja, Sayang, gak usah manyun begitu. Urusan jodoh kita serahkan sama yang di atas saja ya, Nak. Ya Udah yuk kita berangkat keburu siang."Akhirnya Eka dan juga Bu Ranti bergegas untuk pergi ke pengadilan dan meninggalkan Nayra bersama baby sitter yang sudah disewa oleh Bu Ranti. ***"Sayang, aku gak nyangka deh, akhirnya kita besok susah sah menjadi suami istri. Ugh, aku gak sabar deh untuk segera hidup bersama-sama kamu," ucap Fatih sembari mendaratkan tubuhnya di atas sofa empuk yang ada di showroom Selena. Kedua manusia berbeda jenis itu baru saja pulang dari kegiatan mereka berbelanja kebutuhan menikah besok. Bahkan, di tangan Fatih tadi sudah begitu banyak barang belanjaan yang ia bawa. "Sama, Mas, aku juga gak nyangka besok akan melepas masa lajangku. Aku tuh seneng banget, banget, banget.""Emm jadi besok kita gak ada resepsi kah, Sayang?""Ada dong, tapi ya gak besar-besar. Gak masalah kan?""Sebenarnya gak ada resepsi juga ga masalah kok. Yang penting uda
Baca selengkapnya

surat perjanjian pra-nikah antara Selena dan Fatih

"Jari dong, memangnya kamu gak mau balas dendam gitu? Ya bukan balas dendam yang gimana tapi biar mantan suami kamu itu merasa menyesal sudah menyia-nyiakan kamu dan anak kamu seperti itu. Sebenarnya memang gak baik ya dendam begitu hanya saja ini bagian dari pemberian pelajaran untuk mantan suami kamu dan selingkuhannya. Agar mereka tidak meremehkan orang lain seenak jidatnya sendiri." "Bener apa kata Papa kamu tuh, Ka. Setidaknya Kita gak ekstrim misalnya menyakiti fisik atau apalah. Kita hanya memberikan pelajaran agar mereka semua melek kalau kamu itu gak sembarangan," timpal Bu Ranti. "Yaudah deh, Eka mah nurut apa kata kalian saja. Anggap saja sebagai penebus semua kesalahan Eka di masa lalu sama kalian." Kedua orang tua Eka pun tersenyum karena sang anak sudah kembali menjadi penurut seperti sebelum ia bertemu dan menjalin hubungan dengan Fatih. "Yasudah sebaiknya sekarang kita tidur. Karena setelah ini kita harus menyiapkan tenaga sebab akan selali berurusan dengan mantan s
Baca selengkapnya

Fatih yang terpaksa

Fatih tidak segera menjawab, terlihat masih berpikir tentang perkataan Selena. Jika dia setuju, maka itu artinya sama dengan menumpang hidup enak saja dan tidak bisa menguasai harta Selena nanti."Gimana, Mas? Kalau kamu gak mau tanda tangan dan kita gak jadi nikah, gak apa-apa, kok. Tapi, aku minta Maaf, Mas Fatih harus kembalikan semua uang yang sudah aku keluarkan untuk kamu, Mas. Semuanya tanpa terkecuali, termasuk uang untuk bayar hutang ke debt Kolektor dulu," pungkas Selana tersenyum dengan santai.Fatih yang mendengar ucapan Selena hanya bisa menelan ludah dengan kasar. Semua yang dikatakan Selena memang benarnya dan fakta itu justru membuatnya semakin marah."Kalau kamu setuju, kamu dan ibumu bisa tinggal sama aku. Kita jalani usaha yang sudah aku rintis bersama. Tapi, kalau tidak ...." Selena sengaja menjeda perkataannya untuk melihat reaksi Fatih. "Kamu tahu kan apa yang akan terjadi?"Fatih tahu apa yang akan terjadi, dan karena hal itu ia justru semakin takut. Fatih tid
Baca selengkapnya

perubahan Eka yang semakin menawan

Sementara itu, selama perjalanan Fatih terlihat begitu lesu. Tidak tahu harus mengatakan apa kepada ibunya saat tiba di rumah nanti.Fatih pulang dengan langkah gontai karena dugaannya tentang Selena yang bisa ia manfaatkan nyatanya salah besar. Kini ia harus memutar otak ekstra kuat untuk menciptakan celah. Agar bisa menguasai harta Selena."Gimana persiapan buat nikahan besok, Fatih?" tanya Bu Nuri saat melihat anaknya sudah di depan rumah.Fatih sendiri tersentak mendengar pertanyaan ibunya. Tanpa sadar ia sudah tiba saja di depan rumahnya. Terlalu banyak berpikir membuatnya tidak menyadari hal itu."Semuanya baik-baik aja kok, Bu. Oke, gak ada masalah," jawab Fatih dengan senyum terpaksa.Sebenarnya ia tidak ingin berbohong kepada wanita yang telah melahirkannya itu, tetapi Fatih tidak punya pilihan lain. Fatih tidak mau berterus-terang karena takut ibunya akan shock mendengar kabar tidak enak yang dibawanya."Kok kamu lesu gitu sih, Fatih? Harusnya kamu semangat karena bahagia do
Baca selengkapnya

kehamilan ini semakin membatasi pergerakan Kinan

Jika seperti ini terus, tidak akan butuh waktu lama untuk membuat Eka berubah menjadi cantik lagi."Aku lanjut sedikit lagi, ya, Ma. Habis itu kita pulang bareng."Bu Ranti mengangguk mengiyakan perkataan Eka. Ia memilih menunggu dan memantau latihan yang dijalani anaknya.Setelah dari gym Eka mendapat telepon dari Pak Hendri. Dengan sigap ia segera menjawab panggilan itu."Ada apa, Pa? Aku baru selesai gym, lagi sama Mama.""Papa punya kabar gembira buat kamu, Nak.""Biar aku tebak. Aapakah pembelian ruko di sebelah showroom nya Selena sudah selesai?" tanya Eka menebak tujuan Pak Hendri menghubunginya."Kamu benar. Semua sudah beres dan tinggal merenovasinya sedikit saja. Setelah itu kamu bisa menjalankan rencanamu," jawab Pak Hendri.Eka yang mendengarnya tersenyum senang karena sebentar lagi pembalasan akan segera dimulai. Ia tidak sabar untuk melihat bagaimana Reaksi Fatih dan juga Selena nanti. "Aku gak sabar lihat gimana wajah kalian nanti," gumam Eka. "Kamu sepertinya senang
Baca selengkapnya

apakah harus menberitahukannya pada Andra sekarang?

Kinan mengangguk cepat sebagai jawaban. Tidak ingin menahan Andra lebih lama lagi. Baru saja Kinan merebahkan tubuh kembali ke sofa, terdengar suara ketukan dari luar."Siapa?!" tanya Kinan sedikit berteriak. Ia tidak memiliki petunjuk siapa yang datang bertamu ke rumahnya sepagi itu.Saat Andra pergi ke gerai, Akmal datang bersama Laras istrinya. Meski sedikit terkejut karena tiba-tiba, Kinan segera mempersilahkan mereka berdua untuk masuk ke rumah."Gimana perkembangan Andra, Kinan?" tanya Akmal to the point. Ia begitu mengkhawatirkan adiknya yang sedang mengandung dan tidak akan membiarkannya menderita seorang diri.Kinan tersenyum. "Andra sudah sangat baik sekarang.""Kamu yakin Andra udah berubah? Aku takut semua itu cuma tipu muslihat," ujar Akmal yang masih tidak percaya dengan perkataan adiknya.Jika menilik dari kejadian selama ini, tentu Akmal akan melakukan hal itu. Bukan satu atau dua kali Andra menyakiti Kinan dan hal itu yang disesalkan oleh Akmal, karena tidak bisa meli
Baca selengkapnya

kejujuran Kinan pda Andra

Kinan segera menggeser layar ponselnya dan menekan tombol dial. Tidak lama kemudian telepon pun terhubung."Kenapa, Sayang? Apanya yang sakit? Kamu mau diantar ke dokter sekarang?" tanya Andra dengan suara yang jelas terdengar panik. Kinan sampai harus menjauhkan ponsel dari telinga karena suara Andra sangat kencang."Aku gak kenapa-napa, kok, Mas.""Benar? Kamu gak lagi bohongin aku kan? Kalau kamu sudah gak tahan, aku pulang sekarang.""Aku gak apa-apa. Sungguh. Aku cuma ....""Cuma apa?" Andra mengulangi perkataan Kinan karena wanita itu tiba-tiba diam dan tidak menyelesaikan perkataannya."Aku ... aku mau ngomong sesuatu yang penting kalau kamu pulang nanti, Mas.""Ah, aku kira kamu kenapa-napa. Aku takut banget tahu. Kalau mau bicara, ya bicara aja, Sayang. Gak usah pakai telepon segala." Andra menghembuskan napas lega begitu yakin jika istrinya benar baik-baik saja. Padahal ia sudah sangat takut tadi."Iya. Maaf ya Mas, sudah bikin kamu kaget tadi," sesal Kinan merasa bersalah.
Baca selengkapnya

Bu Nuri yang julid

"Lagipula, meski kamu masih tetap kaya dan gak bangkrut, aku Andra tetap mau bekerja membesarkan gerai ayam geprek yang sekarang untuk nafkahi kamu dan anak kita.""Bagaimana dengan restoran di pusat kota, Mas? Jadi Mas urus di sana aja. Kita balik ke rumah kita dulu."Andra segera menggelengkan kepala, menolak tawaran Kinan untuk mengelola restoran tersebut. Dia hanya akan puas dengan apa yang dimiliki sekarang."Aku gak mau, Sayang. Aku sudah nyaman dengan gerai ayam geprek yang sekarang. Meski sederhana, tapi hasil keringat sendiri. Bukan yang tiba-tiba langsung besar."Wajah Kinan berbinar, sangat bahagia karena nyatanya Andra benar-benar sudah berubah. Tidak seperti dulu lagi. Wanita itu memanjatkan syukur yang sangat kepada Sang Pencipta karena telah mengubah suaminya, yang mampu membolak-balikkan hati manusia dengan begitu mudahnya."Terima kasih, Mas."Kinan memeluk erat tubuh Andra dan suaminya pun membalas pelukan itu."Terima kasih juga karena kamu udah jujur sama aku."And
Baca selengkapnya

akhirnya Sah!

"Halah, kalian pasti cuma iri karena anakku anakku jodohnya lancar banget. Mulus macam jalan tol. Emang seperti anak-anak kalian yang jodohnya seret. Fatih udah nikah dua kali, anak kalian masih jadi bujang lapuk.""Bu Nuri udah sombong, belagu banget lagi. Paling juga dapat mantu macam yang kemarin dan gak lama cerai lagi.""Iya, gak usah bohong, Bu!"Wajah Bu Nuri memerah dengan rahang yang mengeras. Kedua tangannya pun terkepal kuat karena kesal."Eh, kalian dengar ya. Buka telinga kalian baik-baik. Calon mantuku itu udah cantik, orang kaya, punya usaha jual beli mobil dan motor sendiri. Pokoknya sempurna."Bu Nuri menyombongkan calon menantunya. Ya, bolehlah sekali-sekali ia membungkam mulut para tetangganya yang julid dan suka berprasangka buruk. Bu Nuri yakin jika mereka semua hanya itu kepadanya."Aku gak bohong. Setelah nikah nanti, mantuku ngajakin aku dan Fatih buat pindah ke rumahnya yang bagus, rumah gedongan. Aku akan jadi orang kaya dan gak susah lagi macam kalian ini,"
Baca selengkapnya

Fatih terpaksa unboxing Selena

Saat Bu Nuri akan naik di mobil yang akan membawa Selena dan Fatih ke hotel, menantunya itu segera menghalanginya."Ibu mau ke mana?" tanya Selena mencegat Bu Nuri."Mau naik. Kita kan mau ke hotel. Iya kan?"Bu Nuri tampak kebingungan karena menantunya itu melarangnya naik mobil."Bukan kita, Bu. Tapi, cuma aku dan Mas Fatih.""Loh, terus ibu gimana?""Ibu pulang dulu ke kontrakan. Soalnya aku cuma sewa satu kamar, Bu. Nanti kita nginap bareng di hotel kalau ada kesempatan.""Ck, kan bisa booking satu kamar lagi. Gitu aja kok repot," sewot Bu Nuri tidak terima jika harus pulang ke kontrakan seorang diri."Kamarnya sudah full, Bu. Aku juga maunya gitu, tapi gak ada kamar kosong lagi.""Sudahlah, Bu. Ibu pulang saja dulu. Lagian aku dan Selena gak lama kok. Nanti kalau pulang dari hotel, kami akan jemput ibu untuk pindah ke rumah Selena. Iya kan, Sayang?"Fatih berusaha menengahi karena Bu Nuri kelihatan tidak rela untuk pulang sendiri. Sedangkan Selena pun ngotot hanya ingin berdua de
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status