All Chapters of Membungkam Nyinyiran Mertua Dan Tetangga Dengan Kesuksesan: Chapter 61 - Chapter 70

137 Chapters

Bab 61

Aku merasa senang, saat para tetangga menyambut kedatangan mertuaku dengan suka cita. Aku tidak menyangka, ternyata mertuaku disenangi para tetangga, mungkin karena dia baik di lingkungannya, walaupun dulu ia selalu jahat kepadaku. Kami pun segera masuk, setelah menjawab sapaan dari para tetangga mertuaku itu. Mereka begitu setia menunggu kedatangan Bu Ratmi tersebut.Aku masuk, sambil menggandeng Bu Ratmi. Semua yang menunggu Bu Ratmi pun, ikut masuk dan kembali ngobrol dengan mertuaku itu. Aku meminta Mbak Juleha untuk memotong kue yang aku bawa, buat suguhan tetangga yang menemui Ibu. Mbak Juleha pun menerima kresek, yang aku berikan kepadanya. Mbak Juleha pun membawanya ke dapur untuk di potong-potong dan disajikan ke tamu yang hadir."Bu-ibu, ayo dicicip kuenya, biar ngobrolnya makin seru!" ucap Mbak Juleha, sambil menyuguhkan kue ke atas meja, yang ada dihadapan kami."Iya, silahkan dicicipi, Bu-Ibu, ini kue dari toko menantu aku. Alhamdulillah, sekarang usaha menantuku semakin
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

Bab 62

Pria tersebut berkata, kalau dia mencintaiku. Bahkan ia mengatakannya sampai dua kali. Rupanya Marni sedang beradu mulut dengan suamiku, entah apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak gegabah dan tidak langsung mengejeknya, sebab aku ingin mendengarkan dulu ucapan mereka."Sudahlah, Mas, lebih baik kamu menyerah saja. Aku akan memastikan Mbak Mira menyangka, kalau kita punya hubungan spesial. Mungkin saja dia akan mengira, kalau kita telah berbuat lebih, Mas. Apalagi setelah dia melihat foto-foto kita, yang sedang berduaan di kamar ini. Bagaimana kamu paham kan, Mas," tanya Marni."Marni, jangan ngaco, kamu. Istriku orang pintar, ia tidak akan percaya dengan ucapanmu. Walaupun kamu memberi foto kepadanya, aku yakin pasti dia akan mencari tau kebenarannya. Ayo buka pintunya, ngapain juga kamu kunci aku di kamarmu? Aku tidak akan tergoda, walaupun kamu menggodaku. Dasar kamu perempuan ular!" Mas Romi membentak Marni.Rupanya ia tidak suka dengan cara yang dilakukan Marni tersebut."Tapi
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

Bab 63

"Mas, barusan dari kamar mandi, Dek. Kenapa kamu nyariin, Mas? Kamu kangen ya sama Mas? Padahal kamu cuma baru ditinggal sebentar sama, Mas. Kok kamu sudah mencari-cari Mas sih, sayang. Ayo masuk, Dek. Kita tidur lagi, ini masih malam lho, sayang." Mas Romi mengajakku masuk dan dia menggodaku dengan rayuannya.Mas Romi tidak berkata apapun, yang menyangkut Marni. Mungkin dia takut, kalau dia jujur padaku, nanti aku malah akan salah paham padanya. Aku pun mengikuti ajakan Mas Romi untuk kembali masuk ke dalam rumah, sebab aku tadi keluar juga hanya untuk berpura-pura saja. Aku bersikap seperti ini, supaya Marni bisa tahu, kalau aku sedang mencari suamiku. Aku melakukannya, biar dia tidak terus menyekap Mas Romi di dalam kamarnya. Setelah mengunci pintu depan, aku dan Mas Romi pun kembali ke kamarku. Aku digandeng oleh suamiku, sampai masuk ke dalam kamar. Aku bahkan sampai lupa, kalau aku terbangun karena aku merasa haus, tapi kini rasa haus itu hilang seketika, saat aku mendengarkan
last updateLast Updated : 2023-01-13
Read more

Bab 64

"Hay-hay-hay, Marni. Apa aku tidak salah dengar? Kalau kamu ingin dibela oleh suamiku di hadapanku. Memangnya kamu itu siapa nya Mas Romi, hingga mau dibela. Hello, Marni. Kamu masih waras 'kan pikirannya?" tanyaku.Aku merasa lucu, saat mendengar ada seorang perempuan, yang ingin di bela oleh suami orang. Bahkan dia ingin pembelaannya itu dihadapan istri sahnya. Aku malah berpikir, kalau Marni itu pemikirannya sudah terganggu."Memangnya salah ya, Mbak, kalau suamimu membelaku? Menurutku sih wajar, apalagi tadi malam dia sudah mau berduaan denganku di dalam kamar. Mungkin Mbak Mira juga paham, kalau ada seorang perempuan dewasa dan laki-laki dewasa sedang berduaan di dalam kamar biasanya mereka melakukan apa? Menurutku, Mbak Mira, juga pasti sudah paham. Karena, Mbak Mira juga sudah lebih berpengalaman dalam hal itu." Marni malah bicara ngelantur, hingga membawa-bawa tentang kejadian semalam. "Maksud kamu apa bicara seperti itu, Marni? Memangnya, kamu sama suamiku tadi malam telah
last updateLast Updated : 2023-01-13
Read more

Bab 65

"Dek, Mas nggak mau bangun sebelum kamu berkata, kalau kamu mempercayai Mas. Sumpah demi Allah, Mas nggak melakukan seperti yang ada didalam foto itu. Justru Marni, yang terus menerus menggoda Mas. Namun, Mas tidak tergoda olehnya. Mas hanya cinta sama kamu, Dek, tidak ada yang lain di hati Mas selain kamu." Mas Romi menjelaskan, kalau dia tidak pernah melakukan seperti yang tertera di foto tersebut."Sudahlah, Mas. Kamu nggak usah mengelak lagi. Sudah jelas-jelas foto itu yang menjadi bukti, tapi kamu masih saja mencari pembenaran." Marni mengomentari sikap Mas Romi, yang menurutnya mencari pembenaran.Marni sepertinya benar-benar terobsesi oleh suamiku, sehingga dia melakukan berbagai macam cara untuk merebutnya dariku. Tapi sayang, apapun yang dia lakukan, tidak dapat menyurutkan rasa percayaku kepada suamiku. Aku tetap percaya kepada suamiku, yang sudah belasan tahun hidup bersamaku. Aku tidak begitu saja percaya kepada Marni, sebab aku mempunyai riwayat buruk dengannya."Sudah
last updateLast Updated : 2023-01-13
Read more

Bab 66

Marni memang tipe orang egois, yang tidak mau mengakui akan kesalahan serta kekalahannya. Ia akan tetap bersikukuh di dalam pendiriannya, walaupun itu salah sekalipun."Marni, kamu nggak bisa semau kamu dong, semuanya itu ada aturannya tau. Lagian mana ada orang yang tidak bersalah, tetapi dia harus menerima hukuman. Ingat ya, Marni, aku juga tidak akan pernah, membiarkan suamiku melakukan pertanggungjawaban, yang sekiranya semua itu bukan perbuatannya. Ingat kamu ya, jika kamu terus-menerus meminta suamiku bertanggung jawab, aku akan melaporkan kamu kepada pihak yang berwajib! Karena aku memiliki bukti, yang sangat real dengan apa yang terjadi tadi malam. Mau kamu aku laporkan?" tanyaku."Iya, Dek, lebih baik kita melaporkannya saja. Karena jujur, Mas tidak nyaman dengan semua ini. Ayo kita laporkan si Marni ini, dengan tuduhan pencemaran nama baik serta penipuan," ajak Mas Romi.Ia mendukungku, supaya aku mau melaporkan semua ini kepada pihak yang berwajib. Mungkin ia melakukan semu
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

Ban 66

"Iya, Marni, kamu memang pencuri makanya aku memperingatkan kamu, supaya kamu jangan membawa barangku sehelai benang pun." Aku membenarkan ucapanku, yang menganggap Marni seorang pencuri."Heh, Mbak, memangnya apa yang pernah aku curi darimu? Hingga kamu sampai seenaknya saja berkata, seperti itu kepadaku," tanya Marni.Ia berkata, sambil menengok ke arahku. Matanya pun mendelik, tanda ia tidak suka dengan apa yang aku ucapkan."Apa kamu masih nggak sadar, Marni, kalau kamu itu seorang pencuri?" Aku bertanya balik kepada Marni."Ya nggak lah, Mbak, sebab aku nggak pernah mencuri apapun darimu. Memangnya apa yang pernah aku curi darimu, Mbak?" tanya Marni lagi.Marni masih kekeh tidak mengakui, kalau dia bukanlah pencuri. Marni rupanya tidak sadar, dengan perbuatannya selama ini kepadaku."Oh, jadi kamu nggak sadar ya, Marni? Kalau selama ini, kamu terus berusaha untuk mencuri suamiku. Kamu ingin mengambilnya dariku, iya 'kan? Jadi apa perbedaannya kamu sama seorang pencuri? Nggak ad
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

Bab 68

Bahkan ia malah menyangka, kalau semua ini adalah kesalahan dari Marni. Si Mbak yang tidak aku ketahui namanya itu ternyata membelaku. Mungkin karena ia telah melihat perlakuanku kepada para karyawanku selama ini, makanya ia lebih percaya kepadaku dari pada ucapan Marni. "Heh, Mbak, kalau nggak tau kejadiannya, Mbak lebih baik diam! Mbak nggak perlu membela Mbak Mira dan malah menyalahkanku. Karena apa yang aku ucapkan ini, adalah kenyataan yang sebenarnya. Semua itu benar-bebar terjadi," sungut Marni. Ia marah kepada pembeli yang akan belanja kueku, sebab si pembeli ini menyalahkannya."Ya jelaslah aku membela Mbak Mira, sebab aku sudah tau sifatnya. Ia baik kepada semua orang apa lagi karyawannya, jadi nggak mungkin Mbak Mira akan berbuat demikian kepada Mbak, apabila Mbak tidak berbuat jahat kepadanya. Sedangkan sifat Mbak, sudah jelas sekali terlihat, kalau Mbak itu seorang yang arogan. Mbak sepertinya mau membuat toko ini bangkrut 'kan, dengan menyebarkan gosip murahan sepe
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

Bab 69

"Iya benar, Lusi. Si Marni ini hampir saja menjebak suamiku, kalau saja aku tidak memasang CCTV. Namun, dia bukannya mau mengakui semua kesalahan yang dia buat, tetapi dia malah membuat gosip murahan seperti ini." Aku membenarkan semua perkataanku sebelumnya."Mbak, memang pada dasarnya perempuan ini nggak bener. Dia selalu membuat masalah di sana sini, dia membuat kericuhan dan lebih baik kita usir saja dia. Perempuan model begini, jangan sampai ada di lingkungan kita," protes Pembeli yang lain.Mereka pun berkomentar, ia bahkan mengusulkan, supaya Marni di usir dari kampung tempat tinggalku yang sekarang."Enak saja kamu, main mengusir orang begitu saja. Memangnya kampung ini, punya nenek moyangmu?" Marni bertanya, seolah mengolok pembicaraan pembeli tadi.Marni benar-benar sudah kehilangan kewarasannya menurutku, ia sepertinya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Menurut pendapatnya semuanya itu sama, yang penting sesuai dengan keinginan hatinya. "Kampung ini m
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

Bab 70

"Iya bener, Mbak. Aku dapat kabar ini dari salah seorang pembeli, kalau ditikungan jalan raya sana, telah terjadi kecelakaan. Ada seorang perempuan tertabrak mobil, pada saat sedang menyebrang jalan. Ia menyebutkan ciri-cirinya, yang mirip banget dengan Mbak Marni." Lusi menjelaskan kepada kami, kalau dia mendapat kabar ini dari seorang pembeli kue, yang kebetulan melihat kejadian tersebut. Aku pun menjadi gelisah dan serba salah, sebab walaupun Marni perempuan yang jahat, tetapi ia juga seorang manusia. Jiwa kemanusiaanku meronta ingin menolongnya, semoga saja ia masih bisa tertolong."Mas, kita cari tau kebenarannya yuk! Aku tidak tega, kalau benar yang celaka itu Marni. Apalagi dia sebatang kara, Mas. Dia tidak mempunyai siapa-siapa di sini. Bahkan suaminya pun entah berada di mana," ajakku."Tapi, Dek, dia itu sudah jahat banget sama kamu. Jadi biarkan saja, kita tidak perlu ikut campur. Mungkin saja semuanya itu merupakan teguran dari Allah untuknya," ujar Mas Romi. Ia tida
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status